Rabu 6 Maret 2019
Mas Sofyan masuk pagi dan kali ini ketika aku lewat depan kantornya ketika aku berangkat kerja dia seperti biasa memberikan senyuman manisnya. MasyaAllah seketika air mata ku mengalir dengan deras dibalik kacamata ku. Sakit ya aku sakit. Kali ini ada rasa yang berbeda ketika aku lewat. Aku merasakan sakit sekali akankah kita menyudahi pertemanan yang baru kita mulai, pertemanan yang bagi aku begitu indah, begitu banyak hal – hal positif yang aku dapatkan. Tentang perjuangan hidup, tentang bersyukur, tentang hijrah dan lebih mendekat ke Allah. Aku masih ingin berteman dengan Mas ngobrol banyak hal, ejek-ejekan sama Mas, tetapi mungkin memang hanya sampai disini saja.
Aku masih berharap, tetapi aku serahkan sama Allah, skenario Allah selalu luar biasa. Aku yakin, percaya jika memang kita bisa kembali dan melanjutkan pertemanan kita, Allah akan dekatkan dengan cara terbaiknya.Yakin akan kekuatan sebuah doa. Aaamiin.
Terimakasih sudah mau mengenal ku Mas, sudah banyak menginspirasi aku, sudah mau terbuka dengan aku tentang diri Mas, bahkan tentang kekurangan Mas. MasyaAllah itu amanah bagi aku InsyaAllah aku akan menjaganya dengan baik. Sudah menghibur aku memberi aku masukan solusi ketika aku sedang kacau bingung malah Mas buat tersenyum tertawa-tawa yang sejenak beban aku terasa ringan terasa tidak ada. Mas membuat aku benar-benar nyaman.
Terimakasih sudah mengajak aku mampir kerumah dan bertemu Bapak Ibu, jujur aku senang sekali saat itu. Aku suka keluarga Mas. Bapak Ibu dan Mas aku akan merindukan kalian.
Terimakasih sudah bercerita tentang Bu Ari. Maaf sebenarnya aku ingin sekali bisa bertemu dengan Bu Ari dan berkenalan secara langsung, semoga Allah memberikan kesempatan jika bukan saat ini InsyaAllah dikemudian hari. Aaamiin..
Dan Sabtu aku selanjutnya akan terasa kurang tanpa Mas.
Dalam doaku ku masih ingin Semoga Allah memberikan kejutan-kejutannya dan tulisan ini bisa berlanjut tidak hanya sampai disini. Aamiin.....
Sabtuku bersama Mas Sobek.
-Kumis Lele-
Berakhir sudah tulisanku. Aku memutuskan menyudahi pertemananku dengan Mas Sobek dan memilih lanjut dengan pacarku. Selesai sudah aku menulis kisah perkenalan dan pertemananku dengan Mas Sobek yang hanya beberapa bulan itu tetapi memberikan banyak kesan dan pesan.
Aku pamit aku kirim file tulisanku ini ke email Mas Sobek.
Baru saja aku merasakan bahagia langsung merasakan sakit yang amat pedih rasanya.