Loading...
Logo TinLit
Read Story - Deep End
MENU
About Us  

Tidak ada yang benar-benar memberitahuku bahwa usia dua puluhan bisa terasa seperti tersesat di lorong tanpa peta. Semua orang berkata ini masa terbaik dalam hidup. Penuh peluang, kebebasan, dan awal dari segala hal. Tapi mengapa rasanya justru seperti tenggelam perlahan di kolam yang tak kukenal kedalamannya?

Setiap pagi aku bangun dengan kepala berat dan dada sesak, seolah ada beban yang tidak bisa kujelaskan. Pekerjaan terasa hampa, mimpi terasa jauh, dan pencapaian orang lain terus mengetuk dinding-dinding kepercayaanku yang rapuh. Aku duduk menatap layar laptop berjam-jam, jemariku menggantung di atas keyboard, seakan setiap huruf yang harus kutulis adalah teka-teki tentang hidupku sendiri.

Kopi yang mulai dingin di meja. Notifikasi yang datang dan pergi. Percakapan-percakapan basa-basi yang terasa lebih melelahkan daripada keheningan.

Aku tersenyum di depan orang lain, tertawa saat diperlukan, dan menyimpan tangis dalam sunyi yang tidak dimengerti siapa pun.
Kadang di malam hari, ketika kota sudah lelah dan jalanan menjadi bisu, aku menatap langit dari jendela kamar, bertanya apakah ada orang lain di luar sana yang juga merasa seperti ini. Berjalan tanpa tahu ke mana, berusaha terlihat baik-baik saja sambil perlahan-lahan hancur di dalam.

Aku mulai mempertanyakan semuanya.
Apakah aku sudah cukup? Apakah jalan yang kupilih benar? Atau... apakah aku hanya ikut-ikutan, takut tertinggal dari dunia yang terus melaju?

Aku berlari dan terjatuh. Aku mencoba, lalu gagal. Aku berusaha, namun kembali patah. Aku mencoba memahami, tapi justru tersesat. Pada akhirnya, aku diam. Dan dalam diam itu, aku mulai mendengar suara asing. Suara dari dalam diriku sendiri. Bukan teriakan, bukan bisikan, hanya kehadiran... yang menanyakan satu hal sederhana:
“Kamu mau jadi siapa, jika tak ada yang harus kamu buktikan?”

Aku tak tahu jawabannya. Aku bahkan belum tahu apakah pertanyaannya adil. Tapi suara itu terus ada, menemaniku saat semua hal lain terasa menjauh.

Mungkin aku tidak punya jawaban sekarang. Tapi untuk pertama kalinya, aku ingin berhenti berlari. Aku ingin duduk, diam, dan mendengarkan diriku, meski pelan, meski takut, meski belum tahu harus ke mana.

Karena mungkin, hanya dengan menyelam sampai ke dasar, aku bisa belajar bagaimana caranya mengapung.

Dan jika aku tak bisa kembali seperti dulu, itu tidak apa-apa.
Mungkin, aku tidak harus kembali. Mungkin aku sedang dibentuk menjadi sesuatu yang baru.

Seseorang yang utuh… meski masih belajar mengenali bayangannya sendiri.

How do you feel about this chapter?

1 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Anikala
904      431     2     
Romance
Kala lelah terus berjuang, tapi tidak pernah dihargai. Kala lelah harus jadi anak yang dituntut harapan orang tua Kala lelah tidak pernah mendapat dukungan Dan ia lelah harus bersaing dengan saudaranya sendiri Jika Bunda membanggakan Aksa dan Ayah menyayangi Ara. Lantas siapa yang membanggakan dan menyanggi Kala? Tidak ada yang tersisa. Ya tentu dirinya sendiri. Seharusnya begitu. Na...
Menanti Kepulangan
40      36     1     
Fantasy
Mori selalu bertanya-tanya, kapan tiba giliran ia pulang ke bulan. Ibu dan ayahnya sudah lebih dulu pulang. Sang Nenek bilang, suatu hari ia dan Nenek pasti akan kembali ke bulan. Mereka semua akan berkumpul dan berbahagia bersama di sana. Namun, suatu hari, Mori tanpa sengaja bertemu peri kunang-kunang di sebuah taman kota. Sang peri pun memberitahu Mori cara menuju bulan dengan mudah. Tentu ada...
HABLUR
662      344     6     
Romance
Keinginan Ruby sederhana. Sesederhana bisa belajar dengan tenang tanpa pikiran yang mendadak berbisik atau sekitar yang berisik agar tidak ada pelajaran yang remedial. Papanya tidak pernah menuntut itu, tetapi Ruby ingin menunjukkan kalau dirinya bisa fokus belajar walaupun masih bersedih karena kehilangan mama. Namun, di tengah usaha itu, Ruby malah harus berurusan dengan Rimba dan menjadi bu...
Maju Terus Pantang Kurus
887      582     2     
Romance
Kalau bukan untuk menyelamatkan nilai mata pelajaran olahraganya yang jeblok, Griss tidak akan mau menjadi Teman Makan Juna, anak guru olahraganya yang kurus dan tidak bisa makan sendirian. Dasar bayi! Padahal Juna satu tahun lebih tua dari Griss. Sejak saat itu, kehidupan sekolah Griss berubah. Cewek pemalu, tidak punya banyak teman, dan minderan itu tiba-tiba jadi incaran penggemar-penggemar...
Hello, Me (30)
19255      939     6     
Inspirational
Di usia tiga puluh tahun, Nara berhenti sejenak. Bukan karena lelah berjalan, tapi karena tak lagi tahu ke mana arah pulang. Mimpinya pernah besar, tapi dunia memeluknya dengan sunyi: gagal ini, tertunda itu, diam-diam lupa bagaimana rasanya menjadi diri sendiri, dan kehilangan arah di jalan yang katanya "dewasa". Hingga sebuah jurnal lama membuka kembali pintu kecil dalam dirinya yang pern...
That's Why He My Man
818      561     9     
Romance
Jika ada penghargaan untuk perempuan paling sukar didekati, mungkin Arabella bisa saja masuk jajan orang yang patut dinominasikan. Perempuan berumur 27 tahun itu tidak pernah terlihat sedang menjalin asmara dengan laki-laki manapun. Rutinitasnya hanya bangun-bekerja-pulang-tidur. Tidak ada hal istimewa yang bisa ia lakukan di akhir pekan, kecuali rebahan seharian dan terbebas dari beban kerja. ...
Dalam Waktu Yang Lebih Panjang
351      262     22     
True Story
Bagi Maya hidup sebagai wanita normal sudah bukan lagi bagian dari dirinya Didiagnosa PostTraumatic Stress Disorder akibat pelecehan seksual yang ia alami membuatnya kehilangan jati diri sebagai wanita pada umumnya Namun pertemuannya dengan pasangan suami istri pemilik majalah kesenian membuatnya ingin kembali beraktivitas seperti sedia kala Kehidupannya sebagai penulis pun menjadi taruhan hidupn...
Bittersweet Memories
40      40     1     
Mystery
Sejak kecil, Aksa selalu berbagi segalanya dengan Arka. Tawa, rahasia, bahkan bisikan di benaknya. Hanya Aksa yang bisa melihat dan merasakan kehadirannya yang begitu nyata. Arka adalah kembarannya yang tak kasatmata, sahabat sekaligus bayangan yang selalu mengikuti. Namun, realitas Aksa mulai retak. Ingatan-ingatan kabur, tindakan-tindakan di luar kendali, dan mimpi-mimpi aneh yang terasa lebih...
Ruang Suara
186      130     1     
Inspirational
Mereka yang merasa diciptakan sempurna, dengan semua kebahagiaan yang menyelimutinya, mengatakan bahwa ‘bahagia itu sederhana’. Se-sederhana apa bahagia itu? Kenapa kalau sederhana aku merasa sulit untuk memilikinya? Apa tak sedikitpun aku pantas menyandang gelar sederhana itu? Suara-suara itu terdengar berisik. Lambat laun memenuhi ruang pikirku seolah tak menyisakan sedikitpun ruang untukk...
Sendiri diantara kita
925      569     3     
Inspirational
Sendiri di Antara Kita Arien tak pernah benar-benar pergi. Tapi suatu hari, ia bangun dan tak lagi mengingat siapa yang pernah memanggilnya sahabat. Sebelum itu, mereka berlima adalah lingkaran kecil yang sempurna atau setidaknya terlihat begitu dari luar. Di antara canda, luka kecil disimpan. Di balik tawa, ada satu yang mulai merasa sendiri. Lalu satu kejadian mengubah segalanya. Seke...