Semuanya tidak sesuai rencana dan seolah sudah di atur oleh sang Maha Kuasa agar seperti ini alurnya
***
Suasana di sekolah berbeda sekarang dibanding ketika suasana di mana pertama kali seorang Rafi menginjakan kembali di sekolah barunya ini. Pada awalnya dirinya akan dipandang keren karena memiliki tampang yang sangat begitu ganteng tetapi sekarang semua orang siswa-siswi yang ada disini malah menatap sinis kepada dirinya.
Rafi sebenarnya sudah tahu apa yang terjadi tapi dia tidak mau beri spekulasi lebih jauh dan lebih baik mengabaikan mereka semua dan memilih untuk menuju ke kelas dimana pelajaran akan segera dimulai.
Pada saat belajar pun dirinya merasa tidak konsentrasi karena semua orang yang ada di sana malah menatap tajam kearah dirinya bahkan atmosfer pun terasa begitu horor dan itu membuat Rafi merasa tidak nyaman, apa jangan-jangan ini masalah yang kemarin dimana dirinya menjadi orang ketiga di antara hubungan Nabila dan juga Kevin.
Terus kenapa Nabila tidak bilang kalau ia sudah berhubungan dengan Kevin? Kalau tahu dari dulu mungkin dia tidak akan menembak seorang Nabila yang ternyata sudah memiliki pacar.
Daripada terus terintimidasi oleh semua orang yang ada di sini lebih baik dirinya harus bertemu langsung dengan nabilah dan juga Kevin tentang masalah ini dirinya tahu bahwa ia salah tapi jangan hukum dirinya seperti ini hanya karena masalah cinta.
Rafi mulai mencari keberadaan kevin dan juga Nabila yang berada di ruangan OSIS karena mereka berdua selalu bersama begitupun juga dirinya yang masuk OSIS itu juga karena Nabila.
Dan baru saja masuk.
"Lo dilarang masuk," tolak Kevin.
Baru saja masuk ternyata Rafi sudah ditolak mentah-mentah oleh Kevin yang merupakan ketua OSIS di sekolah ini.
"Lho kenapa? Kan gue bagian dari anggota OSIS juga," ucap Rafi.
"Iya! Tapi itu dulu?" Bukan Kevin yang menjawab melainkan Nabila yang muncul dari belakang Kevin.
"Kok bisa? Kenapa sayang?" tanya Rafi.
"Jangan panggil gue dengan sebutan sayang. Karena mulai dari sekarang KITA PUTUS! Dan sekaligus lo di keluarkan dari OSIS," jawab Nabila memberikan stetmean.
"Kenapa Nabila, kenapa? Kurang baik apa gue di mata lo?" Rafi mempertanyakan.
"Sebenarnya lo baik tapi hanya saja kebaikanmu yang gue memanfaatkan, gue sebenarnya pura-pura cinta sama lo untuk menyelesaikan sebuah misi dan gue nggak bisa bilang misinya. Pada setelah misi gue berhasil gue akan kembali ke pangkuan Kevin. Benar kan?" jelas Nabila.
Mendengar jawaban penghianatan yang dilontarkan oleh Nabila membuat Rafi semakin merasa sakit hati ia tidak menyangka bahkan mendapatkan cinta yang penuh dengan kepalsuan tidak ada rasa sejatinya sama sekali.
"Dan oh ya sebelum lo pergi, ini ada undangan party from night yang akan diadakan di rumah gue bareng anak-anak osis lainnya sekaligus perayaan terakhir lo keluar dari bagian OSIS."
Mau tidak mau Rafi menerima undangan itu padahal bisa saja dirinya menolak mentah-mentah ajakan tersebut tetapi entah kenapa tangannya malah menerima undangan itu dan setelahnya ia mulai meninggalkan ke ruangan oasis dengan pasangan yang memang sudah menjalin hubungan lebih lama dari nya.
Dan semua itu disaksikan oleh seseorang yang memang bertugas sebagai informal dan dirinya juga merasa sangat menyesal atas keputusannya ini tapi dia tidak punya pilihan lain selain membongkar semuanya.
***
Sementara itu siang hari di sebuah kampus tampak Nara baru saja menginjakkan kakinya kembali di kampus karena memang hari ini dia ingin bertemu dengan seseorang seseorang yang memang menurutnya sangat berarti sekaligus kaki tangan dokter yang menangani dirinya.
Siapa lagi kalau bukan Aldan. Tapi bukan Nara namanya kalau tidak ada aldan di kampus ini berarti dirinya berada di basecamp yang berada di dekat kampus yang memang semua anggota geng SUPERNOVA yang kuliah akan berkumpul di basecamp ini.
Dan Nara tahu semuanya karena dirinya informan.
Ketika sampai di basecamp itu ia melihat ariel dan juga teman-temannya sedang berkutat dengan kegiatan masing-masing seolah menunggu seseorang. Namun ketika aldan datang ke dalam ruangan itu semua orang sontak menghentikan kegiatannya terkecuali ariel yang memang sudah mulai kesal dan juga muak.
"Gue udah dapat identitas pelaku kasus ADINAYA tersebut, ini orang dan ciri-ciri serta info lanjut," kata Aldan.
Semua orang tampak antusias ketika al dan membawa bukti bahwa ia sudah menemukan pelakunya, namun Ariel yang memang nampak tidak suka di awal mempertanyakan semua ini.
"Apa bener pelakunya? Terus kalau salah gimana bisa bisa lo di penjara."
"Jelas benerlah. Gue mencari tahu ini siang dan malam sampai akhirnya gue berhasil menemukannya daripada temen lo yang gak guna itu bahkan hampir saja membocorkan rahasia kita," ledek Aldan.
"APA LO BILANG?"
"ARIEL! STOP!"
Sebelum pertarungan terjadi Aiman langsung menghentikan Ariel.
"Baiklah. Langsung eksekusi malam ini," putus Aiman.
"Tunggu Aiman, kok lo langsung terima gitu aja, harus nya cari tahu keberadaanya baru eksekusi," tahan Ariel.
Semua orang langsung mengambil posisi ketika Aiman sudah mengambil keputusan dan Ariel jujur tidak bisa menghentikan semua ini karena bisa saja mereka salah sasaran dan malah orang lain yang jadi korban tapi Aiman tidak mengubris permintaannya sama sekali.
"Aiman! Riki dan Hari!" panggil Ariel.
Mereka bertiga mendengar panggilan Ariel lalu setelah itu mereka bertiga langsung mengajak Ariel untuk mengobrol secara 8 mata membiarkan teman-teman yang lainnya melanjutkan aksi mereka.
"Cari tahu dulu ya," pinta Ariel.
"Kita udah nggak percaya lagi sama lo kita berteman hanya untuk memanfaatkan mah saja karena uang karena kita kekurangan uang untuk memenuhi kebutuhan kita sehari-hari, dan sekarang kita udah punya Aldan orang yang lebih kaya daripada lo dan juga lebih pintar daripada lo yang mengandalkan otot di banding otak," jelas Aiman.
Mendengar apa yang dikatakan Aiman ternyata sama persis dengan apa yang dikatakan Zayn selama ini ternyata Aiman dan juga yang lainnya hanya memanfaatkan uangnya saja bukan persahabatan dan juga kasih sayang yang mereka berikan.
"Mulai dari sekarang lo bukan lagi anggota dari SUPERNOVA dan lo sekarang mulai bebas dari tanggung jawab lo sekarang," titah Aiman
Setelah mengatakan hal itu Aiman dan juga yang lainnya langsung memerintahkan anggota yang lainnya untuk berkencan mencari sosok yang tadi ditunjukkan oleh Aldan. Dan tinggalah ariel di sini dengan kesendirian dan juga penghianatan yang dilakukan oleh orang yang iya anggap sebagai sahabat.
Sementara itu Nara yang sudah kabur dari tempat basecamp itu memutuskan untuk mencari tahu siapa orang yang dimaksud oleh Aldan dan yang lainnya, akan tetapi baru saja niatnya untuk mencari tahu sosok itu tiba-tiba ia merasakan sakit luar biasa di bagian perut sebelah kiri sepertinya penyakit gagal ginjal nya.
Tapi dalam hatinya iya ingin segera menghentikan aksi yang dilakukan Aldan karena bisa jadi apa yang dikatakan Ariel ada benarnya juga bahwa sosok yang dicurigai oleh Aldan adalah salah sasaran, tapi sebelum mencari tahu hal itu keringat dingin dan mata berkunang-kunang mulai menyerang Nara hingga akhirnya dia pingsan di tengah jalan dengan merasakan sakit yang luar biasa.
***