Bahagia di malam ini berubah duka karena semua yang di lakukan tidak sesuai harapan
***
Nara masih bisa menyaksikan semuanya karena kebetulan ia tidak keluar dari rumah Rafi karena masih memantau perkembangan selanjutnya, ternyata Rafi benar-benar frustasi atas hadiah yang diberikan oleh dirinya kepada Rafi tapi kalau tidak segera ia berikan maka akan semakin merasa sakit hati bagi seorang Rafi, apalagi kalau sampai Zayn tahu.
Yang bisa dilakukan Nara sekarang adalah menuliskan apa yang ia lihat bukan dirinya merasa puas dengan apa yang baru saja ia lakukan tetapi ia bisa melakukan ini agar tidak terjadi lagi korban yang sama seperti Rafi.
"Sepertinya sampai sini aja deh."
Nara langsung meninggalkan tempat itu dan biarkan Rafi menikmati kesendiriannya serta kesedihan hatinya di malam yang harusnya menjadi bahagia ini.
***
Di tempat berbeda harusnya Zayn berada di sisi Rafi sekarang tapi pada saat dia meminta izin kepada Rafi untuk menjemput sosok Nabila. Tiba-tiba ia ditelepon oleh ibunya dan mengatakan bahwa ia harus segera pulang sekarang.
Jadi mau tidak mau Zayn harus menemui ibunya terlebih dahulu dan awalnya ia ingin meminta izin untuk menelepon Rafi terlebih dahulu untuk mengirimkan kabar, akan tetapi ditolak oleh ibunya dan memilih untuk langsung segera ke rumah tanpa harus mampir ke mana-mana.
Jadi setelah itu dengan tidak mengirimkan kabar dulu kepada Rafi. Zayn memutuskan untuk langsung pergi ke rumah untuk menemui ibunya.
Setelah sampai ia langsung disambut oleh ibunya yang sudah memakai pakaian serba hitam dan juga tiba-tiba ibunya langsung melemparkan baju kepada Zayn untuk dikenakan.
"Pake ini dan ikut ibu sekarang juga?" titah ibu nya.
Zayn tidak bisa menolak dan dia mau tidak mau harus menuruti keinginan ibunya yang akan entah membawanya ke mana, tapi Zayn tahu apa yang akan dilakukan sang ibu kepada dirinya. Jadi malam ini akan menjadi saksi di mana seorang Zayn yang awalnya pekerja keras dengan bekerja pekerjaan yang halal akan menjadi seorang pria yang pemalas dengan bekerja pekerjaan yang haram.
Mobil jemputan mereka sudah datang lalu ibu dan anak itu segera masuk ke dalam mobil tersebut dan meninggalkan kediaman rumahnya untuk menuju suatu tempat.
"Kita mau ke mana bu?" padahal Zayn tahu, tapi ia malah bertanya lagi.
"Kita pergi merampok. Ada rumah yang sudah di tinggalkan pemiliknya bekerja di luar negeri jadi rumah itu sekarang dalam keadaan kosong dan banyak uang yang ada di dalam salah karena kebetulan dia adalah seorang pengusaha terkenal," jelas sang ibu.
Sebenarnya bisa saja Zayn menolak permintaan ibunya untuk ikut merampok tetapi bibirnya seolah kelu h dan tidak mampu mengucapkan sepatah kata pun kepada ibunya karena ia mempunyai prinsip bahwa surga itu ada di telapak kaki ibu, tapi Ibu seperti apa dulu yang harus mereka hormati dan hargai kalau malah menyuruh anaknya ke jalan yang salah? Haruskah kita durhaka kepada nya?
Mobil itu pun akhirnya berhenti di sebuah rumah yang memang sepi tersebut dan di sana pintu mobil pun terbuka dan sang Ibu malah langsung mendorong Zayn keluar dari mobil tersebut.
"Sekarang giliran kamu nak yang masuk, ibu sama rekan ibu tunggu disini," titah sang ibu.
Ternyata ibunya malah menyuruh Zayn seorang diri untuk masuk ke dalam sana seorang Zayn yang memang pemula dan tidak pernah melakukan tindakan kejahatan harus melakukan hal yang sangat jahat dan buruk sekali, tapi kalau tidak ia lakukan maka ibunya tidak akan pernah menganggapnya lagi sebagai anaknya.
Jadi tanpa penolakan apapun Zayn yang tidak mempunyai keahlian merampok mencoba untuk masuk.
Terlihat Zayn tengah memantau situasi salah satu rumah yang sangat mewah tersebut. Namun langkah kakinya ragu untuk masuk dan menjalankan aksinya, hingga sebelum ia benar-benar mengurungkan niatnya itu. Tiba-tiba ponselnya bergetar dan ia langsung buru-buru mengambil ponsel itu dan mengangkatnya.
"Hallo."
"..."
"Iya Bu."
"..."
"Tapi Bu, Zayn gak yakin."
"..."
"Zayn sayang kok!"
"..."
"Tapi—"
Sebelum benar-benar mendengarkan penjelasannya telepon itu mati saat sepihak seolah-olah tidak ada pilihan lain selain mengikuti arahan yang ada di dalam telepon tersebut. Jadi sosok yang bernama Zayn tersebut mau tidak mau harus menuruti permintaan itu hingga ia menaruh kembali ponselnya di saku lalu segera memasang penutup kepala yang di mana penutup itu bolong di bagian mata dan juga mulutnya untuk bernapas sekaligus juga melihat.
Lalu setelah itu Zayn menyenangkan aksinya dengan memanjat pagar rumah mewah itu. Dengan berhati-hati dia menelusuri rumah itu dan berharap tidak ada CCTV ataupun penyadap yang akan mengganggu aksinya tersebut.
Dengan mengikuti arahan dari ibunya pada saat di mobil tadi Zayn mulai mencari Di mana brankas tempat uang berada, karena itu yang menjadi tujuan seorang Zayn sekarang.
Dan setelah mencari-cari akhirnya dia menemukan kamar rahasia yang ada di samping kamar kerja rumah tersebut, dan sontak saja dia langsung membuka penutup kepalanya dan mulai membuka paksa kunci brankas tersebut dan terlihat uang yang bernilai ratusan juta rupiah itu bertumpuk di sana.
Dengan sigap Zayn mengambil kantung kresek yang ia bawa, lalu segera ia mengambil uang tersebut dan dimasukkan ke dalam kantong kresek dan setelah itu ia memutuskan untuk keluar tanpa memasang kembali topeng yang telah ia buka tadi.
Zayn keluar dari rumah itu dengan berjalan mulus tanpa ada gangguan sama sekali. Lalu setelah itu mobil yang tadi menjemputnya kini menunggu di depan dirinya dan segera mobil itu terbuka dan menyuruh Zayn untuk masuk.
"Gimana nak. Berhasil?" tanya Ibu.
"Ini bu. Zayn gak mau lakuin ini bu, ini pertama dan terakhir yang bisa Zayn lakukan demi ibu, sekarang terserah sama ibu. Zayn pasrah," jelas Zayn.
Seolah mendengar jawaban dari penjelasan Zayn tadi kepada sang ibu, akhirnya ibunya pun melakukan hal yang diperintahkan oleh anak tunggalnya itu.
"Baiklah nak kalo itu mau kamu. Ibu akan pergi dari kehidupan mu, dan mulai sekarang KAMU BUKAN LAGI ANAK KANDUNGKU ZAYN MIKHAIL!" pungkas Ibunya.
Setelah mengatakan hal itu mobil pun yang tadinya melaju tiba-tiba berhenti dan langsung menurunkan Zayn begitu saja di tempat yang sepi, Zayn sudah pasrah apa yang akan dilakukan ibunya terhadap dirinya karena ia sudah terlalu percaya dan terlalu kasihan kepada ibunya tapi justru ibunya juga tidak malah menyayanginya sama sekali ia hanya menginginkan uang dari hasil kerja keras Zayn selama ini.
Dan setelah mengatakan itu sekarang Zayn menjadi hidup Sebatang Kara tidak memiliki siapa-siapa lagi dan Mungkin ia akan bekerja keras untuk dirinya sendiri karena ia sudah tidak punya tanggungan lagi untuk kehidupan yang ia miliki sekarang.
Mungkin satu penyesalannya yang akan menghantui dirinya yaitu menjadi perampok demi ibunya sendiri.
***