Konflik persahabatan akibat benang merah yang di takdirkan oleh tuhan
***
Sementara itu Danny baru pulang dari kuliah dan hari ini dia memilih menggunakan jalan kaki daripada menggunakan motornya, karena ia sudah lama tidak menggerakkan kaki panjangnya itu untuk jarak yang cukup jauh walaupun tadi dia juga menggunakan angkutan umum, tapi sebenarnya lebih praktis menggunakan kendaraan yang ada di rumah tapi bukan Danny namanya kalau tidak memilih untuk jalan kaki.
Baru saja Danny hampir sampai ke rumahnya tiba-tiba di arah depan ia melihat motor Kakak tirinya sudah sampai ke rumah dan hendak masuk, namun anehnya bersamaan dengan motor itu datang cewek dengan menggunakan ojek juga mengikuti dan hendak menahan Aldan untuk masuk.
Terjadi adegan tarik menarik disana, sampai akhir karena kurang seimbang antara cowok dan cewek.
"Ya ampun!" teriak Danny.
Cewek itu tersungkur dan Aldan segera masuk kedalam sana.
"Kak Aldan!" panggil Danny.
"Dan! Tolong urus cewek itu, jangan sampe masuk ke rumah atau ke kamar gue," pinta Aldan.
Baru kali ini Aldan meminta tolong kepada Danny walaupun sebenarnya apa yang terjadi di antara mereka berdua Danny tidak tahu, tapi yang jelas mendengar permintaan kakaknya itu membuat ia sedikit senang pasalnya sang kakak akhirnya mau mengakui walaupun sedikit dengan caranya dia meminta bantuan.
"kak, udah ya kak! Kakak saya gak mau di ganggu dulu," pinta Danny.
"Gak bisa ya! Gue gak bisa kayak gini!! Kakak lo harus tanggungjawab ya," ucap cewek itu.
"Emang kakak saya ngelakuin apa ke kak?" tanya Danny.
"Lo gak bakal paham dek! Gue mau ketemu sama kakak lo TITIK!!"
Tindakan cewek itu makin lama makin memberontak, sampai akhirnya Danny yang sedikit kesal karena cewek yang ada di depannya itu tidak menjawab pertanyaannya dan malah terus memaksanya untuk masuk, hingga akhirnya dia memutuskan untuk sedikit mendorong cewek itu menjauh hingga tanpa sengaja terjatuh padahal bukan itu tujuannya.
"Argh!"
"Nabila!!"
Danny dan cewek yang bernama Nabila itu langsung menengok ke arah sumber suara dan ternyata di sana ada sosok yang dikenal oleh mereka berdua siapa lagi kalau bukan Rafi.
Rafi melihat dengan mata kepalanya sendiri di mana kekasih hatinya itu terjatuh oleh sahabatnya sendiri dengan secara kasar dan tidak berperikemanusiaan.
"Sayang lo gapapa?" tanya Rafi.
"Gapapa sayang. Kok kamu bisa ada disini?" tanya balik Nabila.
"Aku seharian lebih nyariin kamu sayang dan ternyata filing aku benar kamu ada di sini. Aku tanya sekali lagi Kamu nggak apa-apa kan?"
"Gapapa kok sayang."
Setelah memastikan bahwa Nabila baik-baik saja Rafi langsung berdiri dan menatap tajam ke arah Danny.
"Maksudnya apa tadi lo dorong cewek gue?" tanya Rafi.
"Raf. Sorry Gue nggak bermaksud lakuin itu gue cuma—"
"CUMA APA! LO MAU BUAT CEWEK GUE LECET HAH! KALO SAMPAI TERJADI APA-APA SAMA CEWEK NABILA. GUE GAK SEGAN-SEGAN AKAN LAKUIN HAL YANG SAMA KE NARA!" ancam Rafi.
"Tunggu kok lo bawa-bawa Nara? Dia nggak ada hubungannya dengan ini?" tanya Danny.
"Tapi cewek yang dekat lo cuma dia kan makanya gue nggak akan biarin lo seenaknya sama cewek gue," sarkas Rafi.
"Kalo lo cuma marah karena gue ngedorong pacar lo, oke gue minta maaf. Lo boleh ngelakuin apapun ke gue tapi asalkan jangan ke Nara,dia nggak tahu apa-apa?" pinta Danny.
"Tapi gue mau nya ke NARA!" teriak Rafi.
"*njing lo!"
Akhirnya Danny kalap dan langsung meninju Rafi tepat di bibirnya, dan ternyata aksi itu diketahui oleh Ariel yang memang entah datang dari mana ia bisa datang ke depan rumahnya Danny, dan melihat dengan mata kepalanya sendiri ketika Danny mulai memukul dengan tangan kosong tepat mengenai bibir Rafi.
"Nabila, kamu pergi dari sini." Masih sempat-sempatnya Rafi meminta Nabila untuk pergi dari sini namun saat hendak dikejar oleh Danny karena dia tidak salah dalam hal ini langsung ditahan oleh Rafi.
Kalau dilihat dari postur badan Danny masih menang di sini karena ia sedikit lebih tua, daripada Rafi yang masih menginjak remaja dan sebelum perkelahian itu kembali terjadi, Ariel yang tadi melihatnya bukan malah melerai mereka tapi malah membantu Rafi menghadapi Danny.
Hingga satu pukulan kembali dibalas Ariel kepada Danny.
"Lo gapapa Fi?" tanya Ariel.
"Kak Ariel! Makasih ya."
Danny juga mendapatkan rasa sakit sama seperti yang ia lakukan kepada Rafi, lalu karena tidak mau membalas tindakan Ariel justru Danny mempertanyakan apa yang telah ia lakukan.
"Lo apa-apan Ariel?" tanya Danny.
"Justru gue tanya ini sama lo? Lo apa-apaan tadi mukul Rafi? Harusnya masalah ini selesaikan baik-baik bukan malah adu jotos seperti ini apalagi ini masalah perkara cewek tadi?" Ternyata Ariel melihat Nabila tadi jadi dia berpikir bahwa permasalahan ini hanya karena cewek.
"Bukan karena perkara itu tadi cewek tadi, maksud gue pacarnya Rafi itu ngejar kakak gue, kak Aldan, dia berontak ingin ke rumah gue dan Kak Aldan minta gue untuk tahan dia itu aja kok," jelas Danny.
"Pantesan aja," decak Ariel.
"Maksud lo?" tanya Danny.
"Ternyata lo sama aja dengan kakak tiri lo?" ungkap Ariel.
"Kok jadi bawa-bawa kakak gue?"
"Asal lo tau ya? Kakak lo itu udah jadi bagian dari geng gue SUPERNOVA! Dan dia telah merebut posisi informan yang telah gue percayai selama ini. Sekarang Aiman dan yang lainnya nggak percaya lagi sama orang yang gue telah rekrut jadi informan, semua ini juga gara-gara kakak lo! Si Aldan itu b4bi itu," jelas Ariel.
Dani tidak tahu permasalahan hal ini Bahkan ia juga tidak tahu bahwa kakaknya masuk ke geng SUPERNOVA yang di mana Ariel juga berada di sana. Danny tidak bisa berkutik lagi ketika Ariel berjalan mendekatinya dan langsung menamparnya begitu saja.
Plak!
"Danny!"
Aksi yang sama lagi-lagi dilihat oleh seseorang dan ternyata sosok itu adalah Adnan. Dan sontak saja ia langsung menjadi tameng untuk yang ia sudah anggap sebagai adik sendiri.
"KALO KALIAN PUNYA MASALAH SAMA DANNY! LO BISA LEMPAR DAN LAMPIASKAN MASALAH LO KE GUE, JANGAN KE DANNY," bela Adnan.
"Jadi anak dari si ayah pemabuk ini masih mau ngebela si adik tiri yang jelas-jelas pertemanan mereka ditentang sama ayahnya si anak tiri, sindir Ariel.
"APA LO BILANG!!!" murka Adnan.
Ketika satu pukulan akan dilayangkan dari Adnan ke Ariel tiba-tiba tangan Adnan ditahan oleh sosok yang pasti akan membela mereka berdua siapa lagi kalau bukan Zayn.
"KALO TANGAN LO BERANI NYENTUH RAFI ATAU ARIEL? GUE GAK SEGAN-SEGAN AKAN NGELAKUIN HAL YANG SAMA KE DANNY!"
***