Loading...
Logo TinLit
Read Story - Qodrat Merancang Tuhan Karyawala
MENU
About Us  

Kata hati selalu datang dalam kondisi apapun jadi jangan bohongi perasaan di hati

***

 

Terlihat Ariel berlari di halaman rumah sakit dan langsung menuju ke dalam rumah sakit untuk menemui resepsionis di sana, setelah berbincang dan bertanya beberapa hal akhirnya dia kembali berlari dari lorong rumah sakit walaupun sebenarnya ia tidak usah melakukan itu karena ini adalah jalanan umum bukan Jalan milik dirinya tapi sepertinya dirinya sedang terburu-buru jadi ia memilih untuk berlari untuk mempercepat langkahnya.

Hingga akhirnya dia sampai di salah satu Bangsal dan ih akhirnya dia berhenti berlari lalu mulai mengatur nafas sambil mengelap keringatnya yang mulai bercucuran itu setelah mengatur nafasnya ia langsung memutar kena pintu dan mulai masuk ke dalam ruangan itu.

"Kak Ariel!" panggil orang itu.

"Firman? Lo gapapa?" tanya Ariel.

Ariel memasuki ruangan itu dan ternyata sosok yang berada di balik kamar bangsa itu adalah sosok informan yang ada di SMA tempat ia bersekolah dulu sekaligus orang yang merekrut siswa-siswa di SMA untuk masuk ke geng SUPERNOVA.

"Sebenarnya apa yang terjadi?" sekali lagi Ariel bertanya.

Akhirnya cowok yang bernama Firman itu menceritakan bahwa dirinya mengalami kecelakaan, ketika ia mencari informasi tentang orang-orang yang ingin masuk ke geng SUPERNOVA tapi ternyata penyamaran dirinya terbongkar, dan membuat dia harus kejar-kejaran dengan orang yang ia selidiki karena merasa terintimidasi dan juga merasa menjadi buronan hingga akhirnya motornya mengalami kecelakaan dan untungnya dia belum sempat digebukin oleh warga karena ada orang lain yang membantu dirinya dibawa ke rumah sakit.

Mendengar cerita itu Ariel hanya bisa turut berbela sungkawa karena jujur dia tidak bisa berbuat apa-apa sekarang.

"Kak Aiman dan yang lainnya mana kak?" tanya Firman.

"Mereka kayaknya masih di jalan deh tapi tenang aja mereka pasti datang ke sini kok," jawab Ariel.

"Firman gak akan di keluarkan?" pikir nya.

Tiba-tiba anak ini malah mengatakan hal itu dan itu membuat Ariel bingung dibuatnya, padahal salah satu anggota nya mengalami kecelakaan, tapi kok dia berpikiran bahwa dirinya akan dikeluarkan.

"Kata siapa?" tanya Ariel.

"Bukan kata siapa-siapa tapi Firasat gue mengatakan hal itu Kak?" tanya Firman.

"Kalo gitu jangan khawatir ya, tenang saja." Ariel hanya bisa mengatakan hal itu.

Setelah itu tidak ada percakapan lagi di antara mereka berdua dan tiba-tiba Ariel memutuskan untuk pergi ke toilet sebentar sambil menghubungi Aiman dan juga yang lainnya untuk segera datang ke sini.

Ketika ia sudah sampai toilet kebetulan ia melewati ruangan Hemodialisa— atau ruangan orang yang melakukan cuci darah yang bisa disimpulkan bahwa ruangan itu hanya khusus untuk pasien pengidap gagal ginjal. Ariel memang mengingat satu orang yang terkena gagal ginjal yaitu temannya Danny—cewek yang menjadi informan bagi sahabat-sahabat ini.

Ketika ia mencoba mengintip dan ternyata ia bisa melihat sosok Nara ada di sana sepertinya kondisinya sudah semakin parah, tapi dia tetap untuk mencoba menjadi informasi untuk kelima sahabat ini ketika mereka sibuk dengan pekerjaan masing-masing dan tidak bisa bertemu.

Dan sepertinya aksi yang diintip oleh Ariel diketahui oleh Nara dan dia malah langsung melambaikan tangan dan mengayun-ayunkan tangan, seolah untuk masuk ke dalam sini, awalnya Ariel coba menolak dengan menggelengkan kepala, tapi Nara yang terus memaksanya memutuskan untuk masuk ke dalam setidaknya ia bisa menemani sekitar 1 jam atau 2 jam.

Setelah masuk ternyata bukan hanya Nara yang ada di sana melainkan ada beberapa orang yang melakukan hal yang sama dengan ditemani orang yang mereka cintai, dan juga sayang tapi berbeda dengan Nara yang hanya sendirian tidak ada yang menemaninya sama sekali.

Ariel bisa melihat darah yang sedang masuk ke dalam alat mesin itu untung saja Dia tidak punya fobia terhadap darah jadi masih tetap bisa baik-baik saja

"Hai," sapa Nara.

"Hallo, lo gapapa?" tanya Ariel.

"Salfok ya. Sama keadaan gue yang berbeda ketika di luar sama di rumah sakit, hehehe sepertinya setelah ini lo akan lebih kasihan sama gue tapi gue harap jangan ya gue nggak perlu dikasihani yang gue. Yang kasihan itu adalah persahabatan kalian berlima jangan kalian sia-siakan," jelas Nara.

"Iya. Oh ya Nar, kemarin gue udah pulang ke rumah?" Anehnya Ariel malah menceritakan apa yang terjadi kemarin kepada Nara seolah mengalir begitu saja.

"Emang selama ini lo nggak pernah pulang ke rumah?" tanya Nara.

"Nggak pernah sama sekali soalnya kedua orang tua gue walaupun masih lengkap tetapi mereka berdua pekerja keras walaupun hanya bekerja serabutan Jadi mereka tidak punya waktu untuk pulang ke rumah dan entah kenapa mereka kemarin tiba-tiba pulang dan gue juga ikutan pulang deh."

Dan bisa Nara simpulkan bahwa memang Ariel lebih menghabiskan waktunya di luar rumah bersama sahabat-sahabatnya, walaupun dengan risiko harus dimanfaatkan baik harta dan juga tenaganya karena jujur dia tidak pernah mendapat kasih sayang dari kedua orang tuanya jadi dia melampiaskannya kepada teman-temannya itu.

"Pasti lo berpikiran orang tua gue nggak sayang sama gue kan? Salah besar loh!"

Nara terkejut dengan apa yang baru saja dikatakan oleh Ariel seolah-olah dia membaca pikirannya.

"Sebenarnya orang tua gue sayang sama gue hanya saja keadaan ekonomi yang membuat kita seperti ini. Sebenarnya yang jadi permasalahan gue adalah dari dulu sampai sekarang karena keadaan ekonomi gue nggak pernah dapat teman sama sekali bahkan gue untuk mencoba untuk berteman pun malah dijauhi karena keadaan ekonomi kata orang bahwa uang bisa mendatangkan teman karena teman hanya menginginkan uang kita. Dan gue buktikan hari ini ternyata benar setelah gue keluar dari SMA dan orang tua gue mengirim banyak sekali uang hasil kerja kerasnya buktinya gue bisa masuk ke geng SUPERNOVA, berteman dengan Aiman dan dan juga yang lainnya dan juga bisa berteman dengan kalian," jelas Ariel.

"Itu berkat apa? Itu berkat uang yang orang tua gue kasih, hingga akhirnya gue bisa dapat temen sebanyak ini."

Nara hanya bisa mendengarkan hal itu tapi akhirnya dia juga angkat bicara.

"Apa yang lu bicarakan ada benernya juga dan mungkin itu juga sebuah kebetulan tapi menurut gue teman atau sahabat sesungguhnya itu bukan dinilai kita banyak uang atau tidak intinya adalah saling memahami satu sama lain dan bisa menerima apa adanya. Berarti teman di masa lalu lo itu bukan teman yang baik mereka hanya memanfaatkan lo saja, tapi untuk yang sekarang gue belum bisa mengatakan bahwa itu teman sejati lo atau bukan karena lo yang putuskan sendiri arti sejati itu apa."

"Tapi yang jelas gue doakan agar lo benar-benar mendapatkan teman yang benar-benar sejati menerima lo apa adanya dalam suka dan duka tanpa pandang bulu," jelas Nara.

 

***

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
No Longer the Same
341      259     1     
True Story
Sejak ibunya pergi, dunia Hafa terasa runtuh pelan-pelan. Rumah yang dulu hangat dan penuh tawa kini hanya menyisakan gema langkah yang dingin. Ayah tirinya membawa perempuan lain ke dalam rumah, seolah menghapus jejak kenangan yang pernah hidup bersama ibunya yang wafat karena kanker. Kakak dan abang yang dulu ia andalkan kini sibuk dengan urusan mereka sendiri, dan ayah kandungnya terlalu jauh ...
May I be Happy?
467      307     0     
Inspirational
Mencari arti kebahagian dalam kehidupan yang serba tidak pasti, itulah kehidupan yang dijalani oleh Maya. Maya merupakan seseorang yang pemalu, selalu berada didalam zona nyamannya, takut untuk mengambil keputusan, karena dia merasa keluarganya sendiri tidak menaruh kepercayaan kepada dirinya sejak kecil. Hal itu membuat Maya tumbuh menjadi seperti itu, dia tersiksa memiliki sifat itu sedangka...
Langit-Langit Patah
25      23     1     
Romance
Linka tidak pernah bisa melupakan hujan yang mengguyur dirinya lima tahun lalu. Hujan itu merenggut Ren, laki-laki ramah yang rupanya memendam depresinya seorang diri. "Kalau saja dunia ini kiamat, lalu semua orang mati, dan hanya kamu yang tersisa, apa yang akan kamu lakukan?" "Bunuh diri!" Ren tersenyum ketika gerimis menebar aroma patrikor sore. Laki-laki itu mengacak rambut Linka, ...
CTRL+Z : Menghapus Diri Sendiri
120      107     1     
Inspirational
Di SMA Nirwana Utama, gagal bukan sekadar nilai merah, tapi ancaman untuk dilupakan. Nawasena Adikara atau Sen dikirim ke Room Delete, kelas rahasia bagi siswa "gagal", "bermasalah", atau "tidak cocok dengan sistem" dihari pertamanya karena membuat kekacauan. Di sana, nama mereka dihapus, diganti angka. Mereka diberi waktu untuk membuktikan diri lewat sistem bernama R.E.S.E.T. Akan tetapi, ...
Sweet Seventeen
984      709     4     
Romance
Karianna Grizelle, mantan artis cilik yang jadi selebgram dengan followers jutaan di usia 17 tahun. Karianna harus menyeimbangkan antara sekolah dan karier. Di satu sisi, Anna ingin melewati masa remaja seperti remaja normal lainnya, tapi sang ibu sekaligus manajernya terus menyuruhnya bekerja agar bisa menjadi aktris ternama. Untung ada Ansel, sahabat sejak kecil yang selalu menemani dan membuat...
Fidelia
2070      891     0     
Fantasy
Bukan meditasi, bukan pula puasa tujuh hari tujuh malam. Diperlukan sesuatu yang sederhana tapi langka untuk bisa melihat mereka, yaitu: sebentuk kecil kejujuran. Mereka bertiga adalah seorang bocah botak tanpa mata, sesosok peri yang memegang buku bersampul bulu di tangannya, dan seorang pria dengan terompet. Awalnya Ashira tak tahu mengapa dia harus bertemu dengan mereka. Banyak kesialan menimp...
Kaca yang Berdebu
93      74     1     
Inspirational
Reiji terlalu sibuk menyenangkan semua orang, sampai lupa caranya menjadi diri sendiri. Dirinya perlahan memudar, seperti bayangan samar di kaca berdebu; tak pernah benar-benar terlihat, tertutup lapisan harapan orang lain dan ketakutannya sendiri. Hingga suatu hari, seseorang datang, tak seperti siapa pun yang pernah ia temui. Meera, dengan segala ketidaksempurnaannya, berjalan tegak. Ia ta...
Nuraga Kika
32      29     0     
Inspirational
Seorang idola sekolah menembak fangirlnya. Tazkia awalnya tidak ingin melibatkan diri dengan kasus semacam itu. Namun, karena fangirl kali ini adalah Trika—sahabatnya, dan si idola adalah Harsa—orang dari masa lalunya, Tazkia merasa harus menyelamatkan Trika. Dalam usaha penyelamatan itu, Tazkia menemukan fakta tentang luka-luka yang ditelan Harsa, yang salah satunya adalah karena dia. Taz...
Bittersweet Memories
40      40     1     
Mystery
Sejak kecil, Aksa selalu berbagi segalanya dengan Arka. Tawa, rahasia, bahkan bisikan di benaknya. Hanya Aksa yang bisa melihat dan merasakan kehadirannya yang begitu nyata. Arka adalah kembarannya yang tak kasatmata, sahabat sekaligus bayangan yang selalu mengikuti. Namun, realitas Aksa mulai retak. Ingatan-ingatan kabur, tindakan-tindakan di luar kendali, dan mimpi-mimpi aneh yang terasa lebih...
Switch Career, Switch Life
351      295     4     
Inspirational
Kadang kamu harus nyasar dulu, baru bisa menemukan diri sendiri. Therra capek banget berusaha bertahan di tahun ketiganya kerja di dunia Teknik yang bukan pilihannya. Dia pun nekat banting setir ke Digital Marketing, walaupun belum direstui orangtuanya. Perjalanan Therra menemukan dirinya sendiri ternyata penuh lika-liku dan hambatan. Tapi, apakah saat impiannya sudah terwujud ia akan baha...