Bukan hanya orang lain yang butuh waktu bersama diri kita sendiri juga butuh waktu itu
***
Ini adalah pertama kalinya Ariel kembali ke rumah ini setelah beberapa minggu bahkan bulan menginap bukan yang di maksud rumah. Tapi anehnya sekarang ia ingin kembali menjadi anak ayah dan ibunya yang anehnya mereka bisa meluangkan waktu.
Tapi Ariel dirumah lebih banyak mendekatkan dirinya dengan kedua orang tuanya yang selama ini telah menjauh dari dirinya, Ariel seperti hidup kembali melihat kebersamaan itu. Dimana sang Umi—panggilan ibu dari Ariel yang berperan penting dalam perhatian dan kasih sayang kepada anaknya.
Sedangkan sang Abi— ayahnya menjadi teman khusus untuk anak laki-laki serta memberikan nasihat untuk berjuang da tidak pantang menyerah. Walaupun mereka berdua sering berkata 'ini bukan apa-apa di bandingkan kesalahan kita dulu' tapi Ariel senang setidaknya rumah ini kembali berwarna dan tidak abu-abu lagi.
Dan sekarang hari minggu. Kedua orang tua nya baru saja kembali dari kerja serabutan dan mungkin sekarang mereka akan melakukan pekerjaan rumah bersama anak tunggal mereka.
"Abi! Bangunin Ariel gih," titah sang Umi.
"Baik Mi."
Dengan langkah kaki panjangnya beliau masuk ke kamar Ariel hendak membangunkannnya.
"Riel. Ariel Bangun nak."
Seolah ada yang membangunkan. Ariel menatap sipit orang yang membangunkan nya dan langsung mengucek kedua matanya untuk melihat secara jelas.
"Eh. Abi. " Ariel membuka matanya.
"Bangun. Tuh kata Umi?" titah Abi nya.
"Umi? Emang kenapa Bi?"tanya Ariel.
"Gapapa. Daripada penasaran lebih baik temuin saja."
Akhirnya daripada penasaran lebih baik Ariel bangun dari tempat tidurnya mengikuti langkah beliau yang berjalan di depannya. Setelah keluar dari kamar, ia menunjuk ke arah dapur dan setelah itu ia malah langsung ke kamar.
"Ada apa Mi?" tanya Ariel.
"Iya. Gini, Umi belum sempet tanya sama kamu makanan kesukaan kamu apa?" tanya balik Umi nya.
"Makanan kesukaan kami. Yang sebenarnya ingin kamu harapkan dulu itu apapun makanan yang dimasak oleh Mama, tapi karena keinginan itu sudah terwujud jadi makanan kesukaan kamu itu adalah nasi kebuli atau apapun itu. Asalkan Umi yang masak," jelas Ariel.
"Oke-oke. Tapi kemarin memang Umi gak sengaja lihat postingan kamu. Apa kita masak itu saja hari ini," kata nya.
"Boleh sih."
"Tapi, Umi maunya kamu bantuin," pintanya.
Dengan permintaannya sontak membuat Ariel terkejut bukan main ini pertama kalinya dalam hidup iyla bisa masak bareng sama mamanya setelah kemarin mencoba masakan yang dibuat Umibnya sekarang mereka akan masak makanan secara bersama-sama.
"Ayo!" ajak Ariel.
Kebetulan Umi nya telah menyiapkan bahan bahan masakan untuk hari ini jadi Ariel tinggal mencuci daging nasi sekaligus menyiapkan bahan bahan yang lain karena Umi nya sekarang sedang ulek.
Setelah siap akhirnya tinggal masukkan semua bahan menjadi satu dan tunggu hingga matang. Ternyata mereka masak bukan hanya nasi kebuli ada makanan yang lainnya untuk menambah 4 sehat 5 sempurna, setelah bersiap mereka berkumpul di meja makan sang Papa juga ada di sana setelah tidur sejenak di kamarnya.
Mereka pun mulai menyantap makanan dan Ariel diam-diam memotret kebersamaan ini karena ini adalah keinginan yang ingin ia capai, yaitu keluarga cemara.
"Oh ya Ariel selama Umi dan Abi kerja kamu ngapain?" tanya Abi.
"Kuliah dong Abi. Emang kenapa gitu Pa?" tanya balik Ariel.
"Gapapa kok. Kapan lulus?"
"Masih lama kok. KKN aja belum udah nanyain lulus," heran Ariel.
"Iyalah. Kami kan kerja serabutan, banting tulang demi kamu," jelas Abi.
"Ariel janji akan jadi anak yang baik dan rajin. Karena Ariel gak mau pengorbanan kalian sia-sia. Jadi Ariel janji jadi anak yang baik," jelas Ariel.
"Oh gitu, maafin Umi sama Abi karena gak bisa jadi orang tua yang baik sehingga kamu kurang kasih sayang kami. Sebenarnya kami sayang banget sama Ariel."
Abinya langsung memeluk anaknya itu dan itu membuat Ariel sedikit berpikir mereka dirinya kurang kasih sayang orang tua hingga mencari pelampiasan ke orang yang ia anggap sahabat. Lalu setelah itu mereka ke meja makan itu untuk sarapan dan mempercepat menghabiskan makanan untuk hari ini.
***
"Sayang?"
Suara itu adalah Nabila, "iya ada apa sayang?" tanya balik Rafi.
"Kita jalan-jalan yuk," ajaknya.
"Tumben." Ariel heran dengan ajakan Nabila.
"Masa kamu lupa. Bahwa kita ini apa, bukannya kamu yang mengharapkan semuanya ini kan," ungkap Nabila tegas.
Rafi terkekeh dengan ungkapan Nabila dan membuatnya ingin mengoda nya lagi, "lupa? Aku enggak lupa kok. Situ yang lupa, sekarang kamu malah tiba-tiba inget kesambet apaan sih."
Nabila mulai geram kalau Rafi sudah seperti ini karena ini bukan kebiasaan mereka sekarang "Ya udah kalau enggak mau ikut, aku berangkat sendiri aja," ancamnya.
"JANGAN! Gitu aja ngancam...Bentar-bentar, aku bentar lagi keluar," teriaknya.
Akhirnya Nabila keluar dan Rafi yang masih stand by kesekian lagi ia di buat terpesona namun ia berhasil mengendalikan pikirannya lalu dengan cepat ia mengenggam tangan Nabila menariknya menuju mobil. Nabila hanya tersenyum kala Rafi mencoba romantis kepadanya
Dan mobil pun berjalan meninggalkannya itu, dan namun itu tidak berlangsung lama kala Rafi mencoba menyetel lagu tadi malam yang membuat Nabila terperanjat dan mengencangkan volume radio itu, tapi ia tidak berani berkata apa-apa
Setelah itu tidak lama tujuan Rafi sampai yaitu ke sebuah taman dengan jajanan tradisional alias pedagang kaki lima. Tujuan pertama Rafi adalah jajan dulu, "disini aku mau kamu beliin sesuatu buat aku Dan bukan hanya kamu aja aku juga akan belikan sesuatu."
"Oke. Setuju," balas Nabila setuju.
"Kalau sudah. Kita kumpul disini lagi."
Bergegaslah mereka menuju tempat makanan yang mereka ingin beli, bahkan mereka menggelilingi tempat itu untuk mencari makanan itu. Setelah membeli mereka membayar dan kembali ke tempat semula untuk menuju tempat berikutnya.
"Udah," kata Rafi kepada Nabila.
"Udah...Terus kita mau kemana?" tanya Nabila.
"Makan yuk, laper nih." Rafi mengusap perutnya yang sudah mulai keroncongan.
"Iya nih. Soalnya kamu ngajak main dalam keadaan perut masih kosong sih," jelas Nabila dengan menyalahkan Rafi.
"Maka nya ayo!" ajak Rafi.
Mereka malah masuk mobil dan berjalan meninggalkan tempat itu menuju restoran mahal di sana. dan setelah sampai mereka langsung memesan makanan, "mba saya mau pesan Nasi goreng dengan es teh, kalau lo sayang?"
"Kenapa sayang pesan itu doang. Kan masih banyak makanan yang lain yang lebih enak dan mahal," kata Nabila.
"Gapapa kok itung-itung diet," alibi Rafi.
"Ya sudah. Mba saya pesan nasi uduk dengan sambel dan lalapan, minumannya teh tawar aja."
"NABILA!!!"
"SUKA SUKA AKU DONG SAYANG, KAN AKU YANG PESEN BUKAN KAMU."
Setelah itu sambil menunggu pesanan datang mereka berbincang banyak hal tentang diri mereka kepada satu sama lain. Sampai akhirnya ada yang melihat aksi mereka berdua di tempat ini.
***