Kisah waktu orang berputar beda-beda sampai mereka bertemu dan kumpul di hari yang di tentukan
***
Mereka dikasih waktu tiga hari sebelum mereka menikmati liburan itu, sesungguhnya jadi di tiga hari itu mereka manfaatkan untuk kegiatan mereka masing-masing tanpa saling bertemu satu sama lain, walaupun tidak ada dalam percakapan kemarin tapi setidaknya mereka sudah paham agar akan lebih bagus mereka tidak saling bertemu selama 3 hari ini biarkan mereka fokus dengan kegiatan masing-masing.
Di mulai dari Zayn, ia sekarang bekerja tidak sepadat kemarin-kemarin. Iya hanya kerja siang sampai sore dan biasanya ia selalu kerja dari subuh sampai malamnya bahkan kadang harus ketemu pagi lagi tapi sekarang karena mereka ingin liburan jadi Zayn menahan porsi kerja kerasnya untuk liburan karena Rafi dan Ariel memintanya.
Nah sekarang Zayn lebih fokus untuk menjadi kuil paket saja untuk 3 hari ke depan dan setelahnya tidak ada yang tahu karena keputusan ada di tangan Zayn.
Dan itu membuat teman-temannya heran karena biasanya Zain itu pekerja keras tapi sekarang dia sedikit melanggarkan pekerjaannya.
"Zayn!" panggil seseorang.
"Abian," sapa Zayn.
Abian, adalah salah satu karyawan di Cafe tempat di mana Zayn kerja malam hari dan sekarang ia sedang mengantarkan paket pesanannya.
"Kok tumben kemarin malam gak ke cafe?" tanya Abian.
"Gue cuti dulu selama seminggu ini, soalnya gue dilarang sama adik online gue karena hari Sabtu gue sama yang lainnya mau jalan-jalan jadi gue di kerja nggak di porsi dulu takutnya sakit," jelas Zayn.
"Allhamdulilah. Nah gitu dong, gue seneng dengernya, karena gue gak tega lihat lo kerja keras mulu padahal lo kuliah mendapatkan camloud tapi kerjaan lo malah serabutan kayak gini," lirih Abian.
"Ya. Habisnya gimana ya, mungkin Tuhan sudah ngatur apa yang terbaik untuk kita dan kita hanya merencanakan," ucap Zayn.
"Iya juga sih."
"Ya udah gue pamit dulu, soalnya gue mau lanjut ngirimin paket setelah beres gue bisa langsung istirahat pulang," pungkas Zayn.
"Ya sudah hati-hati."
Setelah itu Zayn meninggalkan kediaman Abian.
***
Di tempat berbeda Adnan sibuk mengurus keperluan toko bunganya jadi setelah mendapatkan uang dari hasil kerja keras yang ia dapatkan malam-malam kemarin akhirnya dia bisa menyewa toko dan membuka toko bunganya. Tetapi itu hanya buka dari pagi sampai siang pada saat jam 3 sore, Adnan masih kerja di barbershop.
Sebenarnya Adnan ingin sekali bertemu dengan Danny sekalian berterima kasih tetapi mereka janji 3 hari tidak akan bertemu karena mereka akan bertemu nanti pada saat acara jalan-jalan mereka, jadi mau tidak mau ia harus menahan rasa rindu itu selama tiga hari ke depan.
Jadi dia menyempatkan hanya untuk menjaga tanamannya itu dan juga menyibukkan dirinya dengan kerja di Barbershop dan juga mengurusi ayahnya yang suka mabuk tersebut walaupun tidak jarang ayahnya sering membentak serta menyiksanya.
***
"Jadi benar murid baru itu adalah sekolah di SMA itu?" tanya Aiman.
"Iya. Gue bener bener gak nyangka sih," jawab Riki.
"Emang kenapa gitu?" tanya Ariel.
"Gapapa, soalnya gue penasaran gitu sama orangnya mungkin bisa kali diajak untuk gabung sama geng kita," jelas Aiman.
Ariel tahu siapa yang dimaksud oleh Aiman dan teman-temannya tapi sepertinya Ariel tahu bahwa Rafi tidak akan semudah itu untuk gabung sama mereka, terlebih lagi Ariel adalah anak satu-satunya dari dua orang tuanya itu pasti dia akan disayang dan dimanja bahkan untuk berteman saja dia pilih-pilih jadi tidak mungkin Rafi akan mengikuti ajakan Aiman begitu saja.
"Gimana menurut lo, Ril. Apakah anak itu bisa gabung sama geng kita?" tanya Aiman.
"Mungkin," jawab Ariel.
"Kok gitu?"
"Yah kagak tahu gue."
Mudah-mudahan saja Aiman dan yang lainnya tidak melakukan tindakan itu kepada Rafi.
"Oh ya, guys gue mau ngomongin sesuatu," ungkap Ariel.
"Apaan?" tanya Aiman.
"Nanti hari sabtu gue nggak gabung sama kalian dulu soalnya gue ada acara yang harus gue datangi," jawab Ariel.
"Tumben," heran Hari.
"Ya gapapa kali," ucap Ariel.
"Udahlah terserah lo. Janji ya cuma hari sabtu aja."
"Iya mudah-mudahan."
Setelah itu mereka kumpul seperti biasa untuk ngobrol dan makan-makan.
***
"Nara! Udah semuanya?" tanya Danny.
"Udah, tinggal ambil aja nanti," jawab Nara.
Jadi Danny dan Nara semakin dekat, karena Aldan malah makin lama makin menjauh bahkan tidak ada kedekatan sama sekali. Jadi mereka hanya deket antara Nara dan Aldan ketika bersama Ayah mereka, beda dengan ketika tidak ada ayah dari Aldan jadi otomatis Danny dan Nara bisa dekat satu sama lain.
"Dan, anu."
Sepertinya ada sesuatu yang ingin dikatakan oleh Nara kepada Danny.
"Apa?"
"Anu sebenarnya. Gue boleh gak sih ikut sama kalian?" tanya Nara.
Danny tahu apa yang diinginkan Nara tapi dia juga tidak bisa berbuat apa-apa kalau Nara ikut kondisinya akan semakin memburuk dan bahkan itu juga akan mempengaruhi pada kondisi Dani sendiri yang akan marahi habis-habisan sama ayah dan saudara tirinya, jadi Danny menggeleng kepalanya sebagai jawaban.
***
Sementara itu pada waktu istirahat Rafi sekali lagi bertemu dengan Kevin dan Nabila, karena kecintaan tapi kepada Nabila begitu besar membuat rapi ingin sekali dekat dengan sosok itu walaupun Sebenarnya ada sosok Kevin yang lebih sempurna daripada dirinya tetapi ia ingin berusaha bersaing secara sehat untuk mendapatkan hati Nabila.
"Jadi gimana? Lo yakin untuk gabung sama OSIS?" tanya Nabila.
"Gue yakin kok Bil, walaupun gue murid baru tapi setidaknya gue bisa beradaptasi gara-gara public speaking gue," jawab Rafi.
"Tapi ini bukan soal, percaya diri dan berani aja Raf. Ada—"
"Gue siap terima apapun resikonya karena gue udah yakin untuk masuk OSIS di sekolah ini."
Seperti yang kalian tahu tujuan rapi bukan itu dia ingin mengajak cinta sejatinya walaupun dia harus mengorbankan apa yang memang tidak ia sukai walaupun ia tampil percaya diri gara-gara public speaking nya tetapi ia belum pernah sekali ikutan kegiatan OSIS karena fisiknya yang lemah tapi ia abaikan fisiknya itu untuk bisa dekat dan lebih kenal dengan Nabila.
"Gimana nih Kev?" tanya Nabila.
"Kalo Rafi udah yakin, ya kita nggak bisa berbuat apa-apa jadi mungkin nanti sore kita ada kumpulan OSIS untuk menemukan hal ini sekaligus kita tentukan rapi bakal di bagian seksi bidang apa," jelas Kevin.
"Jadi lo paham Rafi," ucap Nabila memberitahu apa yang tadi dikatakan oleh Kevin.
"Baiklah. Tapi hari sabtu nanti nggak ada jadwal kan, soalnya gue mau izin ke luar kota mudah-mudahan nggak ada ya kalau ada bisa dipercepat deh jadi sekarang aja untuk kumpulannya biar hari Sabtu nggak keganggu," ucap Rafi seolah ia mengatur apa yang dijadwalkan OSIS padahal ia baru saja masuk dan belum diterima oleh teman-teman lainnya karena baru saja diterima oleh Nabila dan juga Kevin.
***