Loading...
Logo TinLit
Read Story - Sebelah Hati
MENU
About Us  

Dan disinilah aku. Di kursi penumpang. Sebelahku, Alfian menyetir dengan santai. Entah bagaimana Alfian meyakinkanku untuk ikut dengannya kemarin. Tapi, pagi ini aku siap pergi jam lima pagi. Mama sampai terheran melihatku, sampai menoleh ke jam dinding berkali-kali.

Jalanan masih lenggang.

“Aku tak bisa tidur, Naya.”

“Kenapa?” tanyaku, menoleh padanya. Ia ikut menoleh, saat lampu merah menghadang.

“Karena kamu menemaniku ke Bandung.” Senyumnya nampak jelas. Alfian tampak segar dengan kaos berkerah merah dan celana jeans hitam yang pas dengan tubuhnya. Yang bisa kubilang kekar. Tak ada perut membuncit. Entahlah kalau ternyata ia gemar nge gym. Aduh, mikir apa aku ini.

“Liat apa?” Mata tajamnya menatapku tiba-tiba.

Ups, aku ke gap memperhatikannya.  

“Enggaaaa,” elakku, memalingkan muka.

Lama kami terdiam, hanya ditemani suara penyiar radio. “Kita sarapan di cikampek ya, engga apa kan?”

“Engga apa, Al. Apa kita mau menginap?” Aku melihat tas pakaian di kursi belakang. Tak ada cerita soal menginap kemarin.

“Hanya jaga-jaga, Kanaya. Aku tak bermaksud menculikmu dua hari,” celetuk Alfian. Aku melotot.

“Al, apa maksudmuu.” Aku memukul lengannya.

Alfian malah tertawa nyaring. “Sakit, Naya. Jangan sakiti aku dong.” Aku makin memukulinya.

 

>.<

 

“Hai, Kanaya ya?” Seorang perempuan berambut sebahu keluar dari pintu, dan langsung menodongku dengan pertanyaan itu. 

Aku mengejap. “Kani?” Aku tak menyangka, Kani yang sekarang bulat. Dulu seingatku Kani kurus.

“Kakakku udah bilang apa? Udah bilang cin-“

“Kani!” Alfian memanggil tiba-tiba dari arah mobil. Menyuruh Kani membantunya membawa brownies yang dibawa dari Jakarta.

Ia mendengkus, kemudian mulai mengoceh dengan Alfian.

Sementara aku sudah disandera Rifa, dengan menggiringku kearah Tante Lani. Dan seorang wanita yang lain setengah terduduk di sofa ruang tengah. Aku menyalaminya. Ternyata ia adalah Tante Tia, kakak Tante Lani yang habis operasi.

“Ya ampun, jadi beneran ini Kanaya?” Tante Lani memelukku. Tak banyak berubah sejak aku melihatnya terakhir kali. “Rifa engga mau diam bicara soal kamu.” Kemudian melirik Rifa yang senyum lebar, sembari menarikku duduk dengannya.

“Masa Tante? Saya diculik Alfian ini,” sahutku.

“Diculik, tapi tak menyakitkan kan?” Tante Tia tertawa.

“Engga dong, masa menyakitkan.” Alfian menyalami Tante Tia. “Gimana Tante? Uda enakan?”

“Alhamdulilah, lebih baik dong. Apalagi Edo juga pulang tadi.”

“Edo?” Alfian tampak terkejut. “Mana dia?”

“Masih istirahat. Baru sampai jam tujuh tadi. Ayo, minum-minum dulu.” Tante Tia memanggil asisten rumah tangganya, menginstruksikan sesuatu.

Alfian duduk disampingku dan Rifa yang tak henti memelukku. “Tuh kan senang apa yang Papap bawa,”

“Makasih ya Papppp,” sahut Rifa manja.

“Kok cuma Tante Kanaya yang dipeluk? Papap engga?” dengan cepat Rifa berpindah ke pelukan Alfian. Rifa tertawa riang.

“Makasih ya Kanaya, mau diajak sampai Bandung sini.” Tante Lani menoleh padaku. “Tante lihat, bukan cuma Rifa yang girang.” Melirik pada Alfian. Yang malah melengos.

Kani tertawa terbahak. “Kakkk Kakkk, buruan dijadiin, keburu diembat orang lho.”

“Diem kamu ah,” omel Alfian, menjewer Kani.

“Kanaya, jangan mau sama abangku ini, dia tukang jewerrr.” Kani mengadu padaku.

“Tante Kanaya sama Rifa aja, engga usah sama Papap.” Rifa berkata manja, seraya memeluk lenganku. Semuanya tertawa mendengar celotehan Rifa.

Sedikit banyak aku tahu apa yang terjadi disini. Tapi aku tak ambil pusing. Hanya jantungku berdesir mengetahui keluarga Alfian sungguh berharap padaku. Untuk menjadi bagian dari keluarga mereka.

 

>.<

 

“Di Bandung,” kataku pelan.

“Dimana, Aya? Bandung? Ada acara apa?” Barusan Praja tiba-tiba menelepon ditengah acara makan siang kami.

“Main aja, Kak.” Entah, rasanya aku malas bicara banyak padanya.

“Oh, sama siapa?”

“Alfian.” Aku menahan nafas mengatakannya. Berharap apa aku?

“Oh begitu, baiklah. Have fun ya.”

“Iya, makasi Kak.”  Telepon terputus. Dari suaranya, nampaknya biasa saja. Apakah aku menyesal?

“Tanteeeee tolong akuuuu,” jeritan Rifa membuatku menoleh. Ia berpaling padaku dalam keadaan cemberut. “Aku engga mau makan sayur!”

Aku tersenyum. Beranjak ke tempat duduk samping Rifa yang ngambek diberi sayur oleh Alfian. Memang harus sabar mengurus Rifa.

 

>.<

 

Ini sudah empat hari sejak acara ke Bandung, dan baru hari ini aku bertemu tak sengaja dengan Praja di dekat lift.

“Apa kabar, Kak?” tanyaku. Seperti biasa, ia memakai kemeja putih garis biru berdasi merah. Nampak kontras dengan kemejanya. Terus terang aku agak kecewa, ia tak menanyakan soal ke Bandung lagi. Apa yang aku harapkan? Praja cemburu pada Alfian?

Praja mengangguk-angguk. “Baik, Aya.”

“Tante Lily?” tanyaku, sungguh tak enak hati, gara-gara masalah dengan Praja, aku sampai lupa menengok Tante Lily.

“Baik juga, masih kemoterapi. Kapan hari nanyain kamu.”

“Oh ya? Kapan-kapan aku main, Kak.”

Praja tersenyum. “Iya, main aja. Tahu rumahku kan? Atau, katakan saja mau main kapan, aku jemput.”

“Jangan, Kak. Nanti aku datang sendiri aja.”

“Kabari ya, Aya.”

Detik berikutnya, pintu lift terbuka.

 

>.<

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Lovebolisme
148      130     2     
Romance
Ketika cinta terdegradasi, kemudian disintesis, lalu bertransformasi. Seperti proses metabolik kompleks yang lahir dari luka, penyembuhan, dan perubahan. Alanin Juwita, salah seorang yang merasakan proses degradasi cintanya menjadi luka dan trauma. Persepsinya mengenai cinta berubah. Layaknya reaksi eksoterm yang bernilai negatif, membuang energi. Namun ketika ia bertemu dengan Argon, membuat Al...
Sebab Pria Tidak Berduka
110      93     1     
Inspirational
Semua orang mengatakan jika seorang pria tidak boleh menunjukkan air mata. Sebab itu adalah simbol dari sebuah kelemahan. Kakinya harus tetap menapak ke tanah yang dipijak walau seluruh dunianya runtuh. Bahunya harus tetap kokoh walau badai kehidupan menamparnya dengan keras. Hanya karena dia seorang pria. Mungkin semuanya lupa jika pria juga manusia. Mereka bisa berduka manakala seluruh isi s...
Tumbuh Layu
375      252     4     
Romance
Hidup tak selalu memberi apa yang kita pinta, tapi seringkali memberikan apa yang kita butuhkan untuk tumbuh. Ray telah pergi. Bukan karena cinta yang memudar, tapi karena beban yang harus ia pikul jauh lebih besar dari kebahagiaannya sendiri. Kiran berdiri di ambang kesendirian, namun tidak lagi sebagai gadis yang dulu takut gagal. Ia berdiri sebagai perempuan yang telah mengenal luka, namun ...
Bunga Hortensia
1610      68     0     
Mystery
Nathaniel adalah laki-laki penyendiri. Ia lebih suka aroma buku di perpustakaan ketimbang teman perempuan di sekolahnya. Tapi suatu waktu, ada gadis aneh masuk ke dalam lingkarannya yang tenang itu. Gadis yang sulit dikendalikan, memaksanya ini dan itu, maniak misteri dan teka-teki, yang menurut Nate itu tidak penting. Namun kemudian, ketika mereka sudah bisa menerima satu sama lain dan mulai m...
Kini Hidup Kembali
70      62     1     
Inspirational
Sebenarnya apa makna rumah bagi seorang anak? Tempat mengadu luka? Bangunan yang selalu ada ketika kamu lelah dengan dunia? Atau jelmaan neraka? Barangkali, Lesta pikir pilihan terakhir adalah yang paling mendekati dunianya. Rumah adalah tempat yang inginnya selalu dihindari. Namun, ia tidak bisa pergi ke mana-mana lagi.
Can You Hear My Heart?
448      269     11     
Romance
Pertemuan Kara dengan gadis remaja bernama Cinta di rumah sakit, berhasil mengulik masa lalu Kara sewaktu SMA. Jordan mungkin yang datang pertama membawa selaksa rasa yang entah pantas disebut cinta atau tidak? Tapi Trein membuatnya mengenal lebih dalam makna cinta dan persahabatan. Lebih baik mencintai atau dicintai? Kehidupan Kara yang masih belia menjadi bergejolak saat mengenal ras...
God, why me?
190      155     5     
True Story
Andine seorang gadis polos yang selalu hidup dalam kerajaan kasih sayang yang berlimpah ruah. Sosoknya yang selalu penuh tawa ceria akan kebahagiaan adalah idaman banyak anak. Dimana semua andai akan mereka sematkan untuk diri mereka. Kebahagiaan yang tak bias semua anak miliki ada di andine. Sosoknya yang tak pernah kenal kesulitan dan penderitaan terlambat untuk menyadari badai itu datang. And...
Help Me Help You
1700      1003     56     
Inspirational
Dua rival akademik di sebuah sekolah menengah atas bergengsi, Aditya dan Vania, berebut beasiswa kampus ternama yang sama. Pasalnya, sekolah hanya dapat memberikan surat rekomendasi kepada satu siswa unggul saja. Kepala Sekolah pun memberikan proyek mustahil bagi Aditya dan Vania: barangsiapa dapat memastikan Bari lulus ujian nasional, dialah yang akan direkomendasikan. Siapa sangka proyek mus...
Imperfect Rotation
155      136     0     
Inspirational
Entah berapa kali Sheina merasa bahwa pilihannya menggeluti bidang fisika itu salah, dia selalu mencapai titik lelahnya. Padahal kata orang, saat kamu melakukan sesuatu yang kamu sukai, kamu enggak akan pernah merasa lelah akan hal itu. Tapi Sheina tidak, dia bilang 'aku suka fisika' hanya berkali-kali dia sering merasa lelah saat mengerjakan apapun yang berhubungan dengan hal itu. Berkali-ka...
Smitten Ghost
181      148     3     
Romance
Revel benci dirinya sendiri. Dia dikutuk sepanjang hidupnya karena memiliki penglihatan yang membuatnya bisa melihat hal-hal tak kasatmata. Hal itu membuatnya lebih sering menyindiri dan menjadi pribadi yang anti-sosial. Satu hari, Revel bertemu dengan arwah cewek yang centil, berisik, dan cerewet bernama Joy yang membuat hidup Revel jungkir-balik.