Loading...
Logo TinLit
Read Story - 7°49′S 112°0′E: Titik Nol dari Sebuah Awal yang Besar
MENU
About Us  

Cahaya menyala tiba-tiba.
Pekat yang sebelumnya membungkus seluruh kesadarannya pecah oleh gemetar biru keperakan dari sebuah panel digital. Matanya menyipit, masih asing dengan cahaya dunia. Suasana sunyi, tapi tak benar-benar diam—ada suara dengung halus, seperti napas mesin tua yang terus bekerja meski dunia sudah melupakannya.

Ia terbaring. Dingin. Punggungnya menyentuh permukaan logam yang kasar dan sedikit lembap. Pandangannya membentur kubah sempit, lengkung seperti cangkang telur yang retak. Aroma besi terbakar dan debu tua menempel di udara.

Lalu, suara itu datang.

“Status: Terbangun. Lokasi: 7 derajat 49 menit Lintang Selatan, 112 derajat 0 menit Bujur Timur.”
“Koordinat: Kediri, Bumi.”
“Selamat datang kembali, Subjek ALFA-0.”
“Misi Anda: Temukan alasan kamu dikirim kembali.”

Nada suara itu netral. Tidak laki-laki, tidak perempuan. Tidak manusia, tapi juga tidak sepenuhnya mesin. Suara yang terasa... terlalu tahu.

“Siapa aku?”
Suara itu bertanya lirih—atau mungkin hanya gumaman pikirannya sendiri. Tidak ada jawaban. Hanya dengung dan layar berkedip yang pelan-pelan mati, meninggalkan gelap dan keheningan.

Ia mencoba bangkit. Tubuhnya lemah, kaku, seperti baru belajar menjadi manusia. Setiap otot terasa seperti tali yang baru dipasang kembali. Lututnya gemetar saat menyentuh tanah. Ia merangkak keluar dari kapsul sempit itu—benda asing setengah tertanam dalam tanah merah kecoklatan, seperti meteor jatuh dari langit, hanya saja tidak ada api, tidak ada keramaian. Hanya sunyi.

Langit senja menyambutnya. Merah tua. Matahari menggantung malas di ufuk barat, dan dari kejauhan terdengar kokok ayam terlambat atau suara anak kecil bermain. Suara dunia nyata.

Ia berdiri, menatap sekeliling: sawah basah, pohon pisang, dan jalan kecil berdebu. Tak ada bangunan logam, tak ada kota canggih seperti yang samar-samar masih terpantul di balik pikirannya yang retak. Tak ada kapal ruang angkasa. Tak ada... masa depan.

Hanya sebuah kampung.
Kediri, katanya.

“Aku... dikirim ke sini?”

Angin lewat membawa bau tanah basah dan asap dapur kayu bakar. Semuanya begitu nyata, begitu manusiawi. Dan dia, yang tidak tahu siapa dirinya, harus berpura-pura menjadi bagian dari itu.

“Data ingatan: rusak.”
“Pemulihan memori tertunda hingga sistem stabil.”
“Saran: Berbaurlah. Adaptasi. Awasi anomali.”
“Prioritas misi: Temukan alasan kamu dikirim kembali.”

Ia mengangguk pelan, meski tak yakin pada siapa. Langkah pertamanya gemetar, tapi nyata. Jalan tanah di depannya menanti. Kampung kecil ini, dunia yang katanya biasa, kini menjadi titik nol. Titik di mana ia harus memulai segalanya kembali.

Dan tanpa tahu nama sendiri, ia melangkah ke dunia yang perlahan akan mengingatkannya siapa dia.

How do you feel about this chapter?

0 1 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Broken Home
29      27     0     
True Story
Semuanya kacau sesudah perceraian orang tua. Tak ada cinta, kepedulian dan kasih sayang. Mampukah Fiona, Agnes dan Yohan mejalan hidup tanpa sesosok orang tua?
BestfriEND
35      31     1     
True Story
Di tengah hedonisme kampus yang terasa asing, Iara Deanara memilih teguh pada kesederhanaannya. Berbekal mental kuat sejak sekolah. Dia tak gentar menghadapi perundungan dari teman kampusnya, Frada. Iara yakin, tanpa polesan makeup dan penampilan mewah. Dia akan menemukan orang tulus yang menerima hatinya. Keyakinannya bersemi saat bersahabat dengan Dea dan menjalin kasih dengan Emil, cowok b...
FAYENA (Menentukan Takdir)
356      261     2     
Inspirational
Hidupnya tak lagi berharga setelah kepergian orang tua angkatnya. Fayena yang merupakan anak angkat dari Pak Lusman dan Bu Iriyani itu harus mengecap pahitnya takdir dianggap sebagai pembawa sial keluarga. Semenjak Fayena diangkat menjadi anak oleh Pak Lusman lima belas tahun yang lalu, ada saja kejadian sial yang menimpa keluarga itu. Hingga di akhir hidupnya, Pak Lusman meninggal karena menyela...
No Life, No Love
1011      792     2     
True Story
Erilya memiliki cita-cita sebagai editor buku. Dia ingin membantu mengembangkan karya-karya penulis hebat di masa depan. Alhasil dia mengambil juruan Sastra Indonesia untuk melancarkan mimpinya. Sayangnya, zaman semakin berubah. Overpopulasi membuat Erilya mulai goyah dengan mimpi-mimpi yang pernah dia harapkan. Banyak saingan untuk masuk di dunia tersebut. Gelar sarjana pun menjadi tidak berguna...
Izinkan Aku Menggapai Mimpiku
116      93     1     
Mystery
Bagaikan malam yang sunyi dan gelap, namun itu membuat tenang seakan tidak ada ketakutan dalam jiwa. Mengapa? Hanya satu jawaban, karena kita tahu esok pagi akan kembali dan matahari akan kembali menerangi bumi. Tapi ini bukan tentang malam dan pagi.
Finding the Star
1149      866     9     
Inspirational
"Kamu sangat berharga. Kamu istimewa. Hanya saja, mungkin kamu belum menyadarinya." --- Nilam tak pernah bisa menolak permintaan orang lain, apalagi yang butuh bantuan. Ia percaya kalau hidupnya akan tenang jika menuruti semua orang dan tak membuat orang lain marah. Namun, untuk pertama kali, ia ingin menolak ajakan Naura, sahabatnya, untuk ikut OSIS. Ia terlalu malu dan tak bisa bergaul ...
Fidelia
2072      893     0     
Fantasy
Bukan meditasi, bukan pula puasa tujuh hari tujuh malam. Diperlukan sesuatu yang sederhana tapi langka untuk bisa melihat mereka, yaitu: sebentuk kecil kejujuran. Mereka bertiga adalah seorang bocah botak tanpa mata, sesosok peri yang memegang buku bersampul bulu di tangannya, dan seorang pria dengan terompet. Awalnya Ashira tak tahu mengapa dia harus bertemu dengan mereka. Banyak kesialan menimp...
Segitiga Sama Kaki
588      415     2     
Inspirational
Menurut Phiko, dua kakak kembarnya itu bodoh. Maka Phiko yang harus pintar. Namun, kedatangan guru baru membuat nilainya anjlok, sampai merembet ke semua mata pelajaran. Ditambah kecelakaan yang menimpa dua kakaknya, menjadikan Phiko terpuruk dan nelangsa. Selayaknya segitiga sama kaki, sisi Phiko tak pernah bisa sama seperti sisi kedua kakaknya. Phiko ingin seperti kedua kakaknya yang mendahu...
Aku yang Setenang ini Riuhnya dikepala
63      55     1     
True Story
Ilona : My Spotted Skin
495      358     3     
Romance
Kecantikan menjadi satu-satunya hal yang bisa Ilona banggakan. Tapi, wajah cantik dan kulit mulusnya hancur karena psoriasis. Penyakit autoimun itu membuat tubuh dan wajahnya dipenuhi sisik putih yang gatal dan menjijikkan. Dalam waktu singkat, hidup Ilona kacau. Karirnya sebagai artis berantakan. Orang-orang yang dia cintai menjauh. Jumlah pembencinya meningkat tajam. Lalu, apa lagi yang h...