Loading...
Logo TinLit
Read Story - Layar Surya
MENU
About Us  

Namanya Sastra.

Ia mengampu mata pelajaran Sastra Indonesia di jurusan Bahasa juga, tapi tampaknya ia tak bisa menyelamatkan hidupnya sendiri.

“Sama sekali nggak ada murid baru yang daftar ke ekskul teater, Pak.” Sekali lagi, Ibu Kepala Sekolah mengoyak pisau yang tertancap di dada Sastra. “Jumlah peserta dari kelas sebelas dan kelas dua belas berapa, ya?”

Sastra menengadah. Tatapannya nanar memandang langit-langit ruang yang tinggi, kipas angin kuno peninggalan dua puluhan tahun lalu—masa saat ia masih menjadi murid di sini—dan sarang laba-laba yang membungkus pucuk ukiran lis dinding yang rumit.

Lisnya menguning, mengingatkan Sastra bahwa waktu telah berlalu begitu cepat, dan ....

Tak bisa terulang lagi.

“Tiga.” Suaranya serak.

“Tiga.” Ibu Kepala Sekolah mengulang dengan iba.

“Nggak ada peserta dari kelas dua belas karena mereka harus fokus belajar, Bu.”

“Benar sekali, Pak. Tapi benar-benar hanya ... tiga?”

“Apa benar-benar nggak ada murid kelas sepuluh yang daftar?”

Ketika pertanyaannya dibalas gelengan, Sastra ingin menangis. Jikalau ia memang bisa menangis. Ia bisa menangis di panggung, tetapi tidak di kuburan dan sewaktu diumumkan bahwa ekstrakurikuler yang diampunya sedang krisis.

“Begini, Pak. Seperti hasil rapat tahun ajaran baru kemarin ... kita kena dampak efisiensi anggaran dari yayasan.” Wanita di hadapannya menghela napas saat membolak-balik catatan. “Ekskul-ekskul yang sudah nggak aktif lagi, atau sedang di ambang batas, akan ditutup tahun ini. Pihak yayasan ingin mengalokasikan anggarannya untuk program-program baru menyesuaikan imbauan Pak Menteri.”

Sastra masih memandang laba-laba yang merangkak di sarangnya.

“Saya ... saya mengerti perasaan Pak Sastra.” Ibu Kepala Sekolah berbisik, nadanya melembut dan sedikit personal. “Teater Layar Surya memang pernah berjaya dua puluhan tahun lalu. Malah itu yang bikin SMA Surya Cendekia jadi terkenal di mana-mana. Tapi zaman udah berubah, benar? Minat anak-anak lebih terarah ke ekskul bahasa asing dan, yah ... yang tetap berfungsi sehari-hari seperti PMR.”

Sastra menutup mata. Diingatkan seperti itu rasanya pedih. Seolah-olah teater tak lebih dari sekadar tontonan sinetron di televisi yang bisa diganti kanalnya kapan saja.

Teater Layar Surya lebih dari sekadar kejayaan di masa mudanya. Itu hidup Sastra. Alasan ia tetap bernapas hingga saat ini. Teater Layar Surya menyembuhkannya lebih ampuh daripada gabungan dukun, psikiater, dan rumah sakit jiwa mana pun.

Namun, ia tahu curhatan hati takkan membuat anggaran yayasan tetap mengalir.

“Apa yang bisa saya lakukan, Bu?”

“Minimal ada prestasi baru, Pak.” Jawabannya diplomatis. “Ikut lomba, tapi pastikan Layar Surya jadi finalis dan dapat piala. Bukan sekadar jadi peserta saja. Untuk anggotanya menyesuaikan. Minimal lima ... enam ... yang penting kepengurusannya berjalan.”

Pria di awal empat puluhan itu membuka mata. Tatapannya terarah lurus kepada sang kepala sekolah dan, bersama duka serta kenangan yang terbakar di dalam hatinya, ia mengangguk.

“Saya usahakan, tapi ... tolong,” ujarnya lirih. “Beri saya waktu.”

Selama sesaat, tak ada suara di ruangan itu selain detak dari lemari jam kayu tua di pojok. Lalu, dengan anggukan pasrah, Ibu Kepala Sekolah berkata, “Sebelum semester genap dimulai, saya ingin ada perkembangan besar.”

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (2)
  • zetamol

    Haruskah kita bertemu lagi dengan efis---

    Comment on chapter Prolog: Ambang Batas
  • zetamol

    Anxiety-mu itu loh, Soya 😭

    Comment on chapter Bab 1: Soya Mayanura
Similar Tags
Kepada Gistra
521      390     0     
Short Story
Ratusan hari aku hanya terfokus mengejar matahari. Namun yang menunggu ku bukan matahari. Yang menyambutku adalah Bintang. Kufikir semesta mendukungku. Tapi ternyata, semesta menghakimi ku.
Jurus PDKT
382      241     1     
Short Story
Heran deh.. Kalau memang penasaran kenapa tidak dibuka saja? Nina geleng-geleng kepala. Tidak mengerti jalan pikiran sahabatnya Windi yang tengah tersiksa dengan rasa penasaran ditambah cemas.
FORGIVE
2103      744     2     
Fantasy
Farrel hidup dalam kekecewaan pada dirinya. Ia telah kehilangan satu per satu orang yang berharga dalam hidupnya karena keegoisannya di masa lalu. Melalui sebuah harapan yang Farrel tuliskan, ia kembali menyusuri masa lalunya, lima tahun yang lalu, dan kisah pencarian jati diri seorang Farrel pun di mulai.
Melodi Sendu di Malam Kelabu
519      345     4     
Inspirational
Malam pernah merebutmu dariku Ketika aku tak hentinya menunggumu Dengan kekhawatiranku yang mengganggu Kamu tetap saja pergi berlalu Hujan pernah menghadirkanmu kepadaku Melindungiku dengan nada yang tak sendu Menari-nari diiringi tarian syahdu Dipenuhi sejuta rindu yang beradu
Antara Depok dan Jatinangor
336      226     2     
Romance
"Kan waktu SMP aku pernah cerita kalau aku mau jadi PNS," katanya memulai. "Iya. Terus?" tanya Maria. Kevin menyodorkan iphone-nya ke arah Maria. "Nih baca," katanya. Kementrian Dalam Negeri Institut Pemerintahan Dalam Negeri Maria terperangah beberapa detik. Sejak kapan Kevin mendaftar ke IPDN? PrajaIPDN!Kevin × MahasiswiUI!Maria
Tower Arcana
791      584     1     
Short Story
Aku melihat arum meninggalkan Rehan. Rupanya pasiennya bertambah satu dari kelas sebelah. Pikiranku tergelitik melihat adegan itu. Entahlah, heran saja pada semua yang percaya pada ramalan-ramalan Rehan. Katanya sih emang terbukti benar, tapi bisa saja itu hanya kebetulan, kan?! Apalagi saat mereka mulai menjulukinya ‘paul’. Rasanya ingin tertawa membayangkan Rehan dengan delapan tentakel yan...
Archery Lovers
4890      2070     0     
Romance
zahra Nur ramadhanwati, siswa baru yang tidak punya niat untuk ikut ekstrakulikuler apapun karena memiliki sisi trauma saat ia masih di SMP. Akan tetapi rasa trauma itu perlahan hilang ketika berkenalan dengan Mas Darna dan panahan. "Apakah kau bisa mendengarnya mereka" "Suara?" apakah Zahra dapat melewati traumanya dan menemukan tempat yang baik baginya?
The Alpha
2117      949     0     
Romance
Winda hanya anak baru kelas dua belas biasa yang tidak menarik perhatian. Satu-satunya alasan mengapa semua orang bisa mengenalinya karena Reza--teman masa kecil dan juga tetangganya yang ternyata jadi cowok populer di sekolah. Meski begitu, Winda tidak pernah ambil pusing dengan status Reza di sekolah. Tapi pada akhirnya masalah demi masalah menghampiri Winda. Ia tidak menyangka harus terjebak d...
Ada Apa Esok Hari
222      172     0     
Romance
Tarissa tak pernah benar-benar tahu ke mana hidup akan membawanya. Di tengah hiruk-pikuk dunia yang sering kali tak ramah, ia hanya punya satu pegangan: harapan yang tak pernah ia lepaskan, meski pelan-pelan mulai retak. Di balik wajah yang tampak kuat, bersembunyi luka yang belum sembuh, rindu yang tak sempat disampaikan, dan cinta yang tumbuh diam-diamtenang, tapi menggema dalam diam. Ada Apa E...
A Sky Between Us
46      41     2     
Romance
Sejak kecil, Mentari selalu hidup di dalam sangkar besar bernama rumah. Kehidupannya ditentukan dari ia memulai hari hingga bagaimana harinya berakhir. Persis sebuah boneka. Suatu hari, Mentari diberikan jalan untuk mendapat kebebasan. Jalan itu dilabeli dengan sebutan 'pernikahan'. Menukar kehidupan yang ia jalani dengan rutinitas baru yang tak bisa ia terawang akhirnya benar-benar sebuah taruha...