Loading...
Logo TinLit
Read Story - Simfoni Rindu Zindy
MENU
About Us  

“Hay, welcome to Zindy vlog….” Zindy dengan ramah menyapa para penonton. Dia menghela napas panjang. “Hari ini aku mau cerita-cerita soal video pendek milikku yang viral. Iua, dia ayahku. Ayah yang selama ini aku rindukan. Aku kira dia hilang, tapi ternyata dia sayang. Amat sayang padaku. Aku di sini mau sesi curhat-curhat aja dulu. Nggak jualan….” Zindy memastikan wajahnya nampak jelas di kamera smartphone itu. Dia juga masih sempat membaca komentar yang masuk. 

“Kak, berarti ayah dulu pergi tanpa pamit ya?” Zindy membaca salah satu komentar. “Iya, ayah dulu pergi begitu saja. Aku jujur sudah sempat membencinya. Bisa dibilang juga mengutuk dirinya. Sudah tahu punya anak dan istri tapi masih ditinggal pergi. Sampai, ada kabar dari om dan tante. Ayahku pergi karena tak mau membebani. Dia sakit gagal ginjal. Tial bulan harus cuci darah….” Air mata Zindy hendak mengalir. 

“Turut berduka cita, Kak. Kakak pasti sedih banget ya?” Komentar lain dibaca oleh Zindy. “Jelas, aku sedih dan kaget. Siapa yang menyangka akan ada kabar seperti itu. Jujur, salah satu aku upload video di Toktok karena pengen di notice ayah. Kayak please Toktok do your magic. Aku pengen ketemu Ayah. Ayahku sempat komentar di beberapa videoku. Memakai akun anonim, ya dia pake nama pena miliknya.” 

“Berarti ayah kakak penulis ya? Atau apa?” Komentar semakin banyak. “Ayahku dulu setahuku jurusan pendidikan bahasa Indonesia, tapi karena jadi tenaga honorer katanya gaji tidak seberapa akhirnya jadi pegawai serabutan. Apa saja dikerjakan. Tukang listrik, tukang cabut rumput, kuli bangunan. Aku kira ayah hilang karena masalah ekonomi ternyata tidak. Seperti kisah sinetron ya?” Zindy berusaha tersenyum. 

“Iya, Kak. Kayak kisah sinetron. Plot twist banget. Kakak sekarang masih benci ayah?” Zindy sibuk membaca komentar lagi. “Aku sudah tidak membenci ayah. Aku sudah berdamai dengan segala hal yang terjadi. Ayah sudah tiada. Dia berhak tenang di alam sana. Ayah masih ingat dan berjuang untukku. Ini!” Tangan Zindy menunjukkan kalung emas putih dengan bandul berbentuk huruf Z yang ada di lehernya. “Kalung ini warisan dari ayahku. Dia membelinya dari hasil pertama kali menang lomba menulis novel di platform online. Ayahku masih berusaha mengumpulkan uang untuk masa depanku dan adikku. Dia berusaha menulis novel. Uangnya dikumpulkan untuk biaya pendidikanku. Ayah tidak pergi,dia hanya tidak ingin membebaniku….” Air mata Zindy tak terbendung. Zindy menghapusnya dengan tisu. Live kali ini dia sendirian. Sengaja tidak mengajak Kalib. 

“Kak, astaga. Sedih banget. Yang kuat Kak. Aku mau berkunjung ke novel ayah. Aplikasinya apa? Mau baca juga Kak. Aku selalu baca komentar kalian, Gaes. Sebentar, aku lihat dulu ya aplikasinya.” Tangan Zindy membuka smartphone milik ayahnya. “Namanya aplikasi …. ini deh logonya.” Zindy takut live-nya di-banned Toktok jika menyebut nama aplikasi lain. Dia akhirnya hanya menunjukkan logo aplikasi itu saja ke arah kamera depan. 

“Aku baca komentar lagi ya. Kak,ceritanya tentang apa? Mau baca Kak.” Zindy membuka kembali smartphone ayah. “Ceritanya sebagian besar kisah fantasi. Dunia silat ala timur, fantasi peri ala eropa, kisah sihir gitu. Bagus. Berkunjung ya, Gaes. Nama penulisnya penulis_zz. Hihihi, promosi sedikit.” 

“Kak, live-nya sendirian ya? Pacar Kakak mana?” Mata Zindy melotot membaca komentar itu. “Aku live sendirian. Pacar, ah, Bang Kalib itu saudara ehm … teman yang sudah kuanggap kakak sendiri. Dia belum pulang dari magang. Aku mau live karena pengen cerita-cerita aja.” Zindy terus membaca komentar. 

“Apa karya Ayah yang paling berkesan?” Zindy berpikir sejenak. “Karya ayahku yang paling berkesan itu draft novel yang judulnya Simfoni Rindu Zindy. Itu menuliskan perasaan rindu ayah kepadaku. Baru jadi semacam premis saja tapi rasanya hangat. Kasih sayang ayah terasa sangat dalam. Aku adalah bagian berharga dari dirinya.” Senyum Zindy tanpa sadar terkembang. Dia merasa hangat saat mengingat sosok ayah. 

“Mau di-spill dong Kak. Mau tahu Simfoni Rindu Zindy. Wah, itu novel belum jadi. Baru ada sepenggal tulisan. Tapi, kalo Gaes penasaran aku bacain ua. Zindy, dia adalah permata yang diberikan Tuhan padaku. Tangis kelahirannya adalah wujud anugerah yang indah. Murni seperti embun di pagi hari. Megah dan bersinar seperti bintang di langit. Anak perempuanku yang paling cantik. Itu draft atau premis bab 1 dari Simfoni Rindu Zindy. Novel yang baru akan dibuat ayahku.” Tangan Zindy masih sibuk scroll dan melihat komentar mayoritas. 

“Kak, berarti SPP udah lunas ya? Masih mau jualan dan live kah? Masih jualan. Aku punua cita-cita mau kuliah. Masih perlu mengumpulkan uang. Hidup yang tidak diperjuangkan tidak akan dimenangkan. Pernah dengar kalimat itu sih waktu scroll Toktok.” Zindy minum sejenak dari dalam tumblernya. 

“Kakak ada cita-cita mau jadi penulis novel seperti ayah?” Zindy bingung harus menjawab apa. “Aku belum pernah mencoba menulis, tapi sepertinya bisa dicoba. Darah seni ayah kuharap mengalir padaku. Jika aku menulis, kalian berkunjung ya. Wajib itu! Hehehehe, bercanda, Gaes. Aku berharap bisa meneruskan karya ayah yang belum selesai. Mungkin aku bakal menulisnya dengan versi diriku. Aku akan buat Simfoni Rindu Zindy jadi kompilasi singkat vlog-vlog-ku. Mungkin, nadaku bukan berupa tulisan tapi berusaha potongan frame video. Jika ayahku menulis untaian nada dalam wujud kata, maka aku merangkai nadaku lewat script video yang diwujudkan dalam karya video. Bentar lagi mungkin mah mengakhiri live.” Zindy menatap jam yang ada di kamarnya. Matanya melotot saat ada yang memberi gift senjata uang. 

“Terima kasih sudah mampir, Leon. Kamu selalu baik. Semoga sehat selalu.” Zindy menyapa Leon. 

“Sapa aku juga dong! Aku temen sebangkumu, tahu!” Zindy tertawa. “Iya, iya. Aku sapa Rara yang cantik juga. Temen sebangku dan bestie-ku juga gabung di live-ku, Gaes.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Between Us
2813      1263     5     
Romance
Song Dami jelas bukanlah perempuan yang banyak bicara, suka tersenyum. Oke, mungkin iya, dulunya, tapi sekarang tidak. Entahlah, dia juga lupa alasan kenapa dia lebih banyak menyembunyikan emosinya dan memilih untuk melakukan apa yang disuruh padanya. Dan karna itu, Sangho, oppanya meminta dia untuk berhenti dari pekerjaannya yang sekarang karna Dami ternyata ditindas oleh sunbaenya. Siapa ya...
Dikejar Deretan Mantan
527      323     4     
Humor
Dikejar Deretan Mantan (Kalau begini kapan aku bertemu jodoh?) Hidup Ghita awalnya tenang-tenang saja. Kehidupannya mulai terusik kala munculnya satu persatu mantan bak belatung nangka. Prinsip Ghita, mantan itu pantangan. Ide menikah muncul bagai jelangkung sebagai solusi. Hingga kehadiran dua pria potensial yang membuatnya kelimpungan. Axelsen, atau Adnan. Ke mana hati berlabuh, saat ken...
Vampire Chain
1989      808     4     
Fantasy
Duniaku, Arianne Vryl Berthold adalah suatu berkah yang penuhi cahaya. Namun, takdir berkata lain kepadaku. Cahaya yang kulihat berubah menjadi gelap tanpa akhir. Tragedi yang tanpa ampun itu menelan semua orang-orang yang kusayangi lima belas tahun yang lalu. Tragedi dalam kerajaan tempat keluargaku mengabdi ini telah mengubah kehidupanku menjadi mimpi buruk tanpa akhir. Setelah lima bel...
FAKE NERD AND BLIND ALPHA
2905      1085     4     
Fantasy
Seorang Alpha buta berjuang menjaga matenya dari garis taqdir yang berkali-kali menggores kebahagian mereka. Jika jarum runcing taqdir mengkhianati mereka, antara cinta ataukah kekuatan yang akan menang?
Kini Hidup Kembali
72      62     1     
Inspirational
Sebenarnya apa makna rumah bagi seorang anak? Tempat mengadu luka? Bangunan yang selalu ada ketika kamu lelah dengan dunia? Atau jelmaan neraka? Barangkali, Lesta pikir pilihan terakhir adalah yang paling mendekati dunianya. Rumah adalah tempat yang inginnya selalu dihindari. Namun, ia tidak bisa pergi ke mana-mana lagi.
Dibawah Langit Senja
1607      943     6     
Romance
Senja memang seenaknya pergi meninggalkan langit. Tapi kadang senja lupa, bahwa masih ada malam dengan bintang dan bulannya yang bisa memberi ketenangan dan keindahan pada langit. Begitu pula kau, yang seenaknya pergi seolah bisa merubah segalanya, padahal masih ada orang lain yang bisa melakukannya lebih darimu. Hari ini, kisahku akan dimulai.
ATMA
322      228     3     
Short Story
"Namaku Atma. Atma Bhrahmadinata, jiwa penolong terbaik untuk menjaga harapan menjadi kenyataan," ATMA a short story created by @nenii_983 ©2020
Edelweiss: The One That Stays
2214      900     1     
Mystery
Seperti mimpi buruk, Aura mendadak dihadapkan dengan kepala sekolah dan seorang detektif bodoh yang menginterogasinya sebagai saksi akan misteri kematian guru baru di sekolah mereka. Apa pasalnya? Gadis itu terekam berada di tempat kejadian perkara persis ketika guru itu tewas. Penyelidikan dimulai. Sesuai pernyataan Aura yang mengatakan adanya saksi baru, Reza Aldebra, mereka mencari keberada...
Secuil Senyum Gadis Kampung Belakang
462      353     0     
Short Story
Senyumnya begitu indah dan tak terganti. Begitu indahnya hingga tak bisa hilang dalam memoriku. Sayang aku belum bernai menemuinya dan bertanya siapa namanya.
Merayakan Apa Adanya
402      289     8     
Inspirational
Raya, si kurus yang pintar menyanyi, merasa lebih nyaman menyembunyikan kelebihannya. Padahal suaranya tak kalah keren dari penyanyi remaja jaman sekarang. Tuntutan demi tuntutan hidup terus mendorong dan memojokannya. Hingga dia berpikir, masih ada waktukah untuk dia merayakan sesuatu? Dengan menyanyi tanpa interupsi, sederhana dan apa adanya.