Loading...
Logo TinLit
Read Story - Reandra
MENU
About Us  

Sementara itu di pos ronda suasana mulai mereda. Vandra tidak lagi menggubris ke pergian Banu. Ia asik bermain game pada ponsel bersama Tama. Sahil dan Kevin duduk di pinggir jalan sambil memakan kacang kupas. Andra berdiri bersandar pada tiang pos ronda memandangi langit  malam. Alex bermain gitar sambil memandangi jalanan yang gelap. 

Beberapa detik kemudian Vandra tiba-tiba berpamitan untuk pergi ke toilet yang berada di samping pos ronda. Saat Vandra berada di toilet tidak seorang pun menyadari ada motor misterius dengan lampur motor dimatikan melintas dari gang seberang.

Tiba-tiba...

Prang!

Suara benda jatuh mengagetkan semua yang berada si pos ronda. Sebuah tas hitam dilempar ke depan pos. Awalnya mereka kita itu hanyalah sampah yang sengaja dibuang oleh orang iseng. Tetapi saat Alex mendekat matanya membelalak ketika parang dan celurit mencuat dari balik tas yang sedikit terbuka.

"Anjir... Ini..." kata Alex.

"Apaan ini coy?!" pekik Alex  yang mencoba mendekat memastikan yang ia lihat karena penasaran.

"Jangan dipegang!" bentak Andra saat melihat Alex  yang penasaran hendak membuka isi tas lebih jauh.

Tama  mencoba mendekat walaupun Andra sudah memperingati. Belum sempat Tama menyentuh tas. Suara sirine polisi tiba-tiba terdengar dari kejauhan cepat, nyaring dan semakin mendekat. Semua langsung panik.

Dalam suasana panik mereka berusaha untuk kabur. Kevin mencoba menyalakan mesin motor tetapi, mesin itu tidak mau menyala hanya menyala sebentar lalu mati. Tama ikut mencoba menyalakan mesin motornya, namun hal yang sama seperti motor Kevin.

"Cepetan, Tam. Nyalain motornya!" teriak Sahil panik melihat polisi mendekat.

"Lo gak liat? Gak bisa!" Waktu berjalan seperti slow motion, terlalu lambat.

"Berhenti! Jangan bergerak!" teriak seseorang. Tidak lama suara keras menggelegar diikuti cahaya senter dan langkah sepatu menghampiri mereka. Dalam hitungan detik lima orang berseragam mengepung mereka.

“Angkat tangan kalian! Diam, jangan bergerak!" 

Tama dan Sahil, Kevin langsung mengikuti arahan merunduk, panim dan takut menyelimuti. Andra dan Alex mencoba lari ke belakang pos tapi langkah mereka berhenti ketika dua polisi menyadari keberadaan mereka. Mereka berdua pun dikumpulkan dengan temannya yang lain.
Sementara Vandra yang mendengar suara keributan langsung keluar dari toilet karena penasaran. Vandra pun bernasip sama dengan ke lima temannya.

"Kami gak tau apa-apa, Pak!" ujar Alex mencoba menjelaskan. Namun, pandangan kecurigaan polisi sudah terpatri pada tas hitam itu. Polisi berdiri mengelilingi mereka.

"Barang bukti sudah jelas," kata salah satu petugas.

"Enam remaja, senjata tajam bermain sampai larut malam. Tidak ada penjelasan lagi. Kalian ikut kami!"

Tangan mereka diborgol satu per satu dan di bawa menaiki mobil polisi. Tidak ada teriakan hanya keheningan yang menggantung seperti malam ini. Andra menatap jalanan yang kosong, wajahnya memucat. Di kepalanya hanya satu pikiran—orang tuanya pasti tidak mau lagi mengakui dirinya sebagai anak.

Sementara itu, Banu yang hendak kembali ke pos. Terhenti di depan sebuah rumah yang letaknya tidak jatuh dari pos. Ia hanya bisa melihat dari kejauhan teman-temannya yang tertangkap. Tidak bisa membantu saat itu juga, sebab jika ia membantu. Pastinya akan terseret dalam masalah. 

***
Yth
Kepala satpol PP Kota Jaya
Camat Kecamatan Jaya
Kasatpol PO kec. Jaya
Lurah kel Jaya

Perihal: Menemukan remaja nongkrong ditemukan senjata tajam

Selamat pagi komandan izin melaporkan, Pada:
Hari: Sabtu
Tgl: 25 maret 2025
Pukul:02.00 s/d 05.00 WIB

Peraonjl:
Babinsa kamtibnas
Babinsa
Kasatpol
Ketua RW
Ketua RT

Barang bukti:
3 buah satjam (2 parang, 1 celurit)
3 unit sepeda motor
2 ponsel

Identitas pelajar:
1. Reandra, 16 thn pelajar kelas 11 SMA Bhakti Sentosa
2. Vandra 16 thn pelajar kelas 11 SMA Bhakti Sentosa
3. Sahil 17 thn pelajar kelas 11 SMA Bhakti Sentosa
4.Tama 17 thn pelajar kelas 11 SMA Bhakti 
5. Kevin 16 thn kelas 11 SMA Merdeka
6. Alex 17 thn pelajar kelas 11 SMA Merdeka.

Bu Loli menghela napa panjang. Surat pemberitahuan dari kepala sekolah via chat itu bagai pukulan telak di tengah kesibukannya sebagai guru mata pelajaran dan wali kelas dari salah satu anak muridnya. Empat siswa SMA Bhakti sekolah tempat ia mengajar terlibat dalam aksi membawa senjata tajam saat tengah malam. Kejadian ini bukan hanya mencemarkan nama baik sekolah, tetapi juga mengusik ketenangan para guru dan orang tua siswa. 

Berita tersebut cepat menyebar ke siswa dan beberapa orang tua murid. Banyak yang berasumsi untuk mengeluarkan anak-anak tersebut dari sekolah tanpa tau bagaimana awal permasalahannya. Seusai sholay zuhur para guru berkumpul di ruang guru. Suasana tegang menyelimuti begitu nyata. Wajah-wajah mereka merefleksikan kekhawatiran dan kekecewaan.

"Ini sangat memalukan!" ujar Bu Ani selaku kepala sekolah, memecah keheningan.

"Bagaimana bisa siswa kita terlibat dalam tindakan ini?" lanjutnya.

"Saya sangat prihatin," timpal Pak Bambang guru Matematika. "Kita harus apa yang menyebabkan mereka melakukan hal seperti ini."

Bu Loli bangkit dari duduknya. "Saya setuju dengan Pak Bambang.

Bu Loli bangkit dari duduknya. "Saya setuju dengan Pak Bambang. Kita perlu melakukan investigasi lebih lanjut. Mungkin ada masalah yang lebih dalam yang perlu kita hadapi."

Suara berdebat dan berdiskusi terdengar ramai dari ruang guru. Beberapa guru berkumpul mengelilingi meja besar, wajah mereka menunjukkan kekhawatiran.

"Saya rasa ini sudah keterlaluan! Bagaimana bisa siswa kita terlibat dalam tindakan yang seperti itu?" tanya Bu Ani penuh keheranan.

"Saya setuju dengan Bu Ani. Mungkin kita perlu segera ke pihak kepolisian untuk menyelidiki kasus ini lebih lanjut," ujar Pak Bambang.

"Sebelum kita melibatkan pihak luar, sebaiknya kita coba cari tahu dulu apa yang sebenarnya terjadi di antara para siswa ini. Mungkin ada masalah lain yang belum kita ketahui," sahut Bu cici.

"Saya setuju dengan Bu Cici. Saya usul kita bentuk tim investigasi kecil-kecilan untuk menyelidiki kasus ini lebih lanjut. Bagaimana kalau saya menjadi ketua timnya?" tanya Bu Loli.
Semua guru mengangguk setuju.

"Tim ini akan bertugas untuk mewawancarai siswa-siswa yang terlibat, orang tua mereka, dan teman-teman sekelas mereka. Kita perlu mendapatkan gambaran yang jelas tentang apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang menjadi penyebabnya," lanjut Bu Loli.

"Ide yang bagus, Bu Loli. Mungkin kita bisa melibatkan Bu Cecil, guru BK, untuk membantu kita dalam wawancara."

"Tentu, Bu Cecil pasti sangat membantu. Selain itu, kita juga perlu melibatkan Bu Dini, guru bahasa Indonesia. Dia lebih mahir dalam berkomunikasi dengan siswa," pungkas Bu Loli.

Semua guru kembali berdiskusi, membicarakan anggota tim investigasi yang lain dan rencana tindak lanjut.

"Saya harap dengan adanya tim investigasi ini, kita bisa menemukan solusi terbaik untuk masalah ini dan mencegah kejadian serupa terulang kembali," kata Bu Ani.

Para guru mengangguk, penuh semangat untuk menyelesaikan masalah yang sedang mereka hadapi.

Diskusi berlangsung hangat. Para guru saling bertukar pikiran, mencoba mencari akar masalah. Ada yang menduga bahwa pengaruh lingkungan pergaulan yang buruk menjadi penyebab utama, sementara yang lain berpendapat bahwa kurangnya perhatian orang tua juga menjadi faktor penting.

***
Dalam suasana kantin yang ramai Kala sedang asik meniup mie kuah yang baru saja di antar oleh ibu kantin. Saat hendak memakan mie tersebut. Kala dibuat salah fokus dengan percakapan salah seorang murid di SMA Bhakti Sentosa.

"Udah denger belum?" ucap Andi cowok dengan baju lengan digulung.

"Apaan?" sahut teman Andi.

"Banu sama temen-temennya ketangkap polisi!" ucap Andi mengebu.

"Serius lo?" jawab Jaya yang saat itu asik mengunyah permen karet.

"Kok bisa sih? Mereka kan lagi main game doang di pos denger-denger," lanjut  Ray.

"Katanya ada yang lempar celurit sama samurai. Gila aja, berani banget!" cetus Andi.

"Tapi kan mereka nggak ngapa-ngapain. Kok bisa dituduh gitu?" tanya Ghani yang ikut menimbrung dalam percakapan Andi.

"Entahlah, yang jelas ini bikin heboh banget sekolah!" pekik Andi.

"Apa mungkin, Banu sama temen-temennya itu geng motor?" pungkas Jaya memberi pendapat.

"Ah, masa sih? Nggak mungkin, kan mereka baik-baik aja," jawab Ghani membela.

"Tapi coba lihat, mereka sering nongkrong di pos sampai larut malam!" Jaya kembali berasumsi.

"Itu kan biasa aja. Nggak mesti langsung dibilang geng motor!" ujar Ghani.

Kala yang diam-diam mengutit pembicaraan Andi teman sekelasnya itu. Sungguh tidak percaya jika Banu melakukan hal seperti itu, selama Kala mengenal Banu ia adalah orang baik.

Bel masuk berbunyi, baru Kala menghabiskan mie yang belum sempat ia makan meski tidak semua habis. Kala langsung bergegas pergi menuju kelas berharap bisa bertemu Banu.

Sesampainya di depan kelas Banu. Kala mengintip ke arah dalam ia tidak menemukan Banu, biasanya cowok itu duduk di kursi depan sambil bercengrama dengan Nata. Kala melirik papan tulis absensi kelas di sana tertera nama Banu yang tidak hadir ke sekolahan tanpa keterangan. Kala pun melangkahkan kaki menuju kelas nya.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Tuhan, Inikah Cita-Citaku ?
4217      1738     9     
Inspirational
Kadang kita bingung menghadapi hidup ini, bukan karena banyak masalah saja, namun lebih dari itu sebenarnya apa tujuan Tuhan membuat semua ini ?
Heavenly Project
590      400     5     
Inspirational
Sakha dan Reina, dua remaja yang tau seperti apa rasanya kehilangan dan ditinggalkan. Kehilangan orang yang dikasihi membuat Sakha paham bahwa ia harus menjaga setiap puing kenangan indah dengan baik. Sementara Reina, ditinggal setiap orang yang menurutnya berhaga, membuat ia mengerti bahwa tidak seharusnya ia menjaga setiap hal dengan baik. Dua orang yang rumit dan saling menyakiti satu sama...
Lovebolisme
167      147     2     
Romance
Ketika cinta terdegradasi, kemudian disintesis, lalu bertransformasi. Seperti proses metabolik kompleks yang lahir dari luka, penyembuhan, dan perubahan. Alanin Juwita, salah seorang yang merasakan proses degradasi cintanya menjadi luka dan trauma. Persepsinya mengenai cinta berubah. Layaknya reaksi eksoterm yang bernilai negatif, membuang energi. Namun ketika ia bertemu dengan Argon, membuat Al...
Merayakan Apa Adanya
488      351     8     
Inspirational
Raya, si kurus yang pintar menyanyi, merasa lebih nyaman menyembunyikan kelebihannya. Padahal suaranya tak kalah keren dari penyanyi remaja jaman sekarang. Tuntutan demi tuntutan hidup terus mendorong dan memojokannya. Hingga dia berpikir, masih ada waktukah untuk dia merayakan sesuatu? Dengan menyanyi tanpa interupsi, sederhana dan apa adanya.
Nina and The Rivanos
10330      2498     12     
Romance
"Apa yang lebih indah dari cinta? Jawabannya cuma satu: persaudaraan." Di tahun kedua SMA-nya, Nina harus mencari kerja untuk membayar biaya sekolah. Ia sempat kesulitan. Tapi kemudian Raka -cowok yang menyukainya sejak masuk SMA- menyarankannya bekerja di Starlit, start-up yang bergerak di bidang penulisan. Mengikuti saran Raka, Nina pun melamar posisi sebagai penulis part-time. ...
Di Bingkai Sebuah Perjuangan Mimpi
3037      1708     3     
Short Story
Kisah ini menceritakan tentang sebuah kisah sang melodi yang terperangkap dalam kisah yang menjebak dan menggoda Senyum Yang Dibalut Komedi, Penasaran Lanjuutkan bacaa Kawan #^_^#=  ̄ω ̄=
Surat untuk Tahun 2001
5481      2201     2     
Romance
Seorang anak perempuan pertama bernama Salli, bermaksud ingin mengubah masa depan yang terjadi pada keluarganya. Untuk itu ia berupaya mengirimkan surat-surat menembus waktu menuju masa lalu melalui sebuah kotak pos merah. Sesuai rumor yang ia dengar surat-surat itu akan menuju tahun yang diinginkan pengirim surat. Isi surat berisi tentang perjalanan hidup dan harapannya. Salli tak meng...
Ghea
477      315     1     
Action
Ini tentang Ghea, Ghea dengan segala kerapuhannya, Ghea dengan harapan hidupnya, dengan dendam yang masih berkobar di dalam dadanya. Ghea memantapkan niatnya untuk mencari tahu, siapa saja yang terlibat dalam pembunuhan ibunya. Penyamaran pun di lakukan, sikap dan nama palsu di gunakan, demi keamanan dia dan beserta rekan nya. Saat misi mereka hampir berhasil, siapa sangka musuh lamany...
Kisah Cinta Gadis-Gadis Biasa
1173      565     2     
Inspirational
Raina, si Gadis Lesung Pipi, bertahan dengan pacarnya yang manipulatif karena sang mama. Mama bilang, bersama Bagas, masa depannya akan terjamin. Belum bisa lepas dari 'belenggu' Mama, gadis itu menelan sakit hatinya bulat-bulat. Sofi, si Gadis Rambut Ombak, berparas sangat menawan. Terjerat lingkaran sandwich generation mengharuskannya menerima lamaran Ifan, pemuda kaya yang sejak awal sudah me...
Premium
Beauty Girl VS Smart Girl
11547      2918     30     
Inspirational
Terjadi perdebatan secara terus menerus membuat dua siswi populer di SMA Cakrawala harus bersaing untuk menunjukkan siapa yang paling terbaik di antara mereka berdua Freya yang populer karena kecantikannya dan Aqila yang populer karena prestasinya Gue tantang Lo untuk ngalahin nilai gue Okeh Siapa takut Tapi gue juga harus tantang lo untuk ikut ajang kecantikan seperti gue Okeh No problem F...