Loading...
Logo TinLit
Read Story - Sweet Seventeen
MENU
About Us  

Hari ini aku pulang sendiri karena Pak Ujang lagi mengantar Mama dan aku enggak mungkin minta Ansel menjemputku.

“Key, wait.” Arisha menahan lenganku, ketika aku sudah berbelok dari loker menuju lobi. Dia menarikku ke arah taman di bagian tengah bangunan sekolah dan memaksaku duduk di salah satu kursi taman. Arisha menyerahkan sebelah headset kepadaku. “Lo nonton ini, deh. Ini lagi rame banget.”

Aku melirik handphone yang disodorkan Arisha. Konten baru Dafa, diunggah dua jam yang lalu tapi sudah jadi trending.

Darahku mendidih begitu menonton video itu.

Ini video Dafa yang paling sederhana. Dia sendirian di kamarnya, ngomong sendiri di vlog yang menjadi tempat curhatnya. Dia memasang wajah terluka, seolah-olah dia manusia yang paling tersakiti.

“Gue sayang Key, jadi kecewa banget. Kok bisa dia kayak gitu? Gue enggak habis pikir. Apa, sih, yang kurang dari gue? Kalian yang ikutin gue, pasti tahu kalau gue udah ngelakuin banyak hal buat Key. Tapi, dibalasnya kayak gini?” Dafa menggelengkan kepalanya, dengan ekspresi sendu dan mata memerah.

“Pasti dia pakai obat tetes mata, deh,” gerutu Arisha.

Perutku melilit, membuatku mau muntah. Dafa benar-benar menempatkan dirinya sebagai korban, dan aku adalah cewek paling jahat di dunia karena bisa-bisanya menyakiti pangeran sebaik Dafa.

“Key minta putus, tapi gue enggak mau putus. Gue sayang banget sama Key. Tapi gue juga enggak tahu harus gimana. Gue sakit hati karena diselingkuhi Key, tapi gue masih sayang. Menurut kalian, harusnya gue gimana?”

Kalau saja Dafa ada di depanku, aku pasti sudah menonjoknya. Seakan drama yang diciptakannya belum kelar, kini dia membuat episode baru yang semakin memojokkanku.

“Key bilang cowok itu sahabatnya. Gue kenal dia, namanya Ansel. Dia emang sahabatnya Key. Sejak awal jadian sama Key, gue udah curiga sama dia. Enggak mungkinlah dia cuma anggap Key temannya. Harusnya sejak awal gue udah curiga kalau dia bakalan ngerebut Key dari gue.” Dafa semakin menjadi-jadi dengan bualannya yang sangat enggak beralasan itu.

“Ansel katanya udah punya pacar. Gue juga enggak tahu. Kalau itu benar, gue kasihan sama ceweknya. Emang dasar cowok berengsek sih, dia. Gue yakin dia yang ngerayu Key, enggak mungkin Key selingkuh kalau bukan dia yang ngerayu. Kalian tahu sendiri, kan, hubungan gue dan Key gimana?”

Yang diketahui followers Dafa soal hubunganku dan Dafa hanya sebatas pencitraan yang kami tampilkan. Mereka enggak tahu kalau hubungan itu cuma setting-an alias sandiwara belaka.

“Terus, soal tuduhan Key. Gue enggak ada maksud buat deketin Ghania. Dia yang deketin gue, sering balas story gue, chat gue terus menerus. Gue udah bilang ke Ghania, kalau gue pacarnya Key dan dia temannya Key. Tapi, Ghania masih aja deketin gue. Bukan salah gue, kan?” tanya Dafa, yang juga melampiaskan kesalahan kepada Ghania. Dia benar-benar total menempatkan dirinya sebagai korban paling dirugikan di sini.

Aku melepaskan headset, sehingga enggak lagi mendengarkan bualan yang dilontarkan Dafa.

“Gue baru tahu ada orang senyebelin ini. Kok lo bisa, sih, jadian sama dia?” tanya Arisha, yang juga sudah berhenti dengerin bualan Dafa.

“Gue dan Dafa cuma setting-an.”

“Hah?” Arisha menatapku dengan mata terbelalak.

“Long story short, itu idenya nyokap gue. Sekarang gue nyesel udah ikutin kata nyokap.” Aku menendang kerikil yang ada di depanku. “Theo balas soal Ansel enggak?”

Arisha masih menatapku dengan penuh pertanyaan, tapi dia enggak mendesakku. Arisha mengecek chat dari Theo, dan itu membuatku sangat ebrterima kasih kepadanya.

“Mereka lagi on the way ke sini. Theo nebeng mobil Ansel, katanya Ansel sekalian jemput lo.” Arisha menyimpan handphone ke dalam saku bajunya. “Kita tunggu di depan aja, ya.”

“Gue malu ketemu Ansel.”

Di sampingku, Arisha tertawa kecil. “Buat apa? Gue emang baru kenal dia, tapi gue tahu kalau dia enggak akan kemakan omongan Dafa.”

“Kalau sampai ada apa-apa sama Ansel dan Nashila, itu karena gue.”

“Nope, itu karena pacar setting-an lo yang penuh drama itu.”

Aku menarik senyum tipis mendengar ucapan Arisha.

Ketika aku dan Arisha sampai di lobi, bersamaan dengan mobil Ansel yang memasuki pekarangan sekolahku.

Theo menyapa sekilas begitu turun dari mobil Ansel. Aku menghela napas panjang sebelum memberanikan diri masuk ke mobil Ansel.

“An…”

Belum sempat aku bicara, Ansel memotong ucapanku. “Kalau mau ngomongin soal Dafa, enggak penting. Gue udah nonton videonya, dan itu benar-benar ngaco. Cuma orang bego yang percaya sama omongan dia.”

Itu berarti ada jutaan orang bego yang percaya sama Dafa dan kini menghujatku, salah satunya dengan enggak berhenti-henti mengirim DM yang makin lama bahasanya makin enggak sopan. Bukan berarti aku membacanya, aku cuma melihat sekilas dan itu saja sudah mampu membuat darahku mendidih. Ibaratnya Dafa itu panglima perang, dan dia berhasil menyuruh pasukannya untuk menyerangku.

Aku menatap Ansel dalam diam. Wajahnya tampak keras, sepertinya kali ini dia cukup kesulitan mengendalikan emosi.

“Nashila gimana? Kalian baik-baik aja, kan?”

Ansel menatapku sekilas sebelum mengangguk. Dalam hati aku merasa kalau dia berbohong. Namun, aku berusaha untuk enggak mempermasalahkannya. Karena sekarang, aku membutuhkan kebohongan itu.

“Yang penting sekarang gimana caranya ngelawan Dafa. Gue enggak terima lo dipojokin begitu, padahal lo enggak salah.” Ansel kembali melirikku. “Kalau gue perlu maju buat jelasin soal kita, gue bakal bikin video tandingan.”

“Enggak perlu.”

“Lo punya ide lain?”

“Mama pasti punya ide lain.”

“Just want you to know, gue enggak mungkin ngebiarin lo dipojokin sendirian, apalagi buat hal bullshit kayak gini. You’re my friend and as a friend I won’t let you down.”

Teman. 

Detik ini, aku perlu menekankan kata itu untuk diriku sendiri.

Ansel temanku, dan aku sudah membuatnya ikut terjerumus ke dalam drama enggak penting ini.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Unexpected You
525      370     0     
Romance
Pindah ke Indonesia dari Korea, Abimanyu hanya bertekad untuk belajar, tanpa memedulikan apapun. tapi kehidupan tidak selalu berjalan seperti yang diinginkannya. kehidupan SMA terlalu membosankan jika hanya dihabiskan untuk belajar saja. sedangkan Renata, belajar rasanya hanya menjadi nomor dua setelah kegemarannya menulis. entah apa yang ia inginkan, menulis adalah pelariannya dari kondisi ke...
Da Capo al Fine
478      362     5     
Romance
Bagaimana jika kau bisa mengulang waktu? Maukah kau mengulangi kehidupanmu dari awal? Atau kau lebih memilih tetap pada akhir yang tragis? Meski itu berarti kematian orang yang kau sayangi? Da Capo al Fine = Dari awal sampai akhir
Kejar Mika!
3658      1163     5     
Romance
Sudah bukan rahasia lagi kalau Pinky jatuh cinta setengah mati dengan Mikail Angelo, pemuda tampan paling populer di sekolahnya yang biasa dipanggil Mika. Jungkir balik dan jatuh bangun mengejar cintanya sedari SMP, yang ia dapat adalah penolakan. Lagi, lagi dan lagi. Pantang menyerah, Pinky berjuang keras demi bisa masuk SMA yang sama dengan pemuda itu. Dan ketika ia berhasil berada di ...
Premium
The Secret Of Bond (Complete)
6523      1505     1     
Romance
Hati kami saling terikat satu sama lain meskipun tak pernah saling mengucap cinta Kami juga tak pernah berharap bahwa hubungan ini akan berhasil Kami tak ingin menyakiti siapapun Entah itu keluarga kami ataukah orang-orang lain yang menyayangi kami Bagi kami sudah cukup untuk dapat melihat satu sama lain Sudah cukup untuk bisa saling berbagi kesedihan dan kebahagiaan Dan sudah cukup pul...
Mimpi & Co.
1733      1009     3     
Fantasy
Ini kisah tentang mimpi yang menjelma nyata. Mimpi-mimpi yang datang ke kenyataan membantunya menemukan keberanian. Akankah keberaniannya menetap saat mimpinya berakhir?
Koude
3643      1285     3     
Romance
Menjadi sahabat dekat dari seorang laki-laki dingin nan tampan seperti Dyvan, membuat Karlee dijauhi oleh teman-teman perempuan di sekolahnya. Tak hanya itu, ia bahkan seringkali mendapat hujatan karena sangat dekat dengan Dyvan, dan juga tinggal satu rumah dengan laki-laki itu. Hingga Clyrissa datang kepada mereka, dan menjadi teman perempuan satu-satunya yang Karlee punya. Tetapi kedatanga...
Dimension of desire
329      257     0     
Inspirational
Bianna tidak menyangka dirinya dapat menemukan Diamonds In White Zone, sebuah tempat mistis bin ajaib yang dapat mewujudkan imajinasi siapapun yang masuk ke dalamnya. Dengan keajaiban yang dia temukan di sana, Bianna memutuskan untuk mencari jati dirinya dan mengalami kisah paling menyenangkan dalam hidupnya
Trying Other People's World
238      192     0     
Romance
Lara punya dendam kesumat sama kakak kelas yang melarangnya gabung OSIS. Ia iri dan ingin merasakan serunya pakai ID card, dapat dispensasi, dan sibuk di luar kelas. Demi membalas semuanya, ia mencoba berbagai hidup milik orang lain—pura-pura ikut ekskul jurnalistik, latihan teater, bahkan sampai gabung jam tambahan olimpiade MIPA. Kebiasan mencoba hidup-hidup orang lain mempertemukannya Ric...
Jadi Diri Sendiri Itu Capek, Tapi Lucu
4351      1314     5     
Humor
Jadi Diri Sendiri Itu Capek, Tapi Lucu Buku ini adalah pelukan hangat sekaligus lelucon internal untuk semua orang yang pernah duduk di pojok kamar, nanya ke diri sendiri: Aku ini siapa, sih? atau lebih parah: Kenapa aku begini banget ya? Lewat 47 bab pendek yang renyah tapi penuh makna, buku ini mengajak kamu untuk tertawa di tengah overthinking, menghela napas saat hidup rasanya terlalu pad...
PUZZLE - Mencari Jati Diri Yang Hilang
785      541     0     
Fan Fiction
Dazzle Lee Ghayari Rozh lahir dari keluarga Lee Han yang tuntun untuk menjadi fotokopi sang Kakak Danzel Lee Ghayari yang sempurna di segala sisi. Kehidupannya yang gemerlap ternyata membuatnya terjebak dalam lorong yang paling gelap. Pencarian jati diri nya di mulai setelah ia di nyatakan mengidap gangguan mental. Ingin sembuh dan menyembuhkan mereka yang sama. Demi melanjutkan misinya mencari k...