Loading...
Logo TinLit
Read Story - Penantian Panjang Gadis Gila
MENU
About Us  

Pagi-pagi sekali, Pak Beno sudah menungguku di depan pintu. Aku memberikan koperku lalu masuk ke dalam mobil. Aku sedikit kesal karena semalam Papa gak pulang, tentu saja aku harus datang ke bandara sendirian. 

“Pak, apa Papa udah nunggu aku di bandara?” tanyaku yang di gelengi oleh Pak Beno. 

“Maaf Non, kayaknya Tuan Alfred sudah berangkat duluan. Jadi Nona akan terbang sendiri, nanti di bandara tujuan sudah ada yang menjemput Nona,” jawab Pak Beno membuatku menghela nafas. 

“Pak, tapi kan ini penerbangan pertama saya,” jawabku mulai kesal, kenapa jadi seperti ini. 

Belum juga liburan, mood ku sudah kacau. 

Aku membuka ponselku, tidak ada pesan apapun dari Papa.

Aku kembali memasukkan ponselku ke dalam tas, berusaha menerima apa yang memang harus ku terima. 

Sesampainya di bandara, aku segera turun dan berniat membawa koperku sendiri. Namun semua itu sudah dilakukan oleh Pak Beno, jadi aku hanya berjalan mengikutinya. 

Dalam keheningan aku berusaha menstabilkan detak jantungku, ayolah ini mudah. Kamu hanya perlu duduk Alia, tidak ada yang sulit, ucapku dalam hati. 

Untunglah Pak Beno membantuku check in, jadi aku tidak perlu kesusahan. 

Aku hanya memperhatikan cara Pak Beno melakukannya, siapa tau kan nanti akan ada masanya aku terbang sendirian. 

“Semuanya sudah saya urus Non, langsung masuk aja. Saya pamit ya Non, ada yang harus saya kerjakan lagi,” ucap Pak Beno yang aku angguki. 

“Makasih Pak,” ucapku membuat Pak Beno mengangguk lalu meninggalkanku. 

Setelah kepergian Pak Beno, aku segera masuk dan mencari tempat duduk sesuai nomor di tiketku. 

Untung saja tempat duduk kupas di samping jendela, membuatku bisa tersenyum untuk sementara waktu, Mungkin mood ku akan naik lagi. 

Aku kaget saat melihat kurus di sampingku terisi oleh Rafi. 

“Lo mau ke mana? Kok bisa di sini,” ucapku membuat Rafi tersenyum. 

“Sama kayak lo lah, kan tujuan kita sama. Makanya satu pesawat,” ucap Rafi santai membuatku menaikkan alis. 

“Kok bisa, lo ngikutin gue?” tanyaku membuat Rafi menggeleng. 

“Gak ya, gue juga gak tahu kalau bakal sebangku sama lo. Orang tua gue yang pesan tiketnya,” ucap Rafi membuatku semakin penasaran. 

Namun rasa penasaran menghilang begitu saja karena pesan masuk dari papa di ponselku 

Aku membaca pesan itu dan benar saja, ternyata orang tua Rafi adalah rekan bisnis Papa. Karenanya kami sengaja diberangkatkan bersama. 

Aku membalas pesan Papa singkat, karena aku masih kesal. Walaupun di sini ada Rafi yang nasibnya sama sepertiku, aku tetap tidak terima diperlakukan seperti ini oleh Papa. 

“Santai aja, orang sibuk emang kayak gitu. Lo bakal terbiasa kedepannya, bahkan di keadaan yang paling gak lo sukai,” ucap Rafi membuatku menoleh. 

“Jadi akan ada seperti ini lagi?” tanyaku membuat Rafi tersenyum. 

“Mungkin, dan bisa jadi lebih parah dari ini,” jawab Rafi membuatku menghela nafas. 

Setidaknya aku memiliki teman yang nasibnya sama, kukira hanya aku yang diperlakukan seperti ini. 

“Ambil sisi positifnya, anggap aja ini latihan. Jadi suatu saat udah gak kaget kalau terjadi lagi,” ucap Rafi yang aku angguki. 

Karena apa yang diucapkan Rafi masuk akal, semua bisa saja terjadi dan bahkan bisa lebih menyulitkan. 

Aku segera menonaktifkan ponselku saat pesawat lepas landas, aku menikmati pemandangan di sampingku. Bukan samping kanan, tetapi samping kiri. 

Setelah beberapa saat aku mulai mengantuk, membuatku segera memejamkan mata. Namun aku gagal memejamkan mata, karena Rafi terus saja memanggilku. 

“Kenapa, gue ngantuk,” ucapku melirik ke arah Rafi. 

“Lo mah gak asik, liat nih gue punya mainan baru,” ucap Rafi menunjukkan sesuatu di tangannya. 

Aku hanya mengangguk, lalu memejamkan mata lagi. 

“Jangan gangguin gue Raf,” ucapku saat Rafi mulai menggangguku lagi. 

Ini adalah penerbangan pertama ku, tetapi momennya kurang pas. Harusnya aku terbang bersama Mama Papa tetapi pada kenyataannya aku terbang bersama Rafi.

Hal seperti ini tidak pernah terpikirkan sebelumnya olehku, ini seperti perjalanan lintas kota menggunakan bus yang bisa bertemu siapa saja secara random. Tetapi ternyata hidup orang kaya lebih luas, di pesawat hal-hal seperti itu bisa saja terjadi. 

“Lo pernah berpikir gak sih kita bakal bertemu di pesawat, mana tujuannya sama,” ucapku membuat Rafi menoleh. 

“Gak sih, cuman ya memang udah ditakdirkan kalau kita harus bareng kemana-mana,” ucap Rafi membuatku menaikkan alis. 

“Raf, serius deh. Gue masih gak nyangka aja,” ucapku membuat Rafi tertawa. 

“Nikmati aja Al, gue juga gak pernah berfikir ini bakal terjadi. Anggap aja ini kejadian luar biasa, kapan lagi kan,” ucap Rafi yang terpaksa aku angguki. 

Walaupun memang ada benarnya apa yang Rafi ucapkan tapi ini terlalu dadakan dan tidak terprediksi. 

“Ayo turun, lo ngapain diem aja,” ucap Rafi menyadarkanku dari lamunan. 

“Udah sampe?” tanyaku yang di angguki oleh Rafi. 

Untunglah Rafi sudah terbiasa, jadi aku tidak perlu kesusahan saat akan mengambil koperku. Semua diurus oleh Rafi, aku hanya mengikutinya sambil mengamati. 

Setelahnya kami menunggu jemputan, tapi ada yang aneh. Kenapa aku harus bersama Rafi di sini, dari banyaknya orang kenapa dia yang bersamaku sekarang. 

“Kenapa lo laper?” tanya Ragi membuatku menggeleng. 

“Gak, aneh aja diantara milyaran orang harus banget gitu ketemu lo di sini,” ucapku membuat Rafi tertawa. 

“Semesta merestui kita Al,” ucap Rafi membuatku menghela nafas. 

“Bebas lo aja deh, tapi ya. Kenapa lama banget jemputannya sampe,” ucapku mengganti topik. 

“Gak juga, tuh mobilnya,” ucap Rafi menunjuk mobil yang baru saja berhenti. 

Dengan segera aku berjalan menuju mobil itu, mendahului Rafi yang mulai membuatku kesal. 

“Bisa-bisanya gue di tinggalin, awas aja ya lo kalau minta bantuan ke gue nanti,” ucap Rafi lalu masuk ke dalam mobil, mendahului ku. 

“Ish, lo mah gak mau ngalah,” ucapku menyusul Rafi masuk ke dalam mobil. 

Untuk urusan koper, sudah ada yang membantu kami. Jadi kami hanya duduk dan menikmati perjalanannya. 

“Nah sekarang kalau lo mau tidur gak papa, lama soalnya,” ucap Rafi memberikan jaketnya padaku. 

“Makasih,” ucapku menerima jaket itu, karena aku lupa membawa jaket tadi. 

“Kok lo tau, pernah ke sini?” tanyaku yang di angguki oleh Rafi. 

“Tahun lalu gue kesini, acara yang sama sih kayak sekarang,” jawab Rafi membuatku mengangguk. 

“Emang acaranya apa sih?” tanyaku penasaran. 

“Liburan,” jawab Rafi membuatku menaikkan alis. 

“Raf, serius gitu jawabnya,” ucapku membuat Rafi tertawa. 

“Gue juga serius, lo juga bakal tau nanti di sana,” ucap Rafi membuatku mengangguk. 

“Oke, gue gak akan tanya lagi. Gue mau tidur,” ucapku kesal, pada akhirnya lebih baik tidur daripada berbicara dengan Rafi. 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
GEANDRA
469      373     1     
Romance
Gean, remaja 17 tahun yang tengah memperjuangkan tiga cinta dalam hidupnya. Cinta sang papa yang hilang karena hadirnya wanita ketiga dalam keluarganya. Cinta seorang anak Kiayi tempatnya mencari jati diri. Dan cinta Ilahi yang selama ini dia cari. Dalam masa perjuangan itu, ia harus mendapat beragam tekanan dan gangguan dari orang-orang yang membencinya. Apakah Gean berhasil mencapai tuj...
YANG PERNAH HILANG
1772      662     24     
Romance
Naru. Panggilan seorang pangeran yang hidup di jaman modern dengan kehidupannya bak kerajaan yang penuh dengan dilema orang-orang kayak. Bosan dengan hidupnya yang monoton, tentu saja dia ingin ada petualangan. Dia pun diam-diam bersekolah di sekolah untuk orang-orang biasa. Disana dia membentuk geng yang langsung terkenal. Disaat itulah cerita menjadi menarik baginya karena bertemu dengan cewek ...
Sweet Punishment
216      143     10     
Mystery
Aku tak menyangka wanita yang ku cintai ternyata seorang wanita yang menganggap ku hanya pria yang di dapatkannya dari taruhan kecil bersama dengan kelima teman wanitanya. Setelah selesai mempermainkan ku, dia minta putus padaku terlebih dahulu. Aku sebenarnya juga sudah muak dengannya, apalagi Selama berpacaran dengan ku ternyata dia masih berhubungan dengan mantannya yaitu Jackson Wilder seo...
Di Bawah Langit Bumi
2781      1116     87     
Romance
Awal 2000-an. Era pre-medsos. Nama buruk menyebar bukan lewat unggahan tapi lewat mulut ke mulut, dan Bumi tahu betul rasanya jadi legenda yang tak diinginkan. Saat masuk SMA, ia hanya punya satu misi: jangan bikin masalah. Satu janji pada ibunya dan satu-satunya cara agar ia tak dipindahkan lagi, seperti saat SMP dulu, ketika sebuah insiden membuatnya dicap berbahaya. Tapi sekolah barunya...
Metanoia
54      46     0     
Fantasy
Aidan Aryasatya, seorang mahasiswa psikologi yang penuh keraguan dan merasa terjebak dalam hidupnya, secara tak sengaja terlempar ke dalam dimensi paralel yang mempertemukannya dengan berbagai versi dari dirinya sendiri—dari seorang seniman hingga seorang yang menyerah pada hidup. Bersama Elara, seorang gadis yang sudah lebih lama terjebak di dunia ini, Aidan menjelajahi kemungkinan-kemungkinan...
Kursus Kilat Jadi Orang Dewasa!
607      267     11     
Humor
Didaftarkan paksa ke Kursus Kilat Jadi Orang Dewasa oleh ayahnya, Kaur Majalengka--si OCD berjiwa sedikit feminim, harus rela digembleng dengan segala keanehan bin ajaib di asrama Kursus Kilat selama 30 hari! Catat, tiga.puluh.hari! Bertemu puding hidup peliharaan Inspektur Kejam, dan Wilona Kaliyara--si gadis berponi sepanjang dagu dengan boneka bermuka jelek sebagai temannya, Kaur menjalani ...
A Sky Between Us
48      43     2     
Romance
Sejak kecil, Mentari selalu hidup di dalam sangkar besar bernama rumah. Kehidupannya ditentukan dari ia memulai hari hingga bagaimana harinya berakhir. Persis sebuah boneka. Suatu hari, Mentari diberikan jalan untuk mendapat kebebasan. Jalan itu dilabeli dengan sebutan 'pernikahan'. Menukar kehidupan yang ia jalani dengan rutinitas baru yang tak bisa ia terawang akhirnya benar-benar sebuah taruha...
Cinderella And The Bad Prince
1587      1033     11     
Romance
Prince merasa hidupnya tidak sebebas dulu sejak kedatangan Sindy ke rumah. Pasalnya, cewek pintar di sekolahnya itu mengemban tugas dari sang mami untuk mengawasi dan memberinya les privat. Dia yang tidak suka belajar pun cari cara agar bisa mengusir Sindy dari rumahnya. Sindy pun sama saja. Dia merasa sial luar biasa karena harus ngemong bocah bertubuh besar yang bangornya nggak ketul...
No Longer the Same
454      326     1     
True Story
Sejak ibunya pergi, dunia Hafa terasa runtuh pelan-pelan. Rumah yang dulu hangat dan penuh tawa kini hanya menyisakan gema langkah yang dingin. Ayah tirinya membawa perempuan lain ke dalam rumah, seolah menghapus jejak kenangan yang pernah hidup bersama ibunya yang wafat karena kanker. Kakak dan abang yang dulu ia andalkan kini sibuk dengan urusan mereka sendiri, dan ayah kandungnya terlalu jauh ...
Perahu Jumpa
301      244     0     
Inspirational
Jevan hanya memiliki satu impian dalam hidupnya, yaitu membawa sang ayah kembali menghidupkan masa-masa bahagia dengan berlayar, memancing, dan berbahagia sambil menikmati angin laut yang menenangkan. Jevan bahkan tidak memikirkan apapun untuk hatinya sendiri karena baginya, ayahnya adalah yang penting. Sampai pada suatu hari, sebuah kabar dari kampung halaman mengacaukan segala upayanya. Kea...