Loading...
Logo TinLit
Read Story - Penantian Panjang Gadis Gila
MENU
About Us  

Pagi hari seperti biasanya, aku sibuk membantu Mama di dapur. Kegiatan yang gak pernah terlewatkan olehku sebelum bersekolah. Kali ini Mama lebih banyak diam, tidak menegurku atau menceramahiku. Menurutku Mama terlihat aneh akhir-akhir ini, tekanan seperti apa lagi yang Kak Bela berikan pada Mama. 

Percuma juga aku bertanya, ujungnya aku akan dimarahi. Katanya gak perlu ikut campur urusan orang dewasa, tapi aku ini sudah dewasa bukan? Aku menyimpan semuanya sendiri, luka-luka ku, kesedihanku, tangisanku serta mimpi-mimpiku.. 

Pukul 6.30 aku selesai membantu Mama, saatnya aku mandi dan bersiap untuk sekolah. Aku tidak boleh terlihat santai, atau Kak Bela akan menyuruhku macam-macam. 

Selesai mandi, aku segera bersiap dan memasukkan buku-buku ke dalam tas. 

Mengenai tugas Kak Bela, sudah ku serahkan pagi-pagi sekali sebelum membantu Mama di dapur. Kalau pagi memang tugasku membantu Mama di dapur, karenanya Kak Bela tidak akan mengusikku. Itupun kalau mood nya lagi baik, kalau tidak bagaimanapun kondisinya aku akan disuruh-suruh. 

Setelah semuanya beres, aku mengambil sepedaku dan mengayuhnya ke sekolah. Kali ini, aku tidak akan telat lagi. 

Benar saja, aku sampai di sekolah 15 menit sebelum bel berbunyi. Aku bernafas lega, aku bisa berjalan lebih pelan dan melihat situasi di sekitarku. 

Aku berjalan tanpa melihat ke depan, namun hal yang tidak aku inginkan terjadi. Aku menabrak seseorang membuatku terjatuh. 

Aku melihat kakiku yang berdarah, sedikit perih namun tidak aku pedulikan. Aku segera melihat ke depan, siapa orang yang ku tabrak pagi ini. 

“Maaf,” ucapku saat tau kalau orang yang ku tabrak adalah laki-laki yang kemarin menolongku. 

Laki-laki itu hanya diam, dan menatapku lama. Membuatku tidak nyaman, apa yang akan laki-laki itu lakukan padaku. 

Tanpa mengeluarkan sepatah katapun, laki-laki itu pergi meninggalkanku. Aku termenung, menatap kepergian penolongku. Apa aku melakukan kesalahan? Tapi apa, aku sudah meminta maaf kan. Lalu kalau seperti ini aku harus bagaimana, berlari menyusul laki-laki itu? Tapi untuk apa. 

Akhirnya setelah perdebatan yang sangat rumit, aku berniat ke kelas. Biarkan saja, aku bisa meminta maaf lagi jika bertemu laki-laki itu. 

Sesampainya di kelas semua masih sibuk, tidak ada yang memperdulikan kedatanganku. Syukurlah, aku segera berjalan ke bangkuku. 

Kali ini mulus tanpa hambatan, tidak ada yang menjahiliku dan entah kenapa suasana di sekolah hari ini berbeda. 

Akhirnya bel masuk berbunyi, membuatku segera mengeluarkan buku-buku untuk pelajaran pertama. Setelah guru masuk, pembelajaran dimulai. Semua terlihat tenang, tidak berisik seperti sebelumnya. 

Sampai istirahat, semuanya masih berjalan lancar. Tidak ada yang menjahiliku lagi, bahkan saat mereka berpapasan denganku mereka memilih menghindar. Aku tidak tahu apa yang terjadi, tetapi ini sangat aneh. 

Tapi bukannya bagus jika seperti ini, aku tidak perlu kesal setiap hari.

Setelah membeli makanan di kantin, aku berjalan ke arah mading. Siapa tahu ada hal aneh yang ku temukan. 

Benar saja, sesampainya di mading aku melihat fotoku tertempel di sana bersama laki-laki yang kemarin menolongku. 

Tunggu, bukannya itu kemarin sore? Siapa yang mengambil gambar itu, apa itu jebakan? Aku bertanya-tanya sampai seorang datang dan merobek foto itu. 

Ternyata laki-laki itu, wajahnya terlihat kesal dan membuatku takut. Aku hanya diam, menunggu apa yang akan dikatakannya. 

“Lo tenang aja, gue bakal cari tau siapa penyebab kekacauan ini,” ucap laki-laki itu lalu pergi meninggalkanku. 

Tunggu, jadi dia tidak membenciku? Tidak menyalahkanku, dia ingin menolongku. Ah bukan, dia ingin menyelamatkan dirinya sendiri, namun karena di sana ada aku jadi terpaksa membantuku. 

Aku tidak boleh berharap hal yang berlebihan, aku harus sadar posisiku. Aku ini siapa, dan jejakku di sekolah ini sangatlah buruk. Tidak mungkin laki-laki itu mau membantuku lagi. 

Setelah tidak ada hal aneh yang tertinggal, aku segera kembali ke kelas. 

Aku berpikir apa mungkin karena foto itu jadi mereka tidak berani menyakitiku lagi? Tapi kenapa, apakah laki-laki itu ditakuti di sekolah ini. Tapi aku tidak pernah melihatnya selama 2 tahun terakhir. 

Semoga ini bertahan lama, semoga sampai akhir kelas 12 mereka masih acuh padaku dan tidak menjahiliku lagi. Aku lebih suka seperti ini, cukup Kak Bela saja yang membenciku dirumah. 

Hari ini sekolah berjalan lancar, sampai jam pulang sekolah aku tidak mendapatkan masalah apapun. Karenanya, setelah selesai kelas aku segera ke parkiran untuk mengambil sepedaku dan berbelanja bahan makanan. 

Sesampainya di parkiran, aku melihat orang yang familiar. Aku kaget, kenapa dia ada di sini. 

“Papa,” ucapku mulai mendekati laki-laki yang sedang berbicara di parkiran. Semua orang yang ada disana menoleh, termasuk laki-laki yang ku panggil Papa. 

Sepersekian detik kemudian, laki-laki itu memelukku erat. Aku kaget, aku membalas pelukan itu sambil menangis. 

“Papa kemana aja, apa papa udah gak peduli sama aku,” ucapku di sela-sela tangisanku. 

“Maafkan Papa sayang,” ucap Papa membuatku menggeleng. 

“Aku mau ikut Papa boleh, aku gak suka tinggal sama Mama,” ucapku membuat Papa melepaskan pelukannya dan menatapku lama. 

Apa aku salah, apa aku akan membuat Papa menderita. Kenapa Papa menatapku seperti ini. 

“Ayo pulang,” ucap Papa sambil tersenyum. 

Aku mengangguk, lalu mengikuti Papa masuk ke dalam mobil. 

“Tapi Pa, bagaimana sepedaku? Baju-bajuku di rumah Mama,” ucapku membuat Papa menoleh. 

“Nanti ada yang urus, ayo Papa temani ambil baju-bajumu,” ucap Papa membuatku tersenyum lebar. 

Aku memeluk Papa erat, aku tidak ingin kehilangan Papa lagi. Aku berharap ini bukan mimpi, aku terlanjur bahagia dengan kembalinya Papa. 

Untung saja Mama tidak ada dirumah dan Kak Bela belum pulang, jadi tidak akan ada yang akan menghalangiku pergi dari sini. 

“Papa tunggu di sini, ambil yang memang kamu butuhkan. Selebihnya biar Papa yang urus,” ucap Papa yang aku angguki. 

Aku segera memasukkan beberapa barang yang diperlukan, ternyata itu tidak banyak. Aku baru sadar, aku tidak memiliki barang berharga. 

Setelah semuanya beres, aku mengambil buku dan menulis beberapa kalimat untuk Mama. Aku menangis, aku berat meninggalkan Mama sendirian di sini. Karena pasti Mama akan sangat menderita, tapi bagaimana denganku? Aku juga berhak bahagia bukan, sebagai anak aku bisa memilih apapun itu. 

Dengan berat hati, aku meninggalkan catatan itu di kamar Mama. Karena sebentar lagi Mama pasti pulang, aku juga sudah membeli belanjaan seperti kebiasaanku sebelumnya.

Bukan aku yang membelinya, tapi Papa yang urus itu. Jadi tugasku hanya menaruhnya di dapur. 

“Maafkan aku Ma, Mama boleh marah sama aku. Tapi aku ingin bahagia,” ucapku lalu meninggalkan rumah yang sudha sejak lama aku tinggali bersama Mama. 

“Kenapa sayang?” tanya Papa begitu aku sampai di mobil. 

“Aku takut Mama marah kalau aku pergi,” ucapku membuat Papa segera memelukku. 

“Nanti biar Papa yang bilang, kamu tidak perlu memikirkannya. Dia pasti mengerti,” ucap Papa membuat hatiku sedikit sakit. 

Dia, apakah sebenci itu pada Mama. Kenapa semuanya bisa berubah, dimana keluargaku yang dulu utuh. Apakah tidak bisa diperbaiki lagi, aku semakin menangis di dalam pelukan Papa. 

“Pa, apakah sebenci itu sama Mama?” tanyaku membuat Papa menggeleng. 

“Ada hal-hal yang gak bisa Papa jelaskan, suatu saat kamu akan mengerti,” ucap Papa membuatku diam. 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
To the Bone S2
392      285     1     
Romance
Jangan lupa baca S1 nya yah.. Udah aku upload juga .... To the Bone (untuk yang penah menjadi segalanya) > Kita tidak salah, Chris. Kita hanya salah waktu. Salah takdir. Tapi cintamu, bukan sesuatu yang ingin aku lupakan. Aku hanya ingin menyimpannya. Di tempat yang tidak mengganggu langkahku ke depan. Christian menatap mata Nafa, yang dulu selalu membuatnya merasa pulang. > Kau ...
Survive in another city
124      103     0     
True Story
Dini adalah seorang gadis lugu nan pemalu, yang tiba-tiba saja harus tinggal di kota lain yang jauh dari kota tempat tinggalnya. Dia adalah gadis yang sulit berbaur dengan orang baru, tapi di kota itu, dia di paksa berani menghadapi tantangan berat dirinya, kota yang tidak pernah dia dengar dari telinganya, kota asing yang tidak tau asal-usulnya. Dia tinggal tanpa mengenal siapapun, dia takut, t...
Kacamata Monita
834      399     4     
Romance
Dapat kado dari Dirga bikin Monita besar kepala. Soalnya, Dirga itu cowok paling populer di sekolah, dan rival karibnya terlihat cemburu total! Namun, semua mendadak runyam karena kado itu tiba-tiba menghilang, bahkan Monita belum sempat membukanya. Karena telanjur pamer dan termakan gengsi, Monita berlagak bijaksana di depan teman dan rivalnya. Katanya, pemberian dari Dirga terlalu istimewa u...
Penerang Dalam Duka
606      400     2     
Mystery
[Cerita ini mengisahkan seorang gadis bernama Mina yang berusaha untuk tetap berbuat baik meskipun dunia bersikap kejam padanya.] Semenjak kehilangan keluarganya karena sebuah insiden yang disamarkan sebagai kecelakaan, sifat Mina berubah menjadi lebih tak berperasaan dan juga pendiam. Karena tidak bisa merelakan, Mina bertekad tuk membalaskan dendam bagaimana pun caranya. Namun di kala ...
The Call(er)
1385      829     10     
Fantasy
Ketika cinta bukan sekadar perasaan, tapi menjadi sumber kekuatan yang bisa menyelamatkan atau bahkan menghancurkan segalanya. Freya Amethys, seorang Match Breaker, hidup untuk menghancurkan ikatan yang dianggap salah. Raka Aditama, seorang siswa SMA, yang selama ini merahasiakan kekuatan sebagai Match Maker, diciptakan untuk menyatukan pasangan yang ditakdirkan. Mereka seharusnya saling bert...
Di Antara Luka dan Mimpi
615      354     54     
Inspirational
Aira tidak pernah mengira bahwa langkah kecilnya ke dalam dunia pondok akan membuka pintu menuju mimpi yang penuh luka dan luka yang menyimpan mimpi. Ia hanya ingin belajar menggapai mimpi dan tumbuh, namun di perjalanan mengejar mimpi itu ia di uji dengan rasa sakit yang perlahan merampas warna dari pandangannya dan menghapus sebagian ingatannya. Hari-harinya dilalui dengan tubuh yang lemah dan ...
Halo Benalu
828      404     0     
Romance
Tiba-tiba Rhesya terlibat perjodohan aneh dengan seorang kakak kelas bernama Gentala Mahda. Laki-laki itu semacam parasit yang menempel di antara mereka. Namun, Rhesya telah memiliki pujaan hatinya sebelum mengenal Genta, yaitu Ethan Aditama.
Mimpi & Co.
947      611     2     
Fantasy
Ini kisah tentang mimpi yang menjelma nyata. Mimpi-mimpi yang datang ke kenyataan membantunya menemukan keberanian. Akankah keberaniannya menetap saat mimpinya berakhir?
In Her Place
812      549     21     
Mystery
Rei hanya ingin menyampaikan kebenaran—bahwa Ema, gadis yang wajahnya sangat mirip dengannya, telah dibunuh. Namun, niat baiknya disalahartikan. Keluarga Ema mengira Rei mengalami trauma dan membawanya pulang, yakin bahwa dia adalah Ema yang hilang. Terjebak dalam kesalahpahaman dan godaan kehidupan mewah, Rei memilih untuk tetap diam dan menjalani peran barunya sebagai putri keluarga konglomer...
Senja di Balik Jendela Berembun
18      18     0     
Inspirational
Senja di Balik Jendela Berembun Mentari merayap perlahan di balik awan kelabu, meninggalkan jejak jingga yang memudar di cakrawala. Hujan turun rintik-rintik sejak sore, membasahi kaca jendela kamar yang berembun. Di baliknya, Arya duduk termangu, secangkir teh chamomile di tangannya yang mulai mendingin. Usianya baru dua puluh lima, namun beban di pundaknya terasa seperti telah ...