πππ
Semua hal memang membutuhkan proses serta perjuangan. Agar, bisa diselesaikan dengan baik. Meski begitu, banyak rintangan yang harus dilewati. Karena, semua akan berakhir indah pada waktunya. Itulah sebuah kehidupan yang akan kita jalani.
πππ
“Kak…” Semesta merasa panik mendapati keadaan Razel yang memegangi kepala seperti akan pingsan. Kemudian, dengan cepat ia memapah Razel untuk pergi dari Kafe.
Semesta memutuskan membawa Razel ke rumah sakit. Agar, cowok itu bisa ditangani dengan baik oleh dokter.
Razel merasa pusing karena tiba-tiba teringat beberapa kejadian yang mungkin terlupakan. Sesampai di rumah sakit, cowok itu meminum obat pereda rasa sakit di kepalanya.
“Gimana keadaan kakak saya, Dok?” Semesta terpaksa mengaku sebagai keluarga Razel. Tak mau, bila harus pusing menghubungi banyak pihak. Itu saja bisa memperumit keadaan. Lebih baik, bila dirinya lah yang menemani Razel.
Kondisi Razel mulai membaik, Semesta merasa lega dengan hal itu. Ditambah lagi, seperti semua ingatan Razel yang sempat hilang sudah kembali.
"Gue udah ingat semuanya kejadian itu. Bahkan, sekaligus penyebab lokasi kecelakaan yang gue alami juga." Karena kejadian mengejutkan tadi, Razel justru bisa mengingat semua hal yang sempat hilang dari kepalanya.
Semesta tersenyum, karena tak perlu repot-repot mengungkapkan secara rinci pada Razel. Karena, kakak kelasnya sudah mengingat semuanya. Bagaimanapun, Semesta hanya bisa terlibat memberikan petunjuk. Bukan mengungkap segala hal yang berkaitan dengan kecelakaan maupun mengenai teman rahasia Razel. "Syukurlah kalo begitu. Tapi, lo masih butuh istirahat, Kak. Sori... Tadi, gue nggak hubungi keluarga lo. Takut, bikin mereka khawatir."
"Nggak apa-apa, Ta. Malah bagus mereka nggak tau soal kondisi gue. Yang penting, gue juga aman. Bahkan, udah ingat semua hal yang sempet gue lupain." Razel mulai duduk dari kasur rawatnya. Melirik kanan serta kirinya. Berpikir, akan lebih baik jika semua cepat terselesaikan. "Kayaknya, gue harus cepat buat ketemu sama dia . Gue udah inget siapa teman rahasia gue, Ta."
Semesta menghela nafas, tahu bila Razel ingin semua hal cepat diselesaikan. Padahal, sebenarnya sudah ditangani oleh orang lain. Mungkin, kini tinggal menerima hasil yang baik saja. "Nggak perlu khawatir, semua udah ditangani sama pihak berwajib, Kak. Nggak perlu terburu-buru gitu. Soalnya,--"
"Tapi--"
"Dia udah kasih semua bukti ke polisi, Kak. Tenang aja, kemarin gue udah bantu cari bukti-buktinya. Mungkin, pihak-pihak terkait kejahatan sekarang sudah dalam proses." Semesta terus menjelaskan apa yang mungkin sudah terjadi.
Razel terdiam, merasa lega bila apa yang dikatakan Semesta benar. Seharusnya, semua bisa terungkap lebih cepat. Akan tetapi, karena dirinya kehilangan sebagian ingatannya menjadi sedikit terlambat. Ia merasa sedikit bersalah. Namun, semua sudah terjadi tidak bisa dihindari. Bersyukur, sekarang semua sudah terungkap.
Razel beristirahat sejenak, guna menenangkan diri. Meskipun, itu tidak bertahan lama. Karena, ia ingin segera menemui sosok teman rahasianya. Ia sudah mengingat semua kejadian sebelum mengalami kecelakaan.
Kini, Razel sudah dalam perjalanan untuk menemui teman rahasianya dengan diantar oleh Semesta. Karena, sedari awal Semesta memang sudah mengetahui semuanya.
"Makasih udah bantuin dengan ngasih petunjuk buat nemuin teman rahasia gue, Ta. Kayaknya, lo bukan orang biasa. Tapi, siapapun atau kerjaan lo tetap aja bikin gue bisa pecahin kode itu." Razel senang bisa mengenal sosok Semesta. Meskipun, cowok itu cukup misterius dengan segala rahasianya. Bahkan, ia tak tahu kenapa cowok itu bisa mengetahui segala rahasianya.
Semesta tersenyum, berharap hidup orang terdekatnya bisa lebih baik. Tidak ada masalah kembali terjadi. Karena, mereka sudah berhasil melewati rintangan itu dengan baik. "Iya sama-sama, Kak. Gue juga senang udah bantu lo."
Sepuluh menit kemudian. Razel serta Semesta sampai di kantor polisi guna memeriksa semua pelaku yang sudah terlibat dalam kecelakaannya. Razel tak menyangka, bila sosok Yumika lah yang menabraknya waktu itu. Padahal, selama ini gadis itu terlihat sebagai gadis baik hati sekaligus pintar.
"Gue nggak nyangka, ternyata lo yang tega tabrak lari gue, Yum. Padahal,--"
"Gue benci sama lo, karena lebih perhatian sama Libby. Dan, gue sakit hati pas tau ternyata lo diam-diam pacaran sama Libby. Nggak cuma itu, lo udah tau tentang perselingkuhan Mama gue sama bokap lo. Jadi, satu-satunya cara biar semua nggak terungkap yaitu nyingkirin lo." Yumika mulai mengungkapkan hal yang membuatnya tega mencelakai Razel. Padahal, tidak seharusnya hal itu terjadi. Itu juga dibantu oleh Mawar. Karena, mau bagaimana pun wanita itu tetap orang tua Yumika. Sehingga, sengaja menutupi kejahatan yang sudah dilakukan keduanya. Meskipun, sekarang semua sudah terungkap.
Sedari awal, Razel memang tidak terlalu dekat dengan Yumika. Hanya pernah sekali menolong gadis itu. Mungkin, Yumika merasa Razel memiliki rasa ketertarikan serta empati padanya. Membuat dirinya mengharapkan perasaan lebih dari Razel. Padahal, Razel sudah memiliki ketertarikan dengan Libby. Bahkan, tanpa sadar sudah setiap hari bertukar pesan. Meskipun, awalnya tidak mengetahui identitas satu sama lain. Hingga, hari itu dimana Libby maupun Razel saling mengetahui satu sama lain sekaligus mengungkapkan perasaan. Disitulah kecelakaan terjadi pada Razel.
Sebenarnya, hubungan Razel maupun Libby belum resmi berpacaran. Karena, mereka baru saja mengungkapkan perasaan belum ada kata ikatan diantara mereka. Hanya tahu, bila keduanya sama-sama menjadi cinta pertama diantara satu sama lain.
Sehingga, Libby diam-diam tetap mengirim pesan pada Razel dengan memberikan kode kata 'Choetsarang' yang artinya cinta pertama. Baik Razel maupun Libby memang sengaja merahasiakan pertemanan mereka lewat chat. Serta, menamai kontak masing-masing sebagai manito. Teman rahasia.
Selama ini, Libby tetap berusaha menjaga Razel. Karena, tahu bila ia memaksa Razel mengingat semua kejadian yang dilupakan itu berbahaya bagi Razel. Sehingga, ia hanya bisa terus memberi petunjuk sekaligus dukungan pada pesan-pesan atas nama teman rahasia itu. Tak menyangka, kini Razel sudah mengingat serta memecahkan kodenya di saat yang tepat.
Dalang dari semua kejahatan juga sudah terungkap serta ditangani oleh pihak berwajib. Kondisi Sera sudah mulai membaik.
Razel beralih menatap Libby. Menyunggingkan senyum, merasa lega sekaligus bahagia bisa mengingat semuanya. Meskipun, butuh waktu yang mungkin tidak cepat. Akan tetapi, kini sudah membuahkan hasil.
Pun, Razel ternyata dari awal sudah mengetahui perselingkuhan Papanya dengan Mawar. Hanya saja, ia belum sempat memberitahu keluarganya. Karena, mengalami kecelakaan yang mengakibatkannya amnesia sebagian ingatannya.
"Kayaknya, tugas gue udah selesai. Jadi, gue pergi duluan, ya. Soalnya, masih banyak hal yang harus diurus." Semesta tersenyum, sembari berpamitan pada Libby serta Razel. "Kasus kalian, bakalan diurus sama Om Aksa. Tenang aja, semua bakalan aman sama beliau."
Libby maupun Razel mengangguk sembari tersenyum pada Semesta. Senang bisa mendapatkan bantuan dari cowok itu. Ternyata, Semesta memang sangat membantu mereka.
Razel mendekat ke arah Libby, memegang gadis itu beruntung bisa bertemu dengan gadis itu. Karena, hidupnya menjadi lebih berwarna. Serta, bisa menyelesaikan masalah secara bersama-sama dengan baik. "Terima kasih, buat semua hal yang udah dilakuin. Udah bikin gue lebih berwarna."
Libby mengangguk, merasa lega sekaligus bahagia mendapati kondisi Razel sudah membaik. Serta, ingatannya kembali seperti sedia kala. Tak hanya itu, sekarang ia yakin kehidupan mereka akan lebih baik dari sebelumnya. Meskipun, tidak semua hal berjalan dengan baik. "Iya sama-sama, Kak. Terima kasih juga udah mau berjuang buat kembali seperti dulu. Walaupun, mungkin itu sedikit menyakitimu."
Razel mengangguk, lalu memeluk Libby dengan erat. Sembari membisikan sebuah kalimat kepada Libby. "Terima kasih, sudah mau menunggu. Cinta pertama sekaligus teman rahasiaku."
Diam-diam, Libby mengangguk sembari membalas pelukan dari Razel. "Mari kita jalani hidup ini dengan kebahagiaan. Apapun, harus kita lewati disertai senyuman. Meskipun, pasti itu tidak akan mudah. Namun, jika dilalui bersama-sama. Maka, semua akan lebih baik."
Keluarga Razel memang sempat mengalami masalah karena Papa Razel berselingkuh dengan Mawar. Akan tetapi, sebenarnya Rian lebih memilih keluarganya daripada harus hidup bersama Mawar. Karena, sadar hubungan terlarang dengan Mawar bukanlah hal yang baik. Sehingga, akan lebih baik memperbaiki hubungan keluarganya. Saling mengerti sekaligus memaafkan satu sama lain. Dan, pada akhirnya keluarga itu bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Hubungan Razel maupun Libby pun berjalan dengan baik. Meskipun demikian, ada hambatan yang harus dijalani. Namun, mereka bisa melewatinya dengan baik. Karena, semua akan indah pada waktunya. Akhirnya, hidup mereka mendapatkan serta berjalan dengan bahagia.
- SAMA -