Loading...
Logo TinLit
Read Story - Sweet Like Bubble Gum
MENU
About Us  

Istirahat pertama Rai dan Milo nongkrong di perpustakaan. Tidak seperti biasanya memang. Milo yang hobi baca tentu saja bahagia ajakannya untuk istirahat di perpustakaan disambut oleh Rai.

Berbanding terbalik dengan Milo yang sedang cekikikan sendiri saat membaca novel, Rai malah tidak berminat melakukan apa pun di sana. Ia hanya duduk lesehan sambil bersandar di rak buku. Spot ternyaman Milo ada di sana, di deretan rak paling ujung yang berisi berbagai novel.

Beberapa kali Rai menghembuskan napas kasar. Milo yang sadar akan hal itu berdecak sebal. Lagak sahabat itu sudah seperti menanggung beban berat sedunia.

“Lo kenapa sih?! Dari tadi kayak orang mau lahiran, tarik napas buang tarik napas buang. Muka lo juga lecek banget kayak uang seribu kembalian dari penjual gorengan.”

“Lo dengerin radio sekolah kemarin nggak?” tanya Rai.

Milo mengangguk. Tidak ada yang salah dari siaran Radio sekolahnya kemarin malam. Mungkin bedanya bagian Aksel, kakak kelas sekaligus ketua ekskul radio, yang pamit undur diri dari ekskul radio karena ingin fokus belajar.

“Kenapa emangnya?”

“Lagu terakhirnya. Sora post di Instagramnya lagu terakhir di radio sekolah kemarin.”

“Terus apa masalahnya?”

Rai mengedikkan bahunya. Ia juga tidak mengerti kenapa ia kepo sekali soal lagu itu. Mungkin karena bagian lirik yang di posting Sora di Instagram yang menunjukan bagian tentang memilih pergi. Setelah mendengar lagunya juga terdengar sedih. 

Rai jadi menduga-duga yang merequest lagu Look On Down From The Bridge itu Sora. Seandainya memang Sora, kenapa cewek itu merequest lagu itu? Ya, bisa saja sih Sora asal merequest dan tidak bermaksud apa-apa, cewek itu kan suka random.

“Lo sering dengerin radio sekolah?” tanya Milo.

“Nggak juga. Lo tuh yang sering dengerin.”

Milo terkikik. “Seru dengerin radio sekolah tuh. Kadang ada yang mengutarakan cinta secara anonim di sana, atau ada yang merequest lagu buat gebetannya.”

Segala warna merah jambu selalu disukai Milo. Sahabatnya itu selalu menyukai kisah-kisah romansa, mungkin buat hiburan karena kisah cinta dia sendiri mengenaskan.

“Kok guru nggak pernah negur, ya?”

“Pernah! Lo aja yang nggak tahu. Makanya siaran dari semester kemarin tema setiap siaran harus ditentuin dan di ACC Pak Vidy selaku pembimbing ekskul radio.”

“Kok lo tahu banget?”

“Sora yang cerita sebelum dia keluar.”

“Kenapa dia keluar dari ekskul radio?”

Sepengetahuan Rai, Sora itu suka sekali berbicara di depan umum. Rasa percaya diri cewek itu sangat perlu diapresiasi. 

Waktu MOS saja Sora dengan berani naik ke panggung untuk bernyanyi karena disuruh senior. Sora bernyanyi di hadapan kepala-kepala asing yang memperhatikannya tapi dia tidak sekalipun terlihat grogi. 

Rai juga pernah menonton Sora tampil teater saat class meeting tahun lalu. Teater tahun lalu menampilkan kisah tentang introvert bukan pemalu. Sora menjadi peran antagonis. Cewek itu menghayati sekali. Rai juga merasa Sora cocok dengan peran itu.

Tak kelewatan Sora di class meeting tahun lalu juga tampil band berduet dengan seniornya. Sora bahkan mengajak penonton ikut bernyanyi bersama. Penguasaan panggung Sora benar-benar oke. 

Sampai Rai tak sengaja mendengar Sora siaran radio sekolah. Rai jadi bertanya-tanya berapa persen baterai yang dimiliki Sora karena sepertinya tidak habis-habis, Sora banyak sekali ikut ekskul.

Lalu kini Sora keluar ekskul? Kenapa? Padahal selama Rai mendengar Sora siaran cewek itu terdengar ceria dan enjoy.

Milo mengeplak bahu Rai yang ada di sebelahnya. “Ciee! Panah cinta belum gue lepaskan lo udah kasmaran duluan sama Sora!”

“Apa hubungannya?”

“Itu lo tanya-tanya soal Sora keluar ekskul radio. Perhatian banget elah!”

“Gue penasaran aja kali. Dia kan aktif banget terus tiba-tiba keluar ekskul kan rada aneh.”

“Rumornya Sora cinlok sama ketua ekskul radio.”

“Buset banyak bener rumor Si Stabilo Pink!”

Setelah Rai mendengar desas-desus rumor Sora dengan Davian sahabat sejatinya sekarang ada lagi? Mungkin efek terlalu sosial butterfly.

Milo mengedikkan bahu. “Tapi rumor yang ini sedih, Rai.”

“Bukannya ini rumor menyenangkan buat lo yang selalu haus akan kisah cinta?” 

“Kalau kisah cintanya Sora sama si Aksel nggak gue kasih restu. Gue mau numpang kapal Sorai aja.” Milo menyeringai menggoda Rai. 

Oh, namanya Aksel. Berarti cowok yang tadi malam siaran dong! Nggak salah lagi Sora pasti request lagu ada alasannya. Kode mungkin? Cewek kan suka kode-kode.

“Jadi Sora beneran keluar ekskul radio gara-gara cowok?” tanya Rai tak mengindahkan godaan Milo yang sebenarnya minta ditampol.

“Dia terpaksa keluar, rumornya sih gitu. Banyak anggota ekskul yang merasa Sora diistimewakan sama Aksel. Sora kan punya jadwal siaran setiap malam Minggu, jadwal tetap. Tapi kadang Sora juga masih siaran di hari lain menggantikan anggota yang hari itu ada halangan buat siaran. Padahal masih banyak anggota yang bisa menggantikan salah satu anggota yang berhalangan. Akhirnya banyak deh yang protes minta buat jadwal tetap itu dihapus dan biar adil dirolling aja biar semua anggota kebagian.”

“Terus?”

“Nabrak.”

Rai berdecak. “Gue lagi serius ini.”

“Ya, jadwal tetap punya Sora dihapus. Tapi nggak lama setelah itu juga ada keributan, yang ini gue nggak tahu. Endingnya Sora milih nggak lanjut ekskul radio di kelas sebelas.”

“Sora nggak cerita sama lo alasan dia nggak lanjut?”

“Nggak. Lo aja sana tanya ke dia. Kalian kan udah dekat.” Milo kembali menyeringai dan kali ini Rai menampol pipi Milo beneran. 

Bukannya kapok Milo malah terkekeh. “Sampai rela bolos buat pujaan hati. Udah kayak novel-novel picisan yang gue baca!”

“Gue izin, nggak bolos.”

“Tapi alasan yang lo pakai buat izin bohong kan! Jemput keluarga di bandara. Keluarga yang mana? Keluarga monyet?!”

“Gue tampar lagi ya lo!” ancam Rai. 

🍬🍬🍬


“Apa aja?!” tanya Sora bersemangat usai Rai mengatakan akan mentraktirnya.

“Yang masih ramah di kantong belajar lah, Ra!” balas Rai. 

Agenda mentraktir Sora dibuat Rai untuk membalas budi kepada Sora yang sering memberikannya jajan. Cookies, permen karet, lollipop, es krim, dorayaki, roti bakar dan banyak lainnya.

“Ke minimarket dekat halte aja kalau gitu. Gue mau Biskuat sama yogurt.”

Mereka pergi ke minimarket dengan jalan kaki karena tidak begitu jauh dari sekolah. Sora menepati ucapannya untuk hanya membeli biskuit Biskuat dan yogurt. Namun, Rai sengaja membeli banyak cemilan lainnya.

Di bangku depan minimarket mereka menikmati jajanan yang mereka beli. Sora bersemangat sekali memakan Biskuat. Rai yang melihatnya jadi tersenyum.

“Gue penasaran,” ucap Sora.

“Penasaran sama apa?”

“Sama lo.”

Rai menunjuk dirinya sendiri yang dipanggil Sora. “Penasaran kenapa?”

“Alasan lo menghindari gue dari kelas sepuluh. Jawab jujur jangan ngeles!”

Rai mengusap hidup bangirnya. “Emm itu.”

“Itu? Itu apa?”

“Permen karet.”

“Ha?!”

[ ]


 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
A & O
1695      804     2     
Romance
Kehilangan seseorang secara tiba-tiba, tak terduga, atau perlahan terkikis hingga tidak ada bagian yang tersisa itu sangat menyakitkan. Namun, hari esok tetap menjadi hari yang baru. Dunia belum berakhir. Bumi masih akan terus berputar pada porosnya dan matahari akan terus bersinar. Tidak apa-apa untuk merasakan sakit hati sebanyak apa pun, karena rasa sakit itu membuat manusia menjadi lebih ma...
Ti Amo
541      321     2     
Romance
“Je t’aime, Irish...” “Apa ini lelucon?” Irish Adena pertama kali bertemu dengan Mario Kenids di lapangan saat masa orientasi sekolah pada bulan Juli sekitar dua tahun yang lalu. Gadis itu menyukainya. Irish kembali bertemu dengan Mario di bulan Agustus tahun kemudian di sebuah lorong sekolah saat di mana mereka kembali mencari teman baru. Gadis itu masih menyukainya. Kenyataannya...
Metanoia
3312      1224     2     
True Story
❝You, the one who always have a special place in my heart.❞
Lost Daddy
5392      1212     8     
Romance
Aku kira hidup bersama ayahku adalah keberuntungan tetapi tidak. Semua kebahagiaan telah sirna semenjak kepergian ibuku. Ayah menghilang tanpa alasan. Kakek berkata bahwa ayah sangat mencintai ibu. Oleh sebab itu, ia perlu waktu untuk menyendiri dan menenangkan pikirannya. Namun alasan itu tidak sesuai fakta. AYAH TIDAK LAGI MENCINTAIKU! (Aulia) Dari awal tidak ada niat bagiku untuk mendekati...
Premium
RARANDREW
19025      3509     50     
Romance
Ayolah Rara ... berjalan kaki tidak akan membunuh dirimu melainkan membunuh kemalasan dan keangkuhanmu di atas mobil. Tapi rupanya suasana berandalan yang membuatku malas seribu alasan dengan canda dan godaannya yang menjengkelkan hati. Satu belokan lagi setelah melewati Stasiun Kereta Api. Diriku memperhatikan orang-orang yang berjalan berdua dengan pasangannya. Sedikit membuatku iri sekali. Me...
Hideaway Space
169      133     0     
Fantasy
Seumur hidup, Evelyn selalu mengikuti kemauan ayah ibunya. Entah soal sekolah, atau kemampuan khusus yang dimilikinya. Dalam hal ini, kedua orang tuanya sangat bertentangan hingga bercerai. evelyn yang ingin kabur, sengaja memesan penginapan lebih lama dari yang dia laporkan. Tanpa mengetahui jika penginapan bernama Hideaway Space benar-benar diluar harapannya. Tempat dimana dia tidak bisa bersan...
Frasa Berasa
67401      7456     91     
Romance
Apakah mencintai harus menjadi pesakit? Apakah mencintai harus menjadi gila? Jika iya, maka akan kulakukan semua demi Hartowardojo. Aku seorang gadis yang lahir dan dibesarkan di Batavia. Kekasih hatiku Hartowardojo pergi ke Borneo tahun 1942 karena idealismenya yang bahkan aku tidak mengerti. Apakah aku harus menyusulnya ke Borneo selepas berbulan-bulan kau di sana? Hartowardojo, kau bah...
Premium
Cinta (Puisi dan Semi Novel
26567      2276     2     
Romance
Sinopsis Naskah ‘CINTA’: Jika Anda akan memetik manfaat yang besar dan lebih mengenal bongkahan mutu manikam cinta, inilah tempatnya untuk memulai dengan penuh gairah. Cinta merupakan kunci kemenangan dari semua peperangan dalam batin terluhur Anda sendiri, hingga menjangkau bait kedamaian dan menerapkan kunci yang vital ini. Buku ‘Cinta’ ini adalah karya besar yang mutlak mewarnai tero...
F I R D A U S
769      508     0     
Fantasy
Salju yang Memeluk Awan [PUBLISHING IN PROCESS]
14685      2568     4     
Romance
Cinta pertamaku bertepuk sebelah tangan. Di saat aku hampir menyerah, laki-laki itu datang ke dalam kehidupanku. Laki-laki itu memberikan warna di hari-hariku yang monokromatik. Warna merah, kuning, hijau, dan bahkan hitam. Ya, hitam. Karena ternyata laki-laki itu menyimpan rahasia yang kelam. Sebegitu kelamnya hingga merubah nasib banyak orang.