Loading...
Logo TinLit
Read Story - The Snow That Slowly Melts
MENU
About Us  

Minjun baru saja selesai mengikuti salah seorang profesornya operasi dadakan. Jadi dia baru bisa keluar untuk menemui Minhyuk sekarang. 

Tapi saat dia sampai di depan kafe sesuai kesepakatan dengan kakaknya itu, dia tidak melihat hyungnya sama sekali. 

Minjun mengeluarkan hapenya dan langsung menyentuh layar untuk menghubungi hyung satu-satunya itu. "Eo. Hyung, eodiya? Aku sudah di kafe."

"Di belakangmu." Minjun sedikit terkejut karna suara jawaban itu terdengar sangat dekat. Lalu saat dia berbalik, Minhyuk sedang berjalan ke arahnya. Tentu saja dengna begitu, telepon itu ia matikan. 

"Kau sedang apa dari ruang IGD? Kau sakit?" tanyanya. 

Minhyuk menggeleng seraya mengulurkan tas bekal yang dititipkan oleh mamanya tadi. "Hanya membantu meleraikan suatu kejadian antara dokter dan keluarga pasien tadi."

Mata Minjun sedikit melebar, kepalanya sedikit miring bingung, walaupun tangannya tetap menerima tas bekal itu. Apakah dirinya salah dengar? Hyungnya ini membantu orang? "Kau benaran sakit, ya? Mau kuberikan obat?" tanya Minjun dengna mata menyelidik.

Minhyuk mencibir, "tidak."

Mata yang tadi menyelidik itu sekarnag berubah secepat flash menjadi tatapan usil dari Minjun. "Hyung.." Seakan sudah tau dari nada bicara adiknya ini, Minhyuk hanya bisa menghela napasnya. "Kau mengenal seseorang disini ya? Dokter? Siapa? Aku penasaran. Siapa tau aku kenal dengan orang itu!"

"Jangna bicara sembarangan. Aku pulang dulu," kata Minhyuk untuk kabur dari sana. Karna jika ia tinggal lebih lama lagi disana, sudah dipastikan adiknya itu akan terus menerornya lebih tegas sampai mendapatkan informasi darinya. Membayangkan itu saja, kepalanya sudah berdenyut. Sebenarnya, adiknya itu cocok sebagai intel tau. Ckckck.

***

Di ruang jaga, setelah berlari dari ruang operasi lalu mencari Minhyuk tadi, Yura kembali ke ruang jaga, tentu saja. Dirinya sedang menyenderkan tubuh di sofa dan menatap langit saat Minjun tiba-tiba datang dan memberikan secangkir kopi untuknya.

Yura dengan sigap, duduk dengan benar dan menerima kopi itu. Harum sekali. "Thankyou! Tumben sekali."

Minjun ikut duduk di dekat Yura dan menyesap kopi hangatnya. "Bukan dari aku. Tadi Rowoon datang kesini sebentar, tapi kau tidak ada. Dia membawakan kopi karna tau hari ini kita jaga malam berdua. Ya, tambahannya sih, dia juga meledek kita karna dia tidak jaga malam, kan."

Lagi-lagi Rowoon. Benar-benar. Padahal saat Minjun bilang kalau Rowoon datang membawakan kopi karna mereka jaga malam, dia sudah sedikit terharu loh karna ternyata Rowoon masih punya hati. Tapi memang Rowoon tetaplah Rowoon. 

Yura memejamkan matanya setelah menyesap kopinya sedikit, "persetan dengannya. Aku masih emosi."

"Kenapa lagi? Oh, by the way, tadi sore katanya ada kejadian heboh di eung geub sil. Sampai polisi datang. Kau tau itu?"

Mata yura yang tadinya terpejam, langsung terbuka, dan duduk tegak. "Itu aku!" Setelah itu, cerita lnagsung meluncur dengan mulus dari mulutnya, sambil sesekali sedikit memaki karna kesal sekali. "Tapi kau tau darimana? Ganhosa?"

Minjun menggeleng. "Ani. Tadi hyungku datang untuk mengantarkan makanan dari eomma. Terus dia katanya ikut membantu untuk meleraikan katanya. Dia bilang ada kejadian yang hampir menjadi perkelahian hebat antara dokter dan pasien. Tak kusangka itu adalah kau." Yaaa, sebenarnya Minjun agak melebih-lebihkan sih, tapi Minhyuk memang membantu mereka kan?

Eh? Mata Yura langsung membulat, "lelaki itu... hyungmu?" Minjun mengangguk. "Go Minhyuk?"

"Nae hyung-eui ireumeul nega eottohge ara?" Kedua mata Minjun langsung membulat sempurna.Kenapa hyungnya tidak pernahmenceritakan hal ini. (Bagaimana kau tau nama kakak ku?)

"Aku yang menjaganya saat dia di rumah sakit di Jakarta waktu itu." Waw, Yura kembali disadarkan kalau dunia memang sesempit ini. "Wah, jadi kau adiknya. Kau tau tidak kalau dia sempat dirawat?"

Kepala Minjun mengangguk kencang, "tau lah! Aku sudah berkata padanya untuk ke byeongwon kalau perutnya sakit lagi. Dia memang keras kepala. Kau pasti setuju, kan?"

"Sangat setuju. Mana dia juga pendiam sekali."

"Hah... itu mah... Padahal sebelumnya dia tidak seperti itu. Ini semua karna... lupakan."

"HEI! Kau tidak bisa berhenti begitu saja! Aku kan jadi penasaran!"

"Itu bukan hak ku untuk bercerita, tapi terima kasih karna sudah memberitau ku. Jadi aku ada bahan untuk mengejeknya lagi," ujar Minjun dengan tatapan jahil di kepalanya. 

Yura memutar bola matanya, tak habis pikir. "memang dasar usil kau ini. Tapi, Minhyuk-ssi itu fotografer, kah?"

Minjun mengangguk lagi, "Dia sudah cukup terkenal di bidang ini. Kadang jugaada yang memanggilnya untuk dokumentasi acara-acara penting, walaupun lebihbanyak dia tolak sih. Lebih sering mengiyakan kalau acara volunteer,sukarelawan gitu. Dia sendiri uda pernah mengadakan pameran foto travel nya sebanyak 3 kali sepertinyasejak dia menekuni bidang ini."

Yura ber-oh ria, fotografer bidang apa memangnya?"

"Hm.. bebas sih. Semaunya dia saja. Aku juga tidak terlalu tau spesifiknya, tapi yang pasti dia bukan tipe fotografer yang seperti agensi model gitu. Lebih banyak foto lingkungan, bangunan, dan lainnya."

Kepala Yrua mengangguk mendengarnya. Dia sendiri juga tidak terlalu mengerti mengenai dunia fotografer, tpai sepertinya Minhyuk ini jago dalam pekerjaannya. 

"Kenapa?" Minhyuk menyesap kopinya, "kau tertarik dengna hyungku? Tumben seklai kau bertanya sampai seperti ini."

Seketika wajah Yura seakan menghangat. Perasaan macam apa ini. Sepertinya dia tidak mungkin tertarik dengan lelaki berwajah menarik dengan kepribadian -yang kelihatannya tsundere- seperti itu. Tidak mungkin. 

"Eiii, tidak lah. Aku hanya penasaran saja. Karna dia diem sekali,dan suka membawa kamera kemana-mana. Aku pernah tanya dia, tapi hhhjawabannya.. ampun dah." Mengingat jawaban dingin oleh Minhyuk waktu itu, Yurajadi bergidik ngeri lagi. Bukan urusanmu,ingatan itu langsung terlintas lagi di kepala Yura.

Minjun dibuat terkekeh mendengarnya. Sangat hyung-nya sekali. Sudah tidak aneh kalau ada yang seperti itu pada hyungnya. "Sebagai adiknya, aku mewakilkan diri untuk minta maaf. Sagwadeurimnida."

Yuraterkekeh, "tak perlu seperti itu. Hanya saja... dia terlalu dingin jadi manusia."

"Injeong. Aku memang adiknya, tapi juga masih belum terbiasa dengan kepribadiannya yang baru ini."

Yura kembali menyesap kopinya, "ah, aku boleh minta kontaknya kah? Aku belum sempat berterima kasih dengan benar untuk urusan yang tadi."

Tatapan jahil MInjun langsung keluar mendengar permintaan Yura itu, dan itu sedikit mengusik Yura. "Ohhhhhhh, yakin karna itu saja? Tidak karna yang lain?" ledek temannya itu.

"Jugeullae?"

Minjun terkekeh, sudah kukirimkan lewat katalk. Jangan bilang kau tau dari aku. Nanti aku bisa di--" ujar Minjun sedikit bercanda dan serius saatmempraktekan tangannya yang membuat garis di lehernya sendiri.

Yura tertawa pelan mendengarnya lalu mengucapkan terima kasih. 

Tapi sebenarnya apa ayng membuat Minhyuk sampai seperti itu, ya? Kalau dari perkataan Minjun tadi, sepertinya Minhyuk tidak seperti itu dulunya. Berarti ada alasannya, kan? Hm.. Yura jadi penasaran.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Behind The Scene
1338      593     6     
Romance
Hidup dengan kecantikan dan popularitas tak membuat Han Bora bahagia begitu saja. Bagaimana pun juga dia tetap harus menghadapi kejamnya dunia hiburan. Gosip tidak sedap mengalir deras bagai hujan, membuatnya tebal mata dan telinga. Belum lagi, permasalahannya selama hampir 6 tahun belum juga terselesaikan hingga kini dan terus menghantui malamnya.
Semesta Berbicara
998      601     10     
Romance
Suci adalah wanita sederhana yang bekerja sebagai office girl di PT RumahWaktu, perusahaan di bidang restorasi gedung tua. Karena suatu kejadian, ia menjauh dari Tougo, calon tunangannya sejak kecil. Pada suatu malam Suci memergoki Tougo berselingkuh dengan Anya di suatu klub malam. Secara kebetulan Fabian, arsitek asal Belanda yang juga bekerja di RumahWaktu, ada di tempat yang sama. Ia bersedia...
God's Blessings : Jaws
1848      847     9     
Fantasy
"Gue mau tinggal di rumah lu!". Ia memang tampan, seumuran juga dengan si gadis kecil di hadapannya, sama-sama 16 tahun. Namun beberapa saat yang lalu ia adalah seekor lembu putih dengan sembilan mata dan enam tanduk!! Gila!!!
My Noona
6020      1467     2     
Romance
Ini bukan cinta segitiga atau bahkan segi empat. Ini adalah garis linear. Kina memendam perasaan pada Gio, sahabat masa kecilnya. Sayangnya, Gio tergila-gila pada Freya, tetangga apartemennya yang 5 tahun lebih tua. Freya sendiri tak bisa melepaskan dirinya dari Brandon, pengacara mapan yang sudah 7 tahun dia pacariwalaupun Brandon sebenarnya tidak pernah menganggap Freya lebih dari kucing peliha...
Ketika Kita Berdua
37224      5365     38     
Romance
Raya, seorang penulis yang telah puluhan kali ditolak naskahnya oleh penerbit, tiba-tiba mendapat tawaran menulis buku dengan tenggat waktu 3 bulan dari penerbit baru yang dipimpin oleh Aldo, dengan syarat dirinya harus fokus pada proyek ini dan tinggal sementara di mess kantor penerbitan. Dia harus meninggalkan bisnis miliknya dan melupakan perasaannya pada Radit yang ketahuan bermesraan dengan ...
Between Us
2769      1256     5     
Romance
Song Dami jelas bukanlah perempuan yang banyak bicara, suka tersenyum. Oke, mungkin iya, dulunya, tapi sekarang tidak. Entahlah, dia juga lupa alasan kenapa dia lebih banyak menyembunyikan emosinya dan memilih untuk melakukan apa yang disuruh padanya. Dan karna itu, Sangho, oppanya meminta dia untuk berhenti dari pekerjaannya yang sekarang karna Dami ternyata ditindas oleh sunbaenya. Siapa ya...
Premium
Sepasang Mata di Balik Sakura (Complete)
14848      2042     0     
Romance
Dosakah Aku... Jika aku menyukai seorang lelaki yang tak seiman denganku? Dosakah Aku... Jika aku mencintai seorang lelaki yang bahkan tak pernah mengenal-Mu? Jika benar ini dosa... Mengapa? Engkau izinkan mata ini bertemu dengannya Mengapa? Engkau izinkan jantung ini menderu dengan kerasnya Mengapa? Engkau izinkan darah ini mengalir dengan kencangnya Mengapa? Kau biarkan cinta ini da...
Ginger And Cinnamon
7611      1667     4     
Inspirational
Kisah Fiksi seorang wanita yang bernama Al-maratus sholihah. Menceritakan tentang kehidupan wanita yang kocak namun dibalik itu ia menyimpan kesedihan karena kisah keluarganya yang begitu berbeda dari kebanyakan orang pada umumnya itu membuat semua harapannya tak sesuai kenyataan.
Help Me to Run Away
2628      1177     12     
Romance
Tisya lelah dengan kehidupan ini. Dia merasa sangat tertekan. Usianya masih muda, tapi dia sudah dihadapi dengan caci maki yang menggelitik psikologisnya. Bila saat ini ditanya, siapakah orang yang sangat dibencinya? Tisya pasti akan menjawab dengan lantang, Mama. Kalau ditanya lagi, profesi apa yang paling tidak ingin dilakukannya? Tisya akan berteriak dengan keras, Jadi artis. Dan bila diberi k...
Premium
Sakura di Bulan Juni (Complete)
20101      2208     1     
Romance
Margareta Auristlela Lisham Aku mencintainya, tapi dia menutup mata dan hatinya untukku.Aku memilih untuk melepaskannya dan menemukan cinta yang baru pada seseorang yang tak pernah beranjak pergi dariku barang hanya sekalipun.Seseorang yang masih saja mau bertahan bersamaku meski kesakitan selalu ku berikan untuknya.Namun kemudian seseorang dimasa laluku datang kembali dan mencipta dilemma di h...