Loading...
Logo TinLit
Read Story - Lantunan Ayat Cinta Azra
MENU
About Us  

Hari ini menjadi hari terakhir Azra di Moskow, setelah empat tahun menempuh pendidikan disana dengan segala lika-likunya. Azra menatap dinding kamarnya, tertampang rencana dan rancangan karir dan kehidupannya di masa depan, ia terus memandangnya tanpa bergeming sedikitpun, seolah pandangan dan pikirannya berbeda frekuensi. Ia bingung apa yang harus ia katakan saat ia bertemu dengan Zakky nanti. "Apakah nanti aku akan canggung saat ketemu kak Zakky?" tanyanya dalam hati. Ia takut bahwa kenyataan yang ia terima dua tahun yang lalu akan mengubah segalanya. Hubungannya dengan Zakky apakah akan berubah? "Kak Zakky pasti akan menjauhiku, tak akan ada lagi shalawatan bareng di jalan, tak akan bisa lagi untuk minta diboncengin lagi," batin Azra.

Sementara Tiara sibuk dengan persiapannya untuk pulang ke Indonesia. Dia sudah tidak sabar lagi untuk bertemu dengan keluarganya, dan satu orang lagi yang sudah sangat ia rindukan. Siapa lagi kalau bukan Zakky, lelaki yang ia sukai sejak kelas 1 SMA. Cinta pertamanya yang tak pernah ia ceritakan pada siapapun, cinta yang selalu ia pendam dalam diamnya. "Apakah pas pulang ke Indo nanti, aku akan ketemu kak Zakky?" batinnya. "Hmmm.... Kurasa akan sulit. Tapi... Masa' iya dia nggak sambut Azra di Bandara nanti?" ujarnya dalam hati dengan penuh tanda tanya.

"Apakah kak Zakky masih mengenalku? Atau... malah dia tidak ingat aku sama sekali!" 

Kedua sahabat itu sibuk dengan lamunan mereka masing-masing yang ternyata melamunkan satu insan yang sama yaitu Zakky, kakak sepupu Azra, yang lebih tepatnya adalah sepupu angkatnya Azra.

***

Di Airport Azra dan Tiara masih dalam lamunannya masing-masing, tak biasanya dua sejoli ini saling berdiam diri seperti ini. Hingga akhirnya lamunan mereka pecah saat seorang wanita berhijab modis menyapa mereka, "Assalaamu'alaikum. Azra, Tiara," sapa perempuan itu. Azra yang masih belum keluar sempurna dari lamunannya menjawab pelan, "Wa'alaikumussalaam," kemudian menoleh kearah sumber suara. Betapa terkejutnya ia ternyata wanita itu adalah Sylla. "Sylla!" teriaknya kaget. 

Tiara yang mendengarkan teriakannya Azra akhirnya sadar dari lamunannya. "Sylla? Bukannya dia kuliah di London? Ngapain dia disini?" tanya Tiara dalam hati. "Eh Syl, bukannya kamu dapet beasiswa di London?" tanya Tiara heran.

"Iya Ti, tapi aku gak ambil beasiswanya, dan akhirnya ambil studi disini," jelasnya.

"Ohhh.... Begitu, kenapa nggak kamu ambil Syl? Padahal orang pada rebutan loh buat kuliah di London, eh kamu malah tinggalin kesempatan itu," tanyanya heran.

"Gapapa Ti, aku hanya pengen aja kuliah di Moskow," jawabnya.

Ntah apalagi yang mereka bicarakan setelah kata-kata tadi. Tiada habisnya berdebat, bagai tikus dan kucing. Ya akhirnya Azra lebih memilih diam mendengarkan percakapan kedua temannya itu, Azra malas berbicara apalagi menanggapi perdebatan keduanya. Saat keduanya diam Azra akhirnya membuka suara, "udah kelar debatnya?" tanya Azra.

"Sylla dan Tiara hanya diam, tak tau apa yang harus mereka jawab. Mereka hanya saling melotot seolah berkata "perdebatan ini belum selesai." Tiara dalam hatinya berkata dengan dongkol "kenapa sih kamu harus muncul?" kesalnya. "Harusnya kamu jangan pernah lagi tunjukkin batang hidung kamu di depan Azra, cukup sudah zaman SMA kamu selalu ngatain dia yang gak bener, please deh," lanjutnya masih berbicara sendiri dalam hatinya.

Sementara Sylla bertanya-tanya dalam hatinya, "kenapa sih banyak banget orang baik di sekeliling Azra? Apa spesialnya dia sehingga semua orang pada sayang sama dia. Bahkan Azmi, cowok yang paling aku sukai juga menyukai Azra. Padahal ya, kalau dari segi fisik dilihat dari manapun masih cantik aku dibandingkan Azra," ujarnya kesal.

"Oh iya, yaudah aku duluan ya soalnya ada temenku yang nungguin disana!" ujar Sylla berbohong seraya menunjuk kearah lain secara acak. "Bye...." Pamitnya seraya pergi meninggalkan Azra dan Tiara.

Waktu berlalu hingga akhirnya pesawat yang Azra dan Tiara tumpangi lepas landas, "Bismillahirrahmaanirrahiim....." ujar Azra berdo'a dalam hatinya.

***

Soekarno-Hatta International Airport

Kira-kira kurang lebih 16 Jam dalam perjalanan, akhirnya Azra dan Tiara sampai di Indonesia. Perjalanan yang sangat melelahkan, namun rasa lelah itu langsung hilang saat matanya melihat Umi dan Abinya sudah menunggu di Airport. Azra berlari ke arah Uminya "Umiii..." pekik Azra, kemudian langsung memeluknya erat. Umi membalas pelukan putrinya dengan hangat.

"Alhamdulillah kalian sampai dengan selamat," ujar Umi bersyukur. Ia lepaskan pelukan putrinya kemudian memegang kedua pipinya dan mencium pipi putrinya sepuas-puasnya. "Umi kangen banget sama kamu sayang," ujar Umi kemudian memeluk putrinya lagi.

"Azra juga kangen sama Umi," ujar Azra.

"Sama Abi nggak kangen?" rajuk Abi seraya menampilkan ekspresi seolah-olah sedang kesal sama putrinya itu.

"Hehe.... Azra juga kangen Abi, ka.... ngen.... banget," ujarnya seraya melepaskan pelukan Uminya dan menghambur kearah Abinya. Dipeluknya tubuh kekar Abinya dengan manja. "Abi kangen sama Azra sebesar apa?" tanyanya dengan manja.

"Sebesar apa ya? Hmmm.... Sebesar bumi, bulan, dan matahari. Eh, nggak... nggak... lebih besar lagi. Pokoknya saking kangennya Abi selalu liat kalender buat liat jadwal kepulangan Azra," ujarnya seraya mengelus kepala putrinya yang terbalut hijab warna pink.

Sementara itu Tiara juga melepaskan rasa rindunya kepada keluarganya. Namun dalam hatinya berkata seperti ada yang kurang, "mengapa kak Zakky nggak dateng nyambut Azra yah?" batinnya. "Ahhh... Mungkin kak Zakky sibuk mengelolah pesantren, kan dia sekarang udah jadi ketua yayasan Pesantren Al-Ikhlas," lanjutnya.

Ya, Tiara selalu stalking keseharian Zakky melalui Instagramnya. Tiara memiliki second account yang ia gunakan untuk melihat keseharian cowok yang ia sukai sejak SMA itu, perasaan yang selalu ia pendam tanpa satu orangpun tahu, bahkan Azra sahabatnya sendiri tidak tahu jika Tiara menyukai Zakky sepupunya.

Seorang Pria bertubuh tinggi mengenakan kemeja abu-abu dengan vest hitam ala-ala academia berjalan ke arah mereka. Iya, dia Zakky sepupunya Azra. Melihatnya membuat hati Tiara berbunga-bunga, "Ya Rabb.... Akhirnya setelah sekian lama aku bertemu kak Zakky juga," batinnya. "Selama ini aku hanya bisa melihatnya melalui story instagramnya aja, dan hari ini ia tepat berada di dekatku. Bagaimana ini Ya Allah....?" tanyanya dalam hati.

Zakky mendekati Azra, "akhirnya pulang juga kamu bocah!" ujar Zakky seraya mengangkat tangannya ke atas kepala Azra ingin mengelus kepalanya seperti waktu SMA dulu, namun ia tarik kembali tangannya sebab ia ingat Azra bukanlah mahramnya, pasti Azra akan menghindarinya. "betah ya kamu disana sampai dua tahun gak pulang-pulang lagi ke Indo!" ledeknya.

"Hehe.... Mau gimana lagi kak, toh aku udah mulai sibuk tuh di semester 5 ya nggak Tiara?" tanya Azra pada sahabatnya itu.

"Tiara dengan malu-malu menjawab, "iya kak Azra benar, kami udah mulai sibuk banget di semester 5, jadi kami bener-bener fokus belajar," ungkapnya.

"Oh... jadi begitu... Oh, iya Om, Tante, Zakky bentar lagi ada kajian nih di Masjid Darul 'Ilmi nih, Zakky duluan ya takutnya malah terlambat. Assalaamu'alaikum," pamitnya kemudian mencium punggung telapak tangan Om dan Tantenya itu. Kemudian meninggalkan mereka.

***

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • tiara12

    MasyaAllah, masih ada ya ternyata cowok seperti Zakky di dunia fiksi 😭 di dunia nyata masih ada nggak ya 😭😭😭

    Comment on chapter Ikhwan yang Bersuara Merdu
Similar Tags
To The Girl I Love Next
413      291     0     
Romance
Cinta pertamamu mungkin luar biasa dan tidak akan terlupakan, tetapi orang selanjutnya yang membuatmu jatuh cinta jauh lebih hebat dan perlu kamu beri tepuk tangan. Karena ia bisa membuatmu percaya lagi pada yang namanya cinta, dan menghapus semua luka yang kamu pikir tidak akan pulih selamanya.
Izinkan Aku Menggapai Mimpiku
155      128     1     
Mystery
Bagaikan malam yang sunyi dan gelap, namun itu membuat tenang seakan tidak ada ketakutan dalam jiwa. Mengapa? Hanya satu jawaban, karena kita tahu esok pagi akan kembali dan matahari akan kembali menerangi bumi. Tapi ini bukan tentang malam dan pagi.
Faith Sisters
3239      1528     4     
Inspirational
Kehilangan Tumbuh Percaya Faith Sisters berisi dua belas cerpen yang mengiringi sepasang muslimah kembar Erica dan Elysa menuju kedewasaan Mereka memulai hijrah dari titik yang berbeda tapi sebagaimana setiap orang yang mengaku beriman mereka pasti mendapatkan ujian Kisahkisah yang relatable bagi muslimah muda tentang cinta prinsip hidup dan persahabatan
Bittersweet Memories
65      65     1     
Mystery
Sejak kecil, Aksa selalu berbagi segalanya dengan Arka. Tawa, rahasia, bahkan bisikan di benaknya. Hanya Aksa yang bisa melihat dan merasakan kehadirannya yang begitu nyata. Arka adalah kembarannya yang tak kasatmata, sahabat sekaligus bayangan yang selalu mengikuti. Namun, realitas Aksa mulai retak. Ingatan-ingatan kabur, tindakan-tindakan di luar kendali, dan mimpi-mimpi aneh yang terasa lebih...
Singlelillah
0      0     0     
Romance
Entah seperti apa luka yang sedang kau alami sekarang, pada kisah seperti apa yang pernah kau lalui sendirian. Pada akhirnya semua akan membuatmu kembali untuk bisa belajar lebih dewasa lagi. Menerima bahwa lukamu adalah bentuk terbaik untuk membuatmu lebih mengerti, bahawa tidak semua harapan akan baik jika kau turuti apalagi membuatmu semakin kehilangan kendali diri. Belajar bahwa lukamu adalah...
Photobox
6477      1633     3     
Romance
"Bulan sama Langit itu emang bersama, tapi inget masih ada bintang yang selalu ada." Sebuah jaket berwarna biru laut ditemukan oleh Langit di perpustakaan saat dia hendak belajar, dengan terpaksa karena penjaga perpustakaan yang entah hilang ke mana dan Langit takut jaket itu malah hilang, akhirnya dia mempostingnya di media sosialnya menanyakan siapa pemilik jaket itu. Jaket itu milik Bul...
Jalan Menuju Braga
573      421     4     
Romance
Berly rasa, kehidupannya baik-baik saja saat itu. Tentunya itu sebelum ia harus merasakan pahitnya kehilangan dan membuat hidupnya berubah. Hal-hal yang selalu ia dapatkan, tak bisa lagi ia genggam. Hal-hal yang sejalan dengannya, bahkan menyakitinya tanpa ragu. Segala hal yang terjadi dalam hidupnya, membuat Berly menutup mata akan perasaannya, termasuk pada Jhagad Braga Utama--Kakak kelasnya...
I'm Growing With Pain
14313      2196     5     
Romance
Tidak semua remaja memiliki kehidupan yang indah. Beberapa dari mereka lahir dari kehancuran rumah tangga orang tuanya dan tumbuh dengan luka. Beberapa yang lainnya harus menjadi dewasa sebelum waktunya dan beberapa lagi harus memendam kenyataan yang ia ketahui.
FLOW : The life story
113      98     0     
Inspirational
Dalam riuh pikuknya dunia hiduplah seorang gadis bernama Sara. Seorang gadis yang berasal dari keluarga sederhana, pekerja keras dan mandiri, gadis yang memiliki ambisi untuk mencari tujuannya dalam berkehidupan. Namun, dalam perjalanan hidupnya Sara selalu mendapatkan tantangan, masalah dan tekanan yang membuatnya mempertanyakan "Apa itu kebahagiaan ?, di mana itu ketenangan ? dan seperti apa h...
Interaksi
496      372     1     
Romance
Aku adalah paradoks. Tak kumengerti dengan benar. Tak dapat kujelaskan dengan singkat. Tak dapat kujabarkan perasaan benci dalam diri sendiri. Tak dapat kukatakan bahwa aku sungguh menyukai diri sendiri dengan perasaan jujur didalamnya. Kesepian tak memiliki seorang teman menggerogoti hatiku hingga menciptakan lubang menganga di dada. Sekalipun ada seorang yang bersedia menyebutnya sebagai ...