Loading...
Logo TinLit
Read Story - Dongeng Jam 12 Malam
MENU
About Us  

Juwita, seorang gadis kecil berusia sembilan tahun, memiliki kebiasaan yang tak dimengerti orang lain. Ia sering merasa jenuh dengan kehidupannya di siang hari. Suara bising kendaraan, hiruk-pikuk tetangga, dan rutinitas sekolah yang membosankan membuatnya mendambakan ketenangan. Maka, tanpa sepengetahuan orang tuanya, Juwita mulai keluar rumah setiap dini hari, tepat pukul tiga pagi.

Malam itu, Juwita mengenakan midi dress lengan panjang berwarna merah dan sandal rumahnya. Ia berjalan pelan melewati kebun kosong di belakang rumahnya. Kebun itu dipenuhi pohon-pohon besar: sawo, rambutan, belimbing, dan nangka.

Angin dingin membuat kulitnya merinding, tetapi ia tak peduli karena di ujung jalan kebun nanti akan ada seekor kucing putih dengan mata biru yang telah menunggunya.

"Halo, Putih," bisik Juwita, tersenyum pada kucing itu. Kucing tersebut mengeong lembut, lalu berjalan mengikutinya.

Mereka tiba di sebuah garasi kosong yang sudah lama ditinggalkan. Di tengah garasi itu berdiri pohon rambutan besar, dengan buah yang menggoda menggantung di antara daunnya yang rimbun. Juwita duduk di bawah pohon, memungut daun-daun kering sambil bercanda dengan kucing putih. Suasana malam yang sunyi membuat semua terdengar jelas: desiran angin, suara dedaunan, dan dengkuran kecil si kucing.

Saat Juwita sedang asyik bermain, suara motor terdengar mendekat. Ia menoleh dan melihat dua pemuda berboncengan lewat di jalan depan garasi. Ketika pandangan mereka bertemu dengan Juwita, kedua pemuda itu mendadak mempercepat laju motor mereka. Salah satu dari mereka berteriak, "Cepat jalan! Jangan lihat ke belakang!"

Juwita mengernyitkan dahi, bingung dengan reaksi mereka. Ia menoleh ke kucing putih yang sedang menatapnya dengan mata birunya. Untuk sesaat, ia merasa tatapan kucing itu aneh, terlihat hampir seperti sedang mengawasinya.

Ketika suara azan subuh berkumandang, Juwita berdiri dan mengusap kepala si kucing. "Sudah waktunya pulang, Putih," katanya, meninggalkan kucing putih yang masih berbaring di garasi-menatapi kepergian temannya. Juwita berjalan pulang dengan langkah ringan, dan berhasil masuk ke rumah tanpa ketahuan orang tuanya.

---

Pagi harinya, saat Juwita berangkat ke sekolah dengan motor bersama ayahnya, ia melihat sesuatu yang tak biasa. Ketika motor ayahnya melewati garasi tua, mereka melihat beberapa orang sedang menebang pohon rambutan di tempat itu.

"Kenapa pohonnya ditebang, Yah?" tanya Juwita.

Ayahnya menghentikan motor dan bertanya kepada salah satu warga di sana. Pria itu menjawab dengan nada serius, "Semalam ada yang lihat sesuatu di sini. Katanya ada anak kecil main sama kucing putih di bawah pohon rambutan. Enggak cuma itu aja, di atas pohon itu ada penampakan perempuan berbaju merah dengan rambut panjang dengan kakinya yang bergoyang-goyang. Sedangkan di belakang pohon, ada monyet besar, matanya merah menyala, cakarnya panjang."

Wajah Juwita perlahan memucat. Tubuhnya mendadak dingin. Ia menoleh ke arah garasi itu. Pohon rambutan itu kini tinggal batang yang hampir tumbang. Si kucing putih tak terlihat di mana pun.

Ia memeluk pinggang ayahnya erat-erat, hatinya bergemuruh. Anak kecil yang disebutkan tentu saja adalah dirinya, tapi… ia tidak menyadari kehadiran sosok-sosok lainnya. Juwita jadi berpikir apakah selama ini ia benar-benar hanya ditemani kucing putih? Atau juga hadir sosok-sosok gaib yang diam-diam menontonnya bermain di garasi itu setiap malam?

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Dearest Friend Nirluka
1564      800     1     
Mystery
Kasus bullying di masa lalu yang disembunyikan oleh Akademi menyebabkan seorang siswi bernama Nirluka menghilang dari peradaban, menyeret Manik serta Abigail yang kini harus berhadapan dengan seluruh masa lalu Nirluka. Bersama, mereka harus melewati musim panas yang tak berkesudahan di Akademi dengan mengalahkan seluruh sisa-sisa kehidupan milik Nirluka. Menghadapi untaian tanya yang bahkan ol...
Echoes of Marie
82      79     3     
Mystery
Gadis misterius itu muncul di hadapan Eren pada hari hujan. Memberi kenangan, meninggalkan jejak yang mendalam dan dampak berkelanjutan. Namun, di balik pertemuan mereka, ternyata menyimpan kisah pilu yang ganjil dan mencekam.
A Ghost Diary
5461      1776     4     
Fantasy
Damar tidak mengerti, apakah ini kutukan atau kesialan yang sedang menimpa hidupnya. Bagaimana tidak, hari-harinya yang memang berantakan menjadi semakin berantakan hanya karena sebuah buku diary. Semua bermula pada suatu hari, Damar mendapat hukuman dari Pak Rizal untuk membersihkan gudang sekolah. Tanpa sengaja, Damar menemukan sebuah buku diary di tumpukkan buku-buku bekas dalam gudang. Haru...
The Hidden Kindness
406      285     2     
Fan Fiction
Baru beberapa hari menjadi pustakawan di sebuah sekolah terkenal di pusat kota, Jungyeon sudah mendapat teror dari 'makhluk asing'. Banyak sekali misteri berbuntut panjang yang meneror sekolah itu ternyata sejak ada siswi yang meninggal secara serius. Bagaimana cara Jungyeon harus menghadapi semua hal yang mengganggu kerja di tempat barunya? Apakah ia harus resign atau bertahan?
Smitten Ghost
214      176     3     
Romance
Revel benci dirinya sendiri. Dia dikutuk sepanjang hidupnya karena memiliki penglihatan yang membuatnya bisa melihat hal-hal tak kasatmata. Hal itu membuatnya lebih sering menyindiri dan menjadi pribadi yang anti-sosial. Satu hari, Revel bertemu dengan arwah cewek yang centil, berisik, dan cerewet bernama Joy yang membuat hidup Revel jungkir-balik.
HAMPA
419      291     1     
Short Story
Terkadang, cinta bisa membuat seseorang menjadi sekejam itu...
Panggung Terakhir
367      243     0     
Short Story
Apa yang terlintas dipikiran kalian saat melihat pertunjukan opera? Penuh dengan drama? Bernilai seni yang tinggi? Memiliki ciri khas yang sangat unik? Dimana para pemain sangat berkarakter dan berkharisma? Sang Ratu Opera, Helena Windsor Saner, merupakan seorang gadis cantik dan berbakat. Jenius dalam musik, namun lebih memilih untuk menjadi pemain opera. Hidup dengan kepribadian ceria...
The Dark Side of Kramati Memory
738      457     1     
Horror
Kira menatap nanar ketika pijakannya bergetar. Di detik berikutnya, gelegar auman singa bergetar kuat di telinga. Ia terperanjat hebat. Perempuan itu mundur perlahan hingga terperosok sendiri di atas tanah. Kini, ia berhadapan langsung dengan bulu-bulu lebat singa yang terus mendekat, seolah menikmati ekspresi ketakutan buruannya. Dalam waktu singkat, ia mengaum tepat di atas wajahnya. Embusan...
Koi Hitam
1143      702     5     
Horror
Sejak 2 tahun lalu, gerakannya tidal seperti biasanya, yang setiap sore selalu mulutnya terbuka ke atas, seperti mengharapkan makanan. Sore ini, dia disudut diam, namun sorot matanya tegak memandang lurus, penuh dendam. Koi ini saya dapatkan dari rumah tua yang telah ditinggalkan dan terabaikan entah karena apa.
Kejutan
472      261     3     
Short Story
Cerita ini didedikasikan untuk lomba tinlit x loka media