Hidup tenang tanpa drama bersama kakak dan adiknya adalah impian hidup Molly, anak tengah dari tiga bersaudara. Dia tak menyangka saat Agatha, kakaknya, tiba-tiba menghilang dan melepas tanggung jawab hingga adik bungsu mereka, Pandia, menjadi pengantin pengganti dalam sebuah pernikahan yang tak diinginkan.
...Read More >>"> SECRET IN SILENCE (Bab 38) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - SECRET IN SILENCE
MENU 0
About Us  

Langit terpantau berwarna biru cerah tanpa awan, membentang menyelimuti permukaan lembah, cahaya matahari juga berseri-seri, rumput-rumput bergoyang menyanyikan rasa syukur, dan angin membisikan validasi atas harapan Molly hari ini.

"Aku tidak tahu Lembah Esterdon terlihat lebih indah di hari cerah begini," Molly berkata, menikmati perjalanannya.

"Sayangnya kau hanya aku izinkan untuk tinggal sebentar," Cardos menjawab datar, secara obyektif, dan tanpa perasaan. "Jadi, pastikan kau segera menyelesaikan urusanmu lalu kembali ke tempat tinggalmu besok."

Meski begitu, Molly tetap menanggapinya ceria seraya mengangguk pelan. Ia tak menduga, menjemput kakaknya yang menyebalkan, ternyata dapat memberinya kesempatan untuk menikmati pemandangan sekaligus cuci mata.

Mereka berjalan menyusuri sungai dangkal yang tidak jauh dari menara. Molly tertegun mendapati suara gemericik sungai Lembah Esterdon bisa terdengar lebih merdu dibanding jenis suara sungai mana pun. Seolah tengah mengagungkan Penjaga Agung dalam bahasa sunyi yang menenangkan.

"Kau tahu, sewaktu aku dan Rolan tiba di tempat ini, aku melihat sosok raksasa, seperti monster dari balik kabut dan badai." Molly memulai perbincangan lagi, memecah keheningan.

"Oh, itu." Cardos membalas dengan santai, seolah makhluk yang menakutkan itu bukanlah hal yang harus ditakutkan.

"Kau tahu?"

"Ya." Cardos mengangguk singkat. "Itu aku."

Molly jelas terkejut. Lalu, ia mengingatkan ucapan Penjaga Agung Hutan sebelumnya yang mengatakan dapat berubah menjadi pohon raksasa. Rupanya semua penjaga memiliki wujudnya yang menyeramkan. Unik.

"Kau menakutiku waktu itu, kau tahu," Molly menggerutu jujur.

Cardos hanya tertawa kecil dan mengatakan, "Itu karena aku harus menjemput kalian, jika tidak kalian bisa terus terjebak dalam badai. Kalian juga membutuhkanku kan waktu itu."

Molly tertawa kecil. "Benar sekali. Tadinya aku berpikir Lembah Esterdon adalah tempat sakral, dipenuhi oleh patung-patung leluhur, atau mungkin aku akan bertemu dengan roh-roh orang mati yang melayang di udara."

Sang Penjaga Agung menghentikan langkah, lantas menyugar rambut gelapnya. Matanya mengedar ke sekitar, seolah sedang mendeteksi ancaman. Bahu Molly sempat menegang, lalu ikut membalikkan badan, mengecek. Namun, sejauh mata memandang, ia tak menemukan ancaman apa pun. Tidak ada hewan besar, angin, tanda-tanda mendung, atau bahkan monster dan orang jahat.

"Ada apa?" Molly bergumam, berdebar-debar pada perubahan air muka Cardos

"Tidak heran," Cardos bergumam. Mata hijaunya kemudian melesat memandang mata Molly. "Para Pembisik Daun memang tidak bisa melihatnya, para roh dan leluhur tengah berkumpul di sekitar kita. Mereka juga berlalu-lalang mengamati kita."

Molly terdiam, bibirnya terbuka sedikit hendak menyahut, namun dia tak yakin hendak mengucapkan apa. Mendadak, hawa dingin merambat dari bagian kakinya, merangkak hingga ke paha, dan meremang di bagian punggung serta tengkuknya. Suara alam yang terdengar merdu menghilang dalam sekejap, dan digantikan oleh keheningan. Kemudian, entah mengapa Molly menjadi susah untuk menelan ludah dan napasnya tercekat.

"Aku tidak melihat apa pun," sangkal Molly sambil mengusap tengkuknya yang tiba-tiba saja merinding. "Tapi, aku bisa melihat Rhoda."

"Kalau kau punya kemampuan melihat essentia, kau pasti bisa melihat tempat ini dari sudut pandang yang berbeda." Cardos melanjutkan perjalanannya kembali. "Dan mengenai Rhoda, itu karena aku yang menciptakannya."

Kemampuan melihat essentia? Seperti Pandia? Tidak ingin berlama-lama seorang diri, Molly bergegas menyusul dari belakang, sesekali mengusap tengkuknya yang terasa dingin.

"Sebentar lagi kita akan sampai," kata Cardos memperingatkan.

Tiba-tiba tekanan udara di sekitar berubah drastis, menjadi lebih berat. Angin berhembus kencang dari arah tujuan mereka, membawa suhu dingin, hembusannya teramat kencang hingga membuat Molly memegangi jubah dan tudungnya. Molly mengeluarkan tenaga ekstra untuk menyamakan kecepatan langkah kakinya dengan Sang Penjaga Agung.

"Jangan sampai tertinggal, Mol," ujar Cardos tanpa menolehkan kepala.

Molly membuka matanya sekilas, menyaksikan kemunculan kabut yang datang entah dari mana. Langit masih terlihat cerah, namun kabut telah berputar mengelilingi mereka berdua. Cardos terus berjalan, meskipun pada akhirnya goyah karena tekanan angin.

"Apa ini, Cardos?" Molly menaikkan nada bicaranya.

"Kau akan tahu nanti," Cardos menjawab seraya menggertakan giginya.

Semakin Molly dan Cardos berjalan, semakin tebal pula kabut di sekitar mereka hingga menyerupai asap putih, menelan cepat semua pemandangan sekitar. Lalu, Molly merasakan tubuhnya seolah ditelan dalam kebutaan dan keheningan yang aneh.

Kemudian, dalam sekejap, udara dingin dan berat itu terangkat, seolah hilang begitu saja. Ketika Molly membuka matanya, dia telah berada di tempat yang berbeda, di sebuah lereng gunung dengan ratusan anak tangga yang membentang di hadapan matanya.

Ya, Molly baru saja berpindah tempat, tanpa peringatan.

"Cardos." Molly melirik, mencari penjelasan dari Sang Penjaga Agung setelah beberapa menit terdiam.

"Apa? Aku hanya menepati janji untuk membawamu ke Gerbang Bilena, kan?" Sang Penjaga Agung menyeringai, mengindikasikan bahwa memang dirinya yang membawa mereka berdua berteleportasi. "Nah, dari sini kita hanya perlu menaiki tangga saja."

"Gampang sekali kau mengatakannya," gerutu Molly, menuai kekehan dari sang Penjaga Agung. Molly menengadah, bahkan sampai harus menyipitkan matanya ketika memandang ratusan anak tangga yang membentang di hadapannya. Setelah itu, Molly mulai melangkah.

Ratusan anak tangga yang mereka lalui tak memiliki pegangan. Di sebelah kiri terbentang jurang dalam dan dingin yang menunggu dalam diam. Molly harus berhati-hati, sebab anak tangga yang dilaluinya diselimuti oleh rumput liar dan lumut. Sekali saja gagal mengatur keseimbangan, dia bisa terjun bebas ke dalam jurang.

Semakin mereka naik ke atas, semakin sempit dan curam pula kondisinya. Punggung Molly mulai berkeringat dan napasnya menjadi sangat pendek, padahal kabut menggulung tebal di sekitarnya dan angin berhembus lembut. Kabutnya menebal hingga membentuk asap putih dan menghapus jejaknya.

Matahari tepat berada di tengah-tengah ketika Molly akhirnya melangkahkan kaki di bagian puncak gunung. Dia hampir saja meninggal karena kelelahan. Namun, semua itu dihapuskan ketika melihat sebuah bangunan kuil kuno yang berdiri menjulang di hadapannya.

"Tempat apa ini?" Molly bertanya sambil mengatur napasnya.

Cardos, yang tidak terlihat kelelahan, menengadah seraya mengatakan, "Ini tempat Permaisuri Galenia menyimpan Keajaiban Bilena."[]

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
The Last Cedess
808      544     0     
Fantasy
Alam bukanlah tatanan kehidupan makroskopis yang dipenuhi dengan makhluk hidup semata. Ia jauh lebih kompleks dan rumit. Penuh dengan misteri yang tak sanggup dijangkau akal. Micko, seorang putra pekebun berusia empat belas tahun, tidak pernah menyangka bahwa dirinya adalah bagian dari misteri alam. Semua bermula dari munculnya dua orang asing secara tiba-tiba di hadapan Micko. Mereka meminta t...
Iblis Merah
8804      2369     2     
Fantasy
Gandi adalah seorang anak yang berasal dari keturunan terkutuk, akibat kutukan tersebut seluruh keluarga gandi mendapatkan kekuatan supranatural. hal itu membuat seluruh keluarganya dapat melihat makhluk gaib dan bahkan melakukan kontak dengan mereka. tapi suatu hari datang sesosok bayangan hitam yang sangat kuat yang membunuh seluruh keluarga gandi tanpa belas kasihan. gandi berhasil selamat dal...
Petualang yang bukan petualang
1770      821     2     
Fantasy
Bercerita tentang seorang pemuda malas bernama Ryuunosuke kotaro yang hanya mau melakukan kegiatan sesuka kehendak nya sendiri, tetapi semua itu berubah ketika ada kejadian yang mencekam didesa nya dan mengharuskan dia menjadi seorang petualang walupun dia tak pernah bermimpi atau bercita cita menjadi seorang petualang. Dia tidaklah sendirian, dia memiliki sebuah party yang berisi petualang pemul...
Holiday In Thailand
75      70     1     
Inspirational
Akhirnya kita telah sampai juga di negara tujuan setelah melakukan perjalanan panjang dari Indonesia.Begitu landing di Bandara lalu kami menuju ke tempat ruang imigrasi untuk melakukan pengecekan dokumen kami pada petugas. Petugas Imigrasi Thailand pun bertanya,”Sawatdi khrap,Khoo duu nangsue Daan thaang nooi khrap?” “Khun chwy thwn khatham di him?” tanya penerjemah ke petugas Imigras...
The Wire
9175      1890     3     
Fantasy
Vampire, witch, werewolf, dan guardian, keempat kaun hidup sebagai bayangan di antara manusia. Para guardian mengisi peran sebagai penjaga keseimbangan dunia. Hingga lahir anak yang memiliki kemampuan untuk mengendalikan hidup dan mati. Mereka menyebutnya-THE WIRE
My Perfect Stranger
9174      3394     2     
Romance
Eleanor dan Cedric terpaksa menjalin hubungan kontrak selama dua bulan dikarenakan skandal aneh mengenai hubungan satu malam mereka di hari Valentine. Mereka mencurigai pelaku yang menyebarkan gosip itu adalah penguntit yang mengincar mereka semenjak masih remaja, meski mereka tidak memiliki hubungan apa pun sejak dulu. Sebelum insiden itu terjadi, Eleanor mengunjungi sebuah toko buku misteri...
Glad to Meet You
264      203     0     
Fantasy
Rosser Glad Deman adalah seorang anak Yatim Piatu. Gadis berumur 18 tahun ini akan diambil alih oleh seorang Wanita bernama Stephanie Neil. Rosser akan memulai kehidupan barunya di London, Inggris. Rosser sebenarnya berharap untuk tidak diasuh oleh siapapun. Namun, dia juga punya harapan untuk memiliki kehidupan yang lebih baik. Rosser merasakan hal-hal aneh saat dia tinggal bersama Stephanie...
Evolvera Life
9499      3261     28     
Fantasy
Setiap orang berhak bermimpi berharap pada keajaiban bukan Namun kadang kenyataan yang datang membawa kehancuran yang tak terduga Siapa yang akan menyangka bahwa mitos kuno tentang permintaan pada bintang jatuh akan menjadi kenyataan Dan sayangnya kenyataan pahit itu membawa bencana yang mengancam populasi global Aku Rika gadis SMA kelas 3 yang hidup dalam keluarga Cemara yang harmonis du...
The Dark Woods
921      474     2     
Fantasy
Ini adalah kisah tentang pertempuran antara kaum PENYIHIR dan kaum KESATRIA yang selalu menjadi musuh bebuyutan. Sesibuk itukah kaum Penyihir dan kaum Kesatria untuk saling memerangi sehingga tidak menyadari kembalinya kekuatan jahat yang sudah lama hilang ?
The Maiden from Doomsday
10303      2259     600     
Fantasy
Hal yang seorang buruh kasar mendapati pesawat kertas yang terus mengikutinya. Setiap kali ia mengambil pesawat kertas itu isinya selalu sama. Sebuah tulisan entah dari siapa yang berisi kata-kata rindu padanya. Ia yakin itu hanya keisengan orang. Sampai ia menemukan tulisan tetangganya yang persis dengan yang ada di surat. Tetangganya, Milly, malah menyalahkan dirinya yang mengirimi surat cin...