Read More >>"> Summer Whispering Steam ([Arc 4] - Keep Up, Team! ) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Summer Whispering Steam
MENU
About Us  

Marlin mengambil alih kendali, untuk “menebus kesalahannya” di proses pembuatan V-60. Pikirannya kini sangat fokus, gerakannya begitu cepat dan terkendali dengan rapi. Arlend hanya melihatnya dari belakang, senang oleh kepercayaan diri dan ketenangan Marlin, sama seperti Yuki dari kejauhan dan memotret momen itu. Gerakan Marlin yang mantap membuat Tim Shiosai Kamomei gugup, terlihat jelas bagaimana ketegangan terpaku di wajah mereka. Mereka berdua saling bertukar pandang, berbisik cemas, dan beberapa kali melirik ke arah Marlin dengan waspada. Tangan mereka sedikit tidak terkontrol, melihat itu, Christopher hanya bisa pasrah meski jika harga dirinya akan jatuh karena menjadi tuan rumah yang gagal melaju ke final.

Dengan keberanian yang mengagumkan, Marlin mulai membuat Japanese Iced Coffee dengan cara yang sangat berbeda dari SOP Yuki. Dia mencampur biji Miyakojima Blue Mountain dan Ishigaki Typica dengan perbandingan 80:20, sebuah langkah yang sangat berisiko dan tidak disarankan oleh Arlend. Arlend berusaha menenangkan dirinya, percaya pada kemampuan Marlin, meski jantungnya berdegup sedikit lebih kencang.

Marlin mengukur 14 gram biji kopi campuran itu dengan tangan yang stabil, lalu menggilingnya dengan ukuran yang sedikit lebih halus dari biasanya. Dia menyiapkan alat-alat pembuat V-60 milik kedai dan menyusunnya, segera membasahi Kertas Penyaring yang berada di atas Dripper, membuat Server menjadi hangat dan membuang air itu, kemudian memasukkan bubuk kopi yang sudah digilingnya.

Marlin mulai menuangkan air dengan suhu 90°C, bukan 94°C seperti SOP. Langkah pertama, dia menuangkan air secara perlahan, dengan pola spiral yang lebih lebar, untuk memasuki fase Blooming selama 30 detik dengan jumlah air 28 gram. Marlin kemudian melanjutkan ke tahap kedua, menuangkan air dengan pola zigzag, mencapai total 80 gram. Tanpa henti, dia melanjutkan ke tahap ketiga, mencapai 110 gram, dan akhirnya, tahap keempat hingga total hanya 140 gram. Semua ini dilakukan dengan kecepatan dan akurasi yang mengejutkan, meskipun menyimpang jauh dari SOP Yuki. Terakhir, dia menuangkan kopi ke dalam gelas yang telah diisi dengan 70 gram es batu, menciptakan suara gemericik yang menenangkan.

Setiap langkah Marlin diperhatikan oleh juri dan penonton dengan penuh ketegangan. Teknik Anomali yang dia gunakan membuat semua orang terperangah, sekaligus membuat tim Shiosai Kamomei terlihat semakin gugup, merasakan tekanan yang luar biasa. Marlin menyelesaikan prosesnya dengan sempurna, menyajikan kopi yang beraroma tajam dan menggugah selera. Arlend bertepuk tangan dari tempatnya ketika Marlin kembali ke meja.

Sementara itu, tim Tsurumi Satou, Himawari dan Daisuke, bekerja dengan cara yang sangat tradisional. Mereka menggunakan metode klasik dengan hati-hati, menggiling biji kopi dengan tangan, memastikan setiap langkah dilakukan dengan presisi. Himawari menuangkan air dengan gerakan yang anggun dan tenang, sedangkan Daisuke menyiapkan es batu dengan rapi. Mereka bekerja dalam diam, konsentrasi penuh pada tugas mereka, menciptakan Japanese Iced Coffee yang sempurna sesuai dengan teknik tradisional yang diajarkan oleh Kakek Daisuke, Ishima Minoru.

Di sisi lain, tim Hana berjuang keras. Kaoru Hana melihat kedua baristanya, yang meski tahu bahwa mereka akan gagal, tetap mencoba menikmati perlombaan ini. Mereka bekerja dengan senyum di wajah mereka, mencoba yang terbaik untuk menikmati setiap momen dan belajar dari pengalaman ini. Kaoru Hana merasa bangga melihat semangat juang mereka, meski hatinya terenyuh karena tahu timnya gagal setelah ini karena nilai mereka tertinggal jauh oleh tim lainnya.

Ketika juri mulai menilai seluruh Japanese Iced Coffee dari masing-masing tim, suasana menjadi semakin tegang. Tim Hana menunjukkan sedikit perkembangan, namun tetap tidak mampu merangkak naik. Kaoru Hana menangis dalam diamnya dari kejauhan.

Secara mengejutkan, Tsurumi Satou mendapat penilaian sempurna dari semua juri, mereka tidak memberi celah untuk komentar negatif. Teknik Anomali dari Marlin membuat penilaian juri menjadi sedikit miring kepada Tim Nagisano Shizuka, tetapi akhirnya, berkat itu moralnya kembali naik untuk menghadapi fase final apabila mereka setidaknya mendapatkan peringkat dua. Dia berhasil membuktikan diri lebih baik dari tim Shiosai Kamomei dengan memaksa mereka menelan pil pahit sebagaimana kekecewaan para juri terlihat jelas kali ini.

Christopher mengumumkan, "Di peringkat pertama untuk sesi ini adalah Tsurumi Satou! Peringkat kedua, Nagisano Shizuka, kedua tim akan lanjut ke babak final! Peringkat ketiga, Shiosai Kamomei, dan peringkat terakhir, Hana. Terimakasih sudah berjuang sejauh ini, Motobu Annual Coffee Festival akan menunggu kalian di tahun depan." Kemudian, lelaki kekar yang berpakaian setelan jas berwarna gelap itu turun dari podiun dengan perasaan sedikit kecewa, Yuki bisa tahu itu.

Arlend dan Marlin tersenyum lebar, mengangkat tangan satu sama lain. Suasana haru dan meriah menyelimuti tim Nagisano Shizuka yang akan bersaing dengan tim Tsurumi Satou di sesi final. Yuki memasuki area steril setelah tahu timnya melangkah ke final, memeluk mereka dengan bangga.

Di tengah keriuhan, Yuki melihat Christopher yang tampak frustasi. Tidak ada wajah ceria di sana, merasa dirinya gagal. Yuki membiarkan dia sendiri, mengerti bahwa Christopher butuh waktu untuk menerima hasil ini.

Kemudian, Yuki bertatapan langsung dengan Kaoru Hana. Dengan lembut, dia mengangkat tangan kanan dan mengepalkan jari-jarinya, kecuali jempol dan kelingking, yang dia goyangkan. "Tidak apa-apa, kamu hebat!" ucapnya dalam bahasa isyarat. Kaoru Hana tersenyum, menangkupkan tangannya di depan dada, dan kemudian membentuk tanda 'V' dengan kedua tangannya. "Semangat berjuang!" balasnya dalam bahasa isyarat.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Triangle of feeling
428      301     0     
Short Story
Triangle of feeling sebuah cerpen yang berisi tentangperjuangan Rheac untuk mrwujudkan mimpinya.
Senja Belum Berlalu
3601      1274     5     
Romance
Kehidupan seorang yang bernama Nita, yang dikatakan penyandang difabel tidak juga, namun untuk dikatakan sempurna, dia memang tidak sempurna. Nita yang akhirnya mampu mengendalikan dirinya, sayangnya ia tak mampu mengendalikan nasibnya, sejatinya nasib bisa diubah. Dan takdir yang ia terima sejatinya juga bisa diubah, namun sayangnya Nita tidak berupaya keras meminta untuk diubah. Ia menyesal...
Katanya Buku Baru, tapi kok???
435      289     0     
Short Story
Strange and Beautiful
4207      1135     4     
Romance
Orang bilang bahwa masa-masa berat penikahan ada di usia 0-5 tahun, tapi Anin menolak mentah-mentah pernyataan itu. “Bukannya pengantin baru identik dengan hal-hal yang berbau manis?” pikirnya. Tapi Anin harus puas menelan perkataannya sendiri. Di usia pernikahannya dengan Hamas yang baru berumur sebulan, Anin sudah dibuat menyesal bukan main karena telah menerima pinangan Hamas. Di...
Tuan Landak dan Nona Kura-Kura
2419      819     1     
Romance
Frans Putra Mandala, terancam menjadi single seumur hidupnya! Menjadi pria tampan dan mapan tidak menjamin kisah percintaan yang sukses! Frans contohnya, pria itu harus rela ditinggal kabur oleh pengantinnya di hari pernikahannya! Lalu, tiba-tiba muncul seorang bocah polos yang mengatakan bahwa Frans terkena kutukan! Bagaimana Frans yang tidak percaya hal mistis akan mematahkan kutukan it...
SEPATU BUTUT KERAMAT: Antara Kebenaran & Kebetulan
5896      1826     13     
Romance
Usai gagal menemui mahasiswi incarannya, Yoga menenangkan pikirannya di sebuah taman kota. Di sana dia bertemu seorang pengemis aneh. Dari pengemis itu dia membeli sebuah sepatu, yang ternyata itu adalah sebuah sepatu butut keramat, yang mana setiap ia coba membuangnya, sebuah kesialan pun terjadi.
Mimpi Milik Shira
476      261     6     
Short Story
Apa yang Shira mimpikan, tidak seperti pada kenyataannya. Hidupnya yang pasti menjadi tidak pasti. Begitupun sebaliknya.
Call Me if U Dare
3469      1167     1     
Mystery
Delta Rawindra: 1. Gue dituduh mencuri ponsel. 2. Gue gak bisa mengatakan alibi saat kejadian berlangsung karena itu bisa membuat kehidupan SMA gue hancur. 3. Gue harus menemukan pelaku sebenarnya. Anulika Kusumaputri: 1. Gue kehilangan ponsel. 2. Gue tahu siapa si pelaku tapi tidak bisa mengungkapkannya karena kehidupan SMA gue bisa hancur. 3. Gue harus menuduh orang lain. D...
Dia yang Terlewatkan
342      228     1     
Short Story
Ini tentang dia dan rasanya yang terlewat begitu saja. Tentang masa lalunya. Dan, dia adalah Haura.
Nona Tak Terlihat
1647      1054     4     
Short Story
Ada seorang gadis yang selalu sendiri, tak ada teman disampingnya. Keberadaannya tak pernah dihiraukan oleh sekitar. Ia terus menyembunyikan diri dalam keramaian. Usahanya berkali-kali mendekati temannya namun sebanyak itu pula ia gagal. Kesepian dan ksedihan selalu menyelimuti hari-harinya. Nona tak terlihat, itulah sebutan yang melekat untuknya. Dan tak ada satupun yang memahami keinginan dan k...