Partai final Moboku Annual Coffee Festival mempertemukan Tim Nagisano Shizuka dengan Tsurumi Satou. Pertandingan dijeda selama 30 menit untuk mempersiapkan sesi terakhir festival ini, yakni pembuatan Minuman Signature. Suasana tegang mulai memenuhi ruangan, para jurnalis mulai melihat bagaimana dua kedai kopi di Okinawa ini akan menyajikan menuman terbaik mereka.

Christopher mengumumkan peraturan sesi final dengan suara yang tegas dan jelas. "Masing-masing tim akan diberikan bar yang lengkap. Tim Tsurumi Satou dan Tim  Nagisano Shizuka harus membuat Minuman Signature dengan memanfaatkan Condiment yang tersedia di bar. Akan ada empat jenis Minuman Signature berbeda untuk setiap tim,” suaranya terdengar seperti diliput perasaan kecewa namun mencoba menyembunyikannya, Christopher melanjutkan, “masing-masing minuman adalah dua menu berbahan dasar kopi dan dua menu non-kopi. Mereka harus menyelesaikan seluruh Minuman Signature dalam 45 menit!"

Waktu istirahat mulai terhitung, setiap tim memiliki waktu sebanyak 30 menit untuk bisa menentukan Condiment apa yang akan mereka pilih untuk membuat Minuman Signature.

Marlin, yang kembali menemukan moralnya, mendengarkan ceramah dari Yuki. "Marlin, kau telah melakukan hal yang luar biasa, tetapi ingat, jangan lepas kendali. Tetap fokus dan jangan terbawa arus untuk hanya mengikuti instingmu, bekerjasamalah." Marlin mengangguk, meminta maaf atas kesalahan sebelumnya. Arlend kemudian mengemukakan beberapa rencana, merinci strategi untuk menu-menu mereka.

Jam dinding raksasa menunjukkan pukul dua siang. Di Nagisano Shizuka saat ini, Estrella sudah pasti memulai shiftnya. Yuki memikirkan apa yang akan perempuan itu pikirkan jika ia ada di sini. Tiba-tiba, Arlend mengutarakan satu menu non-kopi yang nampaknya seperti yang dipikirkan Estrella, membuat Yuki terperanjat karena Arlend tampaknya jauh lebih tahu tentang Estrella daripada dirinya.

Arlend menyebutkan sebuah Minuman Signature non-kopi yang sepertinya akan Estrella pikirkan: Okinawa Lemonade Refresher.

Arlend menjelaskan, "Estrella sering berbicara tentang minuman yang dia eksperimenkan, Okinawa Lemonade Refresher sepertinya akan menjadi pilihan terbaik kita pada bagian non-kopi.” Ia mlanjutkan, Yuki dan Marlin mendengarnya dengan seksama, “ini adalah perpaduan antara lemon lokal dari Okinawa, madu, sedikit mint, dan sparkling water. Rasanya segar dan cocok untuk cuaca panas di sini."

Yuki mengangguk, terkesan dengan ingatan dan perhatian Arlend terhadap detail. "Itu ide yang brilian, Arlend. Kita akan menggunakan itu sebagai salah satu menu non-kopi kita."

Tanpa membuang lebih banyak waktu, jam istirahat yang mulai menipis mereka gunakan untuk menyusun strategi yang efisien. Sesi final pun dimulai. Ketika waktu persiapan berakhir, kedua tim yang sudah berada di masing-masing tempat bergerak cepat dan efisien di bar yang diatur berseberangan itu. Jam raksasa yang ada di dinding mulai berjalan mundur, para jurnalis mulai mencatat apa yang dipilih oleh masing-masing tim dalam menyusun Condiment.

Tim Tsurumi Satou, dengan Himawari dan Ishima Daisuke yang memakai topi koki berwarna putih bekerja dalam sinkronisasi sempurna, menciptakan minuman dengan teknik tradisional dan presisi yang tinggi, para jurnalis dibuat terkesan dengan Condiment yang hampir tidak pernah dipakai lagi oleh kedai modern. Suasana tegang terasa saat setiap tim berusaha memberikan yang terbaik, karena di seberang mereka, Tim Nagisano Shizuka seperti sudah tahu apa yang akan mereka sajikan dan terus bergerak.

Tidak terpengaruh dengan tekanan yang diberikan oleh Tim Tsurumi Satou, Marlin dan Arlend memilih bekerja dengan tenang, penuh tekad dan kepercayaan, menyiapkan bahan-bahan untuk membuat Okinawa Lemonade Refresher, sementara Marlin fokus pada menu kopi pertama mereka: Okinawa Espresso Tonic.

Marlin memutuskan untuk membuat Okinawa Espresso Tonic, campuran antara espresso yang kuat dan tonic water yang segar, disajikan dengan irisan jeruk sebagai hiasan diatasnya. Ia dengan hati-hati mengekstraksi espresso menggunakan mesin yang ada di bar, memastikan setiap shot menjadi sempurna.

Daisuke memperkenalkan Ancient Turtle Latte, andalan Arlend saat melawan Yuki. Membuat Arlend dalam waktu yang sesaat merasa kalah karena dirinya tidak menyajikan itu, memilih untuk mengganti menu. Tim Tsurumi Satou begitu detail membuat Ancient Turtle Latte dengan proses yang sangat tradisional, tanpa mesin apapun, mengandalkan alat-alat konvensional. Tepat dengan saat mereka menyelesaikan menu kopi itu, Arlend telah berhasil menyempurnakan menu Okinawa Lemonade Refresher, untuk mengabadikan Estrella di dalam nama minumannya, ia kemudian mengganti namanya menjadi The Orange Startrail.

Tim Nagisano Shizuka mulai membuat Minuman Signature berbahan dasar kopi kedua mereka, Ryukyu Latte, dengan bergegas mereka mulai menyiapkan Condiment. Nampak dari seberang mereka, Himawari memperlihatkan keahlian tradisionalnya yang begitu mengagumkan, para jurnalis menulisnya sebagai “keahlian kuno Okinawa yang kembali hidup”.

Arlend mulai memimpin untuk meracik Ryukyu Latte, sebuah latte dengan tambahan sirup gula merah khas Okinawa, menciptakan rasa manis dan mewah. Marlin melakukan Froating susu dengan sempurna, menciptakan busa yang lembut nan halus.

Yuki yang saat jam istirahat mengusulkan untuk menu non-kopi kedua, Okinawa Citrus Punch, yakni campuran jus jeruk lokal, soda, dan sedikit grenadine untuk memberikan rasa manis dan tampilan warna yang menarik saat ini tengah digarap oleh Tim Nagisano Shizuka. Marlin dengan cekatan mencampurkan bahan-bahan, memastikan rasanya seimbang dan menyegarkan.

Ketegangan meningkat saat waktu hampir habis. Himawari dan Daisuke dari tim Tsurumi Satou terus bekerja dengan elegan, menciptakan minuman dengan teknik tradisional yang mengesankan. Mereka memilih untuk membuat Japanese Matcha Latte dan Sakura Fizz sebagai minuman non-kopi mereka, menampilkan keahlian mereka dalam mencampur rasa yang lembut dan menyegarkan. Sementara itu, Arlend menyetujui Marlin untuk mulai menggunakan Teknik Anomali di sisa waktu ini untuk membalik keadaan.

Ketika waktu terus berkurang, suasana di ruang kompetisi semakin tegang. Para jurnalis mencatat setiap detail, tidak ingin melewatkan momen penting dari final yang menentukan ini. Di tengah persaingan yang ketat, dua tim terbaik Okinawa bertarung habis-habisan, menampilkan keahlian dan kreativitas mereka.

Himawari dan Daisuke membuat Japanese Matcha Latte dengan keahlian yang mengagumkan. Himawari dengan lembut mengaduk matcha menggunakan Chasen[1], memastikan tidak ada gumpalan dan menghasilkan busa matcha yang sempurna. Sementara itu, Daisuke menyiapkan Sakura Fizz, minuman yang memadukan sirup sakura dengan soda, memberikan tampilan warna merah muda yang menawan dan rasa yang lembut. Para jurnalis yang mengamati tidak dapat menyembunyikan kekaguman mereka terhadap keahlian tradisional yang diperlihatkan oleh tim Tsurumi Satou.

Marlin dengan Teknik Anomali begitu liar dalam meracik menu terakhirnya, Okinawa Citrus Punch dengan memilih jeruk lokal yang belum begitu matang, menggunakan soda lebih sedikit untuk menonjolkan rasa alami dari asamnya jeruk yang dia pilih, kemudian, saat menambahkan sedikit grenadine, membuat para jurnalis yang sebelumnya fokus meliput tim lawan berpindah memotret dirinya dan menyebut “Badai Anomali di Okinawa Mengejutkan Partai Final!”

Ketika waktu habis, para juri mulai menilai minuman dari kedua tim. Suasana tegang terasa saat mereka mencicipi setiap minuman dengan seksama. Hasil penilaian menunjukkan bahwa Tim Nagisano Shizuka dan Tim Tsurumi Satou memiliki nilai yang sangat dekat. Ketika para juri memulai penilaian mereka, suasana menjadi sangat tegang. Setiap cicipan mereka akan menentukan hasil akhir dari perjuangan keras kedua tim.