Loading...
Logo TinLit
Read Story - Summer Whispering Steam
MENU
About Us  

Suasana tegang terasa saat para juri mengumumkan penilaian mereka. Mereka memperhatikan pemilihan tingkat pemanggangan dari biji kopi yang mereka berikan, keharuman, aroma, rasa, aftertaste, keasaman. Sesi kali ini juga menilai tentang body, keseimbangan, rasa manis, keseragaman, dan clean cup.

Di meja kompetisi, Arlend dan Marlin menyelesaikan Vietnam Drip mereka dengan elegan, menuangkan kopi yang kaya dan aromatik ke dalam cangkir-cangkir kecil. Para juri mengamati dengan seksama, mencatat setiap detail sebagai bahan penilaian. Tim Nagisano Shizuka mendapatkan penilaian yang sangat baik dalam semua aspek. Arlend dan Marlin berhasil menunjukkan keahlian mereka, mengesankan para juri dengan kopi yang seimbang dan aromatik.

Tim Tsurumi Satou juga menunjukkan performa yang mengesankan, namun sedikit kekurangan dalam keasaman dan body karena mereka mempertahankan resep lama. Tim Shiosai Kamomei tampil mengesankan dengan aroma dan rasa yang kuat, resep Christoper dipertaruhkan di sini. Sedangkan, tim Hana menonjol dalam hal keseimbangan dan rasa manis, sesuai dengan apa yang diinginkan oleh Hana sendiri.

Para juri utama mengambil alih mikrofon untuk mengumumkan hasil pembuatan Vietnam Drip. "Hasil pembuatan Vietnam Drip telah kami evaluasi. Di peringkat pertama adalah Nagisano Shizuka!" seru juri utama. Arlend dan Marlin tersenyum lebar, melakukan tos sebagai tanda kemenangan mereka. Yuki mengabadikan momen itu dengan kamera ponselnya.

"Peringkat kedua, Shiosai Kamomei! Peringkat ketiga, Tsurumi Satou! Dan terakhir, Hana," lanjut juri utama. Tim dari Shiosai Kamomei tersenyum puas, sementara tim dari Tsurumi Satou dan Hana tampak menerima hasil dengan tenang.

Christopher memegang mikrofon kembali dan mengumumkan, "Kita akan beristirahat selama lima menit. Manfaatkan waktu ini untuk membersihkan meja dan bersiap-siap untuk sesi berikutnya, pembuatan V-60!"

Seluruh tim mulai berbenah. Arlend dan Marlin memanfaatkan waktu istirahat tersebut untuk berdiskusi dan memastikan kesiapan mereka. Ketika waktu jeda selesai, Yuki memberikan panduan terakhir sebelum mereka memulai pembuatan V-60.

Arlend dan Marlin mengikuti langkah-langkah dengan cermat. Arlend mengukur 14 gram biji kopi dari toples kedap udara dan menggilingnya menjadi ukuran medium-to-coarse. Aroma kopi yang kaya memenuhi udara, menambah semangat tim mereka. Arlend menempatkan kertas penyaring di dalam dripper V-60 dan menuangkan air panas untuk menghilangkan rasa kertas.

Saat mereka siap untuk menuangkan bubuk kopi sekukuran garam itu, Marlin tidak sengaja menumpahkan sisa biji Okinawa Red Bourbon. Tawa dari tim Shiosai Kamomei terdengar, menambah tekanan pada Marlin. Arlend menenangkan Marlin dan mengambil keputusan cepat. Arlend langsung membersihkan tumpahan itu dan segera mencampur biji Miyakojima Blue Mountain dan Ishigaki Typica dengan perbandingan 30:70 dengan total berat 14 gram, Marlin tanpa menunggu Arlend, bergegas membersihkan mesin penggiling agar rasa racikan baru mereka tidak bercampur dengan residu dari niji Okinawa Red Bourbon.

Arlend melihat ke arah Yuki, yang mengangguk setuju akan suatu hal. Sehingga, Arlend memulai proses pembuatan dengan perubahan resep untuk menguatkan rasa dari gramasi baru ini. Marlin mengikuti setiap arahan Arlend dengan hati-hati.

Arlend memulai dengan blooming, menuangkan 28 gram air pada bubuk kopi, dan menunggu 30 detik. Selanjutnya, ia melakukan pouring kedua hingga timbangan menunjukkan 11 gram, kemudian pouring ketiga hingga 180 gram, Arlend mengubah teknik yang biasa diterapkan di kedai untuk melakukan manuver Fast-Pouring dengan Tiga Langkah. Total waktu penyeduhan V-60 mereka adalah 2 menit 15 detik.

Ketika waktu penyeduhan selesai, Arlend menyajikan kopi dengan percaya diri, Marlin merasa bersalah karena kali ini semuanya dilakukan oleh Arlend. Para juri mulai mengevaluasi hasil mereka, mencicipi setiap tetes dengan cermat.

Juri utama kembali mengambil mikrofon untuk mengumumkan hasil pembuatan V-60. "Tim Tsurumi Satou memanfaatkan sisa Okinawa Red Bourbon dengan sangat baik, memadukannya dengan Miyakojima Blue Mountain dengan presisi. Dengan itu, nilai mereka saat ini menyamai Tim Shiosai Kamomei yang V-60 buatan mereka kali ini sedikit gosong sehingga merusak cita rasa asam dari Ishigaki Typica," kata juri utama. "Namun, Nagisano Shizuka perlu diakui membuat keseimbangan antara Miyakojima Blue Mountain dengan Ishigaki Typica dengan sempurna. Dan, mohon maaf untuk Tim Hana yang membuat kami tidak bisa merasakan karakter dari penggabungan ketiga jenis biji kopi kalian ini, karena rasanya yang kurang berkarakter."

Pengumuman hasil itu membuat Tim Hana berada di urutan terakhir saat proses pembuatan V-60, mereka tidak bisa mengejar meski melakukan gebrakan luar biasa saat pembuatan Japanesse Iced Coffee. Kedua barista mereka menahan air mata, namun Hana menyemangati mereka dengan bahasa isyarat. Yuki kemudian sadar, bahwa Kaoru Hana adalah penyandang tuna rungu, yang memiliki dedikasi tinggi terhadap kopi hingga ia bisa sampai di titik ini, perempuan dengan alat bantu dengar itu telah mencoba semua cara agar kedua baristanya bisa bersaing.

Arlend dan Marlin saling bertukar pandang, senang dengan hasil tersebut meskipun ada hambatan. Namun, sepertinya moral Marlin telah jatuh, ia merasa bahwa Arlend selalu menyelamatkannya, sehingga dirinya hanyalah beban. Membuat Marlin berpikir bahwa apa yang dikatakan oleh kedua teman lamanya itu adalah benar, bahwa ia benar-benar tidak bisa bersaing di level teratas. Sebelum Marlin semakin frustasi dan menyalahkan dirinya sendiri karena berada di sini—tidak Estrella atau Ayase, Arlend menghentikannya.

"Marlin, kau hebat," kata Arlend sambil menepuk pundaknya. "Kita adalah tim, dan kita berhasil sampai di sini bersama, berkatmu juga."

Marlin tersenyum lemah, mencoba menguatkan diri. Jantungnya berdetak semakin normal, memejamkan mata dan menghela nafas panjang. Kini dirinya telah merasa baikan, bangkit dan menyiapkan diri untuk menyelesaikan sesi dua ini dengan lebih baik.

Yuki memberi isyarat tertentu kepada Arlend dari kejauhan, nampak bahwa mereka berdua telah bersepakat dalam hal tertentu.

Christopher naik ke podium, memegang microphone, tangannya sedikit gemetar lalu setelah itu kembali tenang, “baiklah, seluruh tim! Setelah istirahat selama lima menit dan kalian membersihkan meja, kita akan menuju ke babak terakhir sesi kedua ini, Japanesse Iced Coffee, siapkan diri kalian!”

Arlend menepuk kedua lengan Marlin, “kau siap untuk menebus kesalahanmu?”

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Ksatria Dunia Hitam
701      488     1     
Short Story
Dia yang ditemui bersimbah darah adalah seorang ksatria dunia hitam yang kebetulan dicintainya
Mapel di Musim Gugur
469      334     0     
Short Story
Tidak ada yang berbeda dari musim gugur tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya, kecuali senyuman terindah. Sebuah senyuman yang tidak mampu lagi kuraih.
Aldi: Suara Hati untuk Aldi
389      283     1     
Short Story
Suara hati Raina untuk pembaca yang lebih ditujukan untuk Aldi, cowok yang telah lama pergi dari kehidupannya
Iblis Merah
9995      2642     2     
Fantasy
Gandi adalah seorang anak yang berasal dari keturunan terkutuk, akibat kutukan tersebut seluruh keluarga gandi mendapatkan kekuatan supranatural. hal itu membuat seluruh keluarganya dapat melihat makhluk gaib dan bahkan melakukan kontak dengan mereka. tapi suatu hari datang sesosok bayangan hitam yang sangat kuat yang membunuh seluruh keluarga gandi tanpa belas kasihan. gandi berhasil selamat dal...
Me & Molla
569      338     2     
Short Story
Fan's Girl Fanatik. Itulah kesan yang melekat pada ku. Tak peduli dengan hal lainnya selain sang oppa. Tak peduli boss akan berkata apa, tak peduli orang marah padanya, dan satu lagi tak peduli meski kawan- kawannya melihatnya seperti orang tak waras. Yah biarkan saja orang bilang apa tentangku,
NADA DAN NYAWA
15796      2963     2     
Inspirational
Inspirasi dari 4 pemuda. Mereka berjuang mengejar sebuah impian. Mereka adalah Nathan, Rahman, Vanno dan Rafael. Mereka yang berbeda karakter, umur dan asal. Impian mempertemukan mereka dalam ikatan sebuah persahabatan. Mereka berusaha menundukkan dunia, karena mereka tak ingin tunduk terhadap dunia. Rintangan demi rintangan mereka akan hadapi. Menurut mereka menyerah hanya untuk orang-orang yan...
Kita
731      473     1     
Romance
Tentang aku dan kau yang tak akan pernah menjadi 'kita.' Tentang aku dan kau yang tak ingin aku 'kita-kan.' Dan tentang aku dan kau yang kucoba untuk aku 'kita-kan.'
Manusia Air Mata
1584      916     4     
Romance
Jika air mata berbentuk manusia, maka dia adalah Mawar Dwi Atmaja. Dan jika bahagia memang menjadi mimpinya, maka Arjun Febryan selalu berusaha mengupayakan untuknya. Pertemuan Mawar dan Arjun jauh dari kata romantis. Mawar sebagai mahasiswa semester tua yang sedang bimbingan skripsi dimarahi habis-habisan oleh Arjun selaku komisi disiplin karena salah mengira Mawar sebagai maba yang telat. ...
BUNGA DESEMBER
550      379     0     
Short Story
Sebuah cerita tentang bunga.
Alya Kirana
2174      993     1     
Romance
"Soal masalah kita? Oke, aku bahas." Aldi terlihat mengambil napas sebentar, sebelum akhirnya melanjutkan berbicara, "Sebelumnya, aku udah kasih tau kan, kalau aku dibuat kecewa, semua perasaan aku akan hilang? Aku disini jaga perasaan kamu, gak deket sama cewek, gak ada hubungan sama cewek, tapi, kamu? Walaupun cuma diem aja, tapi teleponan, kan? Dan, aku tau? Enggak, kan? Kamu ba...