Para juri berkumpul di panggung utama, mulai memberikan pengumuman terkait seluruh hasil penilaian mereka. Semua peserta menahan napas, termasuk Arlend dan Marlin yang berdiri di samping Yuki. Setiap juri membawa lembar penilaian, siap untuk mengumumkan hasilnya. Para jurnalis menyiapkan kamera mereka untuk menangkap momen itu, para manajer yang mendampingi peserta perwakilan mereka diam dan memperhatikan, sama seperti tamu undangan lainnya.
Juri pertama naik ke podium dan mengumumkan seluruh komponen penilaiannya, "Penilaian pertama adalah tentang tingkat pemanggangan. Tim Nagisano Shizuka, kalian berhasil menjaga tingkat pemanggangan yang sangat baik, memberikan karakteristik yang kaya pada setiap biji kopi yang kalian sajikan."
Arlend dan Marlin saling bertukar senyum. Mereka telah berhasil dalam aspek pertama.
Juri pertama terus mengemukakan hasil penilaiannya untuk seluruh tim, kemudian saat dia turun dari podium, juri kedua naik ke podium dan melanjutkan penilaiannya, "Untuk keharuman, aroma bubuk kopi kalian saat masih kering memiliki sentuhan buah yang menyegarkan, terutama pada Okinawa Red Bourbon."
Para juri menyampaikan penilaian dengan cara yang sama, "untuk aroma," juri ketiga memulai penilaian, "aroma kopi Nagisano Shizuka setelah air ditambahkan menonjolkan karakter yang kompleks dan memikat. Red Bourbon memiliki aroma buah yang kuat, sementara Blue Mountain menunjukkan keharuman bunga yang halus."
Juri keempat berbicara tentang rasa, "Rasa kopi Nagisano Shizuka mencakup karakter utama yang kaya dan mendalam. Kalian berhasil menemukan karakter masing-masing jenis biji kopi ini."
"Aftertaste dari Nagisano Shizuka sangat memuaskan," kata juri kelima. "Rasa positif bertahan lama di langit-langit mulut, memberikan pengalaman yang menyenangkan."
Setelah semua penilaian diumumkan, juri utama kembali ke mikrofon. "Kami sekarang akan mengumumkan empat tim yang berhasil masuk ke tahap kedua. Tim pertama adalah... Nagisano Shizuka!"
Arlend dan Marlin bersorak, dengan Yuki yang memberikan tepuk tangan bangga. Mereka telah berhasil lolos ke tahap berikutnya.
"Tim kedua yang masuk ke tahap dua adalah... Shiosai Kamomei!"
Christopher tersenyum puas, melambaikan tangan kepada timnya yang bersorak mendukung. Membuat Marlin semakin canggung, Arlend menenangkannya dan meyakinkan kepada rekannya itu bahwa mereka bisa melalui seluruh proses kompetisi ini.
"Tim ketiga yang lolos adalah... Hana!" sebuah tim dari kedai kopi lokal lainnya bersorak kegirangan bersama seorang manajer perempuan mereka yang seperti seumuran dengan Yuki mengenakan nama dadanya, “Kaoru Hana, Manajer”.
"Dan tim terakhir yang berhasil melaju ke tahap berikutnya adalah... Tsurumi Satō!" Kedai lokal lain juga bersorak riuh, merasa bangga bisa melanjutkan ke tahap berikutnya. Seorang lelaki paruh baya membersamai mereka, Yuki yakin itu adalah pemilik kedai, ia seperti pernah mengenalnya di suatu tempat.
Dengan pengumuman tersebut, persiapan untuk tahap kedua pun dimulai. Arlend dan Marlin bertekad untuk memberikan yang terbaik, sementara Yuki memberikan dukungan penuh kepada mereka. Mereka tahu bahwa ini baru permulaan, dan perjalanan menuju kemenangan masih panjang.
Christopher mengambil alih podium dari para juri dan memberi selamat kepada para pemenang, “Nagisano Shizuka, Shiosai Kamomei, Hana, Tsurumi Satō, selamat bertanding di babak berikutnya!” semua orang di ruangan besar itu bertepuk tangan dengan meriah, “untuk kesembilan tim lainnya, semoga beruntung di Motobu Annual Coffee Festival berikutnya, kami tunggu kalian!”
Arlend dan Marlin yang sudah bersiap di meja mereka, memanjatkan harapan sebagaimana Yuki ajarkan pagi tadi. “Apapun yang terjadi, harapan terkuat akan berakhir baik.” Melihat itu, Yuki tersenyum dan mengabadikan foto tersebut.
Para juri berkumpul di panggung utama, mulai memberikan pengumuman terkait seluruh hasil penilaian mereka. Semua peserta menahan napas, termasuk Arlend dan Marlin yang berdiri di samping Yuki. Setiap juri membawa lembar penilaian, siap untuk mengumumkan hasilnya. Para jurnalis menyiapkan kamera mereka untuk menangkap momen itu, para manajer yang mendampingi peserta perwakilan mereka diam dan memperhatikan, sama seperti tamu undangan lainnya.
Juri pertama naik ke podium dan mengumumkan seluruh komponen penilaiannya, "Penilaian pertama adalah tentang tingkat pemanggangan. Tim Nagisano Shizuka, kalian berhasil menjaga tingkat pemanggangan yang sangat baik, memberikan karakteristik yang kaya pada setiap biji kopi yang kalian sajikan."
Arlend dan Marlin saling bertukar senyum. Mereka telah berhasil dalam aspek pertama.
Juri pertama terus mengemukakan hasil penilaiannya untuk seluruh tim, kemudian saat dia turun dari podium, juri kedua naik ke podium dan melanjutkan penilaiannya, "Untuk keharuman, aroma bubuk kopi kalian saat masih kering memiliki sentuhan buah yang menyegarkan, terutama pada Okinawa Red Bourbon."
Para juri menyampaikan penilaian dengan cara yang sama, "untuk aroma," juri ketiga memulai penilaian, "aroma kopi Nagisano Shizuka setelah air ditambahkan menonjolkan karakter yang kompleks dan memikat. Red Bourbon memiliki aroma buah yang kuat, sementara Blue Mountain menunjukkan keharuman bunga yang halus."
Juri keempat berbicara tentang rasa, "Rasa kopi Nagisano Shizuka mencakup karakter utama yang kaya dan mendalam. Kalian berhasil menemukan karakter masing-masing jenis biji kopi ini."
"Aftertaste dari Nagisano Shizuka sangat memuaskan," kata juri kelima. "Rasa positif bertahan lama di langit-langit mulut, memberikan pengalaman yang menyenangkan."
Setelah semua penilaian diumumkan, juri utama kembali ke mikrofon. "Kami sekarang akan mengumumkan empat tim yang berhasil masuk ke tahap kedua. Tim pertama adalah... Nagisano Shizuka!"
Arlend dan Marlin bersorak, dengan Yuki yang memberikan tepuk tangan bangga. Mereka telah berhasil lolos ke tahap berikutnya.
"Tim kedua yang masuk ke tahap dua adalah... Shiosai Kamomei!"
Christopher tersenyum puas, melambaikan tangan kepada timnya yang bersorak mendukung. Membuat Marlin semakin canggung, Arlend menenangkannya dan meyakinkan kepada rekannya itu bahwa mereka bisa melalui seluruh proses kompetisi ini.
"Tim ketiga yang lolos adalah... Hana!" sebuah tim dari kedai kopi lokal lainnya bersorak kegirangan bersama seorang manajer perempuan mereka yang seperti seumuran dengan Yuki mengenakan nama dadanya, “Kaoru Hana, Manajer”.
"Dan tim terakhir yang berhasil melaju ke tahap berikutnya adalah... Tsurumi Satō!" Kedai lokal lain juga bersorak riuh, merasa bangga bisa melanjutkan ke tahap berikutnya. Seorang lelaki paruh baya membersamai mereka, Yuki yakin itu adalah pemilik kedai, ia seperti pernah mengenalnya di suatu tempat.
Dengan pengumuman tersebut, persiapan untuk tahap kedua pun dimulai. Arlend dan Marlin bertekad untuk memberikan yang terbaik, sementara Yuki memberikan dukungan penuh kepada mereka. Mereka tahu bahwa ini baru permulaan, dan perjalanan menuju kemenangan masih panjang.
Christopher mengambil alih podium dari para juri dan memberi selamat kepada para pemenang, “Nagisano Shizuka, Shiosai Kamomei, Hana, Tsurumi Satō, selamat bertanding di babak berikutnya!” semua orang di ruangan besar itu bertepuk tangan dengan meriah, “untuk kesembilan tim lainnya, semoga beruntung di Motobu Annual Coffee Festival berikutnya, kami tunggu kalian!”
Arlend dan Marlin yang sudah bersiap di meja mereka, memanjatkan harapan sebagaimana Yuki ajarkan pagi tadi. “Apapun yang terjadi, harapan terkuat akan berakhir baik.” Melihat itu, Yuki tersenyum dan mengabadikan foto tersebut.