Read More >>"> Summer Whispering Steam ([Arc 4] - Signature's Aftertaste) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Summer Whispering Steam
MENU
About Us  

Para juri berkumpul di panggung utama, mulai memberikan pengumuman terkait seluruh hasil penilaian mereka. Semua peserta menahan napas, termasuk Arlend dan Marlin yang berdiri di samping Yuki. Setiap juri membawa lembar penilaian, siap untuk mengumumkan hasilnya. Para jurnalis menyiapkan kamera mereka untuk menangkap momen itu, para manajer yang mendampingi peserta perwakilan mereka diam dan memperhatikan, sama seperti tamu undangan lainnya.

Juri pertama naik ke podium dan mengumumkan seluruh komponen penilaiannya, "Penilaian pertama adalah tentang tingkat pemanggangan. Tim Nagisano Shizuka, kalian berhasil menjaga tingkat pemanggangan yang sangat baik, memberikan karakteristik yang kaya pada setiap biji kopi yang kalian sajikan."

Arlend dan Marlin saling bertukar senyum. Mereka telah berhasil dalam aspek pertama.

Juri pertama terus mengemukakan hasil penilaiannya untuk seluruh tim, kemudian saat dia turun dari podium, juri kedua naik ke podium dan melanjutkan penilaiannya, "Untuk keharuman, aroma bubuk kopi kalian saat masih kering memiliki sentuhan buah yang menyegarkan, terutama pada Okinawa Red Bourbon."

Para juri menyampaikan penilaian dengan cara yang sama, "untuk aroma," juri ketiga memulai penilaian, "aroma kopi Nagisano Shizuka setelah air ditambahkan menonjolkan karakter yang kompleks dan memikat. Red Bourbon memiliki aroma buah yang kuat, sementara Blue Mountain menunjukkan keharuman bunga yang halus."

Juri keempat berbicara tentang rasa, "Rasa kopi Nagisano Shizuka mencakup karakter utama yang kaya dan mendalam. Kalian berhasil menemukan karakter masing-masing jenis biji kopi ini."

"Aftertaste dari Nagisano Shizuka sangat memuaskan," kata juri kelima. "Rasa positif bertahan lama di langit-langit mulut, memberikan pengalaman yang menyenangkan."

Setelah semua penilaian diumumkan, juri utama kembali ke mikrofon. "Kami sekarang akan mengumumkan empat tim yang berhasil masuk ke tahap kedua. Tim pertama adalah... Nagisano Shizuka!"

Arlend dan Marlin bersorak, dengan Yuki yang memberikan tepuk tangan bangga. Mereka telah berhasil lolos ke tahap berikutnya.

"Tim kedua yang masuk ke tahap dua adalah... Shiosai Kamomei!"

Christopher tersenyum puas, melambaikan tangan kepada timnya yang bersorak mendukung. Membuat Marlin semakin canggung, Arlend menenangkannya dan meyakinkan kepada rekannya itu bahwa mereka bisa melalui seluruh proses kompetisi ini.

"Tim ketiga yang lolos adalah... Hana!" sebuah tim dari kedai kopi lokal lainnya bersorak kegirangan bersama seorang manajer perempuan mereka yang seperti seumuran dengan Yuki mengenakan nama dadanya, “Kaoru Hana, Manajer”.

"Dan tim terakhir yang berhasil melaju ke tahap berikutnya adalah... Tsurumi Satō!" Kedai lokal lain juga bersorak riuh, merasa bangga bisa melanjutkan ke tahap berikutnya. Seorang lelaki paruh baya membersamai mereka, Yuki yakin itu adalah pemilik kedai, ia seperti pernah mengenalnya di suatu tempat.

Dengan pengumuman tersebut, persiapan untuk tahap kedua pun dimulai. Arlend dan Marlin bertekad untuk memberikan yang terbaik, sementara Yuki memberikan dukungan penuh kepada mereka. Mereka tahu bahwa ini baru permulaan, dan perjalanan menuju kemenangan masih panjang.

Christopher mengambil alih podium dari para juri dan memberi selamat kepada para pemenang, “Nagisano Shizuka, Shiosai Kamomei, Hana, Tsurumi Satō, selamat bertanding di babak berikutnya!” semua orang di ruangan besar itu bertepuk tangan dengan meriah, “untuk kesembilan tim lainnya, semoga beruntung di Motobu Annual Coffee Festival berikutnya, kami tunggu kalian!”

Arlend dan Marlin yang sudah bersiap di meja mereka, memanjatkan harapan sebagaimana Yuki ajarkan pagi tadi. “Apapun yang terjadi, harapan terkuat akan berakhir baik.” Melihat itu, Yuki tersenyum dan mengabadikan foto tersebut.

Para juri berkumpul di panggung utama, mulai memberikan pengumuman terkait seluruh hasil penilaian mereka. Semua peserta menahan napas, termasuk Arlend dan Marlin yang berdiri di samping Yuki. Setiap juri membawa lembar penilaian, siap untuk mengumumkan hasilnya. Para jurnalis menyiapkan kamera mereka untuk menangkap momen itu, para manajer yang mendampingi peserta perwakilan mereka diam dan memperhatikan, sama seperti tamu undangan lainnya.

Juri pertama naik ke podium dan mengumumkan seluruh komponen penilaiannya, "Penilaian pertama adalah tentang tingkat pemanggangan. Tim Nagisano Shizuka, kalian berhasil menjaga tingkat pemanggangan yang sangat baik, memberikan karakteristik yang kaya pada setiap biji kopi yang kalian sajikan."

Arlend dan Marlin saling bertukar senyum. Mereka telah berhasil dalam aspek pertama.

Juri pertama terus mengemukakan hasil penilaiannya untuk seluruh tim, kemudian saat dia turun dari podium, juri kedua naik ke podium dan melanjutkan penilaiannya, "Untuk keharuman, aroma bubuk kopi kalian saat masih kering memiliki sentuhan buah yang menyegarkan, terutama pada Okinawa Red Bourbon."

Para juri menyampaikan penilaian dengan cara yang sama, "untuk aroma," juri ketiga memulai penilaian, "aroma kopi Nagisano Shizuka setelah air ditambahkan menonjolkan karakter yang kompleks dan memikat. Red Bourbon memiliki aroma buah yang kuat, sementara Blue Mountain menunjukkan keharuman bunga yang halus."

Juri keempat berbicara tentang rasa, "Rasa kopi Nagisano Shizuka mencakup karakter utama yang kaya dan mendalam. Kalian berhasil menemukan karakter masing-masing jenis biji kopi ini."

"Aftertaste dari Nagisano Shizuka sangat memuaskan," kata juri kelima. "Rasa positif bertahan lama di langit-langit mulut, memberikan pengalaman yang menyenangkan."

Setelah semua penilaian diumumkan, juri utama kembali ke mikrofon. "Kami sekarang akan mengumumkan empat tim yang berhasil masuk ke tahap kedua. Tim pertama adalah... Nagisano Shizuka!"

Arlend dan Marlin bersorak, dengan Yuki yang memberikan tepuk tangan bangga. Mereka telah berhasil lolos ke tahap berikutnya.

"Tim kedua yang masuk ke tahap dua adalah... Shiosai Kamomei!"

Christopher tersenyum puas, melambaikan tangan kepada timnya yang bersorak mendukung. Membuat Marlin semakin canggung, Arlend menenangkannya dan meyakinkan kepada rekannya itu bahwa mereka bisa melalui seluruh proses kompetisi ini.

"Tim ketiga yang lolos adalah... Hana!" sebuah tim dari kedai kopi lokal lainnya bersorak kegirangan bersama seorang manajer perempuan mereka yang seperti seumuran dengan Yuki mengenakan nama dadanya, “Kaoru Hana, Manajer”.

"Dan tim terakhir yang berhasil melaju ke tahap berikutnya adalah... Tsurumi Satō!" Kedai lokal lain juga bersorak riuh, merasa bangga bisa melanjutkan ke tahap berikutnya. Seorang lelaki paruh baya membersamai mereka, Yuki yakin itu adalah pemilik kedai, ia seperti pernah mengenalnya di suatu tempat.

Dengan pengumuman tersebut, persiapan untuk tahap kedua pun dimulai. Arlend dan Marlin bertekad untuk memberikan yang terbaik, sementara Yuki memberikan dukungan penuh kepada mereka. Mereka tahu bahwa ini baru permulaan, dan perjalanan menuju kemenangan masih panjang.

Christopher mengambil alih podium dari para juri dan memberi selamat kepada para pemenang, “Nagisano Shizuka, Shiosai Kamomei, Hana, Tsurumi Satō, selamat bertanding di babak berikutnya!” semua orang di ruangan besar itu bertepuk tangan dengan meriah, “untuk kesembilan tim lainnya, semoga beruntung di Motobu Annual Coffee Festival berikutnya, kami tunggu kalian!”

Arlend dan Marlin yang sudah bersiap di meja mereka, memanjatkan harapan sebagaimana Yuki ajarkan pagi tadi. “Apapun yang terjadi, harapan terkuat akan berakhir baik.” Melihat itu, Yuki tersenyum dan mengabadikan foto tersebut.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Triangle of feeling
428      301     0     
Short Story
Triangle of feeling sebuah cerpen yang berisi tentangperjuangan Rheac untuk mrwujudkan mimpinya.
Senja Belum Berlalu
3601      1274     5     
Romance
Kehidupan seorang yang bernama Nita, yang dikatakan penyandang difabel tidak juga, namun untuk dikatakan sempurna, dia memang tidak sempurna. Nita yang akhirnya mampu mengendalikan dirinya, sayangnya ia tak mampu mengendalikan nasibnya, sejatinya nasib bisa diubah. Dan takdir yang ia terima sejatinya juga bisa diubah, namun sayangnya Nita tidak berupaya keras meminta untuk diubah. Ia menyesal...
Katanya Buku Baru, tapi kok???
435      289     0     
Short Story
Strange and Beautiful
4207      1135     4     
Romance
Orang bilang bahwa masa-masa berat penikahan ada di usia 0-5 tahun, tapi Anin menolak mentah-mentah pernyataan itu. “Bukannya pengantin baru identik dengan hal-hal yang berbau manis?” pikirnya. Tapi Anin harus puas menelan perkataannya sendiri. Di usia pernikahannya dengan Hamas yang baru berumur sebulan, Anin sudah dibuat menyesal bukan main karena telah menerima pinangan Hamas. Di...
Tuan Landak dan Nona Kura-Kura
2419      819     1     
Romance
Frans Putra Mandala, terancam menjadi single seumur hidupnya! Menjadi pria tampan dan mapan tidak menjamin kisah percintaan yang sukses! Frans contohnya, pria itu harus rela ditinggal kabur oleh pengantinnya di hari pernikahannya! Lalu, tiba-tiba muncul seorang bocah polos yang mengatakan bahwa Frans terkena kutukan! Bagaimana Frans yang tidak percaya hal mistis akan mematahkan kutukan it...
SEPATU BUTUT KERAMAT: Antara Kebenaran & Kebetulan
5896      1826     13     
Romance
Usai gagal menemui mahasiswi incarannya, Yoga menenangkan pikirannya di sebuah taman kota. Di sana dia bertemu seorang pengemis aneh. Dari pengemis itu dia membeli sebuah sepatu, yang ternyata itu adalah sebuah sepatu butut keramat, yang mana setiap ia coba membuangnya, sebuah kesialan pun terjadi.
Mimpi Milik Shira
476      261     6     
Short Story
Apa yang Shira mimpikan, tidak seperti pada kenyataannya. Hidupnya yang pasti menjadi tidak pasti. Begitupun sebaliknya.
Call Me if U Dare
3469      1167     1     
Mystery
Delta Rawindra: 1. Gue dituduh mencuri ponsel. 2. Gue gak bisa mengatakan alibi saat kejadian berlangsung karena itu bisa membuat kehidupan SMA gue hancur. 3. Gue harus menemukan pelaku sebenarnya. Anulika Kusumaputri: 1. Gue kehilangan ponsel. 2. Gue tahu siapa si pelaku tapi tidak bisa mengungkapkannya karena kehidupan SMA gue bisa hancur. 3. Gue harus menuduh orang lain. D...
Dia yang Terlewatkan
342      228     1     
Short Story
Ini tentang dia dan rasanya yang terlewat begitu saja. Tentang masa lalunya. Dan, dia adalah Haura.
Nona Tak Terlihat
1647      1054     4     
Short Story
Ada seorang gadis yang selalu sendiri, tak ada teman disampingnya. Keberadaannya tak pernah dihiraukan oleh sekitar. Ia terus menyembunyikan diri dalam keramaian. Usahanya berkali-kali mendekati temannya namun sebanyak itu pula ia gagal. Kesepian dan ksedihan selalu menyelimuti hari-harinya. Nona tak terlihat, itulah sebutan yang melekat untuknya. Dan tak ada satupun yang memahami keinginan dan k...