Satu bulan berlalu. Gadis itu resmi menjadi piatu. Ia sudah tak punya ibu, dan kini hanya tinggal bersama Arnold, ayahnya.
Karena rumah mereka habis terbakar, ia dan ayahnya pindah ke rumah peninggalan neneknya. Sudah sebulan ini gadis itu selalu mengurung diri di kamarnya. Ia baru keluar jika hendak makan atau mandi.
Sementara itu ayahnya sibuk menjalani pemeriksaan di kantor polisi. Beliau diperiksa sebagai saksi atas musibah kebakaran yang menewaskan istri dan anaknya.
Arnold mendapat info dari pihak polisi, bahwa kebakaran rumahnya itu bukan karena kecelakaan, melainkan sengaja dibakar oleh seseorang.
Pelakunya seorang pria berumur 40 tahun. Dia sudah ditangkap dan kini sudah dipenjara seumur hidup untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Malam itu Arnold makan berdua dengan putrinya. Satu-satunya anak dan anggota keluarganya yang selamat dari kebakaran itu.
"Malam ini, kemasi barang-barang dan pakaianmu. Besok Ayah akan mengantarmu ke sekolah asrama di Bogor,"
****