Yurina dan Aldi diantar oleh ayahnya menuju Asrama Bastari.
Ibu mereka tidak ikut mengantar. Aldi duduk di depan, di samping ayahnya yang menyetir mobil. Ia banyak bertanya tentang Asrama Bastari pada ayahnya, sementara Yurina sibuk melihat ke luar jendela mobil, menikmati pemandangan di sepanjang jalan. Sesekali ia menanggapi Aldi yang mengajaknya bicara.
Yurina menatap keluar jendela, merenungi kisah hidupnya. Ia baru berusia 14 tahun, namun sudah menjadi yatim piatu. Ia diasuh oleh keluarga Hiratama setelah keluarganya tewas akibat kebakaran.
Kemarin Yurina diberitahu oleh Johan dan Regina bahwa kebakaran yang menewaskan kedua orangtuanya disebabkan oleh orang yang disebut-sebut merupakan ayah biologisnya. Pria itu kabarnya dihukum penjara untuk seumur hidup.
Seumur hidup Yurina tak pernah mengenal sosok ayah biologisnya,dan tak ingin menemuinya. Karena itu ia langsung setuju saat Johan dan Regina mengirimnya ke Asrama Bastari. Gadis itu juga memiliki hubungan yang tidak baik dengan ibu dan keempat adiknya.
Dulu, saat sang ibu masih hidup, Yurina pernah mendengar cerita kalau ibu kandungnya awalnya hanya seorang gadis biasa yang berasal dari kampung. Lulus sekolah, ia mencoba merantau ke kota untuk mencari pekerjaan. Ia diterima bekerja sebagai pelayan di restoran. Ia sempat berkenalan dengan seorang laki-laki yang selalu datang ke restoran tempatnya bekerja. Lelaki itu tampaknya tertarik dengan Ibu Yurina. Namun saat menyatakan perasaannya, Ibu Yurina menolaknya.
Pria itu tidak terima. Ia mengikuti Ibu Yurina saat sedang berjalan pulang ke rumah sendirian setelah bekerja. Pria itu menyergap Ibu Yurina di dalam rumah sewaannya, kemudian memerkosanya.
Sembilan bulan setelah kejadian itu Yurina lahir. Sang ibu mengurus Yurina seorang diri. Ia dan Yurina pindah ke lingkungan baru agar pria itu tidak mencarinya. Namun ia mengalami trauma karena kejadian tersebut, yang membuat mentalnya tak stabil, dan berujung membenci darah dagingnya sendiri.
Yurina memiliki rambut lurus panjang berwarna hitam yang diwarisi dari ibunya, namun wajahnya mirip dengan ayah biologisnya. Karena alasan ini, ia sering disebut sebagai anak pembawa sial dan sering menerima kekerasan fisik dari sang ibu.
Ibunya sempat dinikahi seorang pria yang merupakan warga sekitar tempat tinggal barunya. Melalui pernikahan tersebut, mental sang ibu membaik. Ia memiliki empat orang anak. Ia lebih menyayangi keempat anaknya, dan mengabaikan Yurina. Meski gadis itu diabaikan, ayah tirinya memberikan perhatian dan kasih sayang yang selama ini tidak pernah Yurina dapatkan.
Setiap kali Yurina tidak betah di rumah, ia selalu pergi ke rumah keluarga Hiratama. Johan dan Regina, serta Aldi merasa iba setelah mengetahui kisah hidup gadis itu. Dari situ mereka akhirnya sering mengundang Yurina untuk makan bersama mereka.
Saat diasuh oleh keluarga Hiratama, namanya pun berubah menjadi Yurina Esa Hiratama. Selama tinggal bersama keluarga Hiratama, Yurina untuk pertama kali merasakan memiliki keluarga yang utuh. Ia pun mendapat kasih sayang dari kedua orangtua angkatnya.
Kemarin, sebelum berangkat ke Bogor, ia sempat mengunjungi makam ayah tirinya.
"Papa...Yurina mau pamit. Besok Yurina mau pindah ke Bogor. Yurina sama Johan bakal masuk ke sekolah asrama di sana. Terima kasih ya Pa, selama hidup sudah sayang dan peduli pada Yurina. Nanti kalau libur, Yurina sempatkan untuk mengunjungi Papa di sini. Yurina janji,"
****