Hari sudah pagi lagi,saatnya Amanda masuk sekolah lagi,hari ini ada yang berbeda dari penampilannya Amanda biasanya memakai kacamata bulat dan rambutnya selalu dikuncir dua.
Sekarang Amanda penampilannya berubah rambutnya digerai panjang lurus dan mata memakai softens berwarna biru.
Dan hari ini pun Amanda meminta diantar oleh bapaknya menuju sekolah memakai motor bapaknya.Dan kebetulan juga bapaknya lagi bersedia mengantar.
"Pak,hari ini antar ke sekolah ya." rengek Amanda waktu masih pagi.
"Boleh,tapi bapak mau berangkat jam enam pagi,biar sekalian bapak juga langsung berangkat ke pabrik,bagaimana?"
"Iya udah pak,gak apa-apa sih,mending kepagian daripada kesiangan."
"Ya sudah,ambil sana helmnya satu lagi diatas kulkas."
"Iya pak,Nda ambil dulu ya."
Amanda pun berjalan menuju dalam rumah untuk mengambil helm yang disimpan diatas kulkas itu.
Setelah helm diambil, lalu Amanda pun kembali berjalan ke depan rumah.
Di depan rumah itu, sudah nampak bapaknya Amanda yang sedang menunggu Amanda mengambil helm. Sambil menunggu Amanda,bapaknya Amanda pun merokok dulu dengan duduk diatas motornya.
Ketika Amanda sudah sampai di depan rumah lalu Amanda pun mengajak bapaknya Amanda untuk segera berangkat mengantarkan ke sekolah.
"Ayo pak,Amanda udah ngambil helmnya,kita berangkat yu." ajak Amanda.
"Yakin kamu mau berangkat sekarang?apa gak kepagian?" tanya bapaknya Amanda merasa heran karena Amanda begitu semangatnya berangkat ke sekolah.
"Gak apa-apa pak,mending kepagian daripada kesiangan,gampang nanti tinggal duduk di kantin dulu."
"Kenapa gak pakai sepeda?"
"Lagi malas pak,sekali-kali diantar bapak boleh ya." Amanda membujuk bapaknya.
"Ya sudah,ayo kita berangkat."
Aku pun lalu berpamitan kepada mamahku.
"Mah, aku pamit dulu ya mau sekolah."
"Iya, bapak juga pamit mau kerja."
"Iya silakan,hati-hati ya kalian."
"Siap Mah." ucap aku dan bapakku berbarengan.
***
Lalu motor bapakku kemudian melaju mengantarkan dulu aku menuju sekolahan.Setibanya di sekolahan, nampak suasana masih sepi karena masih terlalu pagi aku sampainya.
Lalu, bapakku pun pamit karena akan menuju pabrik jadi tidak bisa menemaniku lama-lama.
"Nda,bapak pamit dulu ya, bapak mau segera berangkat ke pabrik kerjaan bapak masih banyak ini bapak harus berangkat pagi-pagi sekali untuk menghandle kerjaan yang belum beres."
"Oh iya pak,hati-hati ya dijalannya,terima kasih sudah mengantarkan Amanda dulu."
"Iya,sama-sama Amanda,kamu yang rajin ya sekolahnya."
"Siap pak, laksanakan."
"Ya sudah,bapak berangkat dulu asalamualaikum."
"Waalaikumsalam, pak."
Amanda pun lalu berjalan menuju arah sekolah,karena masih pagi Amanda lalu belok dulu ke arah kantin untuk sekedar duduk-duduk dan menunggu teman-temannya yang lain.
Dua puluh menit berlalu,Amanda menunggu di kantin belum juga ada temannya yang melewati.Tapi tiba-tiba seperti ada suara sepatu yang melangkah menuju sana.
Orang itu merasa kaget dan terpesona dengan seorang perempuan yang sedang duduk itu rambut panjang terurai lurus,begitu menoleh,perempuan itu adalah Amanda dan orang yang datang ke kantin itu adalah Lina sahabatnya sendiri.
"Amanda??"
"Iya ini aku,kamu kenapa Lin melihatku sampai begitu."
"Aku kaget Nda, aku kira ini bukan kamu,kamu beda banget hari ini cantik sekali,seperti bukan Amanda yang aku kenal sebelumnya,sungguh aku terpesona melihatnya."
"Eitttss,kamu terpesona terhadap aku,oh no Lina aku bukan homo."
"Enggak,bukan gitu maksud aku,maksud aku penampilanmu bikin orang lain jadi terpesona melihatmu gitu maksudku."
"Oh begitu,iya alhamdulilah karena semua ini berkat Deva?
"Deva??"
"Iya Deva, Deva yang menyarankanku begini dan Deva juga yang membayarnya."
"Baik banget ya Deva."
"Iya Lin, dia aslinya memang baik kok kalau sudah kenal,cuma awal-awal saja yang kelihatan jutek,so cool."
"Kan ada ya menurut ilmu psikologi orang yang kepribadian introvert dan ekstrovert,jadi si Deva ini cuma terbuka dengan orang yang menurut dia nyaman aja dan sudah mengenal dekat aja sih kalau menurutku.
"Belajar dari mana Lin?"
"Aku pernah baca sekilas sih,buku kuliahnya saudara aku."
"Oo." Amanda pun membentuk huruf O bibirnya.
Beberapa menit kemudian,bel tanda masuk kelas pun berbunyi, lalu Amanda pun mengajak Lina untuk segera memasuki kelas.
"Lin,masuk kelas yuk,sudah bel nih."
"Yuk nda kita menuju ke kelas."
Mereka berdua pun akhirnya berjalan menuju kelas.Begitu Amanda dan Lina memasuki kelas,seluruh orang yang berada di dalam kelas pun terperangah melihat penampilan baru Amanda yang menjadi kece begitu.
Amanda pun lalu berkata dengan orang-orang yang sedang berada di dalam kelas tersebut.
"Hei.. Kenapa kalian melihat aku begitu banget."
Seseorang yang berada di dalam kelas pun ada yang celetuk "Kamu berubah sekarang,menjadi lebih cantik seperti bukan Amanda yang biasanya aku kenal."
Dan adapula yang menimpali celetukan itu "Iya,kalau sudah banyak uang mau apapun bisa dengan mudah,mau apapun juga gampang."
"Sepertinya...mungkin si Amanda ini habis merayu om-om eh uppss sorry."lanjutnya lagi.
Amanda yang mendengar celetukan pedas itu menjadi kesal banget.Tapi tiba-tiba datanglah Deva menuju ke kelas.
"Kalian sudah mengatakan apa sama Amanda?ayo jawab!!" Dengus Deva sambil memukul bangku.
"Sekali lagi kalian ngata-ngatain Amanda lagi,ngomongin Amanda lagi,urusannya sama gue paham??" lanjut Deva lagi.
Mendengar Deva marah begitu,suasana kelas pun mendadak hening seketika. Sepertinya yang berada dikelas itu merasa ketakutan dengan gertakan Deva itu.
Lalu,Deva pun mendekati Amanda dan Deva bertanya kepada Amanda mengenai kondisinya.
"Kamu gak apa-apa kan Amanda?"
"Gak apa-apa kok Dev,sudah biasa kok." jawab Amanda.
"Jangan dimasukin hati ya omongan mereka,anggap aja mereka gak pernah ada."
"Iya Dev,santai aja."
Lalu,setelah beberapa lama suasana dikelas panas itu menjadi hening kini, guru yang akan mengajar pun datang menuju ke kelas.
Siswa yang belum memasuki kelas pun banyak yang lari begitu melihat guru masuk kelas.
Mereka langsung lari terbirit-birit, takut mereka dihukum oleh guru dengan disuruh berdiri didepan kelas.
Beberapa jam kemudian, jam pelajaran telah selesai.Lalu mereka pun seperti biasa istirahat dengan menuju ke kantin.Tapi selain ke kantin,ada juga yang menuju ke lapangan basket untuk bermain basket bersama teman-temannya, ada yang langganan ke perpustakaan, ada yang ke ruangan musik untuk memainkan gitar dan keyboard dan ada pula yang menuju ke warnet pinggir sekolah untuk memainkan game online yang sedang trending pada waktu itu.
Hari ini Amanda libur dulu ke perpustakaannya,karena buku yang sedang dipinjam belum tamat dia baca.Jadi dia memilih jajan di kantin dengan membeli mie ayam.
***