Loading...
Logo TinLit
Read Story - Salted Caramel Machiato
MENU
About Us  

Lama Dion berdiri memperhatikan Helene yang sedang bercerita kepada laki-laki yang duduk di hadapannya. Dion melihat Helene begitu sering tersenyum, begitu ceria dan dia terlihat begitu indah.

 

Dion merasa terganggu, dirinya menjadi gelisah. Dia belum bisa melepaskan Helene, ternyata tidak semudah itu. Hatinya tidak rela, padahal sudah bertahun-tahun mereka berdua tidak bertemu dan bicara. Dion pergi dari tempat itu, semakin lama melihat Helene dan laki-laki itu, semakin sakit yang dirasakannya.

 

***

 

"Kenapa sih kamu selalu bertanya aku sedang apa? Seperti tadi siang kamu menanyakan hal itu, padahal kamu lagi sibuk banget, " Helene heran dengan Ares yang masih sempat mengirimkan pesan untuknya di tengah kesibukannya.

 

"Oh... itu karena aku merindukan kamu. Kadang bayangan kamu melintas begitu saja di kepalaku." Helene terkejut, tidak menyangka Ares akan menjawab seperti itu. Sudah lama dia tidak mendengar kata rindu dari mulut seorang laki-laki.

 

"Adakah seseorang yang sedang dekat denganmu saat ini?" Ares memberanikan diri bertanya.

 

"Ada," jawab Helene cepat.

 

Ares terdiam, dia tidak menduga kalau ada yang sedang mendekati Helene selain dirinya. Selama ini dia merasa percaya diri bahwa hanya dia laki-laki yang saat ini menyita waktu Helene.

 

"Kamu," jawab Helene sambil tersenyum manis. Sekali lagi Ares terpana, senyuman Helene membuatnya seolah menjadi laki-laki paling beruntung sedunia. Seperti baru saja mendapat penghargaan.

 

Namun Ares seolah belum yakin, Helene perempuan yang tidak mudah ditebak. Ares harus benar-benar yakin untuk bisa menyatakan perasaannya malam ini.

 

"Adakah seseorang yang selalu berada dalam hatimu?"

 

Helene terdiam, pertanyaan itu begitu membingungkan. Apakah aku harus jujur saja, bahwa Dion selalu berada di hatiku sampai saat ini. Tetapi dimana Dion? Dia menghilang sudah sejak lama dari kehidupanku.

 

Helene membisu, menatap cangkir kopinya. Beberapa bulan dekat dengan Ares membuatnya bisa tersenyum kembali. Namun hatinya, masih menjadi milik Dion. Astaga, mengapa dia tidak bisa menghilangkan Dionisius dari otaknya.

 

"Helene." Ares memanggil namanya dengan lembut dan itu membuat Helene tersentak dan kesadarannya kembali muncul.

 

"Aku... tidak... tidak ada." Helene menggigit bibirnya, dia telah berbohong kepada Ares.

 

Ares menegakkan duduknya, melihat Helene dengan tatapan matanya yang lembut. "Len, aku berharap kamu bisa menerimaku menjadi seorang yang selalu berada di hatimu? Tapi tidak perlu kamu jawab sekarang... aku akan menunggu."

 

Ares merasa lega telah mengucapkannya, beberapa bulan ini sangat menggangunya. Dia yakin bahwa Helene memang untuknya. Hidupnya terasa berbeda sejak bersama Helene.

 

Tadi pagi dia berpikir untuk menyatakan perasaannya. Tidak perlu menunggu waktu yang tepat untuk mengatakannya karena dia yang akan menciptakan waktu itu. Dia tidak ingin kehilangan Helene. Ares tidak ingin terlambat.

 

Ares menunggu Helene menjawab, perasaannya menjadi resah. Walaupun dia mengatakan akan sabar menunggu, sesungguhnya dia ingin Helene menjawabnya sekarang juga.

 

Helene mengangguk pelan, suaranya terdengar lirih. "Ares aku menerima kamu." Dia mengakhiri kalimatnya dengan senyuman.

 

Helene ingin membuka hatinya untuk orang lain. Seseorang yang membuatnya nyaman dan dia menjadi dirinya sendiri. Seseorang yang bisa membuatnya tersenyum dan kembali menatap dunia. Dan meyakini bahwa dunia ini begitu indah, penuh warna. Helene mencoba membuka hatinya untuk Ares.

 

***

 

"Jadi, besok kamu akan mengenalkan aku dengan sahabat-sahabatmu?" Ares bertanya sekali lagi, tangannya terus menggenggam tangan Helene. Dia tidak ingin melepaskannya.

 

"Hm, ya... kenapa? Jangan katakan kalau kamu takut bertemu mereka!" Helene mengerutkan alisnya, jarinya menunjuk Ares.

 

"Hahaha, nggak... aku nggak takut. Aku hanya merasa senang, kamu mau membawaku bertemu dengan orang-orang yang kamu anggap penting dalam kehidupanmu."

 

"Darimana kamu tahu kalau mereka begitu penting dalam kehidupanku? Sepertinya aku belum pernah menceritakannya ke kamu. Apakah kamu sejenis orang yang bisa melihat masa lalu?" Helene mengayun tangan mereka berdua.

 

"Mm, firasat ku berkata begitu."

 

Helene mendongak, tersenyum melihat Ares. "Sudah berapa lama kamu mengikuti aku? Mengapa kamu seperti sangat mengenal aku?"

 

"Mungkin tanpa kita sadari, sebenarnya kita berdua begitu dekat. Sedekat ini... " Ares menarik Helene masuk kedalam pelukannya. Semuanya terasa tepat. Helene memang diciptakan untuknya.

 

***

 

[Hari sabtu jadi kan kumpul-kumpul di rumah Bayu?]

Helene bertanya dengan mengirimkan pesan lewat grup whatsapp.

 

Semua kompak menjawab jadi.

 

[Kan mau membahas konsep acara pernikahanku.] Ninit membalas lagi.

 

[Pernikahan kita sayang.] Abimanyu tak mau kalah. Oh ya, Abimanyu adalah kekasih Ninit.

 

[Hahaha iya sayang, nggak mungkin kan aku menikah seorang diri.]

 

[Pliss deh, kenapa kalian berdua jadi berkasih-kasihan di sini?]

 

[Nit, kamu tuh nggak punya perasaan banget sama jomblo.] Bayu meledek.

 

[Eh, siapa bilang aku jomblo! hari Sabtu akan aku bawa dia ke hadapan kalian.] Helene mengakhiri kalimatnya dengan emotikon senyum yang lebar.

 

[Serius Len? Selamat Helene. Aku nggak sabar menunggu Sabtu ini.] Adinda, membalas pesan Helene

 

[Helene, adakah menu khusus yang kamu ingin aku masak? Aku kok jadi deg-degan... dia alergi makanan tertentu nggak?.] Kalau urusan yang satu ini memang Adinda pakarnya, karena dia sangat suka memasak.

 

[Helene, mendadak banget... duh, aku juga nggak sabar pengen ketemu sama pacar kamu. Siapa namanya?] Ninit seperti biasa selalu heboh kalau menyangkut kekasih Helene.

 

[Arestides, kalian bisa memanggilnya Ares. Tenang aja, Sabtu nanti aku akan mengajak prince charming yang membuatku jatuh cinta.]

 

[Duhhh

 

[Cieee]

 

[Wow]

 

Dan pembicaraan di grup pun ditutup.

 

***

 

"Kamu sudah menyelidiki laki-laki yang dekat dengan Helene?" Pertanyaan itu begitu tajam dengan tatapan mata yang juga tajam.

Laki-laki itu menunduk setelah menjawab pertanyaan, dia tidak pernah tahan di tatap oleh bos nya.

 

"Ya Bu." Dia menjawab singkat.

 

"Oke, kamu bisa memberikan detailnya kepada saya."

 

Laki-laki setengah baya itu menyodorkan beberapa foto dan beberapa lembar kertas yang berisi semua informasi tentang pria yang sedang dekat dengan Helene. Ingin rasanya dia cepat beranjak dari hadapan bos nya ini. Dia tidak pernah merasa nyaman berada terlalu lama dengan bos nya. Padahal dia adalah orang kepercayaan yang sudah bekerja bertahun-tahun dengan bos nya.

 

"Baik, akan saya baca nanti. Sekarang kamu tetap mengawasi Helene dan laki-laki itu. Seperti biasa, kamu menunggu perintah selanjutnya dari saya. Anak itu kadang kala begitu keras kepala, dia tidak pernah tahu bahwa sebenarnya saya begitu sayang padanya. Saya hanya ingin memilih laki-laki yang tepat untuknya. Kamu lihat kan laki-laki yang waktu itu? Begitu cepat dia mundur meninggalkan Helene. Saya hanya ingin menunjukkan pada Helene, bagaimana kualitas laki-laki yang mendekatinya. Lagi pula Dionisius itu masih terlalu muda. Pola pikirnya masih belum matang, belum apa-apa dia sudah lari dari hidup Helene. Dia tidak pantas untuk Helene." Bos nya seolah bicara sendiri, lalu menghela napas setelah itu menyuruh dia keluar dari ruangan.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Ibu
540      324     5     
Inspirational
Aku tau ibu menyayangiku, tapi aku yakin Ayahku jauh lebih menyayangiku. tapi, sejak Ayah meninggal, aku merasa dia tak lagi menyayangiku. dia selalu memarahiku. Ya bukan memarahi sih, lebih tepatnya 'terlalu sering menasihati' sampai2 ingin tuli saja rasanya. yaa walaupun tidak menyakiti secara fisik, tapi tetap saja itu membuatku jengkel padanya. Dan perlahan mendatangkan kebencian dalam dirik...
Kala Senja
34959      4902     8     
Romance
Tasya menyukai Davi, tapi ia selalu memendam semua rasanya sendirian. Banyak alasan yang membuatnya urung untuk mengungkapkan apa yang selama ini ia rasakan. Sehingga, senja ingin mengatur setiap pertemuan Tasya dengan Davi meski hanya sesaat. "Kamu itu ajaib, selalu muncul ketika senja tiba. Kok bisa ya?" "Kamu itu cuma sesaat, tapi selalu buat aku merindu selamanya. Kok bisa ya...
Mutiara -BOOK 1 OF MUTIARA TRILOGY [PUBLISHING]
13911      2824     7     
Science Fiction
Have you ever imagined living in the future where your countries have been sunk under water? In the year 2518, humanity has almost been wiped off the face of the Earth. Indonesia sent 10 ships when the first "apocalypse" hit in the year 2150. As for today, only 3 ships representing the New Kingdom of Indonesia remain sailing the ocean.
My Perfect Stranger
9174      3394     2     
Romance
Eleanor dan Cedric terpaksa menjalin hubungan kontrak selama dua bulan dikarenakan skandal aneh mengenai hubungan satu malam mereka di hari Valentine. Mereka mencurigai pelaku yang menyebarkan gosip itu adalah penguntit yang mengincar mereka semenjak masih remaja, meski mereka tidak memiliki hubungan apa pun sejak dulu. Sebelum insiden itu terjadi, Eleanor mengunjungi sebuah toko buku misteri...
Warna Jingga Senja
4396      1214     12     
Romance
Valerie kira ia sudah melakukan hal yang terbaik dalam menjalankan hubungan dengan Ian, namun sayangnya rasa sayang yang Valerie berikan kepada Ian tidaklah cukup. Lalu Bryan, sosok yang sudah sejak lama di kagumi oleh Valerie mendadak jadi super care dan super attentive. Hati Valerie bergetar. Mana yang akhirnya akan bersanding dengan Valerie? Ian yang Valerie kira adalah cinta sejatinya, atau...
Hamufield
30336      3364     13     
Fantasy
Kim Junsu: seorang pecundang, tidak memiliki teman, dan membenci hidupnya di dunia 'nyata', diam-diam memiliki kehidupan di dalam mimpinya setiap malam; di mana Junsu berubah menjadi seorang yang populer dan memiliki kehidupan yang sempurna. Shim Changmin adalah satu-satunya yang membuat kehidupan Junsu di dunia nyata berangsur membaik, tetapi Changmin juga yang membuat kehidupannya di dunia ...
Old day
574      421     3     
Short Story
Ini adalah hari ketika Keenan merindukan seorang Rindu. Dan Rindu tak mampu membalasnya. Rindu hanya terdiam, sementara Keenan tak henti memanggil nama Rindu. Rindu membungkam, sementara Keenan terus memaksa Rindu menjawabnya. Ini bukan kemarin, ini hari baru. Dan ini bukan,Dulu.
Ada Cinta Dalam Sepotong Kue
6730      1972     1     
Inspirational
Ada begitu banyak hal yang seharusnya tidak terjadi kalau saja Nana tidak membuka kotak pandora sialan itu. Mungkin dia akan terus hidup bahagia berdua saja dengan Bundanya tercinta. Mungkin dia akan bekerja di toko roti impian bersama chef pastri idolanya. Dan mungkin, dia akan berakhir di pelaminan dengan pujaan yang diam-diam dia kagumi? Semua hanya mungkin! Masalahnya, semua sudah terlamba...
When Home Become You
431      324     1     
Romance
"When home become a person not place." Her. "Pada akhirnya, tempatmu berpulang hanyalah aku." Him.
Flying Without Wings
1007      539     1     
Inspirational
Pengalaman hidup yang membuatku tersadar bahwa hidup bukanlah hanya sekedar kata berjuang. Hidup bukan hanya sekedar perjuangan seperti kata orang-orang pada umumnya. Itu jelas bukan hanya sekedar perjuangan.