Read More >>"> The Hallway at Night (V-IV) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - The Hallway at Night
MENU
About Us  

Berselang beberapa hari setelahnya, film dari produser tersebut dihentikan karena adanya perombakkan pemain. Bukan berarti Brianna akan dinaikkan menjadi pemeran utama, namun namanya dihapus dari rekomendasi film

 

Ia mendapati pesan dari produser tersebut. Sejenak kemudian, Brianna yang tak bisa lagi menahan emosinya segera meluncur ke pertemuan pembacaan naskah yang selanjutnya. Di sana, ia menemui produser yang duduk sendirian di meja rapat.

 

Rahangnya mengeras kesal saat melihat kedatangan Brianna. Matanya menatap perempuan itu dengan tatapan menohok yang tak pernah ia lontarkan sebelumnya

 

“Selamat pagi Nona Brianna, ada keperluan apa anda berada di sini?”

 

Brianna menarik salah satu kursi di ujung berlawanan tempat duduk dari sang produser. Brianna yang sudah kesal pun tanpa sengaja memukulkan tasnya ke atas meja. “Saya kira anda akan berubah pikiran dan merubah saya menjadi pemeran utama. Tapi apa ini?! saya dikeluarkan dengan sepihak? Apakah anda tidak bisa berpikir lebih jelas lagi?

 

“Saya akan jujur, anda sudah berumur 28 tahun, peran kali ini saya cocokkan dengan usia anda serta memberikan peran yang belum pernah anda mainkan sebelumnya. Jujur saja, anda sudah tak cocok untuk menjadi pemeran utama. Wajah anda terlalu dewasa untuk memerankan anak kuliahan yang masih muda.

 

“Sa- saya!” suara Brianna tercekat

 

Ia memang menyadari beberapa keriput yang melanda wajahnya mendadak. Senyumannya sudah berubah, banyak kerutan kecil yang tersirat di wajahnya saat ia tersenyum. Kantong matanya juga semakin memburuk karena ia sulit tidur akhir-akhir ini. Banyak penurunan dalam karirnya, peran film sekarang yang lebih menguntungkan para aktris muda membuatnya tidak terpilih sebagai aktris terkenal lagi. Orang-orang yang dulu menganggapnya sebagai sebuah kupu-kupu pun sudah berpaling ke aktris yang lainnya. Bak kehidupan kupu-kupu yang hanya sesaat, keindahan dari Brianna pun begitu pula

 

Sang produser mendengus, “Anda, tidak cocok lagi sebagai pemeran utama.”

 

Jantung Brianna berdetak kencang. Ucapan itu amat menohok sampai Brianna tak berani menjawab apapun. Ia balik menurunkan tasnya. Ia hanya duduk diam di balik kursinya

 

Sang produser mencoba menunggu respon dari Brianna. Tapi sang aktris masih terdiam dan tak ingin berucap apapun

 

Ia tengah menahan tangisannya yang hampir meledak. Setiap harinya kepala Brianna dipenuhi kekhawatiran bahwa hari ini akan datang. Hari di mana ia tidak bisa melakukan apapun lagi selain meratapi nasib orang lain yang semakin sukses, dan ia hanya berjalan di tempat.

 

Sang produser melanjutkan perkataannya, “Brianna, saya benar-benar berharap anda bisa memerankan film saya. Tapi bukan sebagai pemeran utama, saya ingin anda bisa mendukung kehadiran pemeran utama di film saya.

 

“Hah… saya harus memikirkannya lagi.” Brianna langsung berdiri dari kursinya dan berjalan lemah ke arah pintu. Sekilas ia melihat wajah produser yang sudah melemas. Tapi Brianna meninggalkan tempat itu dengan penyesalan yang menyakitkan

 

---

 

Malam itu, ia menerima pesan dari si produser. Katanya ia akan tetap menunggu Brianna untuk menyetujui kontraknya, ia berjanji untuk tidak memberikan peran itu pada siapapun

 

Brianna meraba kasurnya yang dingin namun empuk. Perasaannya kacau sesaat setelah ia membaringkan tubuhnya. Tangisnya pecah sebelum ia mendapati tidurnya malam itu lebih lelap ketimbang biasanya

 

Bahkan di dalam mimpi sekalipun ia tak pernah tenang. Beberapa tangan terus memaksanya bergerak sesuai keinginan mereka. Saat ia mencoba bangkit, tangan yang lainnya bergerak untuk menjatuhkan dirinya. Tangan besar itu menangkup tubuhnya hingga ia hanya bisa merangkak.

 

Brianna menangis kencang, ia tak tau kalau dunia mimpi tak sebaik biasanya. Tubuhnya tak bisa digerakkan. Suaranya tercekat tak mampu keluar. Beberapa kali ia terus berteriak. Kelelahan mencapai tubuhnya hingga ia tak sadarkan diri dalam mimpinya sendiri.

 

“Lepaskan aku tangan sialan!” suara seorang perempuan terdengar keras di dekatnya. Brianna menoleh tanpa tenaga, dirinya masih dalam posisi tersungkur di lantai yang gelap

 

Gadis berambut sebahu itu terus meronta-ronta meskipun ia digenggam erat oleh tangan yang besar. Kaki gadis itu terus menendang udara sekaligus memaki-maki

 

“Biarkan aku lepas! Heh! Sialan! Kugigit kau!” Bersamaan dengan ancaman itu, gadis tersebut menundukkan kepalanya dan menggigit tangan yang tampak seperti bayangan itu kuat-kuat.

 

Tangan yang menggengamnya tadi tiba-tiba melebur menjadi asap, menjatuhkan tubuh gadis itu ke lantai. Entah apa yang membuatnya bersemangat. Padahal baru saja terlempar dengan kuat ke lantai, gadis itu malah segera bangkit dan mencoba memaki tangan lainnya

 

“Tangan-tangan ini bersekongkol, ya?! Sekarang lepaskan lelaki itu, kalau tidak-“ Gadis itu segera mendekat, dan menggigit-gigit tangan yang lainnya.

 

Tangan itu seolah meronta kesakitan lalu melepaskan lelaki itu.

 

Melihat hal itu, Brianna berpikir ia memiliki kesempatan. Dari celah jari tangan yang besar, ia menjulurkan tangannya. Dengan sekuat tenaga ia mengeluarkan suaranya walaupun terdengar pelan

 

“To-tolong, aku juga ingin keluar-

 

Gadis itu menoleh, mata mereka berdua saling bertautan. Sedetik kemudian, ia tak tau jelas apa yang terjadi. Tapi tangan yang mengurungnya itu sudah tidak ada. Ia akhirnya bisa bernapas lega. Tubuhnya terasa ringan

 

“Kau tidak apa-apa?” Gadis itu mengulurkan tangannya

 

Brianna mengangguk kuat, tapi ia tak mampu bangkit “Tidak apa-apa. Dunia akan tetap berjalan, tidak ada yang hancur. Dirimu maupun karirmu.” Joanne berjongkok di depan perempuan itu. Tak mungkin ia bisa menariknya berdiri, kakinya bergemetar karena lemas dari tadi

 

“A-apa?” Katanya tergagap-gagap.

 

“Ada beberapa orang yang harus terus-terusan memanjat meskipun usianya sudah tua, dan karirnya baru memuncak saat usia mereka hampir setengah abad. Sedangkan ada yang merasakan karir mereka berada di atas saat usia yang masih muda. Tapi karena itu pula, mereka selalu takut akan kemunduran.” Brianna menggengam tangan perempuan itu, mengelusnya lembut.

 

“Anda memang lebih tua dari saya, karir anda juga lebih bersinar daripada saya. Tapi terkadang, kita harus bergerak lebih perlahan. Bukan untuk kemunduran, tapi untuk mempelajari lebih banyak hal lagi. Melihat-lihat bagaimana cara kerja dunia, menikmati dunia yang terus bergerak. Secepat apapun anda terus berlari, anehnya dunia akan tetap sama saja. Jadi, meskipun melambat, bukan berarti anda harus menyerah, kan?”

 

Perempuan itu menitikkan air mata, wajahnya memerah seperti tomat. “Aku... apa aku terlalu terburu-buru?”

 

“Tentu saja tidak! Ini waktu yang pas, semua orang iri akan anda.”

 

“Benarkah?”

 

“Tentu, aku pun pasti akan iri dengan anda.” Joanne mengedipkan matanya.

 

“Jangan sampai mimpi buruk memakan anda. Ingatlah untuk tetap memikirkan hal yang membahagiakan sebelum tidur. Itu akan membantu anda keluar dari mimpi buruk.” Lelaki di sebelah Joanne berbicara. Dia menatap perempuan itu dengan mata sendu.

 

Perempuan itu mengusap wajahnya, air matanya tak bisa berhenti.

 

“Tenanglah. Semua akan baik-baik saja. Percayalah.” Joanne lagi-lagi tersenyum.

 

“Baiklah. Aku akan berjanji pada diriku sendiri untuk terus baik-baik saja.”

 

Cairan merah pada diagram mereka mencapai titik pada penghujung mimpi. Joanne merasa kesadarannya semakin melemah. Rasa kantuk yang menyerangnya sudah hilang. Mendadak ia teringat akan satu hal. Ia masih belum tau nama lelaki itu.

 

Joanne segera menoleh, “Namamu, siapa namamu...”

 

“Aku-“

 

Seketika itu mimpi hilang. Kesadaran keduanya telah kembali

 

 

 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Love is Possible
86      81     0     
Romance
Pancaroka Divyan Atmajaya, cowok angkuh, tak taat aturan, suka membangkang. Hobinya membuat Alisya kesal. Cukup untuk menggambarkan sosok yang satu ini. Rayleight Daryan Atmajaya, sosok tampan yang merupakan anak tengah yang paling penurut, pintar, dan sosok kakak yang baik untuk adik kembarnya. Ryansa Alisya Atmajaya, tuan putri satu ini hidupnya sangat sempurna melebihi hidup dua kakaknya. Su...
Di Antara Mereka
2879      1429     2     
Romance
Mengisahkan seorang cewek dan cowok yang telah lama bersahabat Mereka bernana Gio dan Mita Persahabatan mereka di tahun ke dua tidaklah mudah Banyak likaliku yang terjadi hingga menyakiti hati Keduanya sempat saling menjauh karena suatu keterpaksaan Gio terpaksa menjauhi Mita karena sang Ibu telah memilihkan kekasih untuknya Karena itu Mita pun menjauhi Gio. Gio tak dapat menerima kenyataan itu d...
Kutunggu Kau di Umur 27
2649      1332     2     
Romance
"Nanti kalau kamu udah umur 27 dan nggak tahu mau nikah sama siapa. Hubungi aku, ya.” Pesan Irish ketika berumur dua puluh dua tahun. “Udah siap buat nikah? Sekarang aku udah 27 tahun nih!” Notifikasi DM instagram Irish dari Aksara ketika berumur dua puluh tujuh tahun. Irish harus menepati janjinya, bukan? Tapi bagaimana jika sebenarnya Irish tidak pernah berharap menikah dengan Aks...
Story Of Chayra
7393      2518     9     
Romance
Tentang Chayra si cewek cuek dan jutek. Sekaligus si wajah datar tanpa ekspresi. Yang hatinya berubah seperti permen nano-nano. Ketika ia bertemu dengan sosok cowok yang tidak pernah diduga. Tentang Tafila, si manusia hamble yang selalu berharap dipertemukan kembali oleh cinta masa kecilnya. Dan tentang Alditya, yang masih mengharapkan cinta Cerelia. Gadis pengidap Anstraphobia atau phobia...
HURT ANGEL
102      79     0     
True Story
Hanya kisah kecil tentang sebuah pengorbanan dan pengkhianatan, bagaimana sakitnya mempertahankan di tengah gonjang-ganjing perpisahan. Bukan sebuah kisah tentang devinisi cinta itu selalu indah. Melainkan tentang mempertahankan sebuah perjalanan rumah tangga yang dihiasi rahasia.
SEPATU BUTUT KERAMAT: Antara Kebenaran & Kebetulan
5549      1781     13     
Romance
Usai gagal menemui mahasiswi incarannya, Yoga menenangkan pikirannya di sebuah taman kota. Di sana dia bertemu seorang pengemis aneh. Dari pengemis itu dia membeli sebuah sepatu, yang ternyata itu adalah sebuah sepatu butut keramat, yang mana setiap ia coba membuangnya, sebuah kesialan pun terjadi.
Dinikahi Guru Ngaji
427      319     1     
Romance
Hobby balapan liar selama ini ternyata membuat Amara dipindahan ke Jakarta oleh Kedua orang tuanya, Rafka begitu kahwatir akan pergaulan bebas yang selama ini terjadi pada anak muda seperti putrinya. Namun, saat di Jakarta ternyata Amara semakin tidak terkendali, Rendra akhirnya akan menjodohkan cucunya dengan seorang duda anak satu. Shaka adalah guru Ngaji di TPA tidak jauh dari rumah ...
Renjana
336      243     2     
Romance
Paramitha Nareswari yakin hubungan yang telah ia bangun selama bertahun-tahun dengan penuh kepercayaan akan berakhir indah. Selayaknya yang telah ia korbankan, ia berharap agar semesta membalasnya serupa pula. Namun bagaimana jika takdir tidak berkata demikian? "Jika bukan masaku bersamamu, aku harap masanya adalah milikmu."
The Hospital Lokapala (Sudah Terbit / Open PO)
4956      2225     12     
Horror
"Kamu mengkhianatiku!" Alana gadis berusia 23 tahun harus merasakan patah hati yang begitu dalam.Tepat pada tahun ke 3 jadian bersama sang tunangan, pria itu malah melakukan hal tak senonoh di apartemennya sendiri bersama wanita lain. Emosi Alana membeludak, sehingga ia mengalami tabrak lari. Di sebuah rumah sakit tua yang bernama Lokapala, Alana malah mendapatkan petaka yang luar biasa. Ia har...
Salted Caramel Machiato
7279      3530     0     
Romance
Dion seorang mahasiswa merangkap menjadi pemain gitar dan penyanyi kafe bertemu dengan Helene seorang pekerja kantoran di kafe tempat Dion bekerja Mereka jatuh cinta Namun orang tua Helene menentang hubungan mereka karena jarak usia dan status sosial Apakah mereka bisa mengatasi semua itu