Loading...
Logo TinLit
Read Story - The Hallway at Night
MENU
About Us  

Minggu itu adalah minggu terakhirnya libur sebelum benar-benar masuk ke universitas. Setelah bangun pada mimpi sebelumnya, ia tidak ingat apapun tentang nama lelaki itu. Ia bahkan tidak ingat dengan benar wajah lelaki itu. Satu hal yang terus ia ingat hanyalah rambut sewarna gandum yang tak pernah ia lihat

 

Rambut mencolok itu benar-benar tidak cocok dengan dirinya. Tidak ada seorang pun yang memiliki warna rambut seterang itu

 

Joanne berdiri di dekat jendela. Malam itu, mobil yang sama seperti yang dahulu muncul lagi. Ia tak pernah ingat sudah berapa kali ia melihat mobil itu. Joanne mengintip sedikit dari gorden. Mobil yang separuh jendelanya terbuka itu hanya memperlihatkan tangan seseorang yang tengah memegang setir. Sedetik kemudian, mobil hitam itu melebur dalam gelap dan tak pernah terlihat lagi.

 

Setelah merasa lega, akhirnya Joanne bisa membiarkan tubuhnya yang kelelahan untuk segera terlelap. Ia naik ke kasurnya, mendekatkan kedua bantalnya hingga kepalanya hampir tenggelam. Tak perlu waktu lama hingga ia terlelap.

 

-

 

Joanne dihadapkan pada salah satu pintu tak bertuan karena belum mengeluarkan warnanya. Papan namanya bersinar terang. Joanne benar-benar tidak paham apa yang terjadi, tapi itu bukan pintu miliknya. Tapi, ia juga enggan berjalan menjauh. Ia menunggu, menunggu pemilik dari pintu itu tiba

 

Tak berselang beberapa lama, seorang lelaki berpiyama biru mendekati dirinya.

 

Joanne segera menyingkir melihat langkah kaki lemas itu terus mendekat dan hampir menabraknya

 

Kenop pintu diputar, suara daun pintu yang tua terdengar nyaring.

 

Joanne segera melihat pemilik pintu itu dan mendapati lelaki berambut sewarna gandum berada tepat di depannya. Kondisinya lemas, kedua bahunya lunglai, matanya tertutup rapat.

 

Ia tak sadar. Joanne hampir saja menarik bajunya. Tapi lelaki itu memasuki ruangan miliknya, Joanne segera menyelip ikut masuk ke dalam.

 

Pintu yang seolah dibiarkan terbuka itu mengundangnya masuk

 

Di dalam, sebuah ruangan yang amat ia kenal. Ruang tamu yang mirip dengan rumah yang Joanne tinggali saat ini.

 

Joanne mencari kesana kemari, namun, ia tak menemukan lelaki itu. Melainkan menemukan seorang anak kecil laki-laki yang sedang berlarian melewati kedua orang tuanya. Ia memegangi pesawat mainan dan terus berlari dengan kencang. Ruang tamu itu menjadi hangat dengan tertawaan semua orang di sana

 

Joanne menatapnya yang amat gembira. Lampu dimatikan, anak itu sekarang tidak menjadi bahagia. Anak itu berdiam diri, menundukkan kepalanya pasrah. Terdengar suara isak tangis yang keluar dari bahu anak itu yang terus naik turun.

 

“Pergi kemana semua orang!” rengeknya mendadak. Tangisan itu tak berhenti, suaranya semakin kencang hingga akhirnya Joanne berjalan cepat. Ia bersimpuh di belakang anak itu, meraih tubuh kecilnya dan menepuk-nepuk lembut punggung anak itu

 

“Jangan menangis...

 

Pintu pada mimpi itu mulai berubah keungguan mengalahkan warna hijau yang semakin menipis warnanya

 

Suara tangisan anak itu terdengar seperti alunan lagu yang membuat Joanne terbuai

 

-

 

Jun baru menyadari kalau ia sudah sampai pada penghujung umur dimana ia tak bisa menjadi pemimpi sadar lagi. Walaupun ia berusaha berbagai cara agar bisa menjadi pemimpi sadar, ia tak akan bisa melawan aturan dari dunia mimpi.

 

Yang ia ingat hanyalah rambut sebahu milik gadis itu, mata berwarna hitam gelap yang terlihat angun, serta apa saja yang telah mereka lakukan. Setelah kejadian terakhir, ia tak bisa berhenti memikirkan gadis itu, jantungnya berdegup kencang saat wajah gadis itu terbayang tanpa sengaja.

 

Tapi Jun tau, hanya dirinya sendirilah yang merasa seperti itu. Sebuah penyesalan karena ia tak pernah ingat untuk menanyakan nama gadis itu. Saat terakhir kali ia berusaha memberitahu namanya, dunia mimpi menendangnya keluar secara mendadak. Ia terbangun dengan bahu yang kesakitan karena salah posisi

 

Hari itu, ia pergi ke rumah lamanya. Hanya sebentar, untuk melepaskan rindunya. Setelah kembali dari sana, ia segera membereskan barangnya dan tidur dengan cepat

 

Lagi-lagi ia terjebak pada mimpi buruk yang selalu menghantuinya.

 

Ia yang masih anak kecil berada di rumah lama itu. Bersama semua keluarganya, kakek dan nenek, kedua orang tuanya serta pamannya. Rumah itu cukup besar hingga mampu menampung semua orang. Meskipun begitu, pamannya selalu memiliki perkara yang tak habis-habisnya dengan kakek.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Dinikahi Guru Ngaji
816      578     1     
Romance
Hobby balapan liar selama ini ternyata membuat Amara dipindahan ke Jakarta oleh Kedua orang tuanya, Rafka begitu kahwatir akan pergaulan bebas yang selama ini terjadi pada anak muda seperti putrinya. Namun, saat di Jakarta ternyata Amara semakin tidak terkendali, Rendra akhirnya akan menjodohkan cucunya dengan seorang duda anak satu. Shaka adalah guru Ngaji di TPA tidak jauh dari rumah ...
Janji-Janji Masa Depan
15275      3543     12     
Romance
Silahkan, untuk kau menghadap langit, menabur bintang di angkasa, menyemai harapan tinggi-tinggi, Jika suatu saat kau tiba pada masa di mana lehermu lelah mendongak, jantungmu lemah berdegup, kakimu butuh singgah untuk memperingan langkah, Kemari, temui aku, di tempat apa pun di mana kita bisa bertemu, Kita akan bicara, tentang apa saja, Mungkin tentang anak kucing, atau tentang martabak mani...
ZAHIRSYAH
6500      1917     5     
Romance
Pesawat yang membawa Zahirsyah dan Sandrina terbang ke Australia jatuh di tengah laut. Walau kemudia mereka berdua selamat dan berhasil naik kedaratan, namun rintangan demi rintangan yang mereka harus hadapi untuk bisa pulang ke Jakarta tidaklah mudah.
Dunia Sasha
6482      2187     1     
Romance
Fase baru kehidupan dimulai ketika Raisa Kamila sepenuhnya lepas dari seragam putih abu-abu di usianya yang ke-17 tahun. Fase baru mempertemukannya pada sosok Aran Dinata, Cinta Pertama yang manis dan Keisha Amanda Westring, gadis hedonisme pengidap gangguan kepribadian antisosial yang kerap kali berniat menghancurkan hidupnya. Takdir tak pernah salah menempatkan pemerannya. Ketiganya memiliki ...
The Hospital Lokapala (Sudah Terbit / Open PO)
10189      3002     12     
Horror
"Kamu mengkhianatiku!" Alana gadis berusia 23 tahun harus merasakan patah hati yang begitu dalam.Tepat pada tahun ke 3 jadian bersama sang tunangan, pria itu malah melakukan hal tak senonoh di apartemennya sendiri bersama wanita lain. Emosi Alana membeludak, sehingga ia mengalami tabrak lari. Di sebuah rumah sakit tua yang bernama Lokapala, Alana malah mendapatkan petaka yang luar biasa. Ia har...
Renjana
516      380     2     
Romance
Paramitha Nareswari yakin hubungan yang telah ia bangun selama bertahun-tahun dengan penuh kepercayaan akan berakhir indah. Selayaknya yang telah ia korbankan, ia berharap agar semesta membalasnya serupa pula. Namun bagaimana jika takdir tidak berkata demikian? "Jika bukan masaku bersamamu, aku harap masanya adalah milikmu."
Mari Collab tanpa Jatuh Hati
4662      1747     2     
Romance
Saat seluruh kegiatan terbatas karena adanya virus yang menyebar bernama Covid-19, dari situlah ide-ide kreatif muncul ke permukaan. Ini sebenarnya kisah dua kubu pertemanan yang menjalin hubungan bisnis, namun terjebak dalam sebuah rasa yang dimunculkan oleh hati. Lalu, mampukah mereka tetap mempertahankan ikatan kolaborasi mereka? Ataukah justru lebih mementingkan percintaan?
Putaran Waktu
969      610     6     
Horror
Saga adalah ketua panitia "MAKRAB", sedangkan Uniq merupakan mahasiswa baru di Universitas Ganesha. Saat jam menunjuk angka 23.59 malam, secara tiba-tiba keduanya melintasi ruang dan waktu ke tahun 2023. Peristiwa ini terjadi saat mereka mengadakan acara makrab di sebuah penginapan. Tempat itu bernama "Rumah Putih" yang ternyata sebuah rumah untuk anak-anak "spesial". Keanehan terjadi saat Saga b...
SOSOK
147      132     1     
Horror
Dunia ini memang luas begitu pula seisinya. Kita hidup saat sendiri namun bersama sosok lain yang tak terlihat. SOSOK adalah sebuah cerita yang akan menunjukkan sisi lain dunia ini. Sebuah sisi yang tak terduga dan tak pernah dipikirkan oleh orang-orang
Ayugesa: Kekuatan Perempuan Bukan Hanya Kecantikannya
7765      2363     204     
Romance
Nama adalah doa Terkadang ia meminta pembelajaran seumur hidup untuk mengabulkannya Seperti yang dialami Ayugesa Ada dua fase besar dalam kehidupannya menjadi Ayu dan menjadi Gesa Saat ia ingin dipanggil dengan nama Gesa untuk menonjolkan ketangguhannya justru hariharinya lebih banyak dipengaruhi oleh keayuannya Ketika mulai menapaki jalan sebagai Ayu Ayugesa justru terus ditempa untuk membu...