Read More >>"> The Hallway at Night (IV-IV) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - The Hallway at Night
MENU 0
About Us  

Setelahnya Carl dan Julia saling bertukar nomor telepon, saling menghubungi satu sama lain serta melakukan kencan setiap minggunya. Setiap harinya mereka selalu memiliki topik pembicaraan. Julia merupakan perempuan yang ceria, dengan perawakannya itu pun sudah bisa membuat Carl bahagia bersama dengannya.

 

Pertemuan mereka yang layaknya drama itu berlangsung hingga dua tahun.

 

Di tahun kedua mereka berhubungan, Julia tiba-tiba saja sulit dihubungi bahkan tidak bisa ditemui lagi. Perempuan itu pun memilih untuk keluar dari pekerjaanya secara mendadak. Carl sampai menelepon teman sekantor Julia untuk mendapatkan informasi. Namun, semuanya nihil. Mereka layaknya ingin menyembunyikan banyak hal dari Carl

 

Sekeras apapun Carl berusaha mencari keberadaan Julia selama beberapa bulan, yang ia dapatkan hanyalah hasil yang sia-sia. Tak ada satu orang pun yang menjelaskan mengapa Julia menghilang secara mendadak

 

Carl masih tidak bisa melupakan Julia meskipun sudah hampir setengah Tahun perempuan itu tak muncul lagi di hadapannya.

 

Tepat saat Tahun ke- tiga tanggal kencan mereka dimulai, Carl mendapati pesan di kotak emailnya

 

Pagi-pagi sekali, ia segera meminta cuti di kantornya dan segera meluncur ke sebuah rumah sakit yang agak jauh dari daerah tempatnya tinggal

 

Rumah sakit itu terletak di kota seberang, kota kelahiran Julia

 

Di dalam pesan tersebut disematkan nomor kamar yang harus ia tuju.

 

Ia segera menuju ke lantai yang disematkan dalam pesan, beberapa kali ia tersesat di dalam rumah sakit yang luasnya melebihi lapangan sepak bola di dalam stadion.

 

Akhirnya, setelah sekian lama mencari. Ruangan itu berada di ujung dari lantai yang ia tuju. Nomor 502 tertulis besar pada papan pintunya

 

Carl segera menarik kenop pintu geser tersebut, lalu melangkah masuk tanpa tau apa yang akan ia hadapi

 

Ada seorang perempuan yang lebih tua sedang menjaga pasien di dalamnya. Sedangkan di atas ranjang tersebut ada seseorang yang tertidur lelap. Kepalanya diperban habis, mulutnya menggigit selang panjang berwarna putih. Tangannya di aliri cairan infus yang mengantung di sebelah kanan.

 

Wajah itu, wajah yang ia kenal. Julia terbaring dengan nyenyak di atasnya. Wajahnya masih tampak cerah, tak ada cela sedikitpun. Ia tak terlihat seperti orang sakit, hanya saja bobot tubuhnya semakin mengurus. Tulang-tulangnya sedikit menonjol, seolah hanya dilapisi kulit saja

 

“Anda siapa?” perempuan yang lebih tua itu bertanya pada Carl

 

Carl tak sempat mengatakan apapun, ia segera merosot dan berada di posisi berlutut. Wajahnya seolah dilanda oleh badai hujan. Air mata terus melewati wajahnya. Ia tak mampu lagi membendung tangisannya. Carl kalah oleh dirinya sendiri, saat ini ia terus merengek dan menangis tanpa bisa mengucap sepatah katapun

 

Perempuan tua itu pun tak bisa Manahan tangisannya lagi. Hari itu, ruangan kamar pasien bernama Julia serasa dilanda oleh hujan. Bahkan awan mendung di balik jendela ruangannya pun ikut-ikutan merasa kesedihan atas apa yang menimpa Julia

 

“Kanker otak, ia baru selesai menjalani operasinya.

 

Saat ini Carl sudah cukup kuat untuk duduk di atas kursi yang diberikan oleh perempuan yang merupakan ibu Julia itu.

 

“Hah,” Ibunya menghela napas. “Gadis ini selalu menceritakan tentangmu. Bahkan di saat ia di diagnosis terkena kanker otak. Satu-satunya yang terus ia pikirkan adalah dirimu.” Ibu Julia mengelus halus punggung tangan Julia

 

“Saya-

 

“Dia tak memberitahumu karena dia takut. Dia tak ingin kau bersedih karena kondisinya itu.

 

“Saya benar-benar meminta maaf.” Carl menunduk, ia berusaha menahan tangisannya yang hampir pecah itu

 

Ibu Julia menggeleng pelan. “Bukan salahmu, selama enam bulan ini, Julia selalu berusaha untuk tegar melawan penyakitnya. Meskipun begitu, dokter selalu bilang, ini sudah terlambat dan tak bisa berbuat banyak. Meskipun ia melakukan operasi, mungkin ada beberapa ingatannya yang akan hilang.” Ibu Julia bangkit dari kursinya. Ia menghampiri laci di dekat ranjang pasien, membukanya dan mengambil satu catatan dari dalamnya

 

Kemudian ia memberikan buku tersebut pada Carl, lalu kembali ke tempatnya

 

“Dia takut, ingatan yang hilang itu adalah ingatannya tentangmu bersamanya. Ingatan di mana pertama kali ia bertemu denganmu, ingatan bahagia saat ia bisa merasakan yang namanya cinta. Gadis ini, setiap harinya terus menulis dan menulis. Ia tak berhenti menulis meskipun kami memaksanya. Ia bilang, saat nanti kalau ia berhasil berjuang dan benar kalau ia melupakan dirimu. Setidaknya ia akan membaca buku itu terus menerus untuk mengingat kehadiranmu di hidupnya.

 

Carl meremas buku itu, air matanya terus menetes membasahi buku yang ia pegang sedari tadi

 

“Saya berpikir dia meninggalkanku tanpa alasan. Tapi, kenapa-

 

“Julia sangat mencintaimu, bagaimana mungkin gadis ini bisa hidup tanpamu. Email yang ia kirimkan awalnya untuk memberitahumu keberadaannya, entah itu saat ia masih hidup, atau mungkin ia sudah di tempat lain nantinya. Untungnya, ia masih bisa bertahan bahkan setelah email itu disetel tanggal pengirimannya.

 

Carl masih diam di tempatnya duduk. Hari itu, hujan tiba-tiba turun dan mengingatkannya pada hari pertama kencan mereka dimulai. Hari dimana halte bus itu juga dilanda hujan, tapi saat ini, ia tak bisa memberikan susu coklat hangat pada Julia seperti hari itu

 

--

 

Setiap minggunya, Carl akan terus kembali ke rumah sakit di seberang kota. Ia akan menemani Julia sampai besok paginya Carl akan menaiki kereta api yang paling pagi dan pergi bekerja.

 

Selama apapun Carl menunggu, Julia tak pernah menampakkan sebuah pergerakkan yang menunjukkan kehidupannya dimulai. Sesering apapun Carl menghabiskan waktunya, ia mulai merasakan letih tubuhnya yang semakin berat

 

Hari itu juga, Carl membeli sepasang cincin pertunangan. Diam-diam ia memasukkannya ke jari manis Julia dan jari manisnya sendiri.

 

Ia mendekatkan wajahnya, lalu berbisik. “Aku berjanji akan terus bersamamu, tak akan kubiarkan wanita manapun mendekatiku.” Matanya mulai basah lagi. “Jadi, tidurlah dengan nyenyak sayangku.

 

Air mata menetes pelan melewati pipi Julia

 

Keesokan paginya, Carl mendapatkan berita bahwa Julia sudah tiada dan akan dimakamkan di kota kelahirannya itu

 

Rasanya kedua kaki Carl melemas, ia tak sanggup lagi menahan kesedihan yang melanda dirinya. Semuanya terjadi begitu cepat seolah ia sedang bermimpi. Hati Carl langsung hancur tanpa bersisa

 

Pemakaman Julia dilakukan dengan cepat.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Premium
Cinta si Kembar Ganteng
3178      972     0     
Romance
Teuku Rafky Kurniawan belum ingin menikah di usia 27 tahun. Ika Rizkya Keumala memaksa segera melamarnya karena teman-teman sudah menikah. Keumala pun punya sebuah nazar bersama teman-temannya untuk menikah di usia 27 tahun. Nazar itu terucap begitu saja saat awal masuk kuliah di Fakultas Ekonomi. Rafky belum terpikirkan menikah karena sedang mengejar karir sebagai pengusaha sukses, dan sudah men...
MANGKU BUMI
122      112     2     
Horror
Setelah kehilangan Ibu nya, Aruna dan Gayatri pergi menemui ayahnya di kampung halaman. Namun sayangnya, sang ayah bersikap tidak baik saat mereka datang ke kampung halamannya. Aruna dan adiknya juga mengalami kejadian-kejadian horor dan sampai Aruna tahu kenapa ayahnya bersikap begitu kasar padanya. Ada sebuah rahasia di keluarga besar ayahnya. Rahasia yang membawa Aruna sebagai korban...
ZAHIRSYAH
5905      1784     5     
Romance
Pesawat yang membawa Zahirsyah dan Sandrina terbang ke Australia jatuh di tengah laut. Walau kemudia mereka berdua selamat dan berhasil naik kedaratan, namun rintangan demi rintangan yang mereka harus hadapi untuk bisa pulang ke Jakarta tidaklah mudah.
SOSOK
106      96     1     
Horror
Dunia ini memang luas begitu pula seisinya. Kita hidup saat sendiri namun bersama sosok lain yang tak terlihat. SOSOK adalah sebuah cerita yang akan menunjukkan sisi lain dunia ini. Sebuah sisi yang tak terduga dan tak pernah dipikirkan oleh orang-orang
Kutunggu Kau di Umur 27
3929      1766     2     
Romance
"Nanti kalau kamu udah umur 27 dan nggak tahu mau nikah sama siapa. Hubungi aku, ya.” Pesan Irish ketika berumur dua puluh dua tahun. “Udah siap buat nikah? Sekarang aku udah 27 tahun nih!” Notifikasi DM instagram Irish dari Aksara ketika berumur dua puluh tujuh tahun. Irish harus menepati janjinya, bukan? Tapi bagaimana jika sebenarnya Irish tidak pernah berharap menikah dengan Aks...
Peri Untuk Ale
4452      2067     1     
Romance
Semakin nyaman rumah lo semakin lo paham kalau tempat terbaik itu pulang
Premium
GUGUR
4006      1813     9     
Romance
Ketika harapan, keinginan, dan penantian yang harus terpaksa gugur karena takdir semesta. Dipertemukan oleh Kamal adalah suatu hal yang Eira syukuri, lantaran ia tak pernah mendapat peran ayah di kehidupannya. Eira dan Kamal jatuh dua kali; cinta, dan suatu kebenaran yang menentang takdir mereka untuk bersatu. 2023 © Hawa Eve
Singlelillah
1306      623     2     
Romance
Kisah perjalanan cinta seorang gadis untuk dapat menemukan pasangan halalnya. Mulai dari jatuh cinta, patah hati, di tinggal tanpa kabar, sampai kehilangan selamanya semua itu menjadi salah satu proses perjalanan Naflah untuk menemukan pasangan halalnya dan bahagia selamanya.
GAUNG SANGKARA
1179      588     0     
Action
Gaung Sangkara, mendapatkan perhatian khusus mengenai pengalamannya menjadi mahasiswa Teknik paling brutal di kampusnya. Dimana kampusnya adalah sebuah universitas paling top di Indonesia, ia mendapatkan banyak tekanan akan nama-nama besar yang berusaha menindas bahkan membunuh dia dan keluarganya. Hal tersebut berpengaruh terhadap kondisi sosial dan psikologis-nya. Lahir dari kalangan keluarga d...
Janji-Janji Masa Depan
12464      3307     11     
Romance
Silahkan, untuk kau menghadap langit, menabur bintang di angkasa, menyemai harapan tinggi-tinggi, Jika suatu saat kau tiba pada masa di mana lehermu lelah mendongak, jantungmu lemah berdegup, kakimu butuh singgah untuk memperingan langkah, Kemari, temui aku, di tempat apa pun di mana kita bisa bertemu, Kita akan bicara, tentang apa saja, Mungkin tentang anak kucing, atau tentang martabak mani...