Read More >>"> The Hallway at Night (IV-II) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - The Hallway at Night
MENU
About Us  

Begitu melintasi satu lorong lagi, Carl langsung menemukan halte bus tempatnya biasa menunggu angkutan umum. Di sanalah ia menemukan perempuan yang akan menjadi pacarnya

 

Sesaat sebelum bus yang biasa menjemputnya datang, Carl akan duduk di halte sambil memakan nasi kepal yang ia beli diminimarket, tidak lupa dengan susu yang biasa ia jadikan menu sarapan setiap paginya. Baginya, untuk mengejar waktu bekerja saja sudah cukup sulit. Ia harus bangun pagi, merapikan rumahnya, sehingga tidak ada waktu untuk memasak lagi.

 

Di era yang segalanya praktis, lebih mudah untuk membeli makan paginya di minimarket terdekat. Terkadang bahkan minimarket memberikan banyak inovasi nasi kepal dengan rasa baru. Ia akan mencobanya setiap hari, walaupun rasa tuna mayonnaise adalah kesukaannya sampai saat ini.

 

Biasanya di halte bus, banyak orang akan ikut menunggu. Semua orang akan menjinjing tas petak yang terkesan kaku dan tidak memiliki banyak ruang untuk meletakkan banyak barang. Carl memilih untuk menggunakan tas ransel berwarna hitam, hingga dia bisa membawa lebih banyak barang.

 

Hari itu, sesuatu menarik perhatiannya. Seorang perempuan berambut pendek sebahu yang tak pernah ia jumpai sebelumnya. Sepertinya perempuan tersebut nampak lebih muda darinya. Ia memakan setelan jas pink yang dipadukan rok sempit berwarna pink pula. Ia menjinjing tas yang agak besar dan tidak terkesan kaku

 

Setelah beberapa lama menunggu bus,akhirnya perempuan itu memilih untuk duduk di sebelah Carl yang kosong

 

Sesekali perempuan itu memijat mata kakinya yang nampaknya lelah karena pemakaian sepatu heels secara berlebihan. Kadang pula ia akan merapikan setelan jasnya berulang kali, seolah ia sedang gugup

 

Carl menebak bahwa perempuan itu baru saja memasuki neraka yang dinamakan kerja. Pantas saja Carl tak pernah melihatnya sebelumnya.

 

Tak butuh waktu lama, bus yang biasanya datang pun menjemput mereka yang menunggu di halte bus

 

Seperti biasanya, Carl akan memilih tempat duduk yang paling dekat dengan jendela sebelah Kanan. Dari sana, ia bisa melihat jalanan yang hiruk-pikuk, gedung-gedung tinggi yang menjulang hingga mencapai langit.

 

Perempuan itu duduk tepat di depannya. Rambut pendeknya melambai-lambai terkena angin yang masuk dari lubang di jendela tempatnya duduk.

 

Untuk sampai ke tempat Carl bekerja, hanya butuh waktu 15 menit menaiki kendaraan umum. Meskipun dekat, kalau Carl nekat untuk berjalan kaki, maka ia harus bangun lebih cepat lagi daripada biasanya. Itu sama saja dengan menambah penderitaan bagi dirinya sendiri.

 

Perempuan itu juga berhenti di halte bus yang sama dengan Carl. Namun, mereka berdua bergerak ke arah yang berbeda. Dari sanalah Carl berhenti memperhatikan perempuan itu

 

Carl hanyalah seorang karyawan biasa yang pangkatnya cukup tinggi. Gajinya sehari-hari hampir melebihi kata cukup. Saat ini, ia bekerja pada perusahaan yang berfokus pada website pencarian di internet. Mereka menyediakan layanan website terpecaya, bahkan membuat jejaring web untuk orang-orang yang membutuhkannya. Mereka juga memberikan pemograman rumit bagi mereka yang memintanya

 

Meski begitu, Carl tidak berkutat pada kode-kode rumit seperti itu. Ia berfokus pada perekrutan karyawan baru serta fokus pada kinerja para karyawan bawahannya.

 

---

 

Pembicaraan pertamanya dengan perempuan itu tentang kartu bus

 

Pagi itu, seperti biasanya, Carl menunggu di halte bus yang menjadi rute awalnya pergi bekerja. Ia mengeluarkan nasi kepal serta susu dengan rasa coklat

 

Carl memakannya dengan lahap, satu nasi kepal tak cukup untuknya, jadi ia menggeluarkan nasi kepal yang lain dari balik tasnya. Ia menyesap perlahan susu cokelatnya, kemudian mengeluarkan suara ‘Hah…’. Tubuhnya diselimuti kesegaran dari susu yang baru keluar dari lemari pendingin itu.

 

Perempuan itu datang sedikit terlambat, Ia berlari dari kejauhan hingga rambutnya terus-terusan melambai. Carl yang melihat itu, malah teringat dengan suara ‘tuing-tuing’ yang biasa keluar saat karakter game meloncat-loncat dari balik ponselnya.

 

Setelah mencapai halte bus, perempuan itu membungkukkan tubuhnya, ia meletakkan kedua tangannya di atas lutut. Lalu berusaha bernapas sekuat mungkin. Keringat terus bercucuran dari wajah perempuan tersebut.

 

Perempuan itu bahkan terlihat manis dengan kemerahan yang berada di kedua pipinya akibat tekanan berlari tadi

 

Carl menyunggingkan senyumnya sambil berdengus karena merasa itu adalah hal yang lucu. Segera, Carl melahap habis gigitan terakhir dari nasi kepalnya, ia juga langsung menyesap habis susunya tanpa bersisa. Kemudian membuang sisa bungkusnya di tong sampah di sekitar sana

 

Setelah berpikir tidak bisa melakukan apapun lagi, Carl segera bangkit dari tempatnya duduk. Ia menatap perempuan itu lalu memberikannya kode seperti anggukan kepala agar perempuan itu bisa duduk di tempatnya barusan

 

Seolah memahami isi pikiran Carl, perempuan tersebut segera bergerak cepat dan duduk dikursi bekas Carl duduk sebelumnya. Perempuan itu masih mencoba mengatur napasnya perlahan-lahan, lalu mengeluarkan air mineral dari tas miliknya

 

Tak berselang beberapa menit, bus yang biasa menjemput mereka pun melambat di dekat halte bus. Walaupun pintu tersebut dibuka tepat di depan Carl, ia malah bergerak mundur dan membiarkan yang lainnya untuk masuk terlebih dahulu. Ia juga membiarkan perempuan berambut pendek itu untuk masuk duluan

 

Setelah itu, ia melangkahkan kaki masuk

 

Namun, di dalam bus nampaknya ada sedikit percecokkan antara perempuan tersebut dengan sang supir

 

“Maaf pak, bisakah saya membayarnya besok?” suara gadis itu terdengar pelan

 

Sang supir menggeleng, “Maaf Nona, tapi anda tidak bisa melakukannya. Bagaimana kalau anda meminta bantuan dari salah satu penumpang di bus ini?

 

“Sa-saya-“ Perempuan itu kelabakan karena tidak mengenal satu orang pun di dalam bus

 

Carl yang melihat kejadian itu segera menempelkan kartunya dua kali

 

“Untuk dua orang.” ucapnya lalu melenggang pergi menjauhi perempuan yang masih berdiri di dekat sang supir

 

Beberapa kali perempuan itu menundukkan kepalanya pada si supir. Kemudian ia melangkah masuk dan duduk di sebelah Carl yang kosong

 

Begitu banyaknya bangku kosong di dalam bus, tapi gadis itu malah memilih untuk duduk berdampingan dengan Carl

 

“Terima kasih, berkat anda, saya tidak harus terlambat ke kantor.” Perempuan itu menyatukan kedua tangannya, lalu menundukkan kepalanya dengan mata tertutup ke arah Carl

 

“Benar-benar tidak masalah,

 

“Saya akan membayarnya besok!” sekarang, perempuan itu mengangkat kepalanya. Dengan terkat berapi-api, ia mulai membuat janji dengan Carl

 

Carl menaikkan salah satu sudut bibirnya untuk menahan tawanya. “Tidak apa-apa, biaya bus itu tidak seberapa.

 

“Saya bingung sekali kenapa hari ini bisa lupa membawanya, bahkan terlambat bangun pula!” Perempuan itu menggaruk kepalanya dengan malu-malu

 

“Itu sudah biasa, kok. Karena harus mengejar waktu angkutan umum serta masuk kerja pada jam pagi. Dahulu saya juga seperti itu, untungnya sekarang saya memiliki dua kartu.

 

“Wah! Saya juga harus membuat dua kartu, terkadang saya berganti tas saat pergi bekerja. Kadang kartu itu masih tertinggal di tas yang kemarin saya gunakan. Terima kasih atas saran anda.

 

“Hahaha, baguslah kalau kau menemukan solusi yang baik.” Carl mengakhiri pembicaraan mereka dengan senyum tulus yang ia lemparkan pada perempuan itu

 

Selama perjalanan 15 menit tersebut terasa amat lambat. Sejujurnya, Carl tidak tau bagaimana caranya berbicara pada perempuan. Sehingga ini adalah debutnya yang pertama untuk berbicara dengan seorang perempuan.

 

Mereka sempat bertukar pandang, lalu menganggukkan kepala mereka sekali, sebelum sama-sama bergerak berlawanan arah setelah turun dari bus.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Love is Possible
86      81     0     
Romance
Pancaroka Divyan Atmajaya, cowok angkuh, tak taat aturan, suka membangkang. Hobinya membuat Alisya kesal. Cukup untuk menggambarkan sosok yang satu ini. Rayleight Daryan Atmajaya, sosok tampan yang merupakan anak tengah yang paling penurut, pintar, dan sosok kakak yang baik untuk adik kembarnya. Ryansa Alisya Atmajaya, tuan putri satu ini hidupnya sangat sempurna melebihi hidup dua kakaknya. Su...
Di Antara Mereka
2879      1429     2     
Romance
Mengisahkan seorang cewek dan cowok yang telah lama bersahabat Mereka bernana Gio dan Mita Persahabatan mereka di tahun ke dua tidaklah mudah Banyak likaliku yang terjadi hingga menyakiti hati Keduanya sempat saling menjauh karena suatu keterpaksaan Gio terpaksa menjauhi Mita karena sang Ibu telah memilihkan kekasih untuknya Karena itu Mita pun menjauhi Gio. Gio tak dapat menerima kenyataan itu d...
Kutunggu Kau di Umur 27
2649      1332     2     
Romance
"Nanti kalau kamu udah umur 27 dan nggak tahu mau nikah sama siapa. Hubungi aku, ya.” Pesan Irish ketika berumur dua puluh dua tahun. “Udah siap buat nikah? Sekarang aku udah 27 tahun nih!” Notifikasi DM instagram Irish dari Aksara ketika berumur dua puluh tujuh tahun. Irish harus menepati janjinya, bukan? Tapi bagaimana jika sebenarnya Irish tidak pernah berharap menikah dengan Aks...
Story Of Chayra
7393      2518     9     
Romance
Tentang Chayra si cewek cuek dan jutek. Sekaligus si wajah datar tanpa ekspresi. Yang hatinya berubah seperti permen nano-nano. Ketika ia bertemu dengan sosok cowok yang tidak pernah diduga. Tentang Tafila, si manusia hamble yang selalu berharap dipertemukan kembali oleh cinta masa kecilnya. Dan tentang Alditya, yang masih mengharapkan cinta Cerelia. Gadis pengidap Anstraphobia atau phobia...
HURT ANGEL
102      79     0     
True Story
Hanya kisah kecil tentang sebuah pengorbanan dan pengkhianatan, bagaimana sakitnya mempertahankan di tengah gonjang-ganjing perpisahan. Bukan sebuah kisah tentang devinisi cinta itu selalu indah. Melainkan tentang mempertahankan sebuah perjalanan rumah tangga yang dihiasi rahasia.
SEPATU BUTUT KERAMAT: Antara Kebenaran & Kebetulan
5550      1781     13     
Romance
Usai gagal menemui mahasiswi incarannya, Yoga menenangkan pikirannya di sebuah taman kota. Di sana dia bertemu seorang pengemis aneh. Dari pengemis itu dia membeli sebuah sepatu, yang ternyata itu adalah sebuah sepatu butut keramat, yang mana setiap ia coba membuangnya, sebuah kesialan pun terjadi.
Dinikahi Guru Ngaji
427      319     1     
Romance
Hobby balapan liar selama ini ternyata membuat Amara dipindahan ke Jakarta oleh Kedua orang tuanya, Rafka begitu kahwatir akan pergaulan bebas yang selama ini terjadi pada anak muda seperti putrinya. Namun, saat di Jakarta ternyata Amara semakin tidak terkendali, Rendra akhirnya akan menjodohkan cucunya dengan seorang duda anak satu. Shaka adalah guru Ngaji di TPA tidak jauh dari rumah ...
Renjana
336      243     2     
Romance
Paramitha Nareswari yakin hubungan yang telah ia bangun selama bertahun-tahun dengan penuh kepercayaan akan berakhir indah. Selayaknya yang telah ia korbankan, ia berharap agar semesta membalasnya serupa pula. Namun bagaimana jika takdir tidak berkata demikian? "Jika bukan masaku bersamamu, aku harap masanya adalah milikmu."
The Hospital Lokapala (Sudah Terbit / Open PO)
4956      2225     12     
Horror
"Kamu mengkhianatiku!" Alana gadis berusia 23 tahun harus merasakan patah hati yang begitu dalam.Tepat pada tahun ke 3 jadian bersama sang tunangan, pria itu malah melakukan hal tak senonoh di apartemennya sendiri bersama wanita lain. Emosi Alana membeludak, sehingga ia mengalami tabrak lari. Di sebuah rumah sakit tua yang bernama Lokapala, Alana malah mendapatkan petaka yang luar biasa. Ia har...
Salted Caramel Machiato
7279      3530     0     
Romance
Dion seorang mahasiswa merangkap menjadi pemain gitar dan penyanyi kafe bertemu dengan Helene seorang pekerja kantoran di kafe tempat Dion bekerja Mereka jatuh cinta Namun orang tua Helene menentang hubungan mereka karena jarak usia dan status sosial Apakah mereka bisa mengatasi semua itu