Read More >>"> The Hallway at Night (IV-I) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - The Hallway at Night
MENU
About Us  

Sekitar satu bulan lagi, Joanne akan segera memasuki kerasnya dunia perkuliahan. Setelah lama memilih, akhirnya ia mencari universitas yang paling dekat dengan tempat tinggalnya saat ini. Tapi, jarak terdekat pun harus ditempuh dengan berganti bus sekitar dua kali.

 

Joanne menghempaskan tubuhnya ke atas kasur. Sudah 1 minggu ia tak bermimpi apa-apa, sudah 1 minggu pula ia tak melihat mobil hitam itu singgah di sekitaran rumahnya.

 

Setelah mendapati dirinya terus berada pada lingkaran aneh mimpi, memo-memo yang sengaja ia tulis setelah bangun malah terasa aneh. Seolah tidak nyata, hanya potongan-potongan beberapa mimpi saja yang ia ingat dengan jelas. Selebihnya, ia tak begitu yakin apakah jalan ceritanya benar seperti itu atau tidak

 

Joanne bernapas teratur, membuatnya tertidur lelap setelah memejamkan mata

 

-

 

Di saat dirinya kembali pada kenyataan bahwa mimpi itu tidak ada, Joanne akan berdiri di sana lagi. Di antara orang-orang tidur yang sibuk memasuki ruangan mereka masing-masing.

 

Joanne penasaran apa yang akan terjadi kalau ia masuk ke dalam mimpinya. Apakah ia akan sama seperti Yuri yang bisa mengendalikan mimpi. Atau ia akan sama seperti Edna yang membiarkan tubuhnya perlahan-lahan dimakan oleh mimpi negatif

 

Di antara pikiran-pikirannya yang kacau, ia mendengar suara erangan yang cukup keras. Tak jauh dari tempatnya berdiri terlihat Bambi yang sedang berusaha melompat diantara salah satu bintang yang bingung

 

Bintang itu sudah bangun dan akan kembali, Tapi Bambi mencoba menahannya dengan sebuah jaring besar di tangan kanannya. Sehingga bintang itu terus-terusan meronta setelah tubuhnya terjebak di antara jaring

 

Tak jauh dari sana, Joanne juga melihat lelaki berambut gandum emas berdiri di seberangnya. Lelaki itu mengumbar senyum di wajahnya.

 

Joanne yang melihat lelaki itu secara langsung teringat dengan kejadian Edna, pembahasan tentang diagram di atas kepala orang-orang. Karena itu, ia berusaha mengelabui Bambi dan bergerak diam-diam mendekati lelaki itu

 

Joanne menutup matanya lalu bergerak dengan kaku, kakinya dilangkahkan satu persatu seperti robot. Tubuhnya kemudian menepi lebih dekat di antara pintu.

 

Joanne hampir saja menabrak seorang gadis berpiyama pink yang masuk ke dalam ruangannya. Ia segera mengelak dengan cepat.

 

Kakinya semakin bergerak dengan cepat, Joanne melirik sedikit dari sudut matanya dan mendapatkan dirinya lebih dekat dengan Bambi.

 

Bambi mulai menarik jaringnya, tangannya mengulur terlihat mengeluarkan bintang dalam jaring. Bintang tersebut bergetar ketakutan, tubuhnya mulai berpendar kebiruan, serbuk-serbuk berwarna emas mulai luruh dari tubuhnya.

 

Melihat serbuk itu mulai keluar, Bambi mulai mendonggak, ia meletakkan bintang ke mulutnya.

 

“Ahh! Jangan makan makhluk imut itu!” Joanne berteriak

 

Sekelilingnya seolah berhenti bergerak. Bambi langsung melotot tajam ke arah Joanne

 

Mampus aku! Ujarnya dalam hati. Joanne segera menutup mulutnya dan berpura-pura tertidur lagi. Ia mempercepat gerakannya. Kakinya berjalan cepat hampir berlari

 

Lelaki berambut gandum itu keteteran nampaknya, ia segera menghampiri Joanne

 

 

 

-

 

Setelah seharian terik matahari menyengatnya di proyek pembangunan kantor baru mereka, Jun akhirnya pulang dengan tubuh penuh keringat

 

Ia segera mandi, lalu menyandarkan tubuhnya di antara sofa. Ia langsung tertidur setelah meletakkan kepalanya ke dudukan sofa

 

Mimpi itu kembali lagi, sesuai dengan dugaan Jun hari itu akan tiba lagi. Ia melihat ruangan bertuliskan namanya berada di depan. Cahaya kuning dari papan itu berpendar terang.

 

Ia muak dengan mimpinya sendiri, ia bertekad untuk tidak pernah masuk ke sana bagaimanapun kepepetnya. Karena itu, Jun melangkah lebih jauh lagi dari sana. Setelah melangkah beberapa menit, ia menemukan Bambi berada di sana. Bambi terlihat sibuk berkutat lagi dengan bintang.

 

Di hari pertama ia bertemu Bombi dan Bambi, mereka berdua juga sibuk memeras serbuk dari bintang. Karena hal itu, ia hampir tertangkap basah sebagai pemimpi sadar dan pada akhirnya membuat Jun masuk ke dalam ruangannya sendiri

 

Jun menggeleng kuat, kemudian menatap Bambi lagi. Hari ini, ia berharap akan bertemu dengan gadis itu. Kalau tidak, maka ia akan pergi ke lubang depresi dan memilih tidak bermimpi

 

Matanya menangkap se-sosok gadis berpiyama abu-abu berada di seberangnya sedang menatap Bambi keheranan. Matanya berkilat-kilat saat mereka berdua tak sengaja bertatapan

 

Entah apa yang dipikirkan gadis itu. Tapi ia segera menutup matanya dan berjalan dengan gerakan aneh. Perlahan ia semakin menyelipkan dirinya di dekat dinding. Setelah berjalan agak jauh, gadis itu hampir menabrak pemimpi lainnya.

 

Karena itu, ia berhenti sejenak dan membuka matanya sedikit. Jun terkekeh lucu, tapi matanya segera membulat terkejut

 

Gadis itu tak sengaja berteriak setelah melihat Bambi, kemudian langkah gadis itu semakin cepat menuju ke arah Jun.

 

Jun segera berlari kecil mendekati gadis itu, Ia langsung melepaskan piyamanya, mengikatkan bagian lengan itu pada pinggang gadis itu. Kemudian menariknya dengan cepat menuju kerumunan

 

“A-apa yang kau lakukan?!” Gadis itu menutup matanya, ia masih bisa melihat dari celah-celah jarinya yang tak tertutup rapat

 

Sayangnya, karena Jun bertelanjang dada saat ini, Bambi semakin mudah menangkap mereka karena keduanya tampak mencolok.

 

“Sial... di mana pintu yang terbuka-“ mata Jun membesar. “Maaf, tapi berjalanlah lebih cepat. Kalau tidak,” Jun melirik ke atas

 

Sudah terlambat, Bambi sudah melayang diantara awan. Gerakannya semakin cepat mengejar keduanya

 

“Bagaimana bisa dia terbang?!” tanya Joanne

 

“Setelah memakan serbuk bintang linglung yang baru bangun, mereka akan memiliki kemampuan terbang. Karena serbuk pada bintang jugalah yang membuat para bintang bisa terbang.

 

Suara Bambi menggelegar, “Aku pasti akan mendapatkan kalian hari ini! Lalu aku akan mengajukan cuti selama 1 bulan! Haha!”

 

Jun mendapati di dekat ruangannya, seseorang sedang membuka pintu berwarna pink. Ia bernapas lega, setidaknya mereka tidak akan memasuki ruangannya sendiri.

 

Jun segera menendang pintu berwarna pink bercampur kemerahan itu sesaat setelah pemiliknya masuk. Ia semakin kencang menarik bajunya yang terikat pada gadis itu dan menariknya masuk

 

--

 

Joanne malu setengah mati setelah berlarian ke sekeliling lorong dengan pria setengah telanjang di depannya.

 

Bagaimanapun ia berusaha menutup matanya, tetap ada celah yang membuatnya bisa melihat tubuh lelaki itu. Tubuh yang bersih dengan badan tegap.

 

Ia bahkan tak bisa berteriak saat melihat lelaki itu tiba-tiba membuka bajunya, mengikatkan piyamanya lalu menariknya menjauh.

 

Tak ada waktu untuk berpikir itu adalah kondisi romantis kalau mereka sudah dikejar si gempal yang bisa terbang. Benar! Si gempal itu bisa terbang sekarang, Joanne tak habis pikir. Ia mengira Bambi akan melahap habis bintang itu, namun, ia hanya mengambil serbuk sari keemasan untuk membantunya terbang

 

Pikirannya saat ini terbagi untuk banyak hal, jadi ia sendiri tidak tau ruangan mana yang mereka masuki, warna apa pintu yang mereka dobrak, atau siapa yang awalnya memasuki ruangan itu terlebih dahulu

 

Saat masuk, angin sepoi-sepoi menghembus perlahan ke arahnya membuatnya terkejut.

 

Ia berada di luar ruangan, diantara gedung-gedung pencakar langit, mobil-mobil yang melintas kencang serta orang-orang berjalan dengan sangat cepat.

 

Joanne merasa semua mata tertuju pada mereka, yang akhirnya ia paham apa hal yang salah saat ini

 

Lelaki itu, telanjang! Maksudnya setengah telanjang

 

Joanne segera melepaskan piyama itu dan melemparkannya kepada lelaki di depannya

 

“Pakai bajumu! Semua orang melihat kita, dasar orang mesum!” pekik Joanne

 

Lelaki itu segera menutup tubuhnya dengan tangan, ia berbalik kemudian mengenakan kembali piyamanya.

 

“Jangan salah paham, kau itu sangat lambat, sedangkan aku tak mungkin menyentuhmu sembarangan. Belajar dari mimpi yang sebelumnya, aku bersalah karena menarik kerah bajumu. Tapi yang kali ini lebih baik kan?” Lelaki itu menampilkan senyuman dengan gigi putihnya yang rapi sebagai pemanis.

 

Joanne meringis, “Kau bisa menarik lengan bajuku seperti pertama kalinya!

 

“Kau mau piyamamu robek?

 

“Memangnya itu akan robek juga di dunia nyata?!” Joanne semakin tak mau kalah

 

“Meskipun robek di mimpi, piyama itu tetap robek, kan?

 

“Kau mencari-cari alasan rupanya! Kalau begitu, lebih baik kau menjawab pertanyaanku! Apa artinya diagram di kepala semua orang?!” Joanne berkacak pinggang

 

Lelaki itu menatapnya lekat, kemudian menghembuskan napas menyerah. “Artinya sudah berapa lama kau bermimpi. NREM artinya waktu kau dalam fase tertidur lelap, sedangkan REM artinya waktu kau sudah dalam fase mimpi. Cairan merah yang terus bergerak itu akan terus bergerak hingga hampir memenuhi diagram. Setelah diagram penuh, tubuhmu akan mulai hilang dan mimpi pun selesai. Cukup?” Alis lelaki itu naik sebelah

 

“Cukup, jadi, ini mimpi orang lain?

 

“Tentu saja.

 

“Ini pertama kalinya bagiku melihat mimpi luar ruangan milik orang lain!” Joanne berseru bahagia. “Jadi siapa pemimpinya?”

 

Lelaki itu menunjuk ke arah halte bus yang berada dekat di sana. “Lelaki itu.

 

Di halte bus, hanya ada dua orang, seperti sepasang kekasih. Seorang pria berpakaian rapi dengan jas dengan seorang wanita yang juga berpakaian sama. Pria itu menatap lekat-lekat wanita di sebelahnya, sedangkan wanita itu terkesan merunduk malu-malu sembari memainkan kakinya canggung.

 

Tapi, tiba-tiba semuanya berubah. Sekelebat hitam muncul dari balik bahu pria itu. Kedua lengan panjangnya seolah mencekik pria itu. Walaupun pria itu terus meronta, Wanita di sebelahnya tak merasakan perbedaan apa-apa.

 

Joanne langsung bergerak dengan langkah cepat. Ia menepis bayangan hitam dibalik lelaki itu. Tapi dengan cepat, ia yang merasa sesak seolah lehernya dicekik. Samar-samar ia bisa melihat lelaki yang bersamanya tadi berekspresi khawatir. Sebelum akhirnya bayangan itu menelan mereka berdua ke dalam mimpi buruk yang sebenarnya.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Love is Possible
86      81     0     
Romance
Pancaroka Divyan Atmajaya, cowok angkuh, tak taat aturan, suka membangkang. Hobinya membuat Alisya kesal. Cukup untuk menggambarkan sosok yang satu ini. Rayleight Daryan Atmajaya, sosok tampan yang merupakan anak tengah yang paling penurut, pintar, dan sosok kakak yang baik untuk adik kembarnya. Ryansa Alisya Atmajaya, tuan putri satu ini hidupnya sangat sempurna melebihi hidup dua kakaknya. Su...
Di Antara Mereka
2879      1429     2     
Romance
Mengisahkan seorang cewek dan cowok yang telah lama bersahabat Mereka bernana Gio dan Mita Persahabatan mereka di tahun ke dua tidaklah mudah Banyak likaliku yang terjadi hingga menyakiti hati Keduanya sempat saling menjauh karena suatu keterpaksaan Gio terpaksa menjauhi Mita karena sang Ibu telah memilihkan kekasih untuknya Karena itu Mita pun menjauhi Gio. Gio tak dapat menerima kenyataan itu d...
Kutunggu Kau di Umur 27
2651      1332     2     
Romance
"Nanti kalau kamu udah umur 27 dan nggak tahu mau nikah sama siapa. Hubungi aku, ya.” Pesan Irish ketika berumur dua puluh dua tahun. “Udah siap buat nikah? Sekarang aku udah 27 tahun nih!” Notifikasi DM instagram Irish dari Aksara ketika berumur dua puluh tujuh tahun. Irish harus menepati janjinya, bukan? Tapi bagaimana jika sebenarnya Irish tidak pernah berharap menikah dengan Aks...
Story Of Chayra
7395      2518     9     
Romance
Tentang Chayra si cewek cuek dan jutek. Sekaligus si wajah datar tanpa ekspresi. Yang hatinya berubah seperti permen nano-nano. Ketika ia bertemu dengan sosok cowok yang tidak pernah diduga. Tentang Tafila, si manusia hamble yang selalu berharap dipertemukan kembali oleh cinta masa kecilnya. Dan tentang Alditya, yang masih mengharapkan cinta Cerelia. Gadis pengidap Anstraphobia atau phobia...
HURT ANGEL
102      79     0     
True Story
Hanya kisah kecil tentang sebuah pengorbanan dan pengkhianatan, bagaimana sakitnya mempertahankan di tengah gonjang-ganjing perpisahan. Bukan sebuah kisah tentang devinisi cinta itu selalu indah. Melainkan tentang mempertahankan sebuah perjalanan rumah tangga yang dihiasi rahasia.
SEPATU BUTUT KERAMAT: Antara Kebenaran & Kebetulan
5550      1781     13     
Romance
Usai gagal menemui mahasiswi incarannya, Yoga menenangkan pikirannya di sebuah taman kota. Di sana dia bertemu seorang pengemis aneh. Dari pengemis itu dia membeli sebuah sepatu, yang ternyata itu adalah sebuah sepatu butut keramat, yang mana setiap ia coba membuangnya, sebuah kesialan pun terjadi.
Dinikahi Guru Ngaji
427      319     1     
Romance
Hobby balapan liar selama ini ternyata membuat Amara dipindahan ke Jakarta oleh Kedua orang tuanya, Rafka begitu kahwatir akan pergaulan bebas yang selama ini terjadi pada anak muda seperti putrinya. Namun, saat di Jakarta ternyata Amara semakin tidak terkendali, Rendra akhirnya akan menjodohkan cucunya dengan seorang duda anak satu. Shaka adalah guru Ngaji di TPA tidak jauh dari rumah ...
Renjana
336      243     2     
Romance
Paramitha Nareswari yakin hubungan yang telah ia bangun selama bertahun-tahun dengan penuh kepercayaan akan berakhir indah. Selayaknya yang telah ia korbankan, ia berharap agar semesta membalasnya serupa pula. Namun bagaimana jika takdir tidak berkata demikian? "Jika bukan masaku bersamamu, aku harap masanya adalah milikmu."
The Hospital Lokapala (Sudah Terbit / Open PO)
4964      2233     12     
Horror
"Kamu mengkhianatiku!" Alana gadis berusia 23 tahun harus merasakan patah hati yang begitu dalam.Tepat pada tahun ke 3 jadian bersama sang tunangan, pria itu malah melakukan hal tak senonoh di apartemennya sendiri bersama wanita lain. Emosi Alana membeludak, sehingga ia mengalami tabrak lari. Di sebuah rumah sakit tua yang bernama Lokapala, Alana malah mendapatkan petaka yang luar biasa. Ia har...
Salted Caramel Machiato
7279      3530     0     
Romance
Dion seorang mahasiswa merangkap menjadi pemain gitar dan penyanyi kafe bertemu dengan Helene seorang pekerja kantoran di kafe tempat Dion bekerja Mereka jatuh cinta Namun orang tua Helene menentang hubungan mereka karena jarak usia dan status sosial Apakah mereka bisa mengatasi semua itu