Loading...
Logo TinLit
Read Story - Ayugesa: Kekuatan Perempuan Bukan Hanya Kecantikannya
MENU
About Us  

Gesa lulus SMP dengan nilai NEM yang rendah. Ini adalah pengalaman pertamanya mengikuti ujian menggunakan lembar jawaban yang dibaca komputer. Saat Ebtanas SD dulu, cara menjawabnya masih menggunakan lembar manual, seperti ulangan harian biasa. Rupanya, hasil coretan pensil 2B-nya di Lembar Kerja Komputer kurang tebal, sehingga tidak terbaca oleh mesin.

Alhasil, NEM Gesa menjadi yang terendah di kelas. Padahal, selama ini ia selalu menduduki peringkat tiga besar. Bahkan, dia memberikan contekan jawaban pada teman-temannya. Tak ayal, seisi kelas terkejut melihat hasil nilai yang diterima Gesa. 

Gesa pun hanya bisa termangu. Impiannya untuk bisa bersekolah di SMA Negeri di Kota Pahlawan seperti Ben, telah terbang bersama angin. Ia pun kebingungan, ke mana ia bisa melanjutkan studi dengan nilai NEM sekecil ini?

Gesa akhirnya melanjutkan studinya ke sekolah kejuruan penerbangan bersama sepupunya, Nike. Selain jaraknya relatif dekat dari rumahnya, sekolah ini adalah salah satu dari sedikitnya pilihan yang tersedia bagi NEM Gesa. 

Di sekolah ini ada dua pilihan jurusan yang diambil sejak kelas 1, yaitu jurusan Motor Rangka Pesawat Udara dan Listrik Instrumen Pesawat Udara. Gesa memilih jurusan Motor. Sedangkan Nike, masuk jurusan Listrik, seperti kebanyakan pilihan para siswi di sekolah ini. 

Dapatkah kau menebak mengapa Gesa lebih memilih jurusan Motor yang isinya mayoritas pria itu? Jika kauingat, Gesa sangat takut terhadap listrik. Itulah jawabannya. Hehehe …

Gesa tidak mengikuti ekskul mana pun kali ini. Alasannya sederhana. Karena ia tidak ingin menghabiskan uang orang tuanya terlalu banyak. Ia juga memilih tidak aktif di OSIS walaupun banyak yang menjagokannya. Cukuplah menjadi ketua kelas saja. 

Gesa sadar. Ia tidak bisa leluasa mengembangkan ketertarikannya untuk menekuni berbagai bidang. Terlalu banyak kegiatan di sekolah akan membuatnya sering pulang malam. Itu adalah hal yang paling tidak disukai ayahnya.

Benar saja. Setiap kali jadwal pelajaran Gambar Teknik, Gesa baru bisa pulang jam 8 malam. Karena ia harus mengerjakannya sampai selesai, baru boleh keluar kelas. Nike, yang memang lebih cerdas dalam hal sains, biasanya bisa merampungkan tugasnya dan pulang lebih awal.

Perbedaan jam pulangnya dengan Nike, membuat Gesa pun menjadi langganan amarah ayahnya lagi. Seolah sang Ayah tak mau mengerti keadaan sebenarnya yang dilalui Gesa. Di waktu semalam itu, sudah tidak ada lagi lyn yang lewat. Baik yang di depan sekolah, maupun yang sampai ke dekat rumahnya.

Kadang kala, Gesa juga kesulitan berkomunikasi dengan Nike. Karena perbedaan jurusan, membuat mereka belajar di gedung yang berbeda. Ruang kelas jurusan Motor ada di Gedung A, sedangkan untuk jurusan Listrik ada di Gedung B.

Bersekolah di sini memang sangat jauh dari bakat dan minat Gesa sebenarnya. Walau kebanyakan anak akan sangat tertarik dan antusias merakit miniatur pesawat hingga berhasil menjalankannya dengan telekendali. Ini bisa dipelajari jika masuk jurusan Listrik.

Namun, hal itu tidak berlaku bagi Gesa. Walau begitu, setidaknya Gesa masih bisa bersyukur. Pelajaran favoritnya sejak SD, yaitu IPS, masih diajarkan di sini. Pelajaran yang hampir sama sekali tidak ada hubungannya dengan dunia teknik.

Demi agar hidupnya lebih berwarna, Gesa tetap berlanggangan majalah remaja sebagai bahan bacaannya. Dari situ, ia tahu mode busana yang sedang ngetren belakangan ini. Untuk melengkapi seragam sekolah, pilihan Gesa jatuh pada sepatu Doc Mart setinggi betis yang sedang hits.

Hal ini tentu menarik perhatian para guru. Salah satu pengajar yang baik pada Gesa pun menegurnya, “Ini kenapa kaupakai sepatu ngeceng ke sini?”

“Lho? Ini kan, cocok untuk seragam seperti Polwan yang sedang saya kenakan, Pak,” Gesa membela diri, “Masa, yang laki-laki harus menggunakan sepatu PDH (Pakaian Dinas Harian), tapi yang perempuan nggak boleh sama gagahnya? Makanya, saya pakai Doc Mart, Pak. Kan, tidak melanggar peraturan? Tetap hitam polos, kan?”

Sebenarnya, alasan Gesa untuk tampil gagah juga agak tidak konsisten. Buktinya, bersamaan dengan sepatu Doc Mart yang dikenakan, ia juga menata rambutnya menjadi belah tengah, dan menghiasinya dengan sepasang jepit cantik di sisi kanan dan kiri. 

Setiap hari, warna jepit yang dipilihnya bisa berbeda. Aksesori di atasnya pun lucu-lucu. Ada yang berbentuk boneka, hati, bunga, atau pita polkadot yang besar. Modis? Harus! 

Begitu melihat gaya dandanan Gesa mendapat lampu hijau dari guru, para siswi di sekolah itu pun satu per satu mengikutinya. Gesa memang paling bisa menjadi trend setter sejak zaman dulu kala.

Satu lagi yang membuat Gesa tetap kuat bertahan belajar di sekolah ini. Karena ia mendapatkan banyak teman baru dari berbagai penjuru Indonesia. Gesa percaya bahwa anak perantauan cenderung memiliki daya juang dan solidaritas yang tinggi dengan temannya. Dan ia membuktikan sendiri kebenarannya.

Tak hanya sebagai teman. satu per satu pria lain mulai mengisi hari-hari Gesa dan mengharapkan hubungan yang lebih khusus dengannya. Padahal, Gesa masih menjalin kasih dengan Ben. Gesa tak pernah bisa menampik mereka secara terang-terangan. 

Tampaknya, semakin dicurigai dan dilarang pacaran, Gesa semakin keras melanggar aturan dari ayahnya ini. Walau Ben yang datang ke rumah Gesa, sudah pernah diusir oleh ayahnya. Ia tetap membuka hatinya bagi pria lain. 

Yang paling dekat dengannya adalah Fuad, si kakak kelas. Ia seorang pemuda yang sangat lembut suaranya. Bahkan, wajahnya pun lebih tepat disebut cantik daripada tampan. 

Penampilannya kurus tinggi, dengan kulit berwarna coklat, rambut lurus cokelat, dan bibir kemerahan yang selalu tersenyum ramah. Matanya lebar berkilat-kilat.

Suatu siang, saat Gesa sudah kelas 2, lagi-lagi Yuni mengejutkan Gesa dengan datang ke sekolahnya. “Ada apa lagi, ya? Perasaan aku sudah benar-benar tidak ada urusan dengan Badra?” Gesa sibuk menebak-nebak di dalam hati.

Dengan senyuman yang terkesan congkak, Yuni pun menghampirinya sambil menyerahkan selembar kertas tebal terlipat-lipat, berwarna krem, dan dihiasi gambar wayang. “Seperti undangan pernikahan, ya?” cetus pikiran Gesa.

“Datang ya, ke pernikahanku dengan Badra,” Yuni sengaja memperjelas gerak bibirnya saat mengucapkan nama ‘Badra’. Gesa hanya mengangguk dan tersenyum dengan tulus, “Selamat, ya!” 

Ia justru merasa lega. Karena kini, dalam bayangannya, Badra telah benar-benar pergi. Gesa jadi lebih bebas terbang bersama kedua pria yang masih saja setia mendampinginya.

“Akhirnya Yuni mendapat hatinya Mas Badra juga, ya? Baguslah, kalau begitu. Tak ada lagi yang menggangguku. Aku bisa lebih asyik menikmati waktuku bersama Fuad. Eh, atau Ben? Hhh … Dua saja sudah repot begini,” Gesa terus saja berbincang dengan benaknya sendiri.

Sebenarnya, tak sulit untuk Gesa membagi waktu di antara Ben dan Fuad. Karena di rumah Gesa tidak ada telepon, maka hanya Gesa yang bisa menghubungi salah satu di antara mereka untuk diajak jalan-jalan. Baik Ben maupun Fuad tidak pernah merasa curiga sedikit pun. 

Hal ini terus berlangsung hingga Ben dan Fuad yang seangkatan itu lulus dari sekolahnya masing-masing. Fuad melanjutkan dengan bekerja di Jakarta, sedangkan Ben mengambil kursus di jurusan perhotelan. 

Jarak yang lebih dekat seharusnya membuat jalinan kasih Gesa lebih erat dengan Ben daripada Fuad. Namun, entahlah, Gesa kehilangan kontak dengan Ben saat itu. Di sisi lain, Gesa masih rajin berkomunikasi dengan Fuad melalui surat. Saat libur, Fuad akan menyempatkan diri mudik ke rumah orang tuanya, dan mengunjungi Gesa.

Hari itu, kebetulan Fuad sedang tidak bekerja. Gesa bisa pulang sekolah diantar Fuad. Ia kemudian menunjukkan undangan tersebut pada Bunda. Setelah meminta saran Beliau, akhirnya Gesa mantap akan datang ke resepsi pernikahan Badra dan Yuni.

Di luar dugaan, malam itu Gesa lelah sekali dengan aktivitasnya seharian. Tanpa sadar, ia terlelap. Dengan agak kebingungan, akhirnya Bunda memutuskan untuk menggantikan Gesa menghadiri undangan. Beliau meminta Fuad untuk mengantarnya. 

Hahaha. Pasangan kondangan macam apa ini? Biasanya, pasangan yang hadir ke resepsi itu kan, kalau bukan kekasih, ya suami-istri. Kalau Bunda dan Fuad ini apa, ya? Sepasang calon mertua dan menantunya? 

Lalu, bagaimana kira-kira perasaan Badra saat menyambut kedatangan mantan calon mertua bersama calon dari mantannya ini? Usai bersalaman dengan Bunda dan Fuad, Badra langsung jatuh lemas. Entah karena kelelahan fisik, atau mungkin juga mental. 

Badra pun langsung dituntun beberapa orang, termasuk Fuad, untuk beristirahat di dalam kamar. Yuni mengikuti di belakangnya. Di sisa malam itu, resepsi pun berlangsung tanpa adanya pengantin. 

Dengung bisikan mulai muncul dari sudut-sudut ruangan. Ah, sudahlah. Bunda dan Fuad tetap berusaha bersikap biasa. Mereka berdua pun menyambut ramah tawaran untuk menikmati hidangan yang sudah sejak tadi dipersilakan di hadapan. 

Bahkan, Bunda konsisten dengan kebiasaannya membungkus beberapa sajian yang tersisa untuk keluarganya di rumah. Bagaimana pun, keluarga Badra memang telah kenal baik satu sama lain sejak dulu. Tak mungkin begitu saja menarik diri dari pergaulan.

Apakah Badra memiliki kecurigaan-kecurigaan tersendiri atas ketidakhadiran Gesa? Ah, hubungan antar manusia memang terkadang it’s complicated seperti status di Facebook. Apa yang tampak di depan mata, belum tentu hadir di dalam pikiran. Apa yang tertulis di atas kertas, tak selalu terpatri di dalam hati.

Itulah mengapa, di dalam setiap jenis hubungan, komunikasi selalu menjadi kunci. Saat interaksi dibatasi karena berbagai alasan, maka yang timbul hanya dugaan dan prasangka yang tak selamanya mengantarkan pada kebenaran.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Young Marriage Survivor
2966      1071     2     
Romance
Di umurnya yang ke sembilan belas tahun, Galih memantapkan diri untuk menikahi kekasihnya. Setelah memikirkan berbagai pertimbangan, Galih merasa ia tidak bisa menjalani masa pacaran lebih lama lagi. Pilihannya hanya ada dua, halalkan atau lepaskan. Kia, kekasih Galih, lebih memilih untuk menikah dengan Galih daripada putus hubungan dari cowok itu. Meskipun itu berarti Kia akan menikah tepat s...
Singlelillah
0      0     0     
Romance
Entah seperti apa luka yang sedang kau alami sekarang, pada kisah seperti apa yang pernah kau lalui sendirian. Pada akhirnya semua akan membuatmu kembali untuk bisa belajar lebih dewasa lagi. Menerima bahwa lukamu adalah bentuk terbaik untuk membuatmu lebih mengerti, bahawa tidak semua harapan akan baik jika kau turuti apalagi membuatmu semakin kehilangan kendali diri. Belajar bahwa lukamu adalah...
Broken Wings
1284      769     0     
Inspirational
Hidup dengan serba kecukupan dan juga kemewahan itu sudah biasa bagiku. Jelas saja, kedua orang tuaku termasuk pengusaha furniture ternama dieranya. Mereka juga memberiku kehidupan yang orang lain mungkin tidak mampu membayangkannya. Namun, kebahagiaan itu tidak hanya diukur dengan adanya kekayaan. Mereka berhasil jika harus memberiku kebahagian berupa kemewahan, namun tidak untuk kebahagiaan s...
Dialog Tanpa Kata
16348      4329     19     
Romance
Rasi mencintai Sea dalam diam Hingga suatu hari Sea malah dinikahi oleh Nolan kakak dari Rasi Namun pernikahan Sea dan Nolan yang terlihat aneh Membuat Rasi bebas masuk ke kehidupan Sea Bahkan selalu menjadi orang pertama saat Sea membutuhkan bantuan Akankah Sea berpaling pada Rasi atau lagilagi perasaan Rasi hanya sebuah dialog dalam hati yang tak akan pernah terucap lewat kata Sea pada Rasi Ras...
Yang Terindah Itu Kamu
12032      3490     44     
Romance
Cinta pertama Aditya Samuel jatuh pada Ranti Adinda. Gadis yang dia kenal saat usia belasan. Semua suka duka dan gundah gulana hati Aditya saat merasakan cinta dikemas dengan manis di sini. Berbagai kesempatan juga menjadi momen yang tak terlupakan bagi Aditya. Aditya pikir cinta monyet itu akan mati seiring berjalannya waktu. Sayangnya Aditya salah, dia malah jatuh semakin dalam dan tak bisa mel...
Toko Kelontong di Sudut Desa
5458      1945     3     
Fantasy
Bunda pernah berkata pada anak gadisnya, bahwa cinta terbaik seorang lelaki hanya dimiliki oleh ayah untuk anaknya. Namun, tidak dengan Afuya, yang semenjak usia tujuh tahun hampir lupa kasih sayang ayah itu seperti apa. Benar kata bundanya, tetapi hal itu berlaku bagi ibu dan kakeknya, bukan dirinya dan sang ayah. Kehidupan Afuya sedikit berantakan, saat malaikat tak bersayapnya memutuskan m...
SURGA DALAM SEBOTOL VODKA
9404      2078     6     
Romance
Dari jaman dulu hingga sekarang, posisi sebagai anak masih kerap kali terjepit. Di satu sisi, anak harus mengikuti kemauan orang tua jikalau tak mau dianggap durhaka. Di sisi lain, anak juga memiliki keinginannya sendiri sesuai dengan tingkat perkembangan usianya. Lalu bagaimanakah jika keinginan anak dan orang tua saling bertentangan? Terlahir di tengah keluarga yang kaya raya tak membuat Rev...
Kuliah atau Kerja
500      286     1     
Inspirational
Mana yang akan kamu pilih? Kuliah atau kerja? Aku di hadapkan pada dua pilihan itu di satu sisi orang tuaku ingin agar aku dapat melanjutkab sekolah ke jenjang yang lebih tinggi Tapi, Di sisi lainnya aku sadar dan tau bawa keadaan ekonomi kami yang tak menentu pastilah akan sulit untuk dapat membayar uang kuliah di setiap semesternya Lantas aku harus apa dalam hal ini?
SOSOK
146      131     1     
Horror
Dunia ini memang luas begitu pula seisinya. Kita hidup saat sendiri namun bersama sosok lain yang tak terlihat. SOSOK adalah sebuah cerita yang akan menunjukkan sisi lain dunia ini. Sebuah sisi yang tak terduga dan tak pernah dipikirkan oleh orang-orang
Dunia Sasha
6414      2178     1     
Romance
Fase baru kehidupan dimulai ketika Raisa Kamila sepenuhnya lepas dari seragam putih abu-abu di usianya yang ke-17 tahun. Fase baru mempertemukannya pada sosok Aran Dinata, Cinta Pertama yang manis dan Keisha Amanda Westring, gadis hedonisme pengidap gangguan kepribadian antisosial yang kerap kali berniat menghancurkan hidupnya. Takdir tak pernah salah menempatkan pemerannya. Ketiganya memiliki ...