Read More >>"> GAUNG SANGKARA (6/ Malam kelabu) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - GAUNG SANGKARA
MENU
About Us  

🌾a documentary story🌾
 

Ceritaku berlanjut dan menurut mereka versiku benar-benar membosankan. Mengenai pengalaman hidupku di Bali, menjadi mahasiswa teknik mesin, hingga menjadi anak pejabat politik yang bertangan kotor.

Aku dan Kelana tidak memiliki latar belakang yang sama. Dia dibesarkan oleh seorang ibu yang berprofesi sebagai guru bimbel. Namun ibunya menikah lagi dengan orang Denmark yang masih memiliki darah biru. Kelana, ditinggal di Indonesia seorang diri dan hanya mendapat transferan 350 juta per tahun. Itu adalah uang yang sangat sedikit bagi mahasiswa kedokteran jalur mandiri. Maka dari itulah Kelana melakukan pekerjaan sampingan yang berisiko.

Dekat selama setahun dua tahun, aku pernah menawarkan sebuah vila di Bali untuknya. Lalu dia menolak, padahal dia pernah bilang bahwa ia cukup stress dengan tugas-tugas kuliah yang hanya membuatnya sehari tidur selama tiga atau empat jam. Ia pun juga bilang padaku bahwa ia ingin berkarir di Bali untuk belajar hal-hal berbau seni.

Sedari dulu pun Kelana memang suka menulis. Ia memiliki banyak sisi positif. Namun yang ku sayangkan dia adalah orang yang cukup ragu untuk memulai. Saat itu memang aku selalu mendukungnya dari belakang. Meskipun status pacar hanya ia berikan kepada Juan seorang.

Juan hanya tau bahwa aku menyukai Kelana, bodohnya dia tak mengetahui perasaan Kelana kepadaku. Itu pun juga didukung oleh Kelana yang selalu bersikap dingin kepadaku saat berada di depan Juan.

Aku menerima semuanya. Hal itu juga membuatku mudah menjadi orang yang licik. Kita selalu berkelahi saat bertatap muka dan selalu dengan mudahnya kembali lagi menjadi tenang satu sama lain. Namun perlu diakui memang, kita berdua benar-benar lemah dengan sentuhan fisik.

Namun dengan adanya hubungan yang tidak sehat seperti itu, aku meyakini itu adalah alasanku tak pernah bisa berakhir dengannya. Bahkan sampai kini.
 

)(

Satu persatu wartawan kota pamit undur diri karena ceritaku yang bertele-tele. Aku memang sengaja untuk banyak mengulur untuk memperlihatkan kepada mereka seperti apa sebenarnya bom waktu.

“Ah maaf versiku memang benar-benar membosankan!” ujarku.

“Apa ini masih lama? Kita sudah melihatmu membicarakan banyak omong kosong selama empat jam,”

“Apa terlihat begitu, baiklah aku harus segera mengakhiri ini karena aku harus bertemu langsung dengan Kelana setelah ini,”

Sontak ucapanku seperti sebuah petasan. Para wartawan yang berbondong-bondong pergi meninggalkanku terlebih dahulu kembali lagi. Namun sia-sia, aku tetap bungkam karena melihat puluhan wartawan yang benar-benar menyebalkan itu.

“Hey! Kau orang asia! Apa kau sedang mempermainkan kami?” suara sumbang itu terdengar di telingaku, benar-benar rasis.

Aku hanya pergi begitu saja, tanpa berpamit pada orang-orang media.

Disisi lain banyak yang yang bertanya dengan penuh teriakan, “Dimana Kelana? Author yang populer itu!”

“Apa kau bisa menjawab dimana keberadaanya sekarang,”

“Ini sangat mengejutkan, dia masih bertemu dengan kekasihnya,”

“Apa ini sungguhan, atau kau berbohong?”

“Ini harus ditulis secepat kilat di portal berita online. Penulis terkenal itu di Kanda untuk untuk menemui mantan kekasihnya,”

Aku sudah tak memperdulikan semua wartawan itu lagi. Aku segera berjalan menuju mobil yang mengantar ke rumahku yang berada di kota metropolis, Toronto. Dimana rumahku juga saat itu tidak terlalu jauh dari jangkauan hotel yang ditempati Kelana untuk bermalam.

Aku mengirim pesan kepadanya, mengajaknya untuk makan malam, ia pun  setuju akan hal itu, meskipun ia masih tetap dengan pendiriannya. Marah, ketika aku harus membicarakan masa lalunya di depan media.

Tak hanya itu ia juga mengirimkan beberapa link berita online tentangnya yang rela ke Kanada untuk bertemu denganku.

Ku rasa saat itu dia benar-benar naik darah, aku sedikit takut untuk menemuinya saat itu.

Toronto, Malam hari

Sebenarnya itu adalah malam dimana sangat berkesan untukku. Sutradara sekelas Hollywood dan mantan mahasiswi kedokteran UI kini akan semeja makan denganku.

Aku harus mengakui bahwa aku lama tidak melakukan dinner spesial dengannya. Jika tidak salah pun aku rasa kita makan malam ketika aku berkunjung di LA untuk sebuah pekerjaan. Mungkin sekitar enam bulan yang lalu, hingga berujung putus kontak, kemudian kita terhubung lagi sekitar satu bulan akibat proyek dokumenter ini.

Malam pun tiba, aku menjemput ke alamat yang sudah dikirimkan melalui ponselku.

Tak ada kabar.

Lagi, lagi, tak ada kabar.

Aku berlari menuju hotel bintang lima yang mana terdapat ruangan yang ia tinggali. Bertanya dan kebetulan hotel itu adalah milik dari seorang kenalan, membebaskanku untuk leluasa masuk ke kamar milik Kelana.

Kubuka kuncinya, hening, tak ada sama sekali bunyi.

Hingga ku lihat ke toilet. Ku temukan Kelana tergeletak tak sadarkan diri dengan darah yang berlumuran di bawah tubuhnya.

"Tidakkkkk," teriakku.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Tas nyangkut
323      202     2     
Short Story
Hei, Mr. Cold!
266      220     0     
Romance
"Kau harus menikah denganku karena aku sudah menidurimu!" Dalam semalam dunia Karra berubah! Wanita yang terkenal di dunia bisnis karena kesuksesannya itu tak percaya dengan apa yang dilakukannya dalam semalam. Alexanderrusli Dulton, pimpinan mafia yang terkenal dengan bisnis gelap dan juga beberapa perusahaan ternama itu jelas-jelas menjebaknya! Lelaki yang semalam menerima penolakan ata...
Kutunggu Kau di Umur 27
3304      1563     2     
Romance
"Nanti kalau kamu udah umur 27 dan nggak tahu mau nikah sama siapa. Hubungi aku, ya.” Pesan Irish ketika berumur dua puluh dua tahun. “Udah siap buat nikah? Sekarang aku udah 27 tahun nih!” Notifikasi DM instagram Irish dari Aksara ketika berumur dua puluh tujuh tahun. Irish harus menepati janjinya, bukan? Tapi bagaimana jika sebenarnya Irish tidak pernah berharap menikah dengan Aks...
Over panik
297      174     1     
Short Story
Kalian semua pasti pernah merasakan yang namanya panik. Gara gara kepanikan yang tidak terkontrol menciptakan perilaku yang kurang wajar.
Bifurkasi Rasa
79      69     0     
Romance
Bifurkasi Rasa Tentang rasa yang terbagi dua Tentang luka yang pilu Tentang senyum penyembuh Dan Tentang rasa sesal yang tak akan pernah bisa mengembalikan waktu seperti sedia kala Aku tahu, menyesal tak akan pernah mengubah waktu. Namun biarlah rasa sesal ini tetap ada, agar aku bisa merasakan kehadiranmu yang telah pergi. --Nara "Kalau suatu saat ada yang bisa mencintai kamu sedal...
Sandal Japit
328      198     3     
Short Story
THE HISTORY OF PIPERALES
1811      653     2     
Fantasy
Kinan, seorang gadis tujuh belas tahun, terkejut ketika ia melihat gambar aneh pada pergelangan tangan kirinya. Mirip sebuah tato namun lebih menakutkan daripada tato. Ia mencoba menyembunyikan tato itu dari penglihatan kakaknya selama ia mencari tahu asal usul tato itu lewat sahabatnya, Brandon. Penelusurannya itu membuat Kinan bertemu dengan manusia bermuka datar bernama Pradipta. Walaupun begi...
My Rival Was Crazy
92      79     0     
Romance
Setelah terlahir kedunia ini, Syakia sudah memiliki musuh yang sangat sulit untuk dikalahkan. Musuh itu entah kenapa selalu mendapatkan nilai yang sangat bagus baik di bidang akademi, seni maupun olahraga, sehingga membuat Syakia bertanya-tanya apakah musuhnya itu seorang monster atau protagonist yang selalu beregresi seperti di novel-novel yang pernah dia baca?. Namun, seiring dengan berjalannya...
Akselerasi, Katanya
560      298     4     
Short Story
Kelas akselerasi, katanya. Tapi kelakuannya—duh, ampun!
Panik Kebiasanku
296      167     2     
Short Story
Hanum Farida itu namaku, Hanum adalah nama panggilanku. Usiaku sekarang baru menginjak 17 tahun. Aku tinggal di sebuah desa kecil di perbatasan antara kabupaten Mojokerto dan kabupaten Pasuruan. Dan ini adalah ceritaku, ketika aku masih duduk di bangku SMP. Liburan kelas 9 adalah masa-masa akhir sekolah dan berkumpul bersama teman seperjuangan. Ya.. Seperti biasa, jika anak-anak SMP selalu...