Loading...
Logo TinLit
Read Story - Semu, Nawasena
MENU
About Us  

"Kumohon, teruslah tersenyum sama seperti sekarang. Bahkan hingga nanti, aku sudah tidak ada lagi di sisi mu."

-Akira Magenta Valencia-

********

Tim Black Spider berhasil meraih kemenangan telak, mereka terlihat begitu senang ketika menaiki panggung pemenang untuk menerima sebuah piala. Satu persatu anggota mulai dikalungkan medali emas, yang menggantung bangga di leher mereka.

Akira juga bertepuk tangan sebagai bentuk ucapan selamat, dia bisa melihat Genandra di atas sana yang nampak begitu bahagia. Bahkan guratan senyum yang ia tunjukkan begitu lebar, sungguh indah. 

"Teruslah tersenyum sama seperti sekarang Genan, supaya gue nggak perlu khawatir lagi ketika gue harus pergi nanti," batin Akira berusaha menahan pelupuknya yang memanas, bendungan air mata itu seketika ingin tumpah sekarang juga.

"Lo harus tetap bahagia, walaupun tanpa gue," punggung tangannya menyeka rembesan air mata yang mengalir, perempuan itu menangis. Akira takut kalau yang dokter katakan waktu itu benar-benar akan terjadi.

Bahkan kemarin malam ia baru saja mendapatkan hasil surat pemeriksaan kesehatannya di rumah sakit, kurva nya semakin menurun, yang menandakan kalau kondisi Akira semakin memburuk.

"Gue masih belum mau pergi, gue mau menghabiskan banyak waktu bersama orang-orang yang gue sayangi," lirih Akira menunduk ke bawah, menatap setiap tetes air matanya yang jatuh mengecupi tanah.

"Akira lo kanapa?" tanya Genandra, seketika membuat Akira dengan cepat-cepat menghapus air matanya.

"Gue nggak kenapa-kenapa kok," balas Akira, dengan kantong mata serta hidung yang memerah.

Genandra semakin mempertajam pengelihatannya, mata gadis itu bengkak. Pasti sudah terjadi sesuatu kepada dirinya, tanpa aba-aba Genandra langsung menghampiri tubuh Akira dan memeluknya. 

Perasaan aman dan nyaman, itulah yang Akira rasakan sekarang. Tubuh kekar Genandra benar-benar telah membungkus sempurna raga Akira, "lo kenapa? Cerita sama gue, gue sudah pernah bilang kan, kalau gue bakal jadi rumah terbaik buat lo, gue siap mendengarkan apapun keluh kesah lo Akira," ujar Genandra dengan masih mendekap tubuh perempuan tersebut.

"Hm, thanks ya Ge, tapi gue baik-baik aja kok," balas Akira memilih untuk tidak menceritakannya kepada Genandra. Dia khawatir jika memberitahukan tentang hasil pemeriksaan kesehatannya semalam, malah akan menambah beban pikiran Genandra.

"Lo belum anggap gue sepenuhnya bagian terpenting di hidup lo ya Ra?" ucap Genandra merasa kecewa. Padahal mereka sudah menjalin hubungan cukup lama, namun Akira masih belum bisa sepenuhnya bersikap terbuka kepadanya.

"Nggak kok, lo penting di hidup gue, penting banget malah," jawab Akira sembari melepaskan pelukan tersebut.

"Iya gue nangis, tapi bukan karena gue sedih. Gue terharu melihat tim lo juara tadi, selamat ya!"

"Owh begitu, gue kira ada apa," ucap Genandra walaupun masih menaruh rasa penasaran dalam hatinya. "Ngomong-ngomong, lo cuman beri gue ucapan selamat doang? Nggak ada hadiahnya?" sambung Genandra seperti menagih sesuatu.

"Mulai deh mulai," batin Akira sudah tidak terkejut lagi, dengan sikap Genandra yang satu ini.

"Hadiah apa? Gue nggak pernah janji in hadiah apapun ke lo," balas Akira.

"Setahu komik yang pernah gue baca, si tuan putri akan memberikan sesuatu kepada pangerannya apabila dia berhasil menyelesaikan tugasnya. Lo bilang gue pangeran lo kan? Jadi gue mau hadiah," ujar Genandra tersenyum puas, ia tak sabar ingin segera mengetahui kira-kira hadiah apa yang akan perempuan itu beri.

"Ya udah," balas Akira terpaksa menuruti kemauan Genandra, kalau tidak anak itu pasti merajuk seharian.

"Sekarang, gue minta lo bungkuk sedikit," pinta Akira, walaupun sempat terbesit tanda tanya dalam pikiran Genandra, namun ia langsung melakukannya. 

"Oke," angguk Genandra dengan segera mengikuti arahan yang Akira berikan. Tubuh jangkung nya membungkuk, menyamakan tingginya dengan gadis tersebut.

"Tutup mata lo," suruh Akira sekali lagi dan dilakukan oleh Genandra tanpa penolakan sedikitpun. Entah apa yang sedang gadis itu rencanakan kepada dirinya.

Disaat-saat Genandra tengah menutup mata, tiba-tiba ia merasakan seperti ada hembusan napas hangat yang mulai mendekati wajahnya, jantungnya berdetak resah, ingin sekali dia membuka matanya sekarang juga, namun sekuat tenaga mencoba tetap menahan.

Hingga sampailah pada puncaknya, sebuah benda kenyal dan lembut mencium singkat kening Genandra. "Congratulations my prince," bisik Akira berdesir halus di telinganya.

Tunggu! Apa barusan Akira mengecup keningnya!

Sontak tubuh Genandra tersentak ke belakang, laki-laki itu terkejut dengan 'hadiah' yang Akira maksud. Wajahnya benar-benar merah seperti tomat, Genandra tidak bisa melakukan apapun selain menutupi mukanya karena malu.

Akira tertawa, anak itu benar-benar lucu. "Lo kalau malu gemes ya," ucap Akira memandang Genandra sembari tersenyum puas.

"Bagaimana hadiah gue? Lo suka kan?" 

"I.... iya, gue suka," balas Genandra tak kuat menatap mata Akira. Sekarang dia benar-benar sudah dibuat malu dengan perlakuannya, jujur Genandra menyukainya, sangat menyukainya. Apalagi ia tahu, kalau dirinya lah laki-laki pertama yang mendapatkan hadiah spesial tersebut.

"Akira itu punya gue. Tawanya, senyumnya, raganya, semua itu hanya milik Genandra," batin Genandra memegang keningnya yang masih berbekas rasa hangat.

"Ayo pulang!" ajak Genandra seraya menggandeng tangan perempuan tercintanya itu.

"Oke," angguk Akira menggenggam erat jemari tangan Genandra.

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Code: Scarlet
25924      5050     16     
Action
Kyoka Ichimiya. Gadis itu hidup dengan masa lalu yang masih misterius. Dengan kehidupannya sebagai Agen Percobaan selama 2 tahun, akhirnya dia sekarang bisa menjadi seorang gadis SMA biasa. Namun di balik penampilannya tersebut, Ichimiya selalu menyembunyikan belati di bawah roknya.
AVATAR
8209      2297     17     
Romance
�Kau tahu mengapa aku memanggilmu Avatar? Karena kau memang seperti Avatar, yang tak ada saat dibutuhkan dan selalu datang di waktu yang salah. Waktu dimana aku hampir bisa melupakanmu�
Aku Benci Hujan
7581      1979     1     
Romance
“Sebuah novel tentang scleroderma, salah satu penyakit autoimun yang menyerang lebih banyak perempuan ketimbang laki-laki.” Penyakit yang dialami Kanaya bukan hanya mengubah fisiknya, tetapi juga hati dan pikirannya, serta pandangan orang-orang di sekitarnya. Dia dijauhi teman-temannya karena merasa jijik dan takut tertular. Dia kehilangan cinta pertamanya karena tak cantik lagi. Dia harus...
Untuk Reina
26219      4009     30     
Romance
Reina Fillosa dicap sebagai pembawa sial atas kematian orang-orang terdekatnya. Kejadian tak sengaja di toilet sekolah mempertemukan Reina dengan Riga. Seseorang yang meyakinkan Reina bahwa gadis itu bukan pembawa sial. Bagaimana jika sesuatu yang buruk terjadi pada Riga?
Dessert
1078      564     2     
Romance
Bagi Daisy perselingkuhan adalah kesalahan mutlak tak termaafkan. Dia mengutuk siapapun yang melakukannya. Termasuk jika kekasihnya Rama melakukan penghianatan. Namun dia tidak pernah menyadari bahwa sang editor yang lugas dan pandai berteman justru berpotensi merusak hubungannya. Bagaimana jika sebuah penghianatan tanpa Daisy sadari sedang dia lakukan. Apakah hubungannya dengan Rama akan terus b...
Niscala
362      245     14     
Short Story
Namanya Hasita. Bayi yang mirna lahirkan Bulan Mei lalu. Hasita artinya tertawa, Mirna ingin ia tumbuh menjadi anak yang bahagia meskipun tidak memiliki orang tua yang lengkap. Terima kasih, bu! Sudah memberi kekuatan mirna untuk menjadi seorang ibu. Dan maaf, karena belum bisa menjadi siswa dan anak kebanggaan ibu.
Loading 98%
659      403     4     
Romance
Sherwin
388      262     2     
Romance
Aku mencintaimu kemarin, hari ini, besok, dan selamanya
Kainga
1786      970     12     
Romance
Sama-sama menyukai anime dan berada di kelas yang sama yaitu jurusan Animasi di sekolah menengah seni rupa, membuat Ren dan enam remaja lainnya bersahabat dan saling mendukung satu sama lain. Sebelumnya mereka hanya saling berbagi kegiatan menyenangkan saja dan tidak terlalu ikut mencampuri urusan pribadi masing-masing. Semua berubah ketika akhir kelas XI mereka dipertemukan di satu tempat ma...
Kita
726      473     1     
Romance
Tentang aku dan kau yang tak akan pernah menjadi 'kita.' Tentang aku dan kau yang tak ingin aku 'kita-kan.' Dan tentang aku dan kau yang kucoba untuk aku 'kita-kan.'