Loading...
Logo TinLit
Read Story - Dunia Saga
MENU
About Us  

Biasanya selama menunggu jam pelatihan eskul dimulai aku selalu nongkrong di lorong sepanjang kelas 9 disamping lapangan sepakbola untuk mengerjakan PR bersama May. Ia juga menunggu kegiatan eskulnya, eskul musik.

Biasanya lagi kami menunggu sambil mengerjakan PR dikelilingi suara anak laki-laki yang main bola sepulang sekolah. Kadang mereka dengan bar-bar langsung melempar tasnya ke lorong tanpa lihat-lihat sebelum lompat ke lapangan untuk main bola. Sampai pernah hampir saja ada tas nyaris menimpuk wajahku.

Sekitar jam setengah tiga, tanpa di undang Lintang datang bergabung dengan kami. May yang masih marah dengan Lintang gara-gara kejadian di bus, langsung melancarkan aksi mogok bicara dan menyibukan diri mengerjakan LKS PPKN. PR yang sebetulnya di kumpulkan minggu depan. Lintang bukan anggota ekstra musik ataupun melukis, ia anggota paduan suara. Seingatku memang hari ini anggota paduan suara juga sedang latihan.

Lintang melirikku kemudian melirik kearah lapangan, menatap Saga yang sedang main sepakbola kemudian bergumam menunjuk kesatu tas berwarna biru gelap, "Ini tas Saga bukan?"

Aku diam untuk mengingat-ingat siapa pemilik tas yang diletakan kira-kira dua jengkal dari tempatku duduk ini, "Kayaknya iya." Jawabku.

Tau-tau dengan marah Lintang menginjak tas Saga. Aku melongo. May bahkan meletakan LKSnya kelantai untuk memandang Lintang sambil geleng-geleng kepala.

"Jangan gitu." Ujarku panik. Soalnya Lintang mungkin nggak tau kalau si Saga lagi menggiring bola tepat di depannya persis detik itu juga. Saga memang ada disini daritadi. Soalnya kan dia juga menunggu jadwal eskul melukis.

"Kamu kenapa sih?" Tanya May heran.

"Pokoknya Saga nyebelin. Aku dicuekin terus sih." Seru Lintang tiba-tiba mengumumkan kekecewaannya di muka umum. Didepan May yang padahal bukan teman dekatnya.

Lebih anehnya lagi begitu selesai bicara, Lintang mendengus lalu langsung berjalan pergi. Aku dan May memandang kepergian Lintang yang dramatis seperti adegan sinetron sambil melongo.

"Lintang salah makan atau habis ditolak mentah-mentah sama Saga ya? Kok dia kayak orang mabuk gitu? Liat aja tas Saga sampai ada bekas tapak kaki tuh." Kata May.

"Iya. Kasihan ya tas Saga jadi kotor." Gumamku sambil buru-buru menepuk-nepuk bagian tas Saga yang kotor.

"Ih ngapain kamu bersihin tasnya segala? Kan bukan kamu yang ngotorin! " Protes May jijik melihatku menepuk-nepuk bekas tapak kaki.

"Nanti kita yang dituduh nginjek tas Saga lagi." Jawabku sekenanya.

Lalu keanehan Lintang ternyata tidak berhenti sampai disitu. Kira-kira setengah jam kemudian handphoneku bergetar menerima pesan. Pesan dari Lintang. Ia minta tolong padaku untuk menyampaikan salam pada Saga. Lintang memohon-mohon padaku lewat telepon segala, padahal aku sedang di tengah latihan.

Barusan saja ia menendang tas Saga, lalu tau-tau ia titip salam. Bukannya lebih baik Lintang minta maaf dulu sebelum titip salam? Tapi rasanya Saga nggak tau sih tasnya habis di injek karena aku sudah membersihkan jejak buktinya (Kalau soal Saga lihat atau tidak pas tasnya di injek-injek itu aku kurang tau. Soalnya sampai pertandingan berakhir dan dia ngambil tasnya, Saga tidak menunjukan reaksi apa-apa. Mungkin Saga nggak lihat tasnya di injek-injek depan idungnya karena terlalu serius main bola)

Terus kenapa juga, Lintang tidak kasih salam sendiri? Padahal aku yakin Saga kenal Lintang, yah siapa juga yang tidak kenal Lintang disekolah? Bahkan mungkin Saga tau perasaan Lintang semenjak kejadian di depan jendela itu. Aku tidak tau benar kenapa Lintang tadi jengkel. Aku nggak tau apa yang terjadi diantara mereka berdua. Yang paling penting aku tidak tau harus bilang apa, jadi kuiyakan saja tapi tidak janji.

Sebenarnya aku tidak berniat untuk menyampaikan salam Lintang dalam waktu dekat. Seumur hidup aku belum pernah titip salam atau menyampaikan salam orang kesiapapun. Jarang-jarang aku mengajak anak laki-laki bicara duluan. Belum tentu juga aku bisa berdiri didekat Saga dalam radius beberapa meter. Kami beda kelas dan jarang satu bus. Yang paling penting, aku tidak betul-betul kenal Saga. Kami nggak pernah ngobrol satu kalipun. Intinya aku bukan golongan temannya.

Menjelang magrib, kegiatan eskul selesai. Aku dan May langsung naik bus pertama yang melintas di halte.  Biasanya hanya 2 atau 4 anak lain yang satu sekolah denganku yang juga baru pulang karena kegiatan eskul, tapi hari ini bus penuh dengan anak-anak sekolahku. Saga salah satu diantara mereka. Kebetulan lagi Saga berdiri tidak jauh dari tempatku duduk.

"Kenapa kamu kelihatan gelisah sih Jo?" Tanya May heran.

"Lintang minta aku titip salam ke Saga." Bisikku.

"Setelah nendang tas Saga? Sinting apa dia?" Seru May.

Aku mengangguk setuju dengan muka serius. May ketawa ngakak. Beberapa kilo sebelum halte rumahku, May turun dengan rombongan penumpang lain meninggalkanku hanya dengan Saga duduk dikursi panjang di barisan paling belakang.

Semakin dekat halte tempatku turun, semakin aku gelisah. Kalau bukan aku orang yang selalu menepati amanah pasti aku tidak akan segelisah ini.

"Lintang titip salam." Ujarku pelan sambil memandang kosong kedepan seperti orang bodoh.

Aku tidak yakin suaraku sampai di telinga Saga, apalagi ditutupi suara mesin bus yang kencang. Tapi yang penting aku sudah menyampaikan salam Lintang.

Beberapa detik kemudian tanpa sadar, aku menoleh kearah Saga. Saga juga menoleh menatapku. Mata kami saling bertatapan untuk waktu yang tidak sebentar. Pipiku memerah tanpa kutau alasannya. Apa Saga dengar? Aku tidak tau karena wajah Saga yang kulihat saat ini tampak tanpa ekspresi dan Saga tidak berkata apa-apa. Yang paling penting, aku juga tidak punya nyali untuk bertanya padanya.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
PurpLove
383      312     2     
Romance
VIOLA Angelica tidak menyadari bahwa selama bertahun-tahun KEVIN Sebastian --sahabat masa kecilnya-- memendam perasaan cinta padanya. Baginya, Kevin hanya anak kecil manja yang cerewet dan protektif. Dia justru jatuh cinta pada EVAN, salah satu teman Kevin yang terkenal suka mempermainkan perempuan. Meski Kevin tidak setuju, Viola tetap rela mempertaruhkan persahabatannya demi menjalani hubung...
SWEET BLOOD
0      0     0     
Fantasy
Ketika mendengar kata 'manis', apa yang kau pikirkan? "Menghirup aromanya." Lalu, ketika mendengar kata 'darah yang manis', apa yang kau pikirkan? "Menikmati rasanya." Dan ketika melihat seseorang yang memiliki 'bau darah yang manis', apa yang kau pikirkan? "Mendekatinya dan menghisap darahnya."
Je te Vois
807      540     0     
Romance
Dow dan Oi sudah berteman sejak mereka dalam kandunganklaim kedua Mom. Jadi tidak mengherankan kalau Oi memutuskan ikut mengadopsi anjing, Teri, yang merupakan teman baik anjing adopsi Dow, Sans. Bukan hanya perihal anjing, dalam segala hal keduanya hampir selalu sama. Mungkin satu-satunya yang berbeda adalah perihal cita-cita dan hobi. Dow menari sejak usia 8 tahun, tapi bercita-cita menjadi ...
Cinta tanpa kepercayaan
515      386     0     
Short Story
ketika sebuah kepercayaan tak lagi ada dalam hubungan antara dua orang saling yang mencintai
To the Bone S2
527      377     1     
Romance
Jangan lupa baca S1 nya yah.. Udah aku upload juga .... To the Bone (untuk yang penah menjadi segalanya) > Kita tidak salah, Chris. Kita hanya salah waktu. Salah takdir. Tapi cintamu, bukan sesuatu yang ingin aku lupakan. Aku hanya ingin menyimpannya. Di tempat yang tidak mengganggu langkahku ke depan. Christian menatap mata Nafa, yang dulu selalu membuatnya merasa pulang. > Kau ...
Dinikahi Guru Ngaji
835      589     1     
Romance
Hobby balapan liar selama ini ternyata membuat Amara dipindahan ke Jakarta oleh Kedua orang tuanya, Rafka begitu kahwatir akan pergaulan bebas yang selama ini terjadi pada anak muda seperti putrinya. Namun, saat di Jakarta ternyata Amara semakin tidak terkendali, Rendra akhirnya akan menjodohkan cucunya dengan seorang duda anak satu. Shaka adalah guru Ngaji di TPA tidak jauh dari rumah ...
Dream Of Youth
754      492     0     
Short Story
Cerpen ini berisikan tentang cerita seorang Pria yang bernama Roy yang ingin membahagiakan kedua orangtuanya untuk mengejar mimpinya Roy tidak pernah menyerah untuk mengejar cita cita dan mimpinya walaupun mimpi yang diraih itu susah dan setiap Roy berbuat baik pasti ada banyak masalah yang dia lalui di kehidupannya tetapi dia tidak pernah menyerah,Dia juga mengalami masalah dengan chelsea didala...
Dear Vienna
382      292     0     
Romance
Hidup Chris, pelajar kelas 1 SMA yang tadinya biasa-biasa saja sekarang jadi super repot karena masuk SMA Vienna dan bertemu dengan Rena, cewek aneh dari jurusan Bahasa. Ditambah, Rena punya satu permintaan aneh yang rasanya sulit untuk dikabulkan.
Tsurune: Kazemai Koukou Kyuudoubu - Masaki dan Misaki dan Luka Masa Lalu-
3688      1202     1     
Fan Fiction
Klub Kyudo Kazemai kembali mengadakan camp pelatihan. Dan lagi-lagi anggota putra kembali menjadi 'Budak' dalam camp kali ini. Yang menjadi masalah adalah apa yang akan dilakukan kakak Masaki, Ren, yang ingin meliput mereka selama 3 hari kedepan. Setelah menjadi juara dalam kompetisi, tentu saja Klub Kyudo Kazemai banyak menjadi sorotan. Dan tanpa diketahui oleh Masaki, Ren ternyata mengundang...
I'm Growing With Pain
14195      2174     5     
Romance
Tidak semua remaja memiliki kehidupan yang indah. Beberapa dari mereka lahir dari kehancuran rumah tangga orang tuanya dan tumbuh dengan luka. Beberapa yang lainnya harus menjadi dewasa sebelum waktunya dan beberapa lagi harus memendam kenyataan yang ia ketahui.