Read More >>"> Dunia Saga (Chapter 11) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Dunia Saga
MENU
About Us  

"Aku langsung ilfil begitu denger kalau Abdul waktu SD dulu pernah naksir Rika, ehm kamu ingat Rika kan? Itu temen kita sekelas waktu kelas tujuh yang mukanya rata berjerawat, yang nggak pernah mau minjemin PR padahal tau kalau kita kepepet! Iiih mau maunya si Abdul naksir Rika. Emangnya dulu di sekolah di sekolah dasarnya nggak ada cewe lain apa? Kok sms ku juga jarang dibales sama Abdul ya akhir-akhir ini? Ngomong-ngomong mending si Saga kan? Mungkin dia memang homo karena semua cewek ditolakin sama dia tapi seenggaknya Saga lebih ganteng dari Abdul. Eh udah denger belum? David anak kelas 9B ternyata jago main gitar nggak kayak si Tahta, dia main pianika aja fals!" Ujar Lintang bertubi tubi dalam satu tarikan nafas beberapa detik setelah ia tiba-tiba berdiri disampingku di halte bus menggeser posisi May yang aslinya berdiri disebelahku.

Walaupun dikelas 9 kita beda kelas. Aku dan May masih sering pulang bareng karena satu jurusan bus.
Aku mengangguk-angguk bingung sudah nggak ingat lagi berapa jumlah anak laki-laki yang disebut namanya oleh Lintang dalam satu kalimat panjang barusan yang tanpa basa basi apalagi intro. Ada satu sih yang kuingat, apa hubungannya coba si Abdul dulu pernah naksir Rika waktu SD terus Lintang jadi ilfil. Apa udah hukum dari sananya kalau orang ganteng harus naksir sama cewek yang cantik?

"Jadi mending sama Saga kan?" Tanya Lintang lagi

"Bukannya kamu bilang Saga itu homo?" Seru May yang sebal karena tau-tau Lintang menggeser posisinya tanpa permisi.

"Nggak, aku cuma bercanda kali." Bantah Lintang

"Padahal mungkin aja Saga denger kalau kamu ngatain dia homo. Kamu kan sering ngatain Saga begitu. Kemana-mana pula!" Balas May sewot.

"Dibilangin, aku tuh ngomong gitu cuma bercanda."

"Emangnya bercanda kayak gitu lucu? Ngatain orang homo sembarangan. Itu namanya fitnah! Lagian itu hak-haknya Saga nolak cewek. Kenapa malah di tuduh homo?!"

"Jo, temenmu kok jadi nyolot gini sih?!" Seru Lintang jengkel.

"Ya. Sebetulnya kamu memang salah. Kasihan Saga dituduh homo sembarangan." Aku mengangguk-angguk setuju.

Lintang mengibaskan rambutnya berusaha masa bodoh karena kalah, "Sayang, kita nggak sekelas lagi ya Jo? Kelasmu sekarang juga makin jauh aja dari kelasku. Kamu 9C, aku 9F, Saga malah 9B. Kita kan jadi makin susah ketemu! Padahal banyak yang pengen aku omongin ke kamu!"

"Makanya kamu malah ke halte sini bukannya nongkrong dihalte seberang?" Gertak May, dia baru ingat kalau rumah kami dan Lintang beda arah.

"Kalau boleh sih, aku mau main kerumahmu hari ini Jo." Kata Lintang lagi-lagi nyuekin May.

"Oh, hari ini May juga mau kerumahku." Kataku sambil menatap grogi May yang memberi kode keras sekaligus pasang wajah marah di belakang punggung Lintang. Ngasih tanda kalau dia ogah main kerumahku bareng Lintang.

"Oke, berarti boleh ya." Kata Lintang lagi, senyumnya makin lebar.

Di belakangnya, May memasang wajah cemberut berat. Sudah rahasia umum May dan Lintang sebenernya nggak cocok-cocok amat. Tapi mau gimana? Aku nggak jago berkelit dan nggak enak pula untuk nolak Lintang.

Akibatnya, aku dan May yang memang biasanya naik bus awal harus menunggu Lintang yang menolak bus apapun selama Saga juga tidak mengendarai bus tersebut.

"Kamu mau kerumahnya Saga atau ke rumahnya Johan sebenernya?" Tanya May sambil melipat tangannya didepan dada jengkel begitu akhirnya Saga menaiki bus dan Lintang langsung memburu-buru kami untuk naik ke bus yang sama.

Bukannya menyahut Lintang langsung buru-buru ke barisan kursi belakang. Mendekat ke tempat Saga berdiri, sambil menarik tanganku.

Penumpang bus memang nggak ramai tapi semua tempat duduk terisi. Hanya ada 5 orang yang berdiri, aku, May, Lintang, Saga dan satu teman Saga, Abimayu. Ingat ketua kelompokku waktu outbound? Sejak outbound itu Abimayu sering kelihatan bareng Saga.

Aku dan Lintang jadi kelihatan aneh sekarang. Gara-gara Lintang memaksa berdiri di dekat Saga dan temannya padahal bus segitu lapang. Masih ada banyak tempat berdiri yang lain bukannya menyumpel jadi satu dibagian belakang bus.

May mendengus geram. Ia sudah capek meladeni Lintang makanya ia memilih berdiri didekat pintu otomatis bus yang cuma satu dibagian tengah.

Sesaat Saga sempat melirik ke Lintang tanpa ekspresi sama sekali. Ia hanya diam saja. Sementara Abimayu entah kenapa ketawa pelan sambil memandangku dan Lintang. Wajahku langsung merah padam. Tengsi berat. Apalagi kalau ingat si Abimayu juga salah satu anak yang kayaknya tau aku, Lintang, Bunga dan May ngikutin Saga sewaktu di taman bermain setahun yang lalu.

Beruntung, di halte ketiga setelah halte sekolahku ada satu penumpang kursi dibagian paling belakang bus yang turun. Aku buru-buru duduk di kursi tersebut kemudian memandang May yang mengeluarkan gerakan membeleh leher sambil melirik Lintang.

Satu kilometer selanjutnya tepat dihalte ke enam, penumpang perempuan yang duduk disebelahku turun. Otomatis kursi sebelahku kosong. Saga kemudian duduk disebelahku. Tampang Lintang sontak saja seperti orang yang habis disambar geledek, merah kuning hijau hitam jadi satu. Aku menelan ludah. Sudah bisa diduga kalau nanti waktu dirumahku Lintang bakalan mengeluh cemburu habis-habisan padahal aku nggak bisa menghentikan kejadian ini kayak aku juga nggak bisa menghentikan hujan turun. Bukan aku yang menyuruh orang yang duduk disebelahku barusan untuk turun. Bukan aku juga yang menyuruh Saga untuk duduk disebelahku.

Secara reflek aku buru-buru berdiri. Lintang menatapku berdiri dengan alis yang berkedut kedut. Bukannya duduk dikursi yang baru kutinggalkan, Lintang hanya diam saja dengan mata melotot. Dalam hati aku mengutuki diri sendiri, apa aku salah lagi?

"Kamu mau turun di halte sini?" Ujar Lintang tiba-tiba tersenyum lebar. Kebetulan dengan saat laju bus memelan hendak berhenti disalah satu halte lagi.

"Eh?" Aku menahan diri untuk tidak melongo. Tapi menilai dari ekspresi Lintang kayaknya lebih baik aku memang turun sebagai modus supaya Lintang nggak kehilangan muka didepan Saga. Biar nggak kelihatan pula kalau aku dengan sengaja memberikan kursi kosong itu ke Lintang. Akhirnya mau nggak mau aku turun. May dengan reflek juga ikut turun bersamaku.

"Temen macam apa itu? Itu namanya memanfaatkan! Kejam!!" Seru May begitu bus yang kami naiki tadi berlalu pergi

Aku juga sebenernya bingung, kok aku tiba-tiba berakhir di halte antah berantah ini padahal rumahku masih berkilo kilo jauhnya di depan sana. Lebih aneh lagi buat Lintang, dia kan niatnya mau kerumahku. Tapi gimana? Tuan rumahnya ketinggalan di halte lain.

"Kamu tadi harusnya nggak usah berdiri segala, biarin aja si Lintang iri ngeliatin kamu bisa duduk sebelahan disampingnya Saga! Aku seribu kali lebih seneng Saga jadian sama kamu bukannya sama Lintang! Lagian ngapain juga kamu malah turun disini? Buang-buang uang dan tenaga!!!" Pekik May kesal.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Rindumu Terbalas, Aisha
491      340     0     
Short Story
Bulan menggantung pada malam yang tak pernah sama. Dihiasi tempelan gemerlap bintang. Harusnya Aisha terus melukis rindu untuk yang dirindunya. Tapi kenapa Aisha terdiam, menutup gerbang kelopak matanya. Air mata Aisha mengerahkan pasukan untuk mendobrak gerbang kelopak mata.
Stay With Me
158      131     0     
Romance
Namanya Vania, Vania Durstell tepatnya. Ia hidup bersama keluarga yang berkecukupan, sangat berkecukupan. Vania, dia sorang siswi sekolah akhir di SMA Cakra, namun sangat disayangkan, Vania sangat suka dengan yang berbau Bk dan hukumuman, jika siswa lain menjauhinya maka, ia akan mendekat. Vania, dia memiliki seribu misteri dalam hidupnya, memiliki lika-liku hidup yang tak akan tertebak. Awal...
Cinta dan Rahasia
404      301     0     
Short Story
Perasaan tak mudah untuk dipendam. Ketahuilah, manusia yang ‘kuat’ adalah manusia yang mampu mengekspresikan perasaanya. Itu semua wajar. Manusia akan merasakan senang bila mendapatkan kebahagiaan dan sedih bila harus kehilangan.
When You're Here
1984      921     3     
Romance
Mose cinta Allona. Allona cinta Gamaliel yang kini menjadi kekasih Vanya. Ini kisah tentang Allona yang hanya bisa mengagumi dan berharap Gamaliel menyadari kehadirannya. Hingga suatu saat, Allona diberi kesempatan untuk kenal Gamaliel lebih lama dan saat itu juga Gamaliel memintanya untuk menjadi kekasihnya, walau statusnya baru saja putus dari Vanya. Apa yang membuat Gamaliel tiba-tiba mengin...
Rasa Cinta dan Sakit
426      215     1     
Short Story
Shely Arian Xanzani adalah siswa SMA yang sering menjadi sasaran bully. Meski dia bisa melawan, Shely memilih untuk diam saja karena tak mau menciptakan masalah baru. Suatu hari ketika Shely di bully dan ditinggalkan begitu saja di halaman belakan sekolah, tanpa di duga ada seorang lelaki yang datang tiba-tiba menemani Shely yang sedang berisitirahat. Sang gadis sangat terkejut dan merasa aneh...
Kamu
1705      964     0     
Romance
Dita dan Angga sudah saling mengenal sejak kecil Mereka selalu bersekolah di tempat yang sama sejak TK Bukan tanpa maksud tapi semua itu memang sudah direncanakan oleh Bu Hesti sejak ibunya Dita Bu Hesti merasa sangat khawatir pada putri semata wayangnya itu Dita kecil tumbuh sebagai anak yang pendiam dan juga pemalu sejak ayahnya meninggal dunia ketika usianya baru empat tahun Angga kecil sa...
Elevator to Astral World
1625      990     1     
Horror
Penasaran akan misteri menghilangnya Mamanya pada kantornya lebih dari sedekade lalu, West Edgeward memutuskan mengikuti rasa keingintahuannya dan berakhir mencoba permainan elevator yang dikirimkan temannya Daniel. Dunia yang dicapai elevator itu aneh, tapi tak berbahaya, hingga West memutuskan menceritakannya kepada saudara sepupunya Riselia Edgeward, seorang detektif supernatural yang meny...
Kamu
228      186     0     
Short Story
Untuk kalian semua yang mempunyai seorang kamu.
Marry Me
422      293     1     
Short Story
Sembilan tahun Cecil mencintai Prasta dalam diam. Bagaikan mimpi, hari ini Prasta berlutut di hadapannya untuk melamar ….
Your Moments
7166      2069     0     
Romance
Buku ini adalah kumpulan cerita mini random tentang cinta, yang akan mengajakmu menjelajahi cinta melalui tulisan sederhana, yang cocok dibaca sembari menikmati secangkir kopi di dekat jendelamu. Karena cinta adalah sesuatu yang membuat hidupmu berwarna.