Kini tak pernah ada keraguan dalam diri ini
Karena kau telah menggenggam erat tanganku
Untuk bisa menghadapi segalanya bersama
Dreettt dreettt dreettt
Saat Vero sedang sarapan tiba-tiba hp di sampingnya bergetar, tanda ada chat masuk, dia pun langsung membukanya.
Valdo
Aku udah di depan rumah
Setelah membaca pesan dari Valdo, Vero pun segera berpamitan kepada mamanya.
"Ma aku berangkat dulu ya"
Ucapku sambil mencium tangan mama karena papa sudah berangkat duluan tadi.
"Sarapannya dihabisin dulu sayang"
Ucap mama saat Vero hampir keluar rumah.
"Udah ma, aku udah kenyang"
Jawab Vero sambil berlari keluar.
"Paling juga udah di jemput ma, makanya langsung cabut" ujar kak Randi mengejek adiknya.
"Apaan sih kak Randi, makanya cari pacar dong biar nggak gangguin adiknya pacaran doang" ledek Vero saat sudah berada di luar.
"Brisik lo!"
Seru Randi pada adiknya yang sudah berada di luar rumah.
"Randi udah ah, pagi-pagi udah ribut, mending kamu mandi terus anterin mama ke tempatnya tante Rika, cepetan sana"
"Enggak mau ah ma, nanti aku jadi bahan omongan tante-tante lagi kaya kemarin"
"Enggak, lagian ada Kaila anak tante Rika yang baru pulang dari USA kemarin, pokoknya mama nggak mau tau kamu harus anterin mama"
Ujar mama sambil berjalan meninggalkan Randi di ruang makan sendiri.
*****
"Kamu beneran nggak mau turun?"
Tanya mama lagi, selama di perjalanan Randi terus saja minta pulang setelah mengantar mamanya dan akan menjemputnya setelah acaranya selesai, tapi mama tetap menyuruhnya menunggu.
"Iya, aku males ketemu sama temen-temen mama yang sukanya ngegosip"
"Ya sudah, kalau kamu berubah pikiran kamu nanti masuk aja"
"Iya ma" jawab Randi malas.
"Hai jeng, tumben nggak sama Randi?"
Ujar seorang ibu-ibu yang kira-kira seumuran sama mama.
"Sama Randi kok tapi dia nggak mau turun tuh di mobil"
"Emang kenapa?"
"Enggak tau tuh, katanya sih males, biasa lah anak cowok suka sebel kalau denger ibu-ibu ngegosip katanya"
"Oh kalau gitu biar saya suruh Kaila nemenin Randi saja"
"Boleh deh kalau nggak ngerepotin"
"Kaila"
Panggil tante Rika kepada putrinya yang berada di dalam.
"Iya ma, ada apa?"
"Kamu temenin anak tante Vira ya namanya Randi, kasian dia di mobil sendiri, kalau mau kamu ajak masuk aja, mama mau arisan dulu"
"Tapi ma"
Ucapan Kaila tidak mendapat respon dari mamanya.
"Mama apaan sih, aku kan nggak kenal, Randi siapa coba" gerutu Kaila.
*****
"Tok tok tok"
Saat sedang mendengarkan musik dengan headsetnya tiba-tiba Randi seperti mendengar ada yang mengetuk kaca mobilnya, dia pun langsung membuka matanya yang dari tadi dia pejamkan.
"Tok tok tok"
"Siapa sih ganggu aja" ucap Randi sambil membuka kaca mobilnya.
"Lama banget sih"
Ujar cewek di samping mobil Randi. Bukannya langsung menjawab, Randi justru bengong melihat ada cewek cantik di samping mobilnya, cewek yang di maksud adalah Kaila, anak tante Rika.
Kaila memang cantik, apalagi dia memiliki tubuh tinggi semampai, kulit sawo matang, dan wajah orientalnya yang di hias dengan mata coklatnya yang sangat indah, dan rambutnya yang hitam panjang dihias dengan bando yang senada dengan bajunya. Dia juga cewek yang supel tapi agak sedikit pendiam jika belum kenal.
"Kamu Randi kan anak tante Vira?"
Tanya Kaila yang langsung menyadarkan Randi dari lamunannya.
"Iya, lo siapa?"
"Aku Kaila, aku disuruh mama buat nemenin kamu"
"Oh, jadi lo anak tante Rika, yang baru pulang dari USA itu?"
"Kok kamu tahu?" tanya Kaila heran.
"Nyokap yang cerita". Jawab Randi sambil keluar dari mobilnya.
Akhirnya mereka berdua memilih untuk jalan-jalan di taman dekat rumah Kaila.
*****
"Vero!"
Saat Vero akan masuk ke kelas, tiba-tiba dia mendengar teriakan Sandra, Vero pun berhenti dan berbalik ke arah Sandra yang sedang berlari menghampirinya.
"Ada apa sih, pake lari-lari segala?" tanya Vero penasaran.
"Harusnya gue yang nanya, kok tadi gue liat di mading ada foto lo sama kak Valdo katanya udah jadian emangnya bener?"
Tanya Sandra setelah berada di depan Vero.
"Serius San?"
"Aduh Vero, please deh mana mungkin gue belain lari lari ngejar lo tadi kalau gue bercanda, lo kenapa nggak cerita sih sama gue" ujar Sandra cemberut.
"Udah ayo masuk dulu, nanti baru gue ceritain nggak usah cemberut gitu" ujar Vero sambil merangkul Sandra masuk kelas.
Tidak terasa sudah tiga bulan Vero di SMA CITRA BANGSA dan selama hampir dua minggu juga hubungannya dengan Valdo, tapi belum ada satupun teman-temannya yang tahu bahkan Sandra pun belum dia kasih tahu dan karena foto yang menyebar di mading hari ini Vero pun harus siap mendapat pertanyaan dari anak-anak yang menggilai Valdo, karena posisi Valdo selain kapten basket dia juga vokalis band sekolah, jadi nggak heran kalau dia jadi idola cewek-cewek SMA CITRA BANGSA.
*****
Jadi ceritanya dua minggu yang lalu aku di ajak kak Randi buat nemenin dia nyari kado buat temennya tapi nggak taunya malah aku diajak ke sebuah danau terus disana juga udah dihias gitu sampai akhirnya disana aku ditinggalin sendiri sama kak Randi dan nggak lama setelah itu kak Valdo datang dari belakang aku sambil bawa burung merpati dia bilang dia minta au buat temenin dia buat lepasin burung itu pati pas aku pegang burung itu ternyata di kakinya ada surat.
”Ini apa kak?” Tanya Vero melihat surat di kaki merpati itu.
“Udah buka aja”
Perlahan Vero membuka kertas itu dan membacanya. Selesai membaca dia kembali melihat ke arah Valdo untuk menanyakan maksud dari surat yang isinya hanya kata kata
“BALIK AKU”
Setelah itu Vero membalik kertas tersebut dan mendapat tulisan lain lagi disana.
“TARIK TANGAN KIRIKU”
“Ini apa sih kak maksudnya?”
“Udah lakuin aja”
Lalu Vero menarik tangan kiri Valdo yang sudah dia sodorkan.
“BUKA JARI JARIKU SATU SATU”
Kemudian Vero membuka jari Valdo mulai dari kelingking yang isinya kalau di sambung menjadi kalimat “Will You Be My Queen?”
Vero benar benar speechless membaca kalimat itu. Tanpa sadar air mata sudah menggenang di kelopak matanya, melihat itu Valdo langsung mengusap pipi Vero sambil bertanya.
“Kenapa? Lo nggak suka? Atau gue ada ngelakuin kesalahan?”
Vero hanya menjawabnya dengan gelengan kepala tapi ternyata dia sudah tidak bisa menahan air mata itu yang kini sudah lolos membasahi pipi Vero.
“Please jangan nangis dong, kalau lo nggak bisa jawab sekarang juga nggak apa apa, gue pasti bakal tunggu sampai lo siap”
“Aku mau” lirih Vero mengejutkan Valdo.
“Apa? Gue nggak denger”
“Aku mau kak” ulang Vero lebih keras lagi.
“Mau apa? Yang jelas dong” ledek Valdo lagi.
“I will be your queen Revaldo Guenza Carter” seru Vero.
Setelah mendengar itu Valdo langsung memeluk erat Vero dan mengecup keningnya. Setela itu mereka berdua melepaskan burung merpati itu sama sama.
"Kak Valdo sweet banget sih” ujar Sandra setelah mendengar cerita dari Vero.
“Tapi bentar, oh jadi waktu itu lo nggak mau gue ajak jalan karena itu?" rajuk Sandra.
"Bukan gitu San, sory deh, aku nggak bermaksud buat nolak ajakan kamu waktu itu, aku dipaksa sama kak Randi,aku juga nggak tau apa-apa awalnya". Vero berusaha menjelaskannya pada Sandra.
"Iya iya, gue maafin kok asal nanti pulang sekolah lo mau nemenin gue"
"Kemana?"
"Nanti kan ada pertandingan basket, sekolah kita lawan SMA NUSA BANGSA. Katanya lo udah jadian sama kak Valdo, masa dia enggak ngasih tau lo sih?"
"Enggak, tadi dia cuma bilang kalau pulang sekolah aku jangan balik dulu"
Obrolan mereka terhenti saat Mr.Danu guru bahasa inggris masuk.
"Good morning everyone"
Sapaan Mr.Danu membuat seluruh penghuni kelas menjawab sapaannya tadi. Dan selanjutnya kelas pun mendadak rame karena Mr.Danu mengadakan ulangan dadakan, itu memang kebiasaan Mr.Danu yang suka membuat anak-anak heboh karena soal yang beliau berikan selalu di luar buku dan dilarang keras mencontek, kalau ada yang ketahuan, siap-siap saja ngerjain soal di samping tiang bendera.
*****
"Aduh, pasti nilai gue paling ancur nih, lo sih Ver gue panggil nggak nengok-nengok" ujar serly cewek yang duduk di belakang Vero.
"Sorry banget deh Ser, kamu kan tahu sendiri kalau Mr.Danu tuh kayak gimana, bisa di keluarin dari kelas kalau sampai ketahuan contek-contekan"
"Kebiasaan sih lo Ser, makanya belajar dong" ejek Sandra.
"Kayak lo belajar aja San"
Semua pun menertawakan Sandra yang sok nasehatin Serly.
Tiba tiba hp Vero bergetar karna ada panggilan masuk.
"Hallo kak"
"Kamu dimana sekarang"
"Aku baru aja keluar kelas, emangnya kenapa, bukannya kamu hari ini tanding basket?"
"Iya makanya aku mau ngajak kamu ke lapangan buat nemenin aku"
"Iya aku juga ini mau kesitu sama Sandra, mendingan kamu sekarang siap-siap aja sana"
"Ya udah aku tunggu ya sayang"
"Iya"
"Kak Valdo ya?"
"Iya, dia nyuruh aku ke lapangan, ayo cepet nanti keburu mulai"
Vero dan Sandra pun mempercepat langkah mereka, sampai di lapangan mereka langsung menghampiri Valdo yang sedang berada di pinggir lapangan bareng anak basket yang lain.
"Hai"
Sapa Vero pada Valdo yang sudah melihat kedatangan mereka berdua.
"Aku nggak telat kan?"
"Enggak kok, kamu udah bilang kak Randi kalau kita pulang telat" ujar Valdo sambil mengusap-usap rambut Vero.
"Udah kok, oh iya nih aku bawain roti, kamu makan dulu biar kuat"
Ujar Vero menyemangati pacarnya.
"Hmm Nyamuk nyamuk" seru Sandra.
"Hehe sorry San, oh iya katanya kamu mau ketemu sama kak Hitto"
"Hitto?" Tanya Valdo bingung.
"Enggak kok, jangan lo dengerin omongan Vero kak, gue kesini kan nemenin lo Ver" elak Sandra.
"Hitto, sini bentar!" seru Valdo pada Hitto yang berada tidak jauh dari mereka.
"Apaan" jawab Hitto sambil berjalan mendekati mereka.
"Kenalin ini pacar gue" ujar Valdo sambil merangkul pundak Vero.
"Oh jadi ini yang namanya Vero, hai gue Hitto"
"Hai kak, ohiya kenain juga ini temen aku Sandra"
"Sandra"
"Hitto"
Setelah mereka berkenalan mereka pun ngobrol-ngobrol sebelum pertandingan dimulai karna baru jam 2 jadi masih ada waktu lima belas menit buat ngobrol-ngobrol.
"Kalian ngobrol-ngobrol dulu aja bro, gue tinggal dulu ya" ujar Valdo sambil membawa Vero pergi.
"Nitip Sandra ya kak, inget jangan di apa-apain" kata Vero sebelum meninggalkan mereka berdua.
"Siiip" jawab Hitto sambil mengangkat jempolnya.
"Sialan lo Ver, emangnya gue anak kecil" rajuk Sandra, tapi Vero tidak meresponnya.
"Sini aku suapin" ujar Vero pada Valdo saat mereka sedang di samping ruang ganti.
"Aku udah makan tadi, mendingan kamu yang aku suapin sini, kamu pasti belum makan kan"
Akhirnya mereka berdua suap-suapan roti yang tadi dibawa Vero. sampai akhirnya pertandinganpun dimulai. Permainan berlangsung begitu riuh karena mereka sama-sama kuat apalagi suporter yang ada disini tidak hanya dari SMA CITRA BANGSA tapi juga dari SMA NUSA BANGSA sebagai tamu. Detik-detik terakhir pertandingan semakin menegangkan karena skor imbang padahal tinggal 2 menit lagi pertandingan akan segera berakhir.
"Kak Valdo ayo! Cepetan!" ujar Vero menyemangati cowoknya.
Valdo berhasil merebut bola dari lawan dan berusaha untuk maju, tapi sepertinya dia mengalami kesulitan karena dia di himpit oleh pemain lawan yang ada sebelah kanan dan kirinya. Lalu Valdo bersiap-siap untuk melempar bola ke dalam ring walaupun dalam jarak yang cukup jauh tapi dia sepertinya sangat yakin, perlahan-lahan dia mulai mendribel bolanya untuk mengecoh konsentrasi lawan dan BERHASIL!!!! Tapi sepertinya terjadi sesuatu dengan Valdo karena setelah dia melempar bolanya dia langsung terjatuh.
"kak Valdo kenapa San, kok dia nggak bangun bangun?" ujar Vero yang khawatir dengan keadaan pacarnya.
"Kak Valdo pasti baik-baik aja kok, lo tenang aja" Sandra yang berada di samping Vero berusaha menenangkan Vero walaupun dia juga sebenarnya khawatir.
Akhirnya Valdo bangun dan tersenyum ke arah Vero yang sedang memperhatikannya dengan wajah cemas.
*****
"Aku nggak apa apa kok sayang, kamu lihat kan" ujar Valdo berusaha menenangkan pacarnya.
"Tapi kamu harus ke dokter, liat tuh kaki kamu, jalan aja kamu kesakitan, kita ke dokter dulu ya"
"Udah nggak usah paling cuman keseleo aja kok, udah kamu masuk aja gih udah malem juga"
"Kamu nggak mau mampir dulu?"
"Enggak udah malem, kamu istirahat ya" ujar Valdo sambil mengacak-acak rambut panjang Vero.
"Ya udah, kamu juga istirahat ya, inget kalau besok masih sakit kamu harus ke dokter"
"Iya bawel, udah sana masuk" ujar Valdo sambil mencium kening Vero.
*****
Tiba tiba hp Vero berdering tanda ada telefon, Vero pun langsung mengangkatnya setelah melihat nama Valdo di layar panggilannya.
"Hallo kak, gimana kakinya udah baikan?"
"Udah kok, kamu nggak usah khawatir, aku baik-baik aja setelah denger suara kamu"
"Idiiiihh, lagi sakit juga, masih sempet-sempetnya gombal"
"Aku serius sayang, kamu nggak percaya?"
"Enggak" ujarku pura-pura.
"Ya udah, kamu tunggu ya 15 menit lagi aku sampe dirumah kamu"
"Awas aja aku bakal marah kalau kamu beneran kesini, kamu kan harus istirahat, jangan bandel deh"
"Ya udah deh, tapi kamu besok main kesini ya? Cowok kamu yang ganteng ini lagi kangen berat soalnya sama ceweknya"
"Iya iya, idiih ganteng dari mana orang jelek kayak gitu kok"
"Kalau aku nggak ganteng mana mau kamu sama aku"
"Ya udah iya, Kak Valdo yang paling GANTENG tidur gih sana udah malem" ucap Vero dengan menekankan kata ganteng pada pacarnya.
"Kamu juga sayang