Loading...
Logo TinLit
Read Story - Bimbang (Segera Terbit / Open PO)
MENU
About Us  

Selesai Elisa berganti baju, kemudian dia sedikit memoles wajahnya dengan bedak tipis dan juga lipstik nya yang juga dia beri sangat tipis, sekedar memberikan kesan fresh untuk wajahnya.

Setelah itu dia kembali melihat ponselnya, dan memainkannya untuk sekedar melihat sosial media miliknya. Sampai akhirnya sebuah pesan masuk ke dalam ponselnya.

Erlan

Gue udah di depan nih

Melihat pesan tersebut, Elisa langsung mengambil parfumnya yang lupa belum dia pakai tadi sebelum akhirnya berjalan ke luar setelah memakai sepatu sneakers putih kesukaannya.

Sampai di depan ternyata Erlan memang sudah ada diluar dengan masih duduk di atas motornya sambil memainkan ponsel yang ada di tangannya tampak serius.

"Sorry nunggu lama ya" Sapa Elisa yang berhasil mengalihkan perhatian Erlan dari ponselnya.

"Eh, enggak kok gue juga baru sampai. Mau langsung pergi?"

Tanya Erlan yang langsung disetujui oleh Elisa lewat sebuah anggukan. Setelah itu Erlan menyerahkan helm kepada Elisa dan dia juga memakai helm miliknya. Elisa pun langsung menerima helm tersebut dan langsung memakainya setelah naik ke atas motor besar milik Erlan.

Di lima menit pertama mereka saling diam, hanya suara deru motor dan juga angin malam saja yang mereka dengar sampai akhirnya Erlan memecahkan keheningan tersebut.

"Lo nggak apa-apa kan makan dipinggir jalan?"

"Gue bukan princess kali yang harus makan di tempat mewah" Jawab Elisa sambil bergurau, karena memang dirinya tidak pernah mementingkan akan makan dimana asal makanannya enak.

"Kalau gitu, Lo pegangan aja biar aman El"

"Eh... Iya" Dengan sedikit ragu, Elisa melingkarkan tangannya di pinggang Erlan. Nyaman

Dan melihat itu Erlan pun diam-diam tersenyum sambil menatap wajah Elisa dari spion nya.

Setelah itu mereka sama-sama sibuk dengan pikiran masing-masing hingga cukup lama. Entah apa yang ada dipikiran mereka.

🐣🐣🐣

Erlan menghentikan motornya di pinggir jalan depan sebuah warung pecel lele. Kemudian Erlan membawa Elisa masuk dan langsung memesan makanan di warung pecel lele pinggir jalan yang cukup besar dan terlihat cukup ramai. Kebetulan di tempat ini ada dua bagian, yang ada kursinya dan lesehan. Tapi mereka berdua memilih untuk duduk di tempat yang lesehan di pojok ruangan yang kebetulan kosong. Sambil menunggu makanan mereka sampai, mereka awalnya sempat agak canggung tetapi perlahan akhirnya obrolan mereka mulai mencair bahkan membuat mereka berdua seperti orang yang sudah lama saling kenal.

"gue masih nggak nyangka kalau ternyata lo bisa banyak ngomong gitu tau" Ucap Elisa di sela-sela obrolan dan makan mereka.

"Gue juga nggak nyangka cewek kaya Lo suka hiking"

"Maksud lo cewek kaya gue gimana tuh?"

Melihat ekspresi Elisa yang seperti akan marah itu justru membuat Erlan ingin tertawa. Lucu sekali batinnya.

"Yah cewek kaya Lo, yang kelihatannya lemah lembut tapi bisa galak juga ternyata, mungil lagi" Jawab Erlan yang seperti ingin meledek Elisa, apalagi saat mengatakan galak tadi Erlan seperti memberi penekanan.

"Yah gimana, yang galak aja masih ada yang berani jadiin  mainan apalagi kalau nggak galak coba. pasti abis di jadiin  bahan sama cowok-cowok yang rese sama nggak punya otak deh"

"Bener sih, gue setuju sama Lo, tapi gue bukan salah satu dari mereka kok jadi lo santai aja"

"Lagian siapa juga yang ngomong lo termasuk, ngerasa kali" Ujar Elisa sambil terkekeh melihat ekspresi Fathur yang berusaha meyakinkannya.

"Yeee enak aja, bukannya ngerasa, gue mau kasih tau Lo aja, kalau Lo aman jalan sama gue"

"Bisa aja ngelesnya"

Setelah itu mereka menghabiskan makanan mereka yang sudah sampai.

"Mau langsung pulang atau mampir kemana lagi" Tanya Erlan setelah mereka sama-sama selesai makan.

Erlan melihat wajah Elisa yang sepertinya sudah agak capek dan kekenyangan juga. Karena memang dia sempat sedikit memaksa Elisa untuk menghabiskan makanannya tadi, melihat makanan Elisa yang tinggal sedikit tapi tidak mau menghabiskannya. Tetapi akhirnya Elisa menurut juga untuk menghabiskannya walaupun dengan muka malasnya.

"Pulang aja deh" Jawab Elisa yang langsung disetujui oleh Erlan

"Yaudah yuk"

🐣🐣🐣

Mereka sampai di kosan Elisa sekitar jam 10 malam.

"Gue langsung masuk ya, thanks udah di traktir tadi" Ujar Elisa saat motor Erlan berhenti di depan kosan miliknya, dia langsung turun dan memberikan helmnya kepada sang pemilik.

"Sorry ya gue tadi udah maksa Lo buat ngabisin makanan Lo, perut Lo pasti nggak enak ya kekenyangan?"

Erlan merasa bersalah karena melihat wajah Elisa yang memerah karena kekenyangan tadi.

"Iya nggak apa-apa, yang penting jangan diulangin lagi aja lain kali"

"Yaudah gih masuk, udah malem juga"

"Ya udah lo juga hati-hati pulangnya jangan ngebut" Ucap Elisa sebelum dia masuk ke dalam.

"Siappp, nanti kalau udah sampai gue kabarin Lo deh"

"Ya udah sana buruan pulang"

"Ngusir nih?"

"Kalau iya emang kenapa?"

"Jangan galak-galak gitu juga atuh neng, nanti cowok-cowok yang mau deketin Lo bisa-bisa langsung pada kabur" Erlan bukannya takut justru dia semakin menggoda Elisa.

"Biarin sih, buruan sana balik"

"Iya-iya ini juga mau balik oge, good night"

Ujar Erlan sebelum melesat meninggalkan kosan Elisa, melihat itu Elisa sedikit kaget karena tanpa ba-bi-bu Erlan langsung melesat pergi dari hadapannya, tapi beberapa detik kemudian dia tersenyum sendiri melihat tingkah Erlan barusan. Gemas

🐣🐣🐣

Sampai di kamar Elisa langsung menghambur ke guling kesayangannya dan mengambil boneka beruang warna pink yang ada di pinggir tempat tidurnya.

"Gruvy, aku baru jalan sama cowok. Kamu nggak marah kan? Namanya Erlan, dia lucu ternyata nggak secuek yang aku kira"

Elisa ngomong sendiri dengan boneka beruangnya itu. Memang sudah menjadi kebiasaannya dari lama juga. Dia lebih suka curhat dengan boneka kesayangannya tersebut daripada dengan manusia. Entahlah, mungkin karena dia merasa lebih aman saja rahasianya jika dia bercerita dengan boneka yang dia beri nama Gruvy ini.

Kemudian setelah itu dia pergi ke kamar mandi untuk bersih-bersih dan ganti baju lalu kembali bercerita kepada Gruvy sampai akhirnya tanpa sadar dia tertidur pulas dengan memeluk Gruvy seperti biasanya.

How do you feel about this chapter?

0 1 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Operasi ARAK
353      255     0     
Short Story
Berlatar di zaman orde baru, ini adalah kisah Jaka dan teman-temannya yang mencoba mengungkap misteri bunker dan tragedi jum'at kelabu. Apakah mereka berhasil memecahkan misteri itu?
My Big Bos : Mr. Han Joe
648      397     2     
Romance
Siapa sih yang tidak mau memiliki seorang Bos tampan? Apalagi jika wajahnya mirip artis Korea. Itu pula yang dirasakan Fraya ketika diterima di sebuah perusahaan franchise masakan Korea. Dia begitu antusias ingin segera bekerja di perusahaan itu. Membayangkannya saja sudah membuat pipi Fraya memerah. Namun, apa yang terjadi berbeda jauh dengan bayangannya selama ini. Bekerja dengan Mr. Ha...
Ending
5411      1400     9     
Romance
Adrian dan Jeana adalah sepasang kekasih yang sering kali membuat banyak orang merasa iri karena kebersamaan dan kemanisan kedua pasangan itu. Namun tak selamanya hubungan mereka akan baik-baik saja karena pastinya akan ada masalah yang menghampiri. Setiap masalah yang datang dan mencoba membuat hubungan mereka tak lagi erat Jeana selalu berusaha menanamkan rasa percayanya untuk Adrian tanpa a...
My World
806      538     1     
Fantasy
Yang Luna ketahui adalah dirinya merupakan manusia biasa, tidak memiliki keistimewaan yang sangat woah. Hidup normal menyelimutinya hingga dirinya berusia 20 tahun. Sepucuk surat tergeletak di meja belajarnya, ia menemukannya setelah menyadari bahwa langit menampilkan matahari dan bulan berdiri berdampingan, pula langit yang setengah siang dan setengah malam. Tentu saja hal ini aneh baginya. I...
Heya! That Stalker Boy
589      359     2     
Short Story
Levinka Maharani seorang balerina penggemar musik metallica yang juga seorang mahasiswi di salah satu universitas di Jakarta menghadapi masalah besar saat seorang stalker gila datang dan mengacaukan hidupnya. Apakah Levinka bisa lepas dari jeratan Stalkernya itu? Dan apakah menjadi penguntit adalah cara yang benar untuk mencintai seseorang? Simak kisahnya di Heya! That Stalker Boy
Annyeong Jimin
30327      4116     27     
Fan Fiction
Aku menyukaimu Jimin, bukan Jungkook... Bisakah kita bersama... Bisakah kau tinggal lebih lama... Bagaimana nanti jika kau pergi? Jimin...Pikirkan aku. cerita tentang rahasia cinta dan rahasia kehidupan seorang Jimin Annyeong Jimin and Good Bye Jimin
My Noona
6194      1516     2     
Romance
Ini bukan cinta segitiga atau bahkan segi empat. Ini adalah garis linear. Kina memendam perasaan pada Gio, sahabat masa kecilnya. Sayangnya, Gio tergila-gila pada Freya, tetangga apartemennya yang 5 tahun lebih tua. Freya sendiri tak bisa melepaskan dirinya dari Brandon, pengacara mapan yang sudah 7 tahun dia pacariwalaupun Brandon sebenarnya tidak pernah menganggap Freya lebih dari kucing peliha...
Sang Musisi (2)
406      270     2     
Short Story
Apakah kau mengingat kata-kata terakhir ku pada cerita "Sang Musisi" ? MENYERAH ! Pada akhirnya aku memilihnya sebagai jalan hidupku.
SURAT CINTA KASIH
599      433     6     
Short Story
Kisah ini menceritakan bahwa hak kita adalah mencintai, bukan memiliki
Gino The Magic Box
4546      1396     1     
Fantasy
Ayu Extreme, seorang mahasiswi tingkat akhir di Kampus Extreme, yang mendapat predikat sebagai penyihir terendah. Karena setiap kali menggunakan sihir ia tidak bisa mengontrolnya. Hingga ia hampir lulus, ia juga tidak bisa menggunakan senjata sihir. Suatu ketika, pulang dari kampus, ia bertemu sosok pemuda tampan misterius yang memberikan sesuatu padanya berupa kotak kusam. Tidak disangka, bahwa ...