Meski baru mengetahui semuanya sekarang , Sempena memiliki tekad yang kuat untuk mengalahkan Janardana. Karena tekadnya itu sebuah cahaya biru muncul dari matanya membuka sebuah portal di hadapannya, lalu dari portal itu sebuah buku sakti dan kramat terbang mendekatinya di sampul buku itu terdapat kata "Sanubari Bestari" yang tertulis dari aksara Jawa.
Sempena kebingungan mengapa tiba-tiba sebuah portal terbuka dihadapannya dan buku ini muncul tiba-tiba. Namun berbeda dengan raut wajah neneknya, seperti mengetahui sesuatu tentang buku Sanubari Bestari ini.
"Nek apakah kau mengetahui sesuatu tentang buku Sanubari Bestari ini?"
"Iya aku mengetahui sesuatu tentang buku ini"
"Apa itu tidak?"
"Dulu ibumu pernah bercerita kepada ku bahwa buku Sanubari Bestari adalah sebuah buku sakti dan Kramat yang penuh keajaiban ,dulu buku ini adalah milik sang Cakrawala. Di dalam buku ini berisi hampir seluruh informasi yang ada di alam semesta ini"
Setelah mendengar penjelasan neneknya Sempena langsung bertanya kepada buku itu
"Wahai buku Sanubari Bestari tolong jelaskan aku bagaimana caraku menghilangkan virus candramawa ini ?"
Buku Sanubari Bestari itu terbuka secara perlahan lembarannya berputar secara sendirinya menuju ke suatu halaman, saat sampai ke halaman yang buku itu ingin di cahaya terang muncul dari lembaran itu dan tulisan mulai muncul juga dalam lembaran itu.
"Buah Nuraga itulah satu-satunya yang bisa menyembuhkan seluruh penduduk desa Insan ini. Buah Nuraga adalah buah yang apabila dimakan maka pemakannya akan mendapatkan energi kehidupan dan stamina yang sangat besar yang dibagikan oleh buah ini namun sayangnya buah ini hanya ada di Nirwana nusantara yang di mana sekarang wilayah itu telah dikuasai oleh janardana"
Semua orang terkejut saat mendengar Sempena membaca tulisan yang ada di lembaran buku itu namun tidak dengan sempena dia justru yakin bahwa ini adalah jalan takdir, jalan yang akan membawanya untuk mengalahkan si janardana
“Lalu bagaimana caraku pergi ke Nirwana Nusantara itu wahai buku Sanubari Bestari?”
Buku itu kembali bergerak sendiri membuka lembarannya tak lama kemudian buku itu berhenti saat mencapai suatu halaman cahaya muncul lagi dari buku itu dan tulisan baru juga muncul dalam buku Sanubari Bestari itu.
"Jika kau ingin pergi ke Nirwana nusantara maka kau harus pergi ke dimensi yang bernama dimensi bumantara Nusantara. Di dalam dimensi Bumantara Nusantara akan ada 8 wilayah dan Nirwana nusantara adalah wilayah terakhir dari dimensi bumantara Nusantara. Dan jika kau ingin pergi ke Bumantara Nusantara kau cukup meneteskan darahmu ke lembaranku karena darahmu sama dengan darah pemilikku yaitu Cakrawala maka bagimu sangatlah mudah untuk pergi ke Bumantara nusantara"
Tanpa pikir panjang Sempena langsung menggigit jari telunjuknya sampai berdarah setelah itu meneteskan darahnya di lembaran buku Sanubari Bestari, setelah tetesan darah itu mengenai lembaran buku , Sanubari Bestari langsung menyerap darah itu seketika lembaran-lembaran buku itu berubah menjadi warna merah darah setelah itu diubah menjadi embun -embun ajaib yang membentuk sebuah dimensi portal menuju Bumantara Nusantara.
Sempena lalu berpahami dan kepada semua penduduk desa dan neneknya untuk pergi ke bumantara nusantara menuju ke wilayah Nirwana Nusantara untuk mendapatkan buah Nuraga. Nenek Sempena sangat sedih karena cucu kesayangannya harus pergi bukan hanya sedih dia khawatir jika terjadi sesuatu dan hal buruk kepada cucunya itu tapi mau bagaimanapun dia harus bisa membiarkan dan melepaskan cucunya ini pergi untuk menyelamatkan penduduk desa Insan. Penduduk yang lain juga percaya kepada Sempena bahwa dia bisa mendapatkan buah Nuraga itu, mereka menaruh harapan besar kepada Sempena.
Setelah momen berpamitan yang cukup lama Sempena menarik nafas dalam dan mulai melangkahkan kakinya masuk ke dalam portal itu.
" Sempena kau harus bisa kembali dengan hidup-hidup dan kau harus mendapatkan buah itu serta kalahkanlah Janardana, Kami sangat percaya pada mu!, kami menaruh harapan besarmu !"
" Sempena! Sempena! Sempena! "
Teriakan seluruh penduduk memberinya semangat membuat dirinya semakin yakin bahwa dia siap dan bisa menghadapi apapun yang terjadi. Maka dimulailah perjalanan Sempena di Bumantara Nusantara