Loading...
Logo TinLit
Read Story - GAARA
MENU
About Us  

Di depan pintu gerbang SMA NEGERI 1.

"Kak, Akira masuk dulu ya," ucap Akira setelah turun dari sepeda motor Arzan, seraya memberikan helm tersebut kepadanya.

"Iya, hati-hati ya! Belajar yang pinter," jawabnya dan Akira mencium punggung tangan kakaknya lalu pergi masuk ke dalam sekolah.

Sesampainya di koridor, di depan sana manik mata Akira melihat seorang laki-laki bertubuh tinggi berjalan membelakangi dirinya. Cukup sekali pandang saja, ia langsung bisa mengenali siapa anak itu.

Akira mempercepat langkah kakinya dan berjalan berdampingan di sisi Genandra. "Kak Genan," sapa Akira di samping tubuh Genandra, walau aura laki-laki itu terasa begitu dingin ia tak masalah, toh dia sudah terbiasa.

Genandra berjalan lebih cepat untuk bisa menjauhi Akira, pandangan laki-laki itu tidak teralihkan sedikitpun, hanya fokus ke arah depan.

"Ih Kak Genan, tungguin Akira!" ujar Akira sedikit berteriak dan berlari menyusul Genandra dengan langkah kaki kesal.

"Kak Genan kok ninggalin Akira sih! Emang gak kasihan?" tanya Akira menatap wajah laki-laki tersebut.

"Kak! Aku manusia loh Kak bukan patung, bales kek atau apa gitu," sambungnya sebab Genandra sama sekali tidak memperdulikan keberadaan dirinya.

"Kak Genan!" sentak Akira langsung berdiri di depan Genandra, Genandra pun terkejut dan memberhentikan langkahnya tiba-tiba.

"Di sini ada orang loh Kak! Lirik dikit kenapa sih," sebal Akira menggembungkan pipinya.

"Terus? Gue harus perduli?" balas Genandra.

"Kemarin Akira gak masuk sekolah loh Kak, Kak Genan gak ada rasa kangen gitu sama aku?"

"Gak," ketus Genandra.

"Malahan gue lebih seneng kalau lo keluar aja dari sekolah ini, biar hidup gue tenang."

"Kalau aku keluar dari sekolah, nanti gak ada lagi cewek yang ngejar-ngejar Kakak seperti Akira. Dan itu pasti bakal bikin Kak Genan sedih nantinya."

"Gila, udah punya pasangan juga, masih gatel sama cowok lain," lirih Genandra sembari berjalan melewati Akira.

"Cowok? Siapa?" batin Akira tidak mengerti maksud dari Genandra barusan.

********

-Kelas sebelas MIPA 1.

Genandra is calling you~

"Assalamualaikum Lam, lo lagi ada di mana sekarang? Udah di kelas?" tanya Genandra dalam telepon.

"Waalaikumussalam belum Gen, gue lagi ada di pintu gerbang sekolah nih, gak boleh masuk sama pak satpam," balas Alam.

"Lah, emang kenapa?"

"Halo Abang Genan!" tiba-tiba terdengar suara dari Novan dalam telepon.

"Kok ada suaranya Novan juga? Lo lagi sama dia sekarang?"

"Iya, kita berdua dihukum karena gak pakai kaos kaki sama sabuk," jawab Alam.

"Ck, lo berdua niat sekolah apa enggak sih?"

"Hehe, lupa Gen."

"Gue tutup dulu ya Gen, assalamualaikum!"

"Ya waalaikumussalam," balas salam Genandra dan menutup panggilan telepon tersebut.

********

"Ayolah Pak, kasih kita masuk ke dalam. Cuma lupa pakai kaos kaki sama sabuk aja kok," pinta Alam memohon kepada Pak satpam.

"Enak aja mulutnya kalau ngomong, sekolah itu juga punya peraturan, kalian tidak bisa berbuat seenaknya. Sudah gak pakai sabuk sama kaos kaki, datengnya mepet lagi," jawab Pak satpam.

"Besok kita berdua janji deh Pak gak bakal mengulangi lagi."

"Janji-janji, pokoknya sekarang kalian berdua harus dihukum. Saya sudah diberi amanat oleh bapak ibu guru, ayo ikut!"

Akhirnya, Alam dan juga Novan diajak oleh Pak satpam menuju ke suatu tempat di bagian belakang sekolah. Di sana, terdapat sebuah kolam yang tidak terlalu besar dan airnya keruh.

"Ini," Pak satpam memberikan dua jaring yang cukup besar kepada Alam dan Novan. "Kalian bersihkan daun-daun yang ada di dalam kolam ini, kalau sudah kalian temui saya lagi baru boleh kembali ke kelas," sambungnya lalu berjalan pergi.

"Ayo Van, biar cepet selesai," ujar Alam mulai mengambil dedaunan menggunakan jaring yang diberikan oleh Pak satpam.

"Oke bentar ya, gue mau lepas sepatu dulu," balas Novan lalu melepas kedua sepatunya. 

"Ngapain?" tanya Alam.

"Panas Lam, lebih enak dilepas, biar gak basah juga."

"Nih! Tolong dong! Sepatu gue lo taruh di samping pohon deket lo," pinta Novan memberikan sepasang sepatunya kepada Alam.

"Oke," balas Alam sambil menerima sepatu tersebut dan langsung membuangnya ke dalam kolam.

//Byuur// air menyembur kemana-mana, sedikit cipratan mengenai baju seragam mereka berdua. Bak kapal Titanic, sepatu Novan perlahan-lahan mulai tenggelam bersama gelembung-gelembung air.

"ALAM BODOH!!!"

"NGAPAIN LO BUANG SEPATU GUE! KALAU MAU BAKU HANTAM AYO!"

"Habisnya gue kesel Van sama dia. Main hukum-hukum anak orang, emang dia pikir dia siapa," balas Alam berkacak pinggang.

"Kalau lo emang kesel sama dia, ya bilang dong sama orangnya, kenapa sepatu gue yang jadi korban," sahut Novan. "Sekarang gue harus gimana, nyeker gitu ke kelas? Bodoh dipelihara."

"Hei hei hei, siapa tadi yang ngomong toxic!" tegur Bapak guru yang kebetulan ada di sana.

"Lo sih Van!" kesal Alam.

"Lo yang mulai duluan, gue gampar penyok pipi lo."

"Kalian berdua, bukannya masuk kelas malah main di sini," ujar Bapak guru tersebut berdiri di hadapan Novan dan Alam.

"Maaf Pak, kami berdua dihukum disuruh bersihkan kolam," balas Alam menundukkan kepala.

"Ya kerjakan! Gak usah teriak-teriak pakai ngomong toxic segala, bodoh bodoh bahasa macam apa itu. Lambene iku loh, ora iso dijogo."

"Ya sudah, sekarang cepat kembali ke kelas kalian!" suruh bapak guru dan dibalas anggukan oleh kedua anak tersebut.

"Tunggu, sepatu kamu mana?" tanyanya kepada Novan.

"Di sana Pak," tunjuk Novan ke arah kolam. "Sepatu saya gak bisa berenang, jadi tenggelam gara-gara dilempar sama teman saya."

"Astagfirullah nak, sana-sana kembali ke kelas kalian!"

"Iya Pak, terima kasih," balas Novan dan Alam serempak.

 

 

 

 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (9)
  • carera

    Semangat kak yok up lagi😗

    Comment on chapter Mas fiksi lebih menggoda
  • carera

    Akira jan pergi dulu plis:(

    Comment on chapter Apa sudah saatnya aku pulang, Tuhan?
  • zarasafa

    Semangatt kakak🙌🏻🙌🏻

    Comment on chapter Gadis spesial
  • manusiatembuspandang

    semangat kakak

    Comment on chapter Gadis spesial
  • kitcat

    Ayo yuk up lagi kak😎😁

    Comment on chapter Izinkan aku mencintaimu
  • kitcat

    Kapan genan suka sama Akira😭

    Comment on chapter Izinkan aku mencintaimu
  • pitik

    Baru juga mulai

    Comment on chapter Gadis spesial
  • human

    Kenapa Lo gak peka sih genan gemes deh

    Comment on chapter Apa sudah saatnya aku pulang, Tuhan?
  • vina anggraeni

    Jangan lupa beri like nya yah teman-teman:)

    Comment on chapter Gadis spesial
Similar Tags
The Alpha
2049      913     0     
Romance
Winda hanya anak baru kelas dua belas biasa yang tidak menarik perhatian. Satu-satunya alasan mengapa semua orang bisa mengenalinya karena Reza--teman masa kecil dan juga tetangganya yang ternyata jadi cowok populer di sekolah. Meski begitu, Winda tidak pernah ambil pusing dengan status Reza di sekolah. Tapi pada akhirnya masalah demi masalah menghampiri Winda. Ia tidak menyangka harus terjebak d...
Bimbang (Segera Terbit / Open PO)
5876      1912     1     
Romance
Namanya Elisa saat ini ia sedang menempuh pendidikan S1 Ekonomi di salah satu perguruan tinggi di Bandung Dia merupakan anak terakhir dari tiga bersaudara dalam keluarganya Tetapi walaupun dia anak terakhir dia bukan tipe anak yang manja trust me Dia cukup mandiri dalam mengurus dirinya dan kehidupannya sendiri mungkin karena sudah terbiasa jauh dari orang tua dan keluarganya sejak kecil juga ja...
Premium
Antara Aku Pelangi & Hujan
16454      1585     0     
Romance
Zayn bertemu dengan seorang gadis yang sedang menangis di tengah derasnya hujan dan tanpa sadar Zayn tertarik dengan gadis tersebut Ternyata gadis tersebut membawa Zayn pada sebuah rahasia masa lalu yang di lupakan Zayn Membawanya pada sesuatu yang tidak terduga
Unlosing You
452      312     4     
Romance
... Naas nya, Kiran harus menerima keputusan guru untuk duduk sebangku dengan Aldo--cowok dingin itu. Lambat laun menjalin persahabatan, membuat Kiran sadar bahwa dia terus penasaran dengan cerita tentang Aldo dan tercebur ke dalam lubang perasaan di antara mereka. Bisakah Kiran melepaskannya?
Prakerin
7787      2048     14     
Romance
Siapa sih yang nggak kesel kalo gebetan yang udah nempel kaya ketombe —kayanya Anja lupa kalo ketombe bisa aja rontok— dan udah yakin seratus persen sebentar lagi jadi pacar, malah jadian sama orang lain? Kesel kan? Kesel lah! Nah, hal miris inilah yang terjadi sama Anja, si rajin —telat dan bolos— yang nggak mau berangkat prakerin. Alasannya klise, karena takut dapet pembimbing ya...
Violet, Gadis yang Ingin Mati
6087      1799     1     
Romance
Violet cuma remaja biasa yang ingin menikmati hidupnya dengan normal. Namun, dunianya mulai runtuh saat orang tuanya bercerai dan orang-orang di sekolah mulai menindasnya. Violet merasa sendirian dan kesepian. Rasanya, dia ingin mati saja.
The Maze Of Madness
5254      1887     1     
Fantasy
Nora tak banyak tahu tentang sihir. Ia hidup dalam ketenangan dan perjalanan normal sebagai seorang gadis dari keluarga bangsawan di kota kecilnya, hingga pada suatu malam ibunya terbunuh oleh kekuatan sihir, begitupun ayahnya bertahun-tahun kemudian. Dan tetap saja, ia masih tidak tahu banyak tentang sihir. Terlalu banyak yang terjadi dalam hidupnya hingga pada saat semua kejadian itu merubah...
Rumah (Sudah Terbit / Open PO)
3681      1401     3     
Inspirational
Ini bukan kisah roman picisan yang berawal dari benci menjadi cinta. Bukan pula kisah geng motor dan antek-anteknya. Ini hanya kisah tentang Surya bersaudara yang tertatih dalam hidupnya. Tentang janji yang diingkari. Penantian yang tak berarti. Persaudaraan yang tak pernah mati. Dan mimpi-mimpi yang dipaksa gugur demi mimpi yang lebih pasti. Ini tentang mereka.
Lebih dari Cinta Rahwana kepada Sinta
3172      1604     0     
Romance
Pernahkan mendengarkan kisah Ramayana? Jika pernah mendengarnya, cerita ini hampir memiliki kisah yang sama dengan romansa dua sejoli ini. Namun, bukan cerita Rama dan Sinta yang akan diceritakan. Namun keagungan cinta Rahwana kepada Sinta yang akan diulas dalam cerita ini. Betapa agung dan hormatnya Rahwana, raksasa yang merajai Alengka dengan segala kemewahan dan kekuasaannya yang luas. Raksas...
ASA
5148      1629     0     
Romance
Ketika Rachel membuka mata, betapa terkejutnya ia mendapati kenyataan di hadapannya berubah drastis. Kerinduannya hanya satu, yaitu bertemu dengan orang-orang yang ia sayangi. Namun, Rachel hanya diberi kesempatan selama 40 hari untuk memilih. Rachel harus bisa memilih antara Cinta atau Kebencian. Ini keputusan sulit yang harus dipilihnya. Mampukah Rachel memilih salah satunya sebelum waktunya ha...