---
"Dia adalah wanita terfavoritku yang pernah singgah di dalam hatiku" -Aldy Rifaldan
---
-Hubungannya sudah kandas, tapi kenangannya masih berbekas-
---
Nasyila Azzahra atau sebut saja Syila, Wanita cantik pindahan dari Bandung yang memikat banyak hati lela...Read More >>"> Memories About Him (12. He is my bodyguard) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Memories About Him
MENU
About Us  

"Uhuk."

Syila tersedak. Padahal hanya makan ice cream.

"Nggak usah bercanda deh, lo," ucap Syila yang tersenyum canggung.

Aldy hanya diam dan menghela nafasnya. Entahlah, Ia juga bingung saat ini. Ingin menyatakan perasaannya tapi belum siap untuk di tolak.

...

"Makasih ya, Al," ucap Syila yang sudah berada di depan gerbang rumahnya.

Ya, setelah ice cream mereka habis, mereka pun langsung pulang. Aldy pun mengantar Gadis Bandung nya pulang. Tapi, di perjalanan, mereka mampir membeli martabak untuk orang yang ada di rumah Syila.

Itu adalah inisiatif dari Aldy. Aldy yang mau membelikan martabak dan jajanan yang lainnya untuk orang tua serta adik Syila.

Katanya, "Masa pulang dengan tangan kosong? Gak enak dong." 

Sebenarnya, Syila merasa tidak enak, tapi, Aldy tetap memaksa.

Sampai akhirnya mereka pun sudah berada di depan gerbang Syila. Dan jam sudah menunjukkan pukul 08:58. 

"Sama-sama. Oh iya, kapan-kapan bisa lah jalan lagi," ucap Aldy sambil menaikkan kedua alisnya.

Syila terkejut, tapi Ia langsung berpura-pura berpikir, "Mau nggak ya? Hmmm,"  ucapnya sembari mengetuk-ngetukan jari telunjuknya di dagu.

Aldy mengerjapkan kedua matanya seperti anak kecil guna Syila mau di ajak jalan lagi, "Mau yaa, plisss," ucapnya dengan bernada kiyowo.

GILA!

INI GILA!

ALDY SANGAT MANIS!!

ALDY SANGAT LUCU!

"A-apaan sih? Nggak usah sok imut!" ucap Syila yang seakan-akan biasa saja.

Padahal di dalam hatinya, "Gilaa, Aldy kok lucu bangett.." 

Aldy langsung menghela nafasnya, "Kirain bakal ke bujuk," ucapnya dengan lesuh. "Padahal sudah berusaha menunjukkan wajah seimut mungkin."

"Gak imut! bye!" ucap Syila yang langsung masuk ke dalam rumah nya. Dan gerbangnya pun di tutup.

Aldy terkejut, tidak ada kata "hati-hati" atau semacamnya yang di lontarkan oleh Syila.

"Orang mah basa basi dulu gitu," ucapnya sembari mendengus.

Dan pada saat Aldy memutar balikkan motornya, Syila langsung kembali keluar gerbang.

"Ya maaf," ucapnya sembari menunjukkan cengiran yang khas.

Syila masuk terburu-buru karena tak kuat dengan wajah Aldy yang sangat kiyowo tadi. 

"Loh, keluar lagi. Emang pelet gue ampuh juga, buktinya lo langsung keluar lagi," ucap Aldy yang nyeleneh.

Syila hanya mendengus, "Gue keluar karena denger ucapan lo yang tadi,"

"Yang mana?" tanyanya bingung.

"Itu loh, yang 'Orang mah basa-basi dulu gitu'. Lo pikir, gue nggak denger apa?"

Aldy terkejut, "Lo denger? Bukannya udah masuk?"

"Belum kali. Masih ada di belakang pager, nunggu lo balik. Udah sana pulang!"

Aldy pun mengangguk mantap.

Dan pertemuan mereka hari ini sangat berharga, bukan?

...

Keesokan harinya, seperti biasa Syila berangkat sekolah. Tapi bedanya, hari ini Ia berangkat sendiri. Bukan tanpa sebab, tapi, memang Syila yang melarang Aldy untuk mengantar-jemput nya karena Ia tidak mau di cie-cie kan lagi oleh temannya.

Syila pun masih bersolek di depan cermin,

"Masyaallah, cantik banget aku, Aaminn," ucapnya bermonolog.

Setelah Ia selesai berdandan, Syila pun langsung berpamitan ke orang tuanya dan keluar dari rumahnya.

Tapi, saat Ia membuka gerbang untuk mengeluarkan motornya, Syila langsung terkejut karena mendapati Aldy yang sudah berada di depan rumahnya tanpa membunyikan klakson.

"A-aldy?" 

Aldy pun langsung mengeluarkan cengiran khasnya. Sedangkan Syila masih menatap Aldy, bingung. Bukankah sudah di katakan kalau Syila tidak mau berangkat bareng bersama dengannya.

"Kok lo ada di sini?" tanya Syila yang terkejut.

Aldy pun menjawab, "Mengawal Si Gadis Bandung agar selamat sampai tujuan," ucapnya.

Syila melongo tak percaya. Aldy ini memang agak lain, saat Ia tidak di izinkan untuk mengantar Syila, tapi Aldy tetap datang dengan konteks "Mengawal".

"Maksud lo, apa?" tanya Syila. "Kan gue udah bilang, Nggak usah datang kesini. Gue bisa berangkat sendiri, nggak usah antar-antar gue lagi." 

Aldy masih menyimak omelan dari Syila. Aldy sudah menebak kalau Syila mungkin akan marah karena Ia datang ke rumahnya.

"Denger dulu," ucap Aldy dengan sangat lembut.

Entahlah, saat berbicara dengan Syila, Aldy hanya ingin berbicara dengan lembut.

"Oke, gue dengerin. Tapi, cepetan! takut telat nih," ucap Syila yang membalas.

"Jadi gini, gue tau kalau lo nggak mau gue dateng kesini buat antar lo ke sekolah karena takut di cie-cie in kan? Nah-

"Bukannya takut, tapi, gue tuh risih tau nggak? Di cie-cie in melulu," ucap Syila yang menyelak ucapan Aldy.

Aldy tersenyum berusaha untuk bersabar karena ucapannya yang di potong.

"Sabar, dengerin dulu gue ngomong apa," ucapnya. "Gue kesini bukan untuk anter lo ke sekolah, tapi ngawal lo ke sekolah. Dan, gue cuman ngikutin lo dari belakang supaya gue bisa jagain lo" lanjutnya.

Blush

Syila berusaha untuk menahan saltingnya. Karena menurutnya, itu adalah effort. OMG!!! love language nya di serang lagi. Ini termasuk ke dalam act of service, bukan? 

"L-lo serius?" 

Aldy langsung mengangguk mantap. 

"Tapi, gue nggak minta lo buat lakuin ini semua, Al," ucap Syila.

"Siapa yang bilang kalau lo yang minta? Ini bener-bener gue sendiri yang mau mengawal lo supaya selamat sampai tujuan," ucap Aldy yang masih berusaha sabar untuk menjelaskan.

"Tapi-

"Gue gak terima penolakan, paham?" ucap Aldy yang terlihat mulai serius.

Entah kesambet apaan, Syila langsung mengangguk patuh. Jadi, Syila langsung mengeluarkan motornya dan bergegas pergi.

...

Ternyata benar, Aldy benar-benar mengawal Syila dari belakang. Mereka sama-sama menaiki motornya masing-masing. Bedanya, Syila berada di depan dan Aldy yang berada di belakang. 

Setelah lama perjalanan, akhirnya mereka pun sampai.

Syila dan Aldy sama-sama memarkirkan motornya.

"Kalian janjian?" tanya Fiara yang tiba-tiba ada di belakang bersama dengan Kazea.

Syila dan Aldy langsung menoleh. Aldy dan Syila saling parkir bersebelahan dan itu juga bertepatan dengan mereka yang masuk ke dalam gerbang bersama. Ternyata, Syila dan Kazea melihat itu semua.

"H-hah? enggak." Syila menyangkal. Begitu juga dengan Aldy yang ikut menyangkalnya.

Fiara tampak curiga, "Ah yang bener?" tanyanya. "Kalau nggak janjian, kenapa nyampenya bareng? terus kenapa parkirnya sebelahan?"

Fia terus mencecar pertanyaan karena Ia tak mudah percaya. Sedangkan Zea hanya menghela nafasnya karena sifat kepo Fia tidak hilang-hilang.

"Ya emang kenapa? orang cuman kebetulan," jelas Aldy yang terlihat dingin saat menjawabnya.

Fia mengangguk-angguk, "Owh, kebetulan yang di sengaja?"

"Apaan, sih? Kepo banget lo!" kesal Aldy.

"Gue nanya doang!" ucap Fia yang mulai naik pitam. Fia ini orangnya emosian, jadi, banyak lelaki yang tidak mau mencari masalah dengannya.

"Udah, Fi, udah. Masih pagi, nggak usah ngomel-ngomel," ucap Zea yang menenangkan.

Fia dengan polosnya menjawab, "Gue nggak ngomel, cuman kesel sama dia." Fia yang menunjuk Aldy.

Aldy yang merasa di tunjuk pun terkejut, "Kan, kan, gue lagi." 

"Makanya mukanya jangan datar kayak gitu, kayak Si Tegar. Sok kul. Yang ada pengen gue tonjok mukanya," ucap Fia yang kepalang kesal

Zea dan Syila malah terkekeh. Mereka terkekeh karena nada bicara Fia yang terdengar ngakak.

"Udah, Fi, udah. Ayok ke kelas!" ajak Zea. "Eh, ayok ke kelas juga, Syil" 

Syila langsung terkejut, "O-owh, e-entar aja. Gue mau ke kantin dulu."

Fia dan Zea langsung pergi meninggalkan Syila dan Aldy yang masih berada di parkiran.

Setelah Fia dan Zea sudah tak terlihat di pandangan, Syila pun langsung bernafas lega.

"Untung gak ketahuan," ucap Syila. "Fiara emang begitu ya orangnya?"

"Begitu gimana? emosian? oh jelas!" 

"Bukan! maksud gue, Dia suka nge-lawak di kelas?"  tanya Syila yang langsung di angguki oleh Aldy.

Dan Syila pun benar-benar ke kantin terlebih dahulu, baru ke kelas.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Dear Diary
592      388     1     
Short Story
Barangkali jika siang itu aku tidak membongkar isi lemariku yang penuh buku dan tumpukan berkas berdebu, aku tidak akan pernah menemukan buku itu. Dan perjalanan kembali ke masa lalu ini tidak akan pernah terjadi. Dear diary, Aku, Tara Aulia Maharani umur 25 tahun, bersedia melakukan perjalanan lintas waktu ini.
Chrisola
589      345     3     
Romance
Ola dan piala. Sebenarnya sudah tidak asing. Tapi untuk kali ini mungkin akan sedikit berbeda. Piala umum Olimpiade Sains Nasional bidang Matematika. Piala pertama yang diraih sekolah. Sebenarnya dari awal Viola terpilih mewakili SMA Nusa Cendekia, warga sekolah sudah dibuat geger duluan. Pasalnya, ia berhasil menyingkirkan seorang Etma. "Semua karena Papa!" Ola mencuci tangannya lalu membasuh...
Surat untuk Tahun 2001
3064      1710     2     
Romance
Seorang anak perempuan pertama bernama Salli, bermaksud ingin mengubah masa depan yang terjadi pada keluarganya. Untuk itu ia berupaya mengirimkan surat-surat menembus waktu menuju masa lalu melalui sebuah kotak pos merah. Sesuai rumor yang ia dengar surat-surat itu akan menuju tahun yang diinginkan pengirim surat. Isi surat berisi tentang perjalanan hidup dan harapannya. Salli tak meng...
Why Joe
1043      540     0     
Romance
Joe menghela nafas dalam-dalam Dia orang yang selama ini mencintaiku dalam diam, dia yang selama ini memberi hadiah-hadiah kecil di dalam tasku tanpa ku ketahui, dia bahkan mendoakanku ketika Aku hendak bertanding dalam kejuaraan basket antar kampus, dia tahu segala sesuatu yang Aku butuhkan, padahal dia tahu Aku memang sudah punya kekasih, dia tak mengungkapkan apapun, bahkan Aku pun tak bisa me...
Dramatisasi Kata Kembali
648      324     0     
Short Story
Alvin menemukan dirinya masuk dalam sebuah permainan penuh pertanyaan. Seorang wanita yang tak pernah ia kenal menemuinya di sebuah pagi dingin yang menjemukan. \"Ada dalang di balik permainan ini,\" pikirnya.
In Your Own Sweet Way
386      269     2     
Short Story
Jazz. Love. Passion. Those used to be his main purpose in life, until an event turned his life upside down. Can he find his way back from the grief that haunts him daily?
RIUH RENJANA
338      258     0     
Romance
Berisiknya Rindu membuat tidak tenang. Jarak ada hanya agar kita tau bahwa rindu itu nyata. Mari bertemu kembali untuk membayar hari-hari lalu yang penuh Renjana. "Riuhnya Renjana membuat Bumantara menyetujui" "Mari berjanji abadi" "Amerta?"eh
Sebuah Kisah Tentang Dirinya
856      494     0     
Romance
Setiap orang pernah jatuh cinta dan mempunya ekspetasi tinggi akan kisah percintaannya. Namun, ini adalah kehidupan, tak selalu berjalan terus seperti yang di mau
KSATRIA DAN PERI BIRU
127      108     0     
Fantasy
Aku masih berlari. Dan masih akan terus berlari untuk meninggalkan tempat ini. Tempat ini bukan duniaku. Mereka menyebutnya Whiteland. Aku berbeda dengan para siswa. Mereka tak mengenal lelah menghadapi rintangan, selalu patuh pada perintah alam semesta. Tapi tidak denganku. Lalu bagaimana bisa aku menghadapi Rick? Seorang ksatria tangguh yang tidak terkalahkan. Seorang pria yang tiba-tiba ...
Cinta Tiga Meter
457      290     0     
Romance
Fika sudah jengah! Dia lelah dengan berbagai sikap tidak adil CEO kantor yang terus membela adik kandungnya dibanding bekerja dengan benar. Di tengah kemelut pekerjaan, leadernya malah memutuskan resign. Kini dirinya menjadi leader baru yang bertugas membimbing cowok baru dengan kegantengan bak artis ibu kota. Ketika tuntutan menikah mulai dilayangkan, dan si anak baru menyambut setiap langkah...