Loading...
Logo TinLit
Read Story - Memories About Him
MENU
About Us  

"Uhuk."

Syila tersedak. Padahal hanya makan ice cream.

"Nggak usah bercanda deh, lo," ucap Syila yang tersenyum canggung.

Aldy hanya diam dan menghela nafasnya. Entahlah, Ia juga bingung saat ini. Ingin menyatakan perasaannya tapi belum siap untuk di tolak.

...

"Makasih ya, Al," ucap Syila yang sudah berada di depan gerbang rumahnya.

Ya, setelah ice cream mereka habis, mereka pun langsung pulang. Aldy pun mengantar Gadis Bandung nya pulang. Tapi, di perjalanan, mereka mampir membeli martabak untuk orang yang ada di rumah Syila.

Itu adalah inisiatif dari Aldy. Aldy yang mau membelikan martabak dan jajanan yang lainnya untuk orang tua serta adik Syila.

Katanya, "Masa pulang dengan tangan kosong? Gak enak dong." 

Sebenarnya, Syila merasa tidak enak, tapi, Aldy tetap memaksa.

Sampai akhirnya mereka pun sudah berada di depan gerbang Syila. Dan jam sudah menunjukkan pukul 08:58. 

"Sama-sama. Oh iya, kapan-kapan bisa lah jalan lagi," ucap Aldy sambil menaikkan kedua alisnya.

Syila terkejut, tapi Ia langsung berpura-pura berpikir, "Mau nggak ya? Hmmm,"  ucapnya sembari mengetuk-ngetukan jari telunjuknya di dagu.

Aldy mengerjapkan kedua matanya seperti anak kecil guna Syila mau di ajak jalan lagi, "Mau yaa, plisss," ucapnya dengan bernada kiyowo.

GILA!

INI GILA!

ALDY SANGAT MANIS!!

ALDY SANGAT LUCU!

"A-apaan sih? Nggak usah sok imut!" ucap Syila yang seakan-akan biasa saja.

Padahal di dalam hatinya, "Gilaa, Aldy kok lucu bangett.." 

Aldy langsung menghela nafasnya, "Kirain bakal ke bujuk," ucapnya dengan lesuh. "Padahal sudah berusaha menunjukkan wajah seimut mungkin."

"Gak imut! bye!" ucap Syila yang langsung masuk ke dalam rumah nya. Dan gerbangnya pun di tutup.

Aldy terkejut, tidak ada kata "hati-hati" atau semacamnya yang di lontarkan oleh Syila.

"Orang mah basa basi dulu gitu," ucapnya sembari mendengus.

Dan pada saat Aldy memutar balikkan motornya, Syila langsung kembali keluar gerbang.

"Ya maaf," ucapnya sembari menunjukkan cengiran yang khas.

Syila masuk terburu-buru karena tak kuat dengan wajah Aldy yang sangat kiyowo tadi. 

"Loh, keluar lagi. Emang pelet gue ampuh juga, buktinya lo langsung keluar lagi," ucap Aldy yang nyeleneh.

Syila hanya mendengus, "Gue keluar karena denger ucapan lo yang tadi,"

"Yang mana?" tanyanya bingung.

"Itu loh, yang 'Orang mah basa-basi dulu gitu'. Lo pikir, gue nggak denger apa?"

Aldy terkejut, "Lo denger? Bukannya udah masuk?"

"Belum kali. Masih ada di belakang pager, nunggu lo balik. Udah sana pulang!"

Aldy pun mengangguk mantap.

Dan pertemuan mereka hari ini sangat berharga, bukan?

...

Keesokan harinya, seperti biasa Syila berangkat sekolah. Tapi bedanya, hari ini Ia berangkat sendiri. Bukan tanpa sebab, tapi, memang Syila yang melarang Aldy untuk mengantar-jemput nya karena Ia tidak mau di cie-cie kan lagi oleh temannya.

Syila pun masih bersolek di depan cermin,

"Masyaallah, cantik banget aku, Aaminn," ucapnya bermonolog.

Setelah Ia selesai berdandan, Syila pun langsung berpamitan ke orang tuanya dan keluar dari rumahnya.

Tapi, saat Ia membuka gerbang untuk mengeluarkan motornya, Syila langsung terkejut karena mendapati Aldy yang sudah berada di depan rumahnya tanpa membunyikan klakson.

"A-aldy?" 

Aldy pun langsung mengeluarkan cengiran khasnya. Sedangkan Syila masih menatap Aldy, bingung. Bukankah sudah di katakan kalau Syila tidak mau berangkat bareng bersama dengannya.

"Kok lo ada di sini?" tanya Syila yang terkejut.

Aldy pun menjawab, "Mengawal Si Gadis Bandung agar selamat sampai tujuan," ucapnya.

Syila melongo tak percaya. Aldy ini memang agak lain, saat Ia tidak di izinkan untuk mengantar Syila, tapi Aldy tetap datang dengan konteks "Mengawal".

"Maksud lo, apa?" tanya Syila. "Kan gue udah bilang, Nggak usah datang kesini. Gue bisa berangkat sendiri, nggak usah antar-antar gue lagi." 

Aldy masih menyimak omelan dari Syila. Aldy sudah menebak kalau Syila mungkin akan marah karena Ia datang ke rumahnya.

"Denger dulu," ucap Aldy dengan sangat lembut.

Entahlah, saat berbicara dengan Syila, Aldy hanya ingin berbicara dengan lembut.

"Oke, gue dengerin. Tapi, cepetan! takut telat nih," ucap Syila yang membalas.

"Jadi gini, gue tau kalau lo nggak mau gue dateng kesini buat antar lo ke sekolah karena takut di cie-cie in kan? Nah-

"Bukannya takut, tapi, gue tuh risih tau nggak? Di cie-cie in melulu," ucap Syila yang menyelak ucapan Aldy.

Aldy tersenyum berusaha untuk bersabar karena ucapannya yang di potong.

"Sabar, dengerin dulu gue ngomong apa," ucapnya. "Gue kesini bukan untuk anter lo ke sekolah, tapi ngawal lo ke sekolah. Dan, gue cuman ngikutin lo dari belakang supaya gue bisa jagain lo" lanjutnya.

Blush

Syila berusaha untuk menahan saltingnya. Karena menurutnya, itu adalah effort. OMG!!! love language nya di serang lagi. Ini termasuk ke dalam act of service, bukan? 

"L-lo serius?" 

Aldy langsung mengangguk mantap. 

"Tapi, gue nggak minta lo buat lakuin ini semua, Al," ucap Syila.

"Siapa yang bilang kalau lo yang minta? Ini bener-bener gue sendiri yang mau mengawal lo supaya selamat sampai tujuan," ucap Aldy yang masih berusaha sabar untuk menjelaskan.

"Tapi-

"Gue gak terima penolakan, paham?" ucap Aldy yang terlihat mulai serius.

Entah kesambet apaan, Syila langsung mengangguk patuh. Jadi, Syila langsung mengeluarkan motornya dan bergegas pergi.

...

Ternyata benar, Aldy benar-benar mengawal Syila dari belakang. Mereka sama-sama menaiki motornya masing-masing. Bedanya, Syila berada di depan dan Aldy yang berada di belakang. 

Setelah lama perjalanan, akhirnya mereka pun sampai.

Syila dan Aldy sama-sama memarkirkan motornya.

"Kalian janjian?" tanya Fiara yang tiba-tiba ada di belakang bersama dengan Kazea.

Syila dan Aldy langsung menoleh. Aldy dan Syila saling parkir bersebelahan dan itu juga bertepatan dengan mereka yang masuk ke dalam gerbang bersama. Ternyata, Syila dan Kazea melihat itu semua.

"H-hah? enggak." Syila menyangkal. Begitu juga dengan Aldy yang ikut menyangkalnya.

Fiara tampak curiga, "Ah yang bener?" tanyanya. "Kalau nggak janjian, kenapa nyampenya bareng? terus kenapa parkirnya sebelahan?"

Fia terus mencecar pertanyaan karena Ia tak mudah percaya. Sedangkan Zea hanya menghela nafasnya karena sifat kepo Fia tidak hilang-hilang.

"Ya emang kenapa? orang cuman kebetulan," jelas Aldy yang terlihat dingin saat menjawabnya.

Fia mengangguk-angguk, "Owh, kebetulan yang di sengaja?"

"Apaan, sih? Kepo banget lo!" kesal Aldy.

"Gue nanya doang!" ucap Fia yang mulai naik pitam. Fia ini orangnya emosian, jadi, banyak lelaki yang tidak mau mencari masalah dengannya.

"Udah, Fi, udah. Masih pagi, nggak usah ngomel-ngomel," ucap Zea yang menenangkan.

Fia dengan polosnya menjawab, "Gue nggak ngomel, cuman kesel sama dia." Fia yang menunjuk Aldy.

Aldy yang merasa di tunjuk pun terkejut, "Kan, kan, gue lagi." 

"Makanya mukanya jangan datar kayak gitu, kayak Si Tegar. Sok kul. Yang ada pengen gue tonjok mukanya," ucap Fia yang kepalang kesal

Zea dan Syila malah terkekeh. Mereka terkekeh karena nada bicara Fia yang terdengar ngakak.

"Udah, Fi, udah. Ayok ke kelas!" ajak Zea. "Eh, ayok ke kelas juga, Syil" 

Syila langsung terkejut, "O-owh, e-entar aja. Gue mau ke kantin dulu."

Fia dan Zea langsung pergi meninggalkan Syila dan Aldy yang masih berada di parkiran.

Setelah Fia dan Zea sudah tak terlihat di pandangan, Syila pun langsung bernafas lega.

"Untung gak ketahuan," ucap Syila. "Fiara emang begitu ya orangnya?"

"Begitu gimana? emosian? oh jelas!" 

"Bukan! maksud gue, Dia suka nge-lawak di kelas?"  tanya Syila yang langsung di angguki oleh Aldy.

Dan Syila pun benar-benar ke kantin terlebih dahulu, baru ke kelas.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Manuskrip Tanda Tanya
5455      1686     1     
Romance
Setelah berhasil menerbitkan karya terbaru dari Bara Adiguna yang melejit di pasaran, Katya merasa dirinya berada di atas angin; kebanggaan tersendiri yang mampu membawa kesuksesan seorang pengarang melalui karya yang diasuh sedemikian rupa agar menjadi sempurna. Sayangnya, rasa gembira itu mendadak berubah menjadi serba salah ketika Bu Maya menugaskan Katya untuk mengurus tulisan pengarang t...
Once Upon A Time
389      259     4     
Short Story
Jessa menemukan benda cantik sore itu, tetapi ia tak pernah berpikir panjang tentang apa yang dipungutnya.
Orange Haze
503      352     0     
Mystery
Raksa begitu membenci Senja. Namun, sebuah perjanjian tak tertulis menghubungkan keduanya. Semua bermula di hutan pinus saat menjelang petang. Saat itu hujan. Terdengar gelakan tawa saat riak air berhasil membasahi jas hujan keduanya. Raksa menutup mata, berharap bahwa itu hanyalah sebuah mimpi. "Mata itu, bukan milik kamu."
LATHI
1915      784     3     
Romance
Monik adalah seorang penasihat pacaran dan pernikahan. Namun, di usianya yang menginjak tiga puluh tahun, dia belum menikah karena trauma yang dideritanya sejak kecil, yaitu sang ayah meninggalkan ibunya saat dia masih di dalam kandungan. Cerita yang diterimanya sejak kecil dari sang ibu membuatnya jijik dan sangat benci terhadap sang ayah sehingga ketika sang ayah datang untuk menemuinya, di...
LUCID DREAM
548      386     0     
Short Story
aku bertemu dengan orang yang misterius selalu hadir di mimpi walapun aku tidak kenal dengannya. aku berharap aku bisa kenal dia dan dia akan menjadi prioritas utama bagi hidupku.
The Black Hummingbird [PUBLISHING IN PROCESS]
21826      2433     10     
Mystery
Rhea tidal tahu siapa orang yang menerornya. Tapi semakin lama orang itu semakin berani. Satu persatu teman Rhea berjatuhan. Siapa dia sebenarnya? Apa yang mereka inginkan darinya?
SarangHaerang
2212      899     9     
Romance
(Sudah Terbit, sebentar lagi ada di toko buku dekat rumahmu) Kecelakaan yang menimpa saudara kembarnya membuat Hae-rang harus menyamar menjadi cewek. Awalnya dia hanya ingin memastikan Sa-rang menerima beasiswanya, akan tetapi buku harian milik Sa-rang serta teror bunga yang terjadi memberikan petunjuk lain kalau apa yang menimpa adiknya bukan kecelakaan. Kecurigaan mengarah pada Da-ra. Berb...
TRIANGLE
336      219     1     
Romance
Semua berawal dari rasa dendam yang menyebabkan cella ingin menjadi pacarnya. Rasa muak dengan semua kata-katanya. Rasa penasaran dengan seseorang yang bernama Jordan Alexandria. "Apakah sesuatu yang berawal karena paksaan akan berakhir dengan sebuah kekecewaan? Bisakah sella membuatnya menjadi sebuah kebahagiaan?" - Marcella Lintang Aureliantika T R I A N G L E a s t o r ...
Lovesick
447      327     3     
Short Story
By Khancerous Why would you love someone else when you can’t even love yourself?
Trust Me
57      50     0     
Fantasy
Percayalah... Suatu hari nanti kita pasti akan menemukan jalan keluar.. Percayalah... Bahwa kita semua mampu untuk melewatinya... Percayalah... Bahwa suatu hari nanti ada keajaiban dalam hidup yang mungkin belum kita sadari... Percayalah... Bahwa di antara sekian luasnya kegelapan, pasti akan ada secercah cahaya yang muncul, menyelamatkan kita dari semua mimpi buruk ini... Aku, ka...