Loading...
Logo TinLit
Read Story - Mendung (Eccedentesiast)
MENU
About Us  

Kinara merenggangkan semua persendiannya yang terasa kaku, akhirnya terbebas dari Dosen berkepala pelontos. Tiba di kantin Kinara mengerucutkan bibir mendapati tidak ada bangku yang kosong untuk di duduki.

"An gue laper," lirih Kinara.

Seketika senyum Anna mengembang saat tatapannya beradu dengan manik Reyhan yang tengah melambaikan tangan ke arahnya.

"Ki ke sana yuk." Anna menyeret Kinara tanpa meminta persetujuan. Di seberang sana Kinar bisa melihat kursi yang duduki empat orang pemuda, Vero, Dimas, Galang serta Reyhan. Kinara mendelik menyadari cowok menyebalkan yang dikenalnya baru-baru ini ada di sana. Dia antara enam kursi yang tersisa dua.

"Gabung aja gak ada tempat kosong lagi juga." ungkap Reyhan diiringi senyuman.

"Thanks, Kak," Anna langsung duduk di hadapan Reyhan, mau tak mau Kinara harus duduk di depan Vero. Sementara Galang dan Dimas berada di sisi kiri dan kanan mereka. Mata Kinara berkeliling mendapati beberapa pasang mata yang mencuri pandang ke arah mereka.

Setelah malam inaugurasi lalu, hubungan Anna dan teman-teman Vero mulai lebih dekat. Terlebih setelah insiden minta maaf Dimas dengan toa di depan rumahnya, yang tentu hanya menjadi rahasia antara dirinya dan Dimas. Anna tidak punya muka untuk menceritakan hal memalukan itu kepada Kinara. Bisa-bisa sahabatnya itu akan terus mengejek Dimas setiap kali mereka bertemu. Kalau sudah begitu, Anna juga yang tidak enak nantinya. Tawa Anna hampir menyembur ketika mengingat kembali momen ketika Dimas disemprot ibu-ibu kompleks karena membuat keributan di sana.

Peribahasa teman membawa berkah rupanya berlaku untuk Anna. Akibat malam sial itu, dirinya dan Dimas bisa menjadi lebih dekat.

"Woi kenapa Lo senyam-senyum, sakit nih anak," ejek Kinar dengan suara keras, meletakkan tangannya di dahi Anna sambil terkikik. Tak peduli kini dirinya menjadi perhatian banyak orang.

Kinara mulai terbiasa menjadi sorotan publik. Seperti pagi ini, baru juga memasuki kantin sudah banyak yang membicarakannya dan berbisik tak suka ketika ia duduk bersama Vero dan teman-temannya. Bagaimana tidak, Keempatnya adalah cowok tampan pentolan Umarta.

"Lo udah baikan?" tanya Dimas tertuju pada Kinara.

"Lah emangnya gue sakit?"

"Malam inagurasi kayaknya sih iya,"

"Gue gak inget tuh." Kinara mengedikkan bahu cuek. Orang sakit pun pasti sudah sembuh dalam rentang waktu sebulan, dasar aneh.

Berbeda dengan Reyhan yang merasa kejatuhan durian runtuh di datangi kedua cewek itu, reaksi Vero justru biasa saja. Ia malas mendengar gombalan basi dari sahabatnya Reyhan.

"Lo kok cantik banget hari ini Na," puji Reyhan.

Reyhan terkenal sebagai cowok playboy di Umarta. Bagi Reyhan menjadi seorang playboy adalah caranya untuk bersyukur. Dia harus memanfaatkan sebaik mungkin pesona nya yang mampu memabukkan semua cewek di kampusnya.

Anna tersenyum malu. "Thanks Kak."

Kinara melotot tajam pada Reyhan, dia tidak mau sahabatnya menjadi salah satu korban pemuda itu. "Mending Lo gak usah modus sama temen gue deh." Kinara berujar galak.

"Buset dah galak amat neng, tapi lo cantik juga Ki." Reyhan melempar senyuman mautnya. Sebenarnya gombalan tidak perlu bagi seorang Reyhan. Jangan lupakan, ini Reyhan, yang hanya diam saja sudah membuat cewek-cewek histeris.

Namun jika cewek lain akan tersipu malu dengan ucapan Reyhan kemudian jatuh dalam pesona cowok itu, Kinara adalah pengecualian. Gadis itu justru mengibaskan rambutnya jumawa, menatap remeh lawan bicaranya.

"Sebelum lo bilang semua orang juga udah tau kalo gue cantik. But sorry to say ya Kak Rey, gue bukan tipe cewek yang ke makan gombalan playboy macam lo." Mendengar celetukan Kinar, sontak semua yang berada di meja itu tertawa geli.

"Badasss! Gue suka gaya lo Ki," ujar Galang menepuk pundak Kinara.

"Siapa bilang Lo boleh pegang-pegang gue?!" Sinis Kinara.

"Ye timbang pundak doang, yaudah sebagai permintaan maaf gue pesenin Lo makanan deh," tawar Galang yang ditanggapi cuek oleh gadis di sebelahnya.

"Sama Anna ya," tawar Kinara balik tersenyum gemas.

"Iya, kalian mau pesen apa?" Tanya Galang lagi.

"Bakso sama jus jeruk, Anna samain aja." Kinara mengeluarkan selembar uang warna biru dari sakunya lalu memberikannya pada Galang. Di sebelahnya Anna mencebikkan bibir, siapa bilang dia mau menu yang sama dengan Kinar.

"Lo ngelukain harga diri gue Ki, menurut lo gue gak mampu bayar?"

"Gue gak mau berhutang, karena itu bakal nyulitin gue di akhirat." Para cowok yang berada di sana berdecak kagum mendengar penuturan Kinara, Reyhan bahkan berdiri sambil bertepuk tangan terkecuali Vero.

"Cerdas!! Pemikiran Lo keren abis!" Dimas mengangkat sebelah tangan ingin ber high five dengan Kinara namun cewek itu hanya mengedikkan bahu tak peduli lalu menaruh pokus pada ponsel di tangannya. Akhirnya Dimas menarik kembali tangannya, menggaruk tengkuk. Meskipun tengsin tetapi Dimas tetap berdecak kagum.

"Ternyata gak cuma playboy tapi juga lebay." Ketus Kinara tanpa menatap lawan bicara.

Reyhan merasa terpanggil dengan kalimat Kinara yang jelas tertuju padanya. "Ringan banget tuh mulut tapi gue gak bisa marah gimana dong Dim?"

"Yang dibilang Kinar juga fakta kali Rey," sahut Dimas diiringi kekehan.

Aleasha Kinara, cewek yang katanya paling cantik di angkatannya. Jutek, ketus dan ceplas-ceplos nyaris tidak punya sopan santun terhadap kakak tingkat. Namun alih-alih ilfeel dengan sikap Kinar Reyhan justru berdecak kagum dengan gadis ajaib satu ini, untuk sekedar tersinggung pun ia tidak bisa apalagi marah. Sejak awal keberadaan Kinara di Umarta sudah menjadi sorotan banyak mahasiswa, tak terkecuali Reyhan.

"Lo lucu, jadi pengen gue pacarin."

"Sayangnya gue gak mau sama Lo Kak, tipe gue lebih tinggi." Sahut Kinar membuat Reyhan tertawa geli, baru kali ini ia ditolak secara terang-terangan.

Vero yang sedari tadi hanya diam dan memperhatikan, kini ikut menggelengkan kepala. "Sombong aja Lo pelihara," celetuk Vero pada akhirnya. Kalau dipikir-pikir sudah lama Vero tidak beradu mulut denga gadis ini.

"Cewek cantik mah bebas." Vero berdecak kesal. Anna hanya menghela napas, memiliki sahabat seperti Kinara merupakan anugerah sekaligus musibah. Sifat tak tahu malu Kinara pastinya akan berdampak pada Anna.

Pertengkaran lewat tatapan mata itu terhenti ketika Galang datang bersama pesanan mereka. Selanjutnya ke enam remaja itu makan tetap dengan perbincangan.

****

"Baru pulang, tuan putri?" Sarkas cowok dengan tatapan tajam. Bendera perang telah benar-benar terkibar.

Kinara lelah terus berurusan dengan Kakaknya itu, kali ini ia memilih mengabaikan.

Gadis itu terus melangkah menuju dapur, baru saja ia melalui Alan.

"Ini rumah, bukan hotel! Dari mana aja lo jam segini baru pulang?!" Suara lantang itu bergema tanpa nada kecemasan sedikitpun.

Kinara terus melangkah sambil menahan geram. Sudah jam sebelas malam. Dia memang terlambat pulang. Namun bukan tanpa alasan, pasalnya tadi siang selepas dari Kampus Kinara mampir ke rumah Anna. Malam harinya mereka berkeliling Mall, dan sialnya mobil Anna pake mogok di tengah jalan pulang.

Kinara merasa tidak berkewajiban meminta izin pada Alan. Toh, kalaupun dia menelpon ke rumah tidak akan ada artinya, yang ada hanya menambah sakit di hatinya karena respon yang sudah ia tebak dari Alan, kakaknya.

"Lea udah izin sama Kak Qya," sahutnya tak berminat menjelaskan apapun pada Alan.

"Najis!" Sarkas Alan selirih angin namun sukses menghujam jantung Kinara.

Gadis itu menghentikan langkah, mengurungkan niatnya ke dapur, memilih kembali ke kamar dengan perasaan kacaunya.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
The Maiden from Doomsday
10468      2310     600     
Fantasy
Hal yang seorang buruh kasar mendapati pesawat kertas yang terus mengikutinya. Setiap kali ia mengambil pesawat kertas itu isinya selalu sama. Sebuah tulisan entah dari siapa yang berisi kata-kata rindu padanya. Ia yakin itu hanya keisengan orang. Sampai ia menemukan tulisan tetangganya yang persis dengan yang ada di surat. Tetangganya, Milly, malah menyalahkan dirinya yang mengirimi surat cin...
A Freedom
133      115     1     
Inspirational
Kebebasan adalah hal yang diinginkan setiap orang. Bebas dalam menentukan pilihan pun dalam menjalani kehidupan. Namun sayang kebebasan itu begitu sulit bagi Bestari. Seolah mendapat karma dari dosa sang Ayah dia harus memikul beban yang tak semestinya dia pikul. Mampukah Bestari mendapatkan kebebasan hidup seperti yang diinginkannya?
Cinta Sebelum Akad Itu Palsu
122      92     1     
Inspirational
Hayy dear...menurut kalian apa sih CINTA itu?? Pasti kalian berfikir bahwasanya cinta itu indah, menyenangkan dan lainnya. Namun, tahukah kalian cinta yang terjadi sebelum adanya kata SAH itu palsu alias bohong. Jangan mudah tergiur dan baper dengan kata cinta khususnya untuk kaum hawa niii. Jangan mudah menjatuhkan perasaan kepada seseorang yang belum tentu menjadi milikmu karena hal itu akan ...
Just For You
5357      1856     1     
Romance
Terima kasih karena kamu sudah membuat hidupku menjadi lebih berarti. (Revaldo) *** Mendapatkan hal yang kita inginkan memang tidak semudah membalik telapak tangan, mungkin itu yang dirasakan Valdo saat ingin mendapatkan hati seorang gadis cantik bernama Vero. Namun karena sesuatu membuatnya harus merelakan apa yang selama ini dia usahakan dan berhasil dia dapatkan dengan tidak mudah. karen...
Cinta di Sepertiga Malam Terakhir
6199      1503     1     
Romance
Seorang wanita berdarah Sunda memiliki wajah yang memikat siapapun yang melihatnya. Ia harus menerima banyak kenyataan yang mau tak mau harus diterimanya. Mulai dari pesantren, pengorbanan, dan lain hal tak terduga lainnya. Banyak pria yang datang melamarnya, namun semuanya ditolak. Bukan karena ia penyuka sesama jenis! Tetapi karena ia sedang menunggu orang yang namanya sudah terlukis indah diha...
Marry
1250      626     0     
Fantasy
Orang-orang terdekat menghilang, mimpi yang sama datang berulang-ulang, Marry sempat dibuat berlalu lalang mencari kebenaran. Max yang dikenal sebagai badut gratis sekaligus menambatkan hatinya hanya pada Orwell memberi tahu bahwa sudah saatnya Marry mengetahui sesuatu. Sesuatu tentang dirinya sendiri dan Henry.
Memories About Him
3692      1682     0     
Romance
"Dia sudah tidak bersamaku, tapi kenangannya masih tersimpan di dalam memoriku" -Nasyila Azzahra --- "Dia adalah wanita terfavoritku yang pernah singgah di dalam hatiku" -Aldy Rifaldan --- -Hubungannya sudah kandas, tapi kenangannya masih berbekas- --- Nasyila Azzahra atau sebut saja Syila, Wanita cantik pindahan dari Bandung yang memikat banyak hati lelaki yang melihatnya. Salah satunya ad...
Asoy Geboy
5180      1484     1     
Inspirational
Namanya Geboy, motonya Asoy, tapi hidupnya? Mlehoy! Nggak lengkap rasanya kalau Boy belum dibandingkan dengan Randu, sepupu sekaligus musuh bebuyutannya dari kecil. Setiap hari, ada saja kelebihan cowok itu yang dibicarakan papanya di meja makan. Satu-satunya hal yang bisa Boy banggakan adalah kedudukannya sebagai Ketua Geng Senter. Tapi, siapa sangka? Lomba Kompetensi Siswa yang menjadi p...
Acropolis Athens
4792      1877     5     
Romance
Adelar Devano Harchie Kepribadian berubah setelah Ia mengetahui alasan mendiang Ibunya meninggal. Menjadi Prefeksionis untuk mengendalikan traumanya. Disisi lain, Aram Mahasiswi pindahan dari Melbourne yang lamban laun terkoneksi dengan Adelar. Banyak alasan untuk tidak bersama Aram, namun Adelar terus mencoba hingga keduanya dihadapkan dengan kenyataan yang ada.
The Flower And The Bees
3389      1489     9     
Romance
Cerita ini hanya berkisah soal seorang gadis muda keturunan Wagner yang bersekolah di sekolah milik keluarganya. Lilian Wagner, seorang gadis yang beruntung dapat lahir dan tumbuh besar dilingkungan keluarga yang menduduki puncak hierarki perekonomian negara ini. Lika-liku kehidupannya mulai dari berteman, dipasangkan dengan putra tunggal keluarga Xavian hingga berujung jatuh cinta pada Chiv,...