Alur hidup memang tak bisa ditebak. Semua mengalir seperti air sungai, namun ingatlah air mengalir ke tempat yang rendah. "Hidup mengalir seperti air", karena yang ikut mengalir seperti air itu adalah sampah dan kotoran. Jangan biarkan hidupmu mengalir seperti air, karena air mengalir ke bawah, bukan ke atas.
Hidup adalah bernafas, bernafas untuk melanjutkan hidup. Hidup adalah mengerti, mengerti bahwa suatu hari kehidupan akan berhenti. Hidup adalah perjalanan, perjalanan yang memberikan banyak pilihan. Hidup adalah pilihan. Pilihan untuk terus berjalan atau mundur secara perlahan, pilihan untuk memilih suatu kebaikan atau kemudaratan, pilihan untuk mencintai atau membenci, pilihan untuk memuji atau memaki, pilihan apakah harus percaya atau bersilat dengan dusta.
Apa keistimewaan dari hidup? Sebuah perjalanan drama yang tak sesederhana kelihatannya, memiliki tikungan disetiap jedanya. Hidup mengharuskan untuk mengerti bahwa sebuah proses dari kehidupan tidaklah mudah seperti membalikkan telapak tangan, ada banyak hal dan tantangan baru yang menunggu didepan. Mengerti bahwa setiap lika-liku kehidupan adalah sebuah jalan untuk menjadi pribadi baru yang lebih bermutu.
Mengerti bahwa sederhana tidaklah mudah, prosesnya membutuhkan waktu lama agar jadi sempurna. Hidup itu sederhana, namun prosesnya yang luar biasa.
______
Cahaya sinar rembulan malam begitu temaram. Malam ini langit begitu cerah untuk dipandang, Bintang berlarian kesana kemari, Rembulan menampakan keanggunannya dengan penuh mempesona.
Seorang pemuda nampak berdiri mendongak ke atas, menatap langit malam itu. Pesona malam itu nampak sangat terlihat walaupun sinar rembulan terlihat temaram saat itu.
"Walaupun kita terpisahkan, bukankan kita masih memandang langit yang sama?"
Layaknya seorang pemuda yang sedang menunggu kekasihnya di Dermaga Cinta. Taehyung merasakan hati yang sepi mulai tidak dapat menampung butiran-butiran rindu yang menumpuk. Dapatkan engkau merasakan penantian seluas langit yang mengalir disetiap tetes darah ini?
Taehyung menoleh ketika Kakek Kim memanggilnya, lalu pemuda itu berlalu dan menghampiri sang Kakek.
"Kita akan makan malam di luar. Kakek baru saja mendengar bahwa disini ada sebuah kedai kecil yang menyajikan menu sayap ayam yang sangat nikmat,"
"Ah, benarkah?" sahut Taehyung.
Taehyung menyusul Kakek Kim masuk ke dalam mobil. Untuk sesaat suasana hening di dalam mobil.
"Kakek, kapan akan bertemu dengan orang yang selama ini Kakek cari?" tanya Taehyung mencairkan suasana.
"Secepatnya!" ucapnya singkat.
Hening dan sunyi kembali dirasa, hanya suara deru mesin mobil yang terdengar. Taehyung memang masih berusaha beradaptasi dengan Kakeknya, ini terlihat jelas suasana canggung, terlebih lagi Taehyung.
Pemuda itu mencoba lagi mencairkan suasana, "apa Kakek datang ke desa ini untuk urusan bisnis?" tanyanya.
"Bukan. Kakek datang kesini untuk urusan pribadi!"
Taehyung mengangguk, dia kembali diam dan menatap suasana di luar yang gelap.
Urusan pribadi? Bagaimana bisa, dia mengajakku kesini kalau tidak ada sangkut pautnya denganku? Lalu aku ikut ke desa ini untuk apa? Belajar bisniskah? Ah, sedangkan aku belum siap untuk berkarier menggantikan Kakek! batin Taehyung bergejolak.
"Kau harus mulai belajar berbisnis dari sekarang. Kakek mengajakmu kesini karna sebuah alasan!"
Seketika Taehyung menoleh kearah Kakeknya. Kakek Kim menyandarkan kepalanya dan memejamkan matanya. Mobil melaju pelan menyusuri jalanan desa. Sepanjang perjalanan disisi kiri jalan hamparan sawah bertingkat membentang luas.
Nam-myeon di Namhae-gun sebagian besar terdiri dari tebing pantai. Desa Daraengi Gacheon didukung oleh Gunung Seolheulsan (480 meter di atas permukaan laut) dan menghadap ke tebing pantai yang curam. Desa ini terkenal dengan sawah terasering, yang tidak ditemukan di tempat lain di Korea. Sawah bertingkat ini dibuat di lereng gunung untuk memberi jalan bagi pertanian padi. Ukuran setiap teras tergantung pada tingkat kemiringannya.
Pemandangan seperti ini memang jarang ditemukan Taehyung di Daegu. Maka dari itu sejak Taehyung sampai di desa Namhaedo, dia nampak menikmati pemandangan sawah bertingkat.
Mobil akhirnya berhenti disebuah kedai kecil. Kedai yang malam itu nampak ramai membuat Kakek Kim penasaran dengan menu makanan di kedai tersebut.
Pria tua itu melepas seatbell dan keluar dari mobil, begitu pula dengan Kim Taehyung. Kakek Kim memilih duduk di kursi yang ada di luar, dengan alasan dia ingin menikmati pemandangan sekitar. Kelap-kelip yang terlihat di hamparan sawah depan kedai.
Seorang pria datang mendekati Kakek Kim dan Taehyung. Pria itu menyapa dengan ramahnya.
"Selamat datang di kedai kecil kami. Tuan mau pesan apa?" sapa Ayah Hwijae dengan ramah. Kakek Kim langsung mendongak keatas dan menatap Hwijae.
"Tu-tuan Kim!" ucap Hwijae terbata-bata.
"Lama tidak pertemu dan akhirnya aku bisa menemukanmu!" Kakek Kim tersenyum. Go Hwijae lalu memberi salam dengan membungkukkan badannya sedikit.
"Dari mana Tuan Kim bisa menemukan saya?" tanyanya.
"Panjang ceritanya!" ujarnya memberi kode pada Hwijae untuk duduk di kursi kayu di sampingnya.
"Maaf Tuan, bukan Saya mau menolak tapi mungkin Anda mau memesan sesuatu terlebih dulu?"
"Bawakan menu paling special di kedai ini dan mungkin dengan minuman yang bisa menghangatkan tubuh!"
"Baiklah, Saya akan segera kembali!"
Pria itu kembali masuk ke dalam. Sekitar lima menit dia kembali membawa pesanan untuk Kakek Kim.
"Apa kau sibuk?" tanya Kakek Kim.
Go Hwijae nampak bingung, dia enggan mengecewakan Kim Hyunsu tapi juga tak ingin membuat putrinya kerepotan karna kedai masih lumayan ramai.
"Jika kau masih sibuk, aku akan menunggumu. Karna ada yang ingin aku bicarakan denganmu!"
"Mungkin sekitar 10 menit lagi, Tuan!"
"Pergilah. Aku akan menikmati menu ini terlebih dahulu!" sahut Kakek Kim.
Go Hwijae pamit untuk meneruskan membantu Haewon. Beruntung sekali malam itu menu habis lebih awal. Haewon terlihat sangat senang, pasalnya kedai akan tutup lebih awal.
"Ayah, sepertinya malam ini kita bisa beristirahat lebih awal!" ucapnya girang.
"Haewon-ah, kalau kau capek, kau bisa tidur lebih dulu setelah membereskan semuanya. Ayah masih harus menemui seorang tamu yang datang dari jauh."
"Tamu?"
Haewon melongokkan kepalanya melihat keluar. Gadis itu nampak melihat seorang pria tua dan seorang pemuda sedang menikmati Yangnyeom Tongdak.
"Apa dua orang itu, Yah?" tanyanya. Sang Ayah mengangguk. Haewon menatap punggung pemuda tersebut. Sesaat melihat punggung pemuda tersebut, Haewon menjadi teringat pada sosok seorang Taehyung.
Ah, tak mungkin kalau pemuda itu adalah dia! batinnya, dia menggeleng-gelengkan kepalanya sendiri.
"Kau kenapa, Nak?" tanya Sang Ayah yang melihat tingkah putrinya itu.
"Ah, tidak!" sahut Haewon menggelengkan kepalanya.
"Baiklah, Ayah akan keluar menemui mereka. Jika airnya sudah mendidih, tolong buatkan teh hijau beras merah untuk tamu Ayah, ya!"
"Baik, Ayah!"
Go Hwijae memang masih ingat betul kalau Kakek Kim sangat menyukai teh hijau beras merah hangat atau teh gingseng hangat. Berhubung teh gingseng di kedainya sudah habis, dia meminta putrinya untuk membuatkan teh hijau beras merah. Pria itu segera meninggalkan Haewon dan melangkah keluar menemui Kakek Kim dan Taehyung.
Kedai pun sudah sepi pengunjung. Yang tersisa tinggal Kakek Kim, Taehyung, dan Go Hwijae yang sedang berbicang-bicang di luar. Nampaknya Taehyung sudah mulai akrab dengan Go Hwijae.
Malam memang belum begitu larut, waktu masih menunjukkan pukul delapan malam. Kedai tutup lebih awal dari perkiraan Haewon. Ketiga pria itu masih bercengkrama di luar rumah Go Hwijae ah ... ralat tepatnya sebuah kedai kecil di desa Namhaedo. Pencarian seorang Kim Hyunsu terhadap Go Hwijae berbuah manis. Pria tua itu sekarang sudah menemukan orang yang dulu pernah menyelamatkan nyawanya dan kini dia berniat untuk membalas budi.
Kim Taehyung yang mulai merasa nyaman dengan Go Hwijae sedikit demi sedikit bertanya tentang bisnis usahanya. Sang Kakek pun terlihat senang melihat cucunya mulai tertarik tentang bisnis kuliner.
Taehyung yang tidak tahu jika gadis yang dicarinya juga berada di tempat itu juga. Mereka berdua benar-benar sudah sangat dekat.
Lalu akankah Kim Taehyung dan Go Haewon bertemu?
🌾