Loading...
Logo TinLit
Read Story - Under The Moonlight
MENU
About Us  

Sosok semampai mengenakan gaun putih balik menatapku dari cermin. Sungguh, perempuan didepanku ini sangat cantik, dengan pulasan make up yang begitu flawless, dihiasi senyum manis yang terbit di sudut bibir. Sosok manis semampai itu adalah aku, Kim Hyori.

Hari ini tiba. Sebuah hari bahagia yang sudah ditunggu dua keluarga. Siapa yang tidak akan merasa bahagia ketika dalam beberapa jam lagi statusmu akan berubah?

Suara pintu terbuka membuat perhatianku beralih dari cermin menuju pintu masuk ruangan. Iris cokelatku menemukan seorang wanita paruh baya tengah tersenyum menatap diriku.

"Astaga! Hyori-ku sangat cantik hari ini,"

Wanita paruh baya itu mengecup lembut kedua pipiku setelah ia berada di dekatku.

"Terima kasih, Ibu. Hari ini aku sangat bahagia...." ucapku dengan nada tersendat menahan haru yang naik ke permukaan hati.

Aku melihat Nyonya Lee tersenyum mendengar balasanku. Kurasakan tangannya menggenggam tanganku, hangat. Khas tangan seorang ibu.

"Kau sudah siap 'kan, sayang?" tanyanya meyakinkanku.

Aku hanya bisa tersenyum dan menganggukkan kepala, untuk membalas ucapannya.

Sungguh, aku tak sanggup berkata. Aku yakin, jika aku berbicara lebih banyak dari ini, maka airmata pasti akan meluncur mengaliri pipi dan merusak penampilanku. Satu satunya hal yang tak ingin kulakukan hari ini adalah menangis. Sungguh, aku tak mau menangis hari ini.

"Aku yakin, Yul-ku akan sangat bahagia hari ini. Aku sangat berterima kasih padamu."

Aku terkejut mendapat pelukan hangat dari Nyonya Lee yang begitu tiba-tiba. Ah, sekarang aku tahu darimana Yul mendapatkan aura hangat dalam sikapnya. Wanita yang memelukku inilah yang memberi gen tersebut pada Lee Yul.

Aku paham perasaan Nyonya Lee hari ini. Senang, terharu, sedih, semua bercampur aduk menjadi satu. Ibu mana yang tak akan terharu melihat putra bungsunya sebentar lagi akan melepas masa lajang. Menanggung tanggung jawab baru sebagai seorang suami dan kepala keluarga.

Tanganku pun bergerak membalas pelukan hangat dari wanita yang sudah kuanggap seperti ibuku sendiri. Sesaat mataku terpejam meresapi perasaan tulus Nyonya Lee.

Tentu, Ibu. Aku akan melakukan apa saja untuk melihat senyum bahagia Yul, hari ini dan untuk selamanya, ucapku pada diriku sendiri.

Dan tanpa sadar, setetes likuid meluncur membasahi salah satu pipiku. Aku gagal memenuhi janjiku untuk tak menangis, karena nyatanya aku tetap menangis di hari bahagia ini.

~πŸŒ›πŸŒœ~

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
When I Met You
640      367     14     
Romance
Katanya, seorang penulis kualat dengan tokohnya ketika ia mengalami apa yang dituliskannya di dunia nyata. Dan kini kami bertemu. Aku dan "tokohku".
Give Up? No!
473      323     0     
Short Story
you were given this life because you were strong enough to live it.
Aromantic Roomates
155      139     1     
Non Fiction
Raya dan Rafa sahabat sejak kecil yang tak pernah terpisahkan Suatu saat keduanya diperhadapkan dengan masalah orang dewasa pada umumnya pernikahan Raya dan Rafa yang tak pernah merasakan jatuh cinta memutuskan untuk menikah demi menyelesaikan masalah mereka Akankah takdir membuat keduanya saling mencintai atau akankah perasaan mereka tetap pada tempatnya hingga akhir
Lebih dari Cinta Rahwana kepada Sinta
3174      1604     0     
Romance
Pernahkan mendengarkan kisah Ramayana? Jika pernah mendengarnya, cerita ini hampir memiliki kisah yang sama dengan romansa dua sejoli ini. Namun, bukan cerita Rama dan Sinta yang akan diceritakan. Namun keagungan cinta Rahwana kepada Sinta yang akan diulas dalam cerita ini. Betapa agung dan hormatnya Rahwana, raksasa yang merajai Alengka dengan segala kemewahan dan kekuasaannya yang luas. Raksas...
ALMOND
1075      618     1     
Fan Fiction
"Kamu tahu kenapa aku suka almond?" Anara Azalea menikmati potongan kacang almond ditangannya. "Almond itu bagian penting dalam tubuh kita. Bukan kacang almondnya, tapi bagian di otak kita yang berbentuk mirip almond." lanjut Nara. "itu amygdala, Ra." Ucap Cio. "Aku lebih suka panggilnya Almond." Nara tersenyum. "Biar aku bisa inget kalau Almond adalah rasa yang paling aku suka di dunia." Nara ...
Keep Moving Forward or Nothing
528      352     0     
Short Story
Ketika pilihanmu menentukan segalanya. Persahabatanmu menguatkannya. Kau akan terus maju atau tidak mendapatkan apa-apa.
Nina and The Rivanos
10226      2470     12     
Romance
"Apa yang lebih indah dari cinta? Jawabannya cuma satu: persaudaraan." Di tahun kedua SMA-nya, Nina harus mencari kerja untuk membayar biaya sekolah. Ia sempat kesulitan. Tapi kemudian Raka -cowok yang menyukainya sejak masuk SMA- menyarankannya bekerja di Starlit, start-up yang bergerak di bidang penulisan. Mengikuti saran Raka, Nina pun melamar posisi sebagai penulis part-time. ...
Orange Haze
505      352     0     
Mystery
Raksa begitu membenci Senja. Namun, sebuah perjanjian tak tertulis menghubungkan keduanya. Semua bermula di hutan pinus saat menjelang petang. Saat itu hujan. Terdengar gelakan tawa saat riak air berhasil membasahi jas hujan keduanya. Raksa menutup mata, berharap bahwa itu hanyalah sebuah mimpi. "Mata itu, bukan milik kamu."
Night Wanderers
17813      4183     45     
Mystery
Julie Stone merasa bahwa insomnia yang dideritanya tidak akan pernah bisa sembuh, dan mungkin ia akan segera menyusul kepergian kakaknya, Owen. Terkenal akan sikapnya yang masa bodoh dan memberontak, tidak ada satupun yang mau berteman dengannya, kecuali Billy, satu roh cowok yang hangat dan bersahabat, dan kakaknya yang masih berduka akan kepergiannya, Ben. Ketika Billy meminta bantuan Julie...
Loading 98%
648      396     4     
Romance