Sosok semampai mengenakan gaun putih balik menatapku dari cermin. Sungguh, perempuan didepanku ini sangat cantik, dengan pulasan make up yang begitu flawless, dihiasi senyum manis yang terbit di sudut bibir. Sosok manis semampai itu adalah aku, Kim Hyori.
Hari ini tiba. Sebuah hari bahagia yang sudah ditunggu dua keluarga. Siapa yang tidak akan merasa bahagia ketika dalam beberapa jam lagi statusmu akan berubah?
Suara pintu terbuka membuat perhatianku beralih dari cermin menuju pintu masuk ruangan. Iris cokelatku menemukan seorang wanita paruh baya tengah tersenyum menatap diriku.
"Astaga! Hyori-ku sangat cantik hari ini,"
Wanita paruh baya itu mengecup lembut kedua pipiku setelah ia berada di dekatku.
"Terima kasih, Ibu. Hari ini aku sangat bahagia...." ucapku dengan nada tersendat menahan haru yang naik ke permukaan hati.
Aku melihat Nyonya Lee tersenyum mendengar balasanku. Kurasakan tangannya menggenggam tanganku, hangat. Khas tangan seorang ibu.
"Kau sudah siap 'kan, sayang?" tanyanya meyakinkanku.
Aku hanya bisa tersenyum dan menganggukkan kepala, untuk membalas ucapannya.
Sungguh, aku tak sanggup berkata. Aku yakin, jika aku berbicara lebih banyak dari ini, maka airmata pasti akan meluncur mengaliri pipi dan merusak penampilanku. Satu satunya hal yang tak ingin kulakukan hari ini adalah menangis. Sungguh, aku tak mau menangis hari ini.
"Aku yakin, Yul-ku akan sangat bahagia hari ini. Aku sangat berterima kasih padamu."
Aku terkejut mendapat pelukan hangat dari Nyonya Lee yang begitu tiba-tiba. Ah, sekarang aku tahu darimana Yul mendapatkan aura hangat dalam sikapnya. Wanita yang memelukku inilah yang memberi gen tersebut pada Lee Yul.
Aku paham perasaan Nyonya Lee hari ini. Senang, terharu, sedih, semua bercampur aduk menjadi satu. Ibu mana yang tak akan terharu melihat putra bungsunya sebentar lagi akan melepas masa lajang. Menanggung tanggung jawab baru sebagai seorang suami dan kepala keluarga.
Tanganku pun bergerak membalas pelukan hangat dari wanita yang sudah kuanggap seperti ibuku sendiri. Sesaat mataku terpejam meresapi perasaan tulus Nyonya Lee.
Tentu, Ibu. Aku akan melakukan apa saja untuk melihat senyum bahagia Yul, hari ini dan untuk selamanya, ucapku pada diriku sendiri.
Dan tanpa sadar, setetes likuid meluncur membasahi salah satu pipiku. Aku gagal memenuhi janjiku untuk tak menangis, karena nyatanya aku tetap menangis di hari bahagia ini.
~🌛🌜~