Loading...
Logo TinLit
Read Story - Di Bawah Langit yang Sama dengan Jalan yang Berbeda
MENU
About Us  

“Adek ntar bisa pulang sendiri kan? Maafin kakak karena nggak bisa jemput kamu.” Kak Setya benar-benar terlihat sangat menyesal saat mengatakannya. Aku menghela nafas pelan sambil memutar bola mataku.
“Kakakku sayang, Nara udah gede ya, nggak bakal ilang!” aku juga mengatakannya dengan sungguh-sungguh. Aku bisa pulang sendiri, itu pasti.
“Atau nanti kakak minta tolong sama Ical atau Galih...” Kak Setya mengeluarkan ponselnya. Aku buru-buru mengulurkan tanganku untuk mencegahnya.
“Nggak usah!” tolakku tegas, tentu saja aku malu kalau kakakku harus meminta tolong seperti itu, “aku bisa minta tolong sama Giani kalau mau, kakak tenang aja kenapa sih! Nggak perlu merepotkan mereka!” lebih tepatnya merepotkanku. Aku tidak ingin berurusan dengan kakak kelas yang mulai ingin tau dengan kehidupan pribadiku.
“Giani kan rumahnya jauh Nara, kasihan!” aku menaikan alis kananku heran. Kok kakak bisa tahu kalau rumah Giani jauh? Apa jangan-jangan kakakku ini menaruh mata-matanya di sekolahan ini juga? Aku mencubit perut Kak Setya sebelum keluar dari mobilnya, sebel juga rasanya.
“Pokoknya aku bisa pulang sendiri! Awas aja kalau sampai Kak Ical ataupun Kak Bian sampai repot! Dah aku tinggal ya!” sebelum Kak Setya menjawab, aku sudah berlari meninggalkannya. Bisa panjang jika aku harus terus berdebat dengannya.
Aku sudah hampir telat masuk kelas, tinggal sepuluh menit lagi sebelum bel masuk berbunyi. Aku berjalan sambil mengusap lenganku yang terasa dingin tidak wajar. Kenapa aku merasa tatapan orang-orang tertuju padaku sih? Aku melirik dengan hati-hati mulai dari sepatu, rok, baju, tas, dan terakhir mengusap mukaku. Apa yang salah?
“Waah, artis kita datang!” teriakan Giani memenuhi ruangan kelas.
“Artis apaan? Ada apa sih ini?” aku melempar tasku di samping tempat duduk Giani, lalu berdiri senderan di meja. Teman-teman mulai berkumpul mengelilingiku.
“Gimana rasanya jadi orang nomor dua di sekolahan ini?” tanya Kesya salah satu teman sekelasku juga.
“What? Apa maksudnya orang nomor dua? Hoy, ceritanya dari awal, jangan gini, gue nggak ngerti!” aku protes.
“Wah jangan pura-pura bego lo Ra!” Reni yang tidak tahu kenapa dari awal dia sudah masuk golongan teman sekelas yang nggak bisa jadi temanku itu, ikut bertanya. Walau kami tidak pernah sekalas, dia sudah satu sekolah denganku semenjak SMP dan sikapnya ini makin parah semenjak kami masuk SMA yang sama, kelas yang sama.
“Enak aja bego-begoin gue, ujian aja belum dari mana lo tau kalau gue lebih bego dari elo!” aku gemas juga lama-lama ini.
“Nih loh, Ra!” Giani memberikan ponselnya dan menunjukkan satu foto yang membuatku syok hingga ke bulan.
“What the hell!” aku tidak percaya dengan apa yang kulihat, “siapa nih yang nyebarin foto nggak bener ini?”
“Nggak bener gimana? Itu elo kan sama Kak Bian? Jelas-jelas kalian nonton bareng. Kak Bian itu ya, nggak pernah deket sama satu cewek pun sekolahan ini. Tapi lo tiba-tiba tertangkap basah jalan sama dia! Pakai pelet apaan lo?” Paula teman satu genk Reni menatapku dengan tatapan menghakimi.
Owh kenapa sih orang-orang ini? Darimana juga dia tau kalau Kak Bian nggak pernah dekat dengan satu cewek pun di sekolahan ini. Emang dia udah nungguin ini sekolahan sejak Kak Bian masuk sini?
“Haduh, kalau ngomong itu pakai filter dulu, Neng! Tertangkap basah gimana? Gue salah apa emang? Kalau gue beneran jalan sama Kak Bian kenapa? Toh dia nggak punya pacar kan?” aku bertanya pada semua orang yang ada di sekelilingku.
“Lo beneran jalan sama Kak Bian?”
“Kalau kalian nggak berniat percaya dengan apa pun yang gue katakan, nggak seharusnya kalian bertanya dari awal. Toh apa pun yang gue katakan kalian nggak percaya! Tetaplah dengan prasangka kalian sendiri! Gue ogah dan nggak mau jelasin sama kalian!” aku beranjak duduk dan mengeluarkan buku pelajaran. Menujukkan kalau aku tidak ingin diganggu lagi.
“Lo malah bikin orang mengira kalau kalian memang jalan bareng. Kalau lo nggak bilang apa-apa, foto itu tersebar begitu aja sebagai bukti akurat Ra,” Giani berbisik padaku ketika semua siswi sudah kembali duduk di tempat mereka masing-masing.
“Kok gue ngerasa jadi kriminal ya?” aku menggaruk pelipisku dengan ujung pensil.
“Nggak ada yang bisa ngalahin orang iri, Ra!” Giani kembali memperhatikan foto itu dengan seksama.
“Gue nggak sengaja ketemu sama Kak Bian di bisokop saat nonton bareng Kak Setya. Gue nonton bareng, bertiga, nggak berdua. Jadi yang mereka katakan tidaklah salah...” aku mengatakan sejujurnya pada Giani. Walau temenku satu ini suka heboh sendiri tapi dia termasuk pendengar yang baik.
“Gawat bener nasib lo, foto kalian terlalu mesra. Why must be him? He is everybody prince.” Aku hanya mengiyakan kalimat Giani. Apa mungkin itu yang menyebabkan Kak Bian memiliki stalker yang setiap hari mengikutinya? Kualitas foto yang tersebar terbilang sangat bagus dan momennya sangat tepat. Tepat ketika Kak Bian mengacak rambutku dan aku meraih tangannya agar menyingkir dari kepalaku. Namun di dalam sebuah foto, scene itu berubah menjadi adegan manis layaknya drama. Aku bergidik sendiri mengingatnya.
“Kayaknya hidup SMA gue nggak akan mudah lagi ini,” aku menghela nafas panjang. Guru kelasku sudah masuk kelas. Aku sebisa mungkin kembali fokus pada pelajaran. Aku sudah bertekat untuk melakukan yang terbaik di sekolahan ini. Tidak akan kubiarkan hal remeh seperti ini menganggu aktivitasku.
Tapi siapa sangka tekatku itu tidak bertahan lama.

Next

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Marry
1575      767     0     
Fantasy
Orang-orang terdekat menghilang, mimpi yang sama datang berulang-ulang, Marry sempat dibuat berlalu lalang mencari kebenaran. Max yang dikenal sebagai badut gratis sekaligus menambatkan hatinya hanya pada Orwell memberi tahu bahwa sudah saatnya Marry mengetahui sesuatu. Sesuatu tentang dirinya sendiri dan Henry.
Seharap
7940      2692     2     
Inspirational
Tisha tidak pernah menyangka, keberaniannya menyanggupi tantangan dari sang kakak untuk mendekati seorang pengunjung setia perpustakaan akan menyeretnya pada sebuah hubungan yang meresahkan. Segala kepasifan dan keteraturan Tisha terusik. Dia yang terbiasa menyendiri dalam sepi harus terlibat berbagai aktivitas sosial yang selama ini sangat dihindari. Akankah Tisha bisa melepaskan diri dan ...
GAARA
8640      2593     14     
Romance
"Kalau waktu tidak dapat menyembuhkan luka, maka biarkan aku menjadi mentari yang dapat membuat hidupmu bahagia." Genandra Mahavir Aditama, si kutub Utara yang dipaksa untuk mencintai seorang perempuan bernama Akira Magenta Valencia, dalam kurun waktu lima belas hari saja. Genandra diminta agar bersikap baik dan memperlakukan gadis itu sangat spesial, seolah-olah seperti dia juga mencin...
RIUH RENJANA
549      393     0     
Romance
Berisiknya Rindu membuat tidak tenang. Jarak ada hanya agar kita tau bahwa rindu itu nyata. Mari bertemu kembali untuk membayar hari-hari lalu yang penuh Renjana. "Riuhnya Renjana membuat Bumantara menyetujui" "Mari berjanji abadi" "Amerta?"eh
Kisah Kemarin
7236      1737     2     
Romance
Ini kisah tentang Alfred dan Zoe. Kemarin Alfred baru putus dengan pacarnya, kemarin juga Zoe tidak tertarik dengan yang namanya pacaran. Tidak butuh waktu lama untuk Alfred dan Zoe bersama. Sampai suatu waktu, karena impian, jarak membentang di antara keduanya. Di sana, ada lelaki yang lebih perhatian kepada Zoe. Di sini, ada perempuan yang selalu hadir untuk Alfred. Zoe berpikir, kemarin wak...
Premium
Dunia Tanpa Gadget
11936      3062     32     
True Story
Muridmurid SMA 2 atau biasa disebut SMADA menjunjung tinggi toleransi meskipun mereka terdiri dari suku agama dan ras yang berbedabeda Perselisihan di antara mereka tidak pernah dipicu oleh perbedaan suku agama dan ras tetapi lebih kepada kepentingan dan perasaan pribadi Mereka tidak pernah melecehkan teman mereka dari golongan minoritas Bersama mereka menjalani hidup masa remaja mereka dengan ko...
The Maiden from Doomsday
10763      2409     600     
Fantasy
Hal yang seorang buruh kasar mendapati pesawat kertas yang terus mengikutinya. Setiap kali ia mengambil pesawat kertas itu isinya selalu sama. Sebuah tulisan entah dari siapa yang berisi kata-kata rindu padanya. Ia yakin itu hanya keisengan orang. Sampai ia menemukan tulisan tetangganya yang persis dengan yang ada di surat. Tetangganya, Milly, malah menyalahkan dirinya yang mengirimi surat cin...
PATANGGA
888      606     1     
Fantasy
Suatu malam ada kejadian aneh yang menimpa Yumi. Sebuah sapu terbang yang tiba-tiba masuk ke kamarnya melalui jendela. Muncul pula Eiden, lelaki tampan dengan jubah hitam panjang, pemilik sapu terbang itu. Patangga, nama sapu terbang milik Eiden. Satu fakta mengejutkan, Patangga akan hidup bersama orang yang didatanginya sesuai dengan kebijakan dari Kementerian Sihir di dunia Eiden. Yumi ingin...
Kanvas Putih
159      139     0     
Humor
Namaku adalah Hasywa Engkak, yang berarti pengisi kehampaan dan burung hitam kecil. Nama yang memang sangat cocok untuk kehidupanku, hampa dan kecil. Kehidupanku sangat hampa, kosong seperti tidak ada isinya. Meskipun masa depanku terlihat sangat tertata, aku tidak merasakannya. Aku tidak bahagia. Wajahku tersenyum, tetapi hatiku tidak. Aku hidup dalam kebohongan. Berbohong untuk bertahan...
Premium
Take My Heart, Mr. Doctor!
6809      1994     2     
Romance
Devana Putri Aryan, seorang gadis remaja pelajar kelas 3 SMA. Ia suka sekali membaca novel. Terkadang ia berharap kisah cintanya bisa seindah kisah di novel-novel yang ia baca. Takdir hidupnya mempertemukan Deva dengan seorang lelaki yang senantiasa menjaganya dan selalu jadi obat untuk kesakitannya. Seorang dokter muda tampan bernama Aditya Iqbal Maulana. Dokter Iqbal berusaha keras agar s...